.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 1 Part 1

Sinopsisku.com - Sinopsis Drama Yong Pal Episode 1 part 1



Adegan pertama sesaat kita disuguhkan se sosok wanita cantik yang terbaring dikamar ICU dengan perlengkapan peralatan medis. Perempuan ini bernama Han Yeo Jin. Selanjutnya muncul adegan kejadian sebelum Han Yeo Jin terkapar di Rumah sakit.


Saat itu Han Yeo Jin sedang bersama pacarnya dalam sebuah mobil. Mereka Nampak menikmati saat-saat berdua. Namun sayang, masa romantis itu tiba-tiba harus berahir,


karena ada sekawanan mobil yang mengejar mereka. Raut wajah Han Yeo Jin Nampak bingung dan panik, tapi pacarnya hanya menanggapi dengan santai. Diantara pengemudi sekawanan mobil itu, Berteriak, ”Hentikan mobilnya sekarang!!”. Tapi pacar Han Yeo Jin tidak menghiraukan permintaan mereka, dan terus melaju mobilnya dengan kencang. Dan mereka pun saling berkejaran.


 Sampai akhirnya salah satu mobil dari mereka berhasil menyerempet mobil Han Yeo Jin dan pacarnya, mobil pun tak terkendali hingga terlempar dari badan jalan dan menabrak tiang di pinggir jalan.


Tiang besi dipinggir jalan pun merobohi mobil mereka,tepat di atas kepala pacar Han Yeo Jin  dan pendarahan hebat terjadi padanya.


 Han Yeo Jin melihatnya berteriak histeris, percikan darah pacarnya pun menempel hingga di wajahnya.


Han Yeo Jin serta pacarnya segera dibawa ke rumah sakit. Keadaan Han Yeo Jin pun cukup parah, tapi dia masih memandang pacarnya. Nampak mencemaskan keadaan pacarnya, sembari berkata “ jika kau tak dapat bangun lagi, mimpi buruk ini akan terus berlanjut”.

Akhirnya Andre (pacar Han Yeo Jin) meninggal dunia. Han Yeo Jin berhasil selamat dari kecelakaan itu, dia sempat mendatangi pemakaman. Nampak kesedihan di raut wajahnya.


Han Yeo Jin tetap dirawat di rumah sakit terbaik milik ayahnya. Han Yeo Jin nampaknya belum bisa menerima kenyataan atas kepergian pacarnya, Nampak ada perdebatan antara Han Yeo Jin dengan ayahnya, hingga dia nekad melompat dari jendela rumah sakit, sang ayah berteriak histeris melihat putrinya melompati jendela. Hal itu pun megakibatkannya lumpuh total dan koma. Dan tak lama kemudian Yeo Jin tersadar karena ada seseorang menyebut namanya.


Disisi yang lain, munculah sosok pemuda bernama Kim Tae Hyun. Di tengah malam Tae Hyun dibangunkan oleh Man Sik. Keduanya pergi bersama di lorong yang gelap menapaki sebuah sungai pergi kesuatu tempat.


Di sebuah tempat, sekawanan polisi sedang melakukan oprasi. Polisi itu memasuki sarang perjudian. Seorang polisi memasuki arena perjudian, kemudian menampilkan kejadiaan saat sebelum penggerebekan, bagaimana para pejudi saling bertaruh satu sama lain, para pejudi tawar menawar perjudian mereka. Saat bos besar judi datang, ternyata sekumpulan geng lain datang mengroyok mereka.


Mereka saling berkelahi satu sama lain, dan ingin menangkap bosnya. Namun sayang bos judi tersebut berhasil kabur dari pertempuran antar genk ini.  Salah satu kepala penyidik pun bertanya mengenai para anggota yang gangster yang mungkin masuk kedalam rumah sakit. Namun anak buah itu memberikan informasi bahwa belum ditemukan pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat dengan tampilan tattoo.

Bos penyidik,”Mereka seharusnya pergi ke rumah sakit jika mereka tidak memiliki keterampilan”. Akhirnya para polisi ini curiga bila Yong Pal terlibat dalam penanganan pasien tersebut. Saat Yong Pal (Kim Tae Hyun) datang, dia melihat begitu banyak pasien yang sudah terluka parah akibat pertempuran sengit mereka.


Dokter Kim Tae Hyun ini akhirnya secara gelap merawat semua pasien gengster dengan bayaran yang cukup mahal. Karena kehebatan Tae Hyun sebagai dokter, dia pun menangani semua korban gengster tersebut.  Tae Hyun merawat para pasien gengsternya dengan sangat gigih. Tae Hyun serta dibantu oleh teman Man Sik pun membuang larutan garam untuk mengobati luka para pasien.

Bos gengster yang melihat kehebatan dari dokter Tae Hyun pun terkagum. Tae Hyun kembali melihat beberapa pasien lainnya. Saat Tae Hyun memeriksa salah satu pasies, dia mendiagnosisnya mengalami luka spleen rupture (luka di bagian limpa).

Tae Hyun,”Limpanya terluka saat berkelahi. Dia bisa meninggal karena pendaharahan internal”. Namun gengster itu masih tetap saja melihat dirinya baik-baik saja. Tae Hyun sendiri menyuruh Man Sik untuk segera menyiapkan ruang gawat  darurat bagi gengster itu.


 Man Sik,”Dia terlihat baik-baik saja”. Tae Hyun,”Dia akan tidak sadarkan diri segera. Pindahkan dia sekarang!”. Namun gengster itu masih marah serta melihat dirinya masih dalam keadaan yang sehat. Tak lama setelah gangster itu marah, dia pun langsung pingsan. Saat dia pingsan, Tae Hyun segera menyiapkan ruang pembedahan.
 

Tae Hyun juga menyiapkan semua perlengkapan untuk melakukan pembedahan. Saat pasien dan tindakan anasstesi berjalan dengan baik, Tae Hyun pun menyiapkan pisau bedahnya, serta menbedah bagian perut.  Di kantor polisi, para penyidik pun sangat kebingungan karena tidak berhasil menemukan korban gangster yang masuk ke rumah sakit.

Hingga jam 5 dini hari, tim penyidik belum mendapatkan klarifikasi korban gengster dari rumah sakit. Kepala penyidik,”Ini sungguh Yong Pal”. Anak buah pun bertanya siapakah sosok Yong Pal. Penyidik lain mengatakan bahwa Yong Pal adalah seorang tukang obat yang memiliki keahlian tinggi. Penyidik,”Dia adalah tukang obat yang merawat gangster secara rahasia dengan bayaran uang”.

Tae Hyun pun berhasil melakukan operasi bedah terhadap semua pasien gengsternya.  Man Sik pun menghitung upah atas jasa pengobatan Tae Hyun kepada pasien. Tae Hyun meminta Man Sik. Untuk tidak berbohong akan masalah upahnya ini.

Namun Man Sik membela dirinya, bahwa dia kadang melakukan kesalahan dalam menghitung jasa Tae Hyun. Man Sik.,”Ini sungguh sebuah kesalahan!”. Tae Hyun,”Ngomong-ngomong… berapa banyak saya dibayar ?”. Man Sik, “Kuatirkan itu nanti. Saya akan berikan upahnya setelah saya menghitungnya”.


Man Sik pun bercerita kepada Yong Pal bahwa hal yang paling mengerikan di dunia ini adalah memiliki pinjaman pribadi. Man Sik pun mengaku kepada Yong Pal, dia cukup lama berbisnis di bidang ini. Akan tetapi dia aneh dengan Tae Hyun, karena Tae Hyun satu-satunya orang yang bekerja atas utang. Ta Hyun, “Berhenti bicara omong kosong!”.


Setelah beristirahat sejenak, Tae Hyun harus kembali melakukan jahitan terhadap pasien lainnya. Saat pasien gengster berbaring di meja, Man Sik diminta  menyiapkan obat Lidocaine.  Saat Man Sik mencarinya, ternyata mereka kehabisan obat itu. Akhirnya Tae Hyun berinisiatif untuk melakukan jahitan tanpa anastesi. Man Sik pun menidurkan pasien itu tanpa melakukan proses anastesi.

Tae Hyun,”Hey, kamu enggak akan meninggal”. Dan Tae Hyun pun membedah luka pasien gengster tersebut. Pasien gengster itu hanya bisa berteriak kesakitan.

Auditorium Rumah Sakit.



Beberapa dokter baru sedang di hukum, Pria push up dan wanita scott jump  dengan berteriak “Mari kita melayanai yang kelasnya diatas mereka] Dalam sebulan” setiap satu hitungan. Seorang dokter berkacamata bernama Park Tae Yong masuk ke dalam ruangan menghentikan hukuman untuk anak baru dan memulainya sekarang.

“Apa semuanya sudah datang?” tanya Tae Yong duduk dibangku
“ Dokter  tetap yang sudah tiga tahun,  Kim Tae Hyun belum..” ucap si dokter tambun, Tae Yong menghela nafas lalau menyuruh untuk segera memanggilnya.
Si Pria memberitahu kalau sudah ada yang memanggilnya, lalu menunjuk kearah pintu Tae Hyun yang datang dengan pakaian operasi sambil membawa minum dan berjalan santai lalu duduk, berbeda dengan Tae Yong yang rapih dengan dasi. Tae Hyun dengan santai meremas botol air minum yang sudah habis.

“Kau tidak boleh terlambat, kan?” sindir Tae Yong
“Aku disini sebelum dimulai, jadi tidak apa-apa.” uca Tae Hyun melirik Tae Yong
“Kau datang terlalu pagi lagi hari ini, kan?” ucap Tae Yong
“Apa yang kau katakan? Aku menginap di RS” kata Tae Hyun
“Jangan bohong, aku lihat kasurmu kosong semalam” komentar Tae Yong
Tae Hyun berdalih kalau mungkin saja saat itu sedang ke kamar mandi, Tae Yong melirik sinis, Tae Hyun menyakinkan kalau ia tidur dirumah sakit. Tae Yong memperingati walaupun Tae Hyun itu sudah tiga tahun dirumah sakit tapi  melakukan praktek diluar akan mendapatkan tindakan disipliner. Tae Hyun tahu makanya ia sampai sekarang belum juga dipecat.


Si pria tambun terlihat mulai memarahi dokter-dokter baru, Tae Hyun berteriak menyuruhnya berhenti sambil mengeluh karena sandiwara seperti itu dilakukannya setiap tahun. Lalu ia mengajak mereka tak perlumelakukan hal yang tidak berguna dan akan melakukan survei sekarang.

“Dengarkan apa yang ingin aku katakan baik-baik,  dan jika ada yang cocok, angkat tangan kalian. Mengerti?” ucap Tae Hyun, Semua dokter pun mengangguk mengerti, Tae Hyun pun berdiri sambil memulai mengajukan pertanyaan.

“Pertama, di tempat ini, Ayahmu, ibumu, bibi atau pamanmu dan lainnya.. Pokoknya, dari keluarga kalian Ada yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit ini. Angkat tangan.” ucap Tae Hyun, semua dokter baru saling melirik satu sama lain tak ada yang mengangkat tanganya.
 “Aku sudah sadar kalau pasti ada.. Kalian akan sangat menyesal jika terungkap nantinya.” kata Tae Hyun mengancam.

Seorang dokter wanita mengangkat tangannya, Tae Hyun tersenyum lalu bertanya apa hubungannya dan dibagian mana. Wanita itu mmberitahu paman dari pihak ayahnya sebagai  manajer departemen Dokter Bedah Plastik. Tae Hyun tak percaya ternyata dokter itu adalah keponaka dari Dr Lee Shin Woo.

“Mengapa kau diam saja tadi, memiliki paman yang begitu hebat? Ah Tentu saja, seorang anak dari keluarga yang berada bagaimanapun juga akan beda” komentar Tae Hyun yang bersikap berlebihan dengan senyumanya.

Lalu ia melihat kaki si dokter wanita sedikit ditekuk, bertanya apakah kakinya sakit, si dokter wanita mengeleng tapi Tae Hyun berteriak mengomel pada dokter senior yang sangat kasar. Setelah itu bersikap baik dengan menyuruh dokter wanita itu untuk duduk dan istirahat. Dokter wanita itu menolak karena tak enak hati, tapi Tae Hyun tetap menyuruhnya untuk duduk istirahat saja.


“Mengapa? Mengapa kau mengkhawatirkan orang lain.  Ah, tidak apa-apa. Dunia memang seperti itu Apa ada yang mengatakan untuk tidak memiliki  paman seperti Ketua Lee? Pergi dan duduk saja. ini perintah dokter” kata Tae Hyun begitu perhatian mengantar keponakan ketua Lee.
“Selanjutnya, kalian semua tahu kalau  Kita terhubung dengan grup Han Shin. Yang Kedua, keluarga kita adalah keluarga kerajaan  grup Han Shin Group.

Angkat tangan” ucap Tae Hyun, Tae Yong menengur Tae Hyun untuk  mengubah ekspresi wajahnya agak sedikit. Tae Hyun pun mengangguk
 “Hei, hei. Mendapatkan dukungan bukan hal yang memalukan” kata Tae Hyun.
“Bukankah kau sudah keterlaluan?” komentar salah satu dokter, dua dokter senior terlihat ketakutan karena dokter baru berani melawan Tae Hyun.
“Tidak, maksudku.... Bagaimana kau membedakan kami karena memiliki kekuatan dan dukungan?” kata si dokter baru ketakutan saat Tae Hyun berjalan mendekat.
“Apa kau bilang?  Aku tidak mendengar dengan jelas. Bicara dengan jelas!!” teriak Tae Hyun lalu bertanya apa pekerjaan ayahnya.

Si dokter memberitahu ayahnya itu pegawai negeri. Tae Hyun bertanya pegawai negeri di tingkat mana, dokter itu memberitahu ayahnya berada di Departemen Peralatan Wakil Menteri. Tae Hyun mengodanya kalau pria itu pasti merasa kesal sekarang karena ayahnya sebagai Wakil Menteri dibawah seorang Menteri, lalu meminta untuk bersabar sebentar dengan memegang pundaknya setelah itu menyuruhnya untuk duduk juga.

Tapi sidokter menolak, tapi Tae Hyun tetap mengajakanya untuk duduk sambil berisik untuk mengajak semua anggota keluarganya supaya mengecek kesehatan dirumah sakit. Setelah itu bertanya apakah ada lagi ayah mereka yang dokter. Tae Yong merasa sudah cukup lalu menyuruh semua dokter duduk dan bergantian dengan dirinya yang naik ke depan panggung.


“Ah perhatian. Alasan mengapa Dokter Kim Tae Hyun sudah di selidiki masalah pribadinya Adalah untuk mencegah kemungkinan adanya  korupsi nantinya dan untuk kelas kalian selama residensi dan selama pemilihan khusus, Kami memeriksa tekanan eksternal dan memberikan peringatan publik.” ucap Tae Yong memperingati

“Tapi jangan khawatir, guys. Pada akhirnya, orang-orang dengan latar belakang yang baik mendapatkan nilai bagus dan mendapatkan pelayanan khusus yang mereka inginkan. Kami telah melakukan ini setiap tahun, tapi itu tidak berguna. Akhirnya, yang mendapatkan dukungan yang akan menang. Dukungan.”ucap Tae Hyun sambil memeluk dua orang yang ayahnya punya jabatan penting.

“Hei, Kim Tae Hyun, apa yang kau katakan?” teriak Tae Yong memperingati.
“Kenapa? Itu benar Apa hasilnya pernah beda, keluarnya?” komentar Tae Hyun.
Tae Yong sempat mengumpat dan mendengar ada ponselnya yang berbunyi, si pria tambun langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya memberitau itu ponsel untuk tugas. Seperti seseorang meminta Kim Tae Hyun, si pria itu memberitahu Tae Hyun itu telp dari Bagian IGD, Tae Hyun bertanya siapa yang ada disana.

Di dalam ruang operasi


Ada dokter Lee sebagai ketua Operasi, terlihat darah yang mengucur ke wajahnya terlihat ada darah yang tergenang dan meminta supaya di sedot, suster mencoba mengelap keringat tapi Dokter Lee terlihat kesal tak ingin diganggu.

Tae Hyun datang langsung memakai sarung tangan sambil meminta maaf karena baru pertama kali menyapanya. Dokter Lee mencoba kembali melakukan operasi tapi terjadi pengenangan dan meminta menyedot darah pasien. Dokter dibagian depan memberitahu tekanan darahnya 60.

“Jika aku ada waktu, aku akan menyelesaikan  operasinya, tapi..Aku ada janji makan siang yang penting” ucap Dokter Lee ada Tae Hyun

“Baik, aku akan menyelesaikan apa yang hampir anda selesaikan”kata Tae Hyun sudah memakain jubah operasi.  Dr Lee pun menyerahkan pada Tae Hyun lalu keluar dari ruangan.

“Tekanan darahnya 50. Dia hampir mati, jadi sebaiknya kau cepat mengatasi pendarahannya dulu” ucap si pria yang ada didepan monitor.

“Hyung kita dalam masalah besar.  Kita tidak berhasil mendapatkan tekanan darahnya”kata dokter didepan Tae Hyun panik
“Bagaimana dengan "Coda Balloon Catheter"?” tanya Tae Hyun

“Kami sudah melakukan itu, tapi karena membutuhkan waktu yang lama, kami mencopotnya Jika ini gagal, akan ada masalah besar. Pasien ini VIP” ucap Si dokter makin panik.

Si Dokter yang dibelakang monitor merasa dalam situasi seperti ini tak ada artinya VIP dalam hidup dan mati. Tae Hyun menegaskan lebih baik si pasien mati karena sangat suka dengan Pasien VIP, dibagian atas ruang operasi terlihat Dokter Lee yang gugup mengigitt jari tanya ternyata sengaja bersembunyi dengan melihat jalannya operasi dari monitor.


Kembali keruang operasi, Suster bertanya apakah ia memesan darah lagi. Si dokter dibelakang monitor merasa tak memerlukan itu lagi karena sudah dari awal Dr Lee yang memotong pembuluh darahnya terlalu pendek, Tae Hyun melihat dari ke monitor dengan tekanan darah semakin menurun.

“Itu aneh. Ketua Lee sudah pasti kidal.” gumam Tae Hyun

“Hei, apa ketua benar-benar memulainya dari sinis sebelah sini?” tanya Tae Hyun  tapi terlihat dokter yang lainnya malah sedikit tertidur. Tae Hyun sampai berteriak kembali bertanya pada dokter yang lainnya.

“Tidak dia mulai dari kiri dan pindah ke tempat lain untuk mencari pembuluh darah” jelas si dokter didepan monitor,

Tae Hyun pun akhinya bertukar tempat, memulai dengan meminta gunting tang lalu menyedot darahnya. Dr Lee bersandar dengan lemas menutup matanya, tapi setelah iu seperti bangun dari tidurnya, melihat ke arah monitor dan bisa bernafas lega.

Tekanan darah dimonitor kembali naik, Tae Hyun pun meminta supaya suster membawakan darah lagi. Si Dokter yang ada dibelakang monitor memuji Tae Hyun yang memang benar-benar hebat, Tae Hyun pun menjahit dengan serius.


Dr Lee terlihat berjongkok dengan tubuh lemas, seorang dokter datang melihat Dr Lee yang jongkok dengan wajah pucat berpikir sedang sakit. Dr Lee mengatakan hanya lelah saja lalu berdiri dari jongkoknya. Si dokter merasa Dr Lee itu bukan hanya lelah lalu melihat ke ruang operasi dari kaca.
“Aku lihat kalau Tae Hyun berada di ujung tanduk. Apa pasiennya hidup?” tanya Si Dokter, Dr Lee mengangguk.
“kalau begitu, tidak apa-apa. Mengapa wajahmu terlihat seperti kau ingin mati?” komentar si dokter
“Apa maksudmu seperti ingin mati? Aku hanya lelah” ucap Dr Lee menyangkal dengan nada tinggi
“Lupakan soal kelelahanmu. Itu baik-baik saja, kawan. Apa ada sesuatu yang memalukan? Itu mungkin karena kau harus berada di  lantai 12 dan tidak melakukan operasi. Sejujurnya, di departemen operasi,Dimana seorang profesor tidak membutuhkan bantuan dari Tae Hyun?” ucap si dokter
“Apa? Bagaimana itu tidak memalukan? Apa kau tidak punya harga diri?  Seorang profesor meminta bantuan dokter biasa?” komentar Dr Lee tak terima
“Apa yang sedang kau bicarakan? Apakah yang Dokter terpilih dan cadangannya sama? Dia hanya pelempar bola cadangan.  Kita menggunakan dia untuk menyelesaikan tahap  akhir jika kita merasa kelelahan Pokoknya, keberhasilan yang akan kita terima untuk masalah ini, aku tidak tahu bagaimana anak itu  bisa menghentikan pendarahan yang hebat itu, Aneh, bukan?” jelas si dokter sambil melihat ke meja operasi.


Di dalam ruang operasi
Tae Hyun pun sudah selesai menjahit, lalu menghela nafas karena sudah selesai lalu meminta dokter lainnya mencoba menutup bagian tubuh atas. Dokter didepannya menganguk mengerti sambil mengucapkan terimakasih.
“Dikamar nomer berapa pasiennya?” tanya Tae Hyun, Suster pun memberitahu nomor 1213.
“Maksudmu, Lantai 12, kamar nomer 13?” ucap Tae Hyun meyakinkan.
Suster itu membenarkan lalu menayakan alasan Tae Hyun bertanya, Tae Hyun mengatakan hanya ingin tahu lalu akan pamit perg, Si dokter yang dibelakang monitor memuji Tae Hyun karena berkerja dengan bagus. Tae Hyun lalu mengajak si dokter yang didepannya untuk betemu dengannya nanti sambil mengedipkan matanya.


Tae Hyun memeriksa pasien yang baru selesai operasi terlihat si ibu panik bertanya apakah operasinya berjalan lancar. Tae Hyun menendang teman sesama dokter memberikan kode, Si dokter memberitahu mereka masih memantaunya Tapi pasien sudah melewati saat yang membahayakan
“Surga sudah menolong dia. Untungnya, aku ada disana, kalau tidak....” ucap Tae Hyun tak tega mengatakannya.

“Ya Tuhan, apa yang bisa kami lakukan?” ucap si wanita lainya  panik
“Untungnya, aku tidak memiliki jadwal operasi, jadi Aku bisa bekerjasama dengan Ketua Lee. Itu suatu keberuntungan” ucap Tae Hyun
“Oh, Anda begitu murah hati. Ini semua berkat Tuhan.”kata si ibu wanita
“Ya itu betul. Kalau bukan kehendak Tuhan, Pasien tidak akan bisa bersama keluarganya sekarang, Jika kau pergi ke gereja hari Minggu ini,  memberikan persembahan syukur.”kata Tae Hyun

Si wanita pun tahu itu, melihat Tae Hyun yang sangat taat beragama lalu bertanya bagaimana caranya membalasnya. Tae Hyun pun memeluk temannya meminta supaya jangan lupa kepada mereka sebagai dokter bedah, yang tanpa terlihat sudah bekerja keras, dan berdoa untuk mereka. Si wanita pun berjanji akan mendoakan kalian

“Ah, khususnya, jangan lupa untuk berucap syukur. Ada ayat dalam injil “Dimana hartamu berada disitulah hatimu berada.” ” ucap Tae Hyun memberikan kode dengan tangannya, Si wanita terlihat tersenyum mengerti.


Tae Hyun menghitung uang diamplop sambi mengumpat orang kaya itu memang kurang sopan santun. Si dokter lainya terlihat ketakutan mengajak mereka pergi untuk pergi ke tempat lain dan tidak melakuan di tempatnya itu sekarang.

“Hei, apa aku melakukan kejahatan” ucap Tae Hyun merasa tak mencuri

“Ah, bagaimana jika Ketua melihat?” ucap si dokter lain makin ketakuan

“Jika dia melihat, lalu kenapa? Ini harganya sama dengan yang kemarin”kata Tae Hyun membagi hasil uang pada temannya. Dengan wajah takut, temannya mengambil sambil mengucapkan terimakasih.

“Apa yang kalian lakukan disini sekarang?”tegur Dr Lee berdiri dibelakang. Tae Hyun dan sidokter kaget. Dr Lee terlihat sinis menatap Tae Hyun.

bersambung ke part 2  yaaaa……….Baca Disini