.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 5 Part 2

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 5 Part 2


[Geneva, Swiss]
Seorang pria bule mengangkat telp dari Yeo Jin dikantornya, Yeo Jin meminta untuk memeriksa kode dengan bahasa Prancis yang fasih menyebut “DW207BC301” terlihat identitas Yeo Jin dilayar monitor.

“Baik madam, ini Sudah sangat lama. Sangat menyenangkan untuk berbicara dengan Anda sekarang. Tolong beritahu passwordnya.” kata Si pria bule.

“Masukan "Lavender bloom in Provence"?” kata Yeo Jin, dengan pengunaan nada suara terlihat sesuai dan diterima oleh sistem komputer.


Di ruang Dr Lee,
Dr Lee sedang santai menelp seperti membicarakan Tae Hyun yang sangat berbakat jadi nanti ia yang akan membicarakanya. Lalu ia membahas tentang orang yang sedang tidur dan melihat jam tangannya,

Tiba-tiba Perawat Hwang masuk dengan mata mendelik menahan amarahnya, lalu Dr Lee terlihat ikut emosi karena Perawat Hwang masuk tanpa mengetuk pintu.


Di ruang rawat Yeo Jin
Yeo Jin meminta Tae Hyun memeriksa emailnya sekarang, Tae Hyun mengambil ponselnya lalu melihat ada surat yang menyatakan sudah menerima uang 2juta dollar. Yeo Jin memberitahu kalau itu adalah Sertifikat transfer tapi jangan senang dulu karena tanpa Tanpa kode akses, belum menjadi uang.

“Tentu saja, Aku akan memberikan kode akses saat hari ketika aku pergi dari sini. Apa yang kau pikirkan? Ini adil, bukan?”kata Yeo Jin, Tae Hyun mengangguk mengerti

“Ingat.. Selama aku tertidur di sini,  adikmu tidak bisa mendapatkan perawatan.” tegas Yeo Jin, wajah Tae Hyun menjadi tegang mendengar peringatannya.

“Apa ... Apa yang harus aku lakukan?”tanya Tae Hyun, Yeo Jin terlihat tersenyum. Ponsel Tae Hyun berdering, Dr Lee menelpnya, terlihat wajah penuh dendam mendengar nama Dr Lee.


Dr Lee bertanya sejak kapan Tae Hyun tahu kalau Yeo Jin itu  kasus yang disengaja. Tae Hyun mengaku Malam sebelum mulai bekerja di lantai 12 dan melihatnya di OR. Dr Lee bisa mengerti Tae Hyun berpura-pura tidak tahu tapi menurutnya itu sikap pria yang sangat licik.

“Kerja yang bagus dengan Perawat Hwang! Aku tidak tahan dengan dia bertindak seperti paling kuasa karena dia terhubung langsung dengan Ketua Han. Dan Kau membuat dia tak bisa bicara bukannya aku. Tapi jangan terlalu memprovokasinya karena Dia sangat berbahaya.” kata Dr Lee, Tae Hyun menatapnya tanpa berkomentar.


Perawat Hwang kembali keruangan Yeo Jin memeriksa semua monitor lalu tiba-tiba langsung menamparnya dengan mengumpat “Wanita jalang licik!” dan menunduhknya main mata dengan Tae Hyun.

Yeo Jin seperti mayat hidup, terlihat menerima tamparan begitu saja sampai kepalanya miring. Tiba-tiba Perawat Hwang menahan tangisnya merasa bersalah melakukannya dan mengembalikan kepala Yeo Jin ke tempat semula.

“Apakah kau marah padaku?” ucap Perawat Hwang menatap Yeo Jin

“Gadis kecil.... Aku akan membuat kau sangat cantik.”kata Perawat Hwang

Dengan menegakkan kursi, ia menyisir rambut Yeo Jin sambil bersenandung, lalu memoles bibirnya dengan lipstik. Perawat Hwang seperti orang gila memberikan senyumanya pada Yeo Jin.


Chae Young dan ayahnya datang ke sebuah ruangan, sudah ada Presdir Ko dkk yang melihat keduanya datang karena mungkin akan ada banyak yang melihatnya. Chae Young langsung bertanya ide siapa permintaan perintah pengadilan.

“Kami mengumpulkan orang-orang pemegang saham dan mengadakan rapat” jelas Direktur berkacamata

“Batalkan sekarang. Jika Kau tidak melakukannya, Han Do Joon akan membunuh Yeo Jin.” tegas Chae Young

“Nyonya, kami membuat keputusan ini berdasarkan tekanan dari investor asing dan perusahaan. Jika kita mengabaikannya, itu akan jadi pelanggaran kepercayaan.” jelas Direktur berkacamata

“Tapi Akankah seorang kakak membunuh adiknya sendiri?” ejek Presdir Ko terawa

“Istri tidak harus mengkhianati suaminya seperti ini” balas Chae Young

Presdir Ko terlihat mulai serius, lalu berpikir kalau Do Joon membunuh Nona Young Ae itu hanya Satu banding satu juta karena apabila Do Joon melakukannya maka ia akan kehilangan setengah dari pajak saham Nona Young Ae

“Bagaimana jika ada alasan untuk memblokir kunjungan ke rumah sakit bahkan dengan biaya itu?” kata Chae Young

“Apakah Kau tahu alasannya?” kata Presdir Ko, Chae Young rasa Presdir Ko sudah tahu lalu mengajaknya untuk bicara berdua saja dan meminta ayahnya untuk meninggalkan mereka berdua.


Presdir Ko tersenyum meminta Chae Young untuk tak perlu khawatir,  Chae Young mengatakan mereka berada di publik sekarang. Presdir Ko pun mempersilahkan Chae Young untuk bicara sekarang.

“Presiden Ko, Kau tahu betul betapa ayahku mempercayai Anda, kan? Tapi Aku tidak. Pelanggaran kepercayaan katamu? Aku juga menyadari bahwa itu rencanamu” kata Chae Young, Presdir Ko tertawa mendengarnya.

“Aku tidak bisa membiarkanmu untuk bertindak sendiri lagi. Bagi kami dan Yeo Jin! Jangan membuat situasi berbahaya.” tegas Chae Young

“Jadi Maksudnya Nona Young Ae dalam bahaya? Itu tidak akan pernah terjadi.”kata Presdir Ko dengan senyumannya.

“Aku memiliki pedang dengan pisau di kedua sisi tanganku. Apakah itu akan memotong Anda atau Han Do Joon, Aku tidak yakin. Jangan terlalu percaya padaku Sama seperti aku tidak percaya pada mu” tegas Chae Young berdiri lalu keluar dari ruangan. 

 

Di dalam ruang Yeo Jin
Tae Hyun memberitahu sudah mengurangi dosis setengah seperti yang diminta jadi ia akan lebih sadar sekarang tapi meminta untuk berHati-hati supaya tidak terjebak. Yeo Jin membuka matanya lalu sengaja mengerakan tangannya pada sensor disamping.

Perawat Hwang yang melihat laporan dari ponselnya langsung pergi akan memeriksa Nona Young Ae. Saat sampai diruangan, terlihat Yeo Jin masih dalam posisi yang sama dan tak ada yang janggal, bahkan monitor terlihat normal. Ia juga sempat memeriksa cairan infus yang masih menetes dengan baik.

Baru saja Perawat Hwang duduk, ponselnya kembali berbunyi. Ia kembali masuk ke dalam dan tetap melihat Yeo Jin terbaring tanpa ada satu gerakan pun dan melihat ponselnya ada pertunjuk kalau Yeo Jin bergerak, lalu ia sendiri juga mencoba mengoyangkan tangannya, ternyata ponselnya berjalan dengan baik.

Perawat bertanya pada Perawat Hwang yang baru kembali apakah Yeo Jin sedang dalam keadaan tidak nyaman, Perawat Hwang dengan nafas kelelahan mengatakan tidak ada terjadi.

Yeo Jin yang ada didalam berusaha walaupun tangannya lemas mengerakan sedikit, Perawat Hwang kembali lagi melihat Yeo Jin, tapi tetap saja keadaan Yeo Jin masih baik-baik saja. Perawat lain yang melihat berkomentar Perawat Hwang seperti pelatihan anjing kampung.


Di mobil
Chae Young pikir mereka harus memukul terlebih dahulu. Karena Mereka tidak punya niat untuk membatalkan permintaan perintah pengadilan. Ayahnya mengaku sangat gugup apabila menjadi musuh dengan Presdir Ko

“Ayah... Ini kesempatan bagi kita. Jika kita bisa meletakan tangan kita pada Yeo Jin” jelas Chae Young

“Meletakan tangan kita pada Yeo Jin? Dia bukan apa-apa. Bahkan selain itu, mengapa Yeo Jin bekerja sama dengan kita?”kata Ayahnya.

“Dengan cara yang sama bahwa Han Do Joon telah menggunakan Yeo Jin sejauh ini. Kau tidak perlu tahu.”kata Chae Young menatap ayahnya.


Presdir Ko duduk dengan wajah dingin berkata kalau Chae Young sebagai anak lebih baik dibanding ayahnya.

“Meskipun itu bagaimana dia akan memperpendek hidupnya. Ingat wajahnya, karena Dia target pertama.” tegas Presdir Ko, si pria dengan bekas luka diwajahnya sudah memegang foto Chae Young mengerti lalu pergi. Terlihat mata Presdir Ko yang licik tak seperti biasanya.


Malam harinya
Perawat Hwang sedang ada ditoilet, Yeo Jin kembali dengan sengaja mengerakan sensornya, setelah itu mencoba menarik kembali tangannya diatas pinggangnya. Perawat Hwang yang terdiam dikagetkan dengan bunyi permberitahuan, dengan cepat mengambil tisseu.

Saat itu ia pun kembali tapi tak melihat ada gerakan, sampai akhirnya ia melihat tangan Yeo Jin yang berdarah karena jarum infus.

“Kau melakukan ini dengan sengaja, bukan?  Untuk menggangguku ... Kau melakukan ini dengan sengaja, Kau brengsek!” teriak Perawat Hwang akhirnya membanting botol infus saking kesalnya.

Yeo Jin tetap diam, Perawat Hwang berteriak histeris sampai akhirnya Tae Hyun datang menahannya supaya perawat Hwang tak melukai Yeo Jin. Saat itu juga ada Dr Lee yang melihat Perawat Hwang mengamuk. Tae Hyun meminta untuk tenang, tapi Perawat Hwang seperti sudah sangat marah, menyuruh melepaskan dan pergi saja.

“Apa yang kau lakukan?” ucap Dr Lee yang sedari tadi hanya diam melihat Perawat Hwang, akhirnya infus dari tangan perawat Hwang terlepas walaupun masih rasa kesal yang mendalam pada Yeo Jin.


Beberapa saat kemudian, Tae Hyun kembali mengantungkan botol infus ke tempat semula. Dr Lee bertanya apakah perawat Hwang sudah tenang sekarang. Perawat Hwang langsung meminta maaf lalu merasa alarm dalam ponselnya sudah rusak. Dr Lee mengecek dengan mengayukan tangannya disamping sensor dan ada pesan yang masuk.

“Tidak ada sesuatu yang salah dengan itu. Perawat Hwang, kau istirahat malam untuk sementara waktu. Alihkan tugasmu dengan Tae Hyun.” perintah Dr Lee, Perawat Hwang merasa ia baik-baik saja,

 “Ini bukan untuk kepentinganmu. Lembur dapat menyebabkan kecelakaan.” tegas Dr Lee, Perawat Hwang tetap merasa bahkan dalam situasi seperti ini seharusnya tetap menjaga Yeo Jin.

“Pulanglah dan istirahat! Sebelum Aku melaporkanmu pada Ketua!” teriak Dr Lee sambil mengancam.

Tae Hyun hanya bisa diam terlihat ada sedikit gerakan mata dari Yeo Jin karena rencananya berhasil. Akhirnya dengan rambut diikat, Perawat Hwang berjalan pulang tapi memilih untuk duduk ditaman rumah sakit dengan tatapan binggung.


Tae Hyun tersenyum melihat Yeo Jin yang duduk dengan tegang, menurutnya sangat mudah membuat orang normal menjadi gila. Yeo Jin dengan sinis merasa Perawat Hwang itu sebenarnya benar-benar orang gila.

“Kau sudah berada di tempat tidur selama lebih dari tiga tahun. Apakah Kau tahu alasan tubuhmu sangat bersih dan bebas dari luka? Ini karena Perawat Hwang melakukan perawatan yang lebih baik padamu dari dia merawat dirinya.” komentar Tae Hyun

“Maksudmu Seperti bonekanya? Jika Kau tahu apa yang dia lakukan kepadaku ... Kau akan terkejut.”ucap Yeo Jin dengan lirikan sinis, Tae Hyun tersenyum memerasa itu tak mungkin.

“Aku tidak berbohong. Dan tak seorang pun pernah berbicara kepadaku seperti sekarang.” komentar Yeo Jin melihat cara bicara Tae Hyun padanya.

“Ahh.. Benarkah? Maka Kau harus sudah terbiasa dengan itu. Ini adalah bagaimana Aku berbicara.” kata Tae Hyun merasa tak bersalah.

Yeo Jin mengejek Tae Hyun tidak memiliki sopan santun, Tae Hyun merasa dirinya itu tidak memiliki kemunafikan. Yeo Jin malah meminta Tae Hyun berpura-pura untuk menjadi jahat juga, karena  Fakta bahwa ia adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan adiknya, jadi jangan lupakan hal itu.


“Kau benar. Tapi untuk Kau juga ... jangan lupa fakta bahwa aku satu-satunya yang membawa perahu menyelamatkanmu  dan yang akan membawamu ke dunia luar, selain itu, aku bukan perahu biasa melainkan kapal pesiar.”kata Tae Hyun mencondongkan tubuhnya pada Yeo Jin dan Yeo Jin pun menatap dengan menahan sedikit berkaca-kaca.

Di luar rumah sakit
Perawat Hwang masih duduk didepan air mancur, berjalan beberapa langkah kanan seperti orang binggung lalu berjalan ke arah kiri dengan mengusap tangannya seperti ada rasa kegelisahan.

Sementara di dalam ruangan, Tae Hyun sudah duduk di pinggir tempat Yeo Jin dibaringkan, sambil memberitahu kalau kakak iparnya ingin bertemu dengannya. Yeo Jin seperti agak kaget mengetahui Chae Young ingin menemuinya lalu bertanya apa alasanya. Tae Hyun menggelengkan kepala karena ia tak tahu.


“Ok. Tetap saling berinteraksi untuk saat ini.” pinta Yeo Jin, Tae Hyun mengangguk mengerti lalu sedikit melirik Yeo Jin dan akhirnya pamit untuk pergi.

“Jangan pergi....” pinta Yeo Jin ketakutan, Tae Hyun binggung  dan menjelaskan dirinya sudah tak punya urusan lagi di tempat itu.

Yeo Jin hanya diam, akhirnya Tae Hyun pun menyentuhkan tangan pada layar besar dan ingin mematikan lampu. Yeo Jin makin panik meminta Tae Hyun tak mematikan lampu ruangan.

“Jangan mematikannya.... Ini membuatku frustrasi.” akui Yeo Jin, Tae Hyun melihat ruangan yang setengah gelap dibagian sofa lalu menatap Yeo Jin, terlihat Yeo Jin seperti tertunduk seperti mengisyaratkan membutuhkan teman untuk berbicara.

Perawat Hwang terlihat masih duduk, tapi ia mengosok semua tubuhnya, seperti orang yang terlihat kotor tapi tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan mengarahkan pandangannya ke arah atas.


Di ruangan, Tae Hyun kembali duduk bertanya apakah Yeo Jin itu tidak menyukai kakak iparnya. Yeo Jin mengatakan bukan masalah tentang ia menyukai kakak iparnya atau tidak. Tae Hyun binggung lalu sebenarnya apa masalahnya dengan Chae Young.

“Ayah Chae Young bekerja untuk ayahku. Jika dia menyerahkan dirinya sepenuhnya ke Han Do Joon maka ia tidak perlu mencariku dan Aku bisa percaya padanya tentang itu.Hanya saja kenyataannya Bahwa dia orang yang lemah. Dia bukan seseorang yang bisa melawan Han Do Joon sendiri.

Jadi, alasan Chae Young ingin melihatku adalah ... karena keserakahan Chae Young  yang berasal dari hidup dengan seseorang yang tidak dicintainya” cerita Yeo Jin, Tae Hyun mendengarkan dengan mengusap bibirnya dengan ibu jarinya.

Perawat Hwang sedikit berlari kembali ke rumah sakit, dengan kepala terangkat mencoba tetap terlihat tenang tapi mempercepat langkahnya.


Di dalam ruangan, Yeo Jin mengingat kata-kata Doo Joon saat terarkhir kali mendatanginya.

“Apakah Kau pernah berbuat baik? Aku belum bisa sering mengunjungimu. Maafkan Aku. Ngomong-ngomong, orang diluar masih berbaris untuk melihat keadaanmu.”

Yeo Jin berbicara kembali pada Tae Hyun kalau ada orang-orang yang ingin melihatnya yaitu  Orang-orang yang membutuhkan tenaga untuk melawan Han Do Joon, jadi mereka perlu menghubunginya terlebih dahulu. Tae Hyun berdiri mengingat kejadian sebelumnya.

“Tidak terlalu lama dari hari ini,  beberapa orang berusaha  untuk melihatmu, Tapi  Kakakmu mengirim mereka kembali di depan area terlarang.” cerita Tae Hyun

“Apakah Kau tahu siapa mereka?” tanya Yeo Jin, Tae Hyun kembali mengelengkan kepala karena memang tidak mengenalnya.


Yeo Jin pun kembali meminta ponsel Tae Hyun, lalu mengetik sesuatu dan memperlihatkan foto Presdir Ko lalu bertanya apakah orang itu yang berusaha menemuinya. Tae Hyun langsung mendekat, Yeo Jin yang melihat Tae Hyun berada sangat dekat dengannya langsung terlihat tegang dan gugup.
“Kau bisa Ambil dan melihatnya” ucap Yeo Jin sinis

“Kau akan marah jika aku mengambil ponselnya” kata Tae Hyun sambil mengarahkan pandangan pada Yeo Jin lalu kembali melihat ponselnya. Yeo Jin yang gugup hanya bisa memalingkan wajahnya saja.









Tae Hyun membenarkan salah satu dari orang itu, Yeo Jin memberitahu orang itu adalah Presiden Ko dari Hanshin Konstruksi dan bekerja untuk keluarga ibunya, tapi musuh untuk ayahnya, jadi ia yakin sudah pasti orang itu akan mencoba untuk mengunjunginya. Tae Hyun kembali mengangguk-anggukan kepalanya.

“Aku mendengar mereka berbicara di dalam lift. Seperti Sebuah perintah pengadilan untuk kunjungan rumah sakit?” ucap Tae Hyun mengingat-ingat apa yang dibicarakan didalam lift. Yeo Jin menduga itu Sebuah perintah pengadilan awal

“Ah...Ya, perintah pengadilan awal! Aku mendengar mereka berdebat apakah mereka harus melakukannya atau tidak,Apakah mereka....?” ucap Tae Hyun bertanya-tanya

“Dia tidak akan melakukan sesuatu seperti itu. Jika ia punya keinginan, maka Aku tidak akan hidup sekarang.” ungkap Yeo Jin

“Apakah orang ini ... orang yang kuat?” tanya Tae Hyun dengan wajah serius, Yeo Jin menatap Tae Hyun mengataan orang itu sangat kuat, keduanya kembali saling menatap.

Perawat Hwang sudah sampai di lantai 12 dan berjalan di lorong area terlarang dengan dua penjaga didepan pintu. Tae Hyun sudah duduk didekat kaki Yeo Jin lalu bertanya dari orang-orang yang ingin bertemua dengannya, siapa yang paling ingin dilihatnya, Yeo Jin mengatakan tidak ada orang disana.


“Kenapa tidak ada? Kau sudah terkunci di sini selama tiga tahun. Apa tidak ada siapa pun yang ingin kau lihat?”kata Tae Hyun heran

“Mereka semua sudah mati....Semua orang yang aku cintai... Karena mereka mencintaiku.” ucap Yeo Jin menahan tangisnya.

“Lalu ketika Kau nanti keluar dari sini, Apa satu hal yang paling ingin Kau lakukan?” tanya Tae Hyun

“Menghancurkan tempat ini dan Seiring bersama orang-orang yang mengunciku. Aku akan menghancurkan penjara ini.” tegas Yeo Jin dengan mata memerah

Tae Hyun seperti ikut sedih dan sangat mengerti dengan kemauan Yeo Jin dan sangat paham, lalu bertanya kembali apa yang ingin dimakannya setelah keluar dari rumah sakit. Air mata Yeo Jin tergenang mengatakan sangat ingin makan sup kacang kedelai buatan ibunya. Tae Hyun terdiam lalu mengarahkan pandangannya kearah atas, seperti menahan rasa sedihnya juga karena makanan itu mengingatkannya pada ibunya.


“Mengapa harus sup Kacang kedelai rebus? Kimchi rebus, rebusan tahu yang lembut.. Dari semua banyak sup, mengapa itu harus sup Kacang kedelai rebus? Kau harus membuat terlihat jelas yaitu Anak-anak tanpa ibu mereka.” komentar Tae Hyun, Yeo Jin menatap Tae Hyun yang berbicara tanpa menatapnya.

“Kau juga dapat membuatnya jelas sekarang.” balas Yeo Jin

Tae Hyun tersenyum karena wajahnya juga terlihat sangat jelas merindukan masakan ibunya, lalu ia bertanya apakah Yeo Jin itu mempunyai teman. Yeo Jin merasa seorang teman  orang-orang yang saling berbagi rasa satu sama lain tapi saat ia ada diruangan itu tak ada hubungan dari seorang teman yang bisa dibuatnya.

 “Kau tidak memiliki apapun.” komentar Tae Hyun

“Tentu saja aku punya teman. Aku punya banyak teman-teman di sekolah ... dan ada banyak Presiden Perusahaan terkait yang mengikutiku”kata Yeo Jin membela diri, Tae Hyun tertawa mendengar pembelaanya.

“Itu berarti Kau tidak memiliki apapun.” ejek Tae Hyun menahan tawanya.

“Lalu ... apakah kau memiliki banyak teman?” balas Yeo Jin bertanya

“Tidak, aku tidak punya teman. Aku hidup miskin ketika masih kecil jadi tidak punya apa-apa untuk diberikan dan satu-satunya hal yang Aku dapatkan adalah kasih sayang. Jadi, Aku tidak punya teman baik.” cerita Tae Hyun, Yeo Jin hanya diam tanpa berkomentar.

“Aku ingin menambahkan keinginan. Kau seperti mendapatkan Jin yang keluar dari botol, jadi Berikan aku tiga permintaan padamu.” jelas Tae Hyun


Yeo Jin langsung menolak karena, Kesepakatan itu sudah berakhir. Tae Hyun merasa seharusnya Yeo Jin harus mendengarkan keinginan keduaku setelah itu barulah memutuskannya apakah ingin melakukannya atau tidak. Yeo Jin langsung setuju akan mendengarkan permintaanya.

“Keinginan keduaku adalah ... Mari kita berteman. Tak satu pun dari kita punya teman, kan?” kata Tae Hyun

“ngomong-ngomong ... berapa umurmu?”ucap Yeo Jin dengan nada mengejek setelah mendengar permintaanya.

Tae Hyun kembali mengejek menurutnya umur itu hanyaah sebuah angka saja dan ia mengakui mencintai orang-orang yang memiliki banyak uang dan berkuasa untuk memulai jadi kembali ia mengajak Yeo Jin untuk berteman.

“Dasar tidak tau malu ... Kau seperti memenangkan lotre. Untuk sseorang yang miskin sepertimu punya orang kaya sepertiku sebagai teman.” komentar Yeo Jin

“Oke! Kita akan menjadi teman.” ucap Tae Hyun tersenyum
“Jika persahabatan tidak berhasil, kita bisa putus.”kata Yeo Jin.


Di depan pintu kaca, terlihat Perawat Hwang yang terkaget-kaget karena melihat Yeo Jin dan Tae Hyun yang sedang berbicara, terlihat wajahnya penuh amarah. Sementara didalam Tae Hyun pun memutuskan mulai besok memulai latihan rehabilitasi. Yeo Jin mengetahui akan melakukan Rehabilitasi ditempat itu langsung menolaknya.

Ia ingin melakukan setelah kembali ke rumah. Tae Hyun menjelaska apabila Yeo Jin tidak bisa berjalan ke Perusahaan maka ia pun tak bisa duduk didalam perusahaannya, Yeo Jin menatap Tae Hyun lebih dalam.  Ta Hyun menegaskan sudah menemukan cara untuk mengirimkan kembali ke tempat Yeo Jin hari ini juga.

Bersambung ke Episode 6