.

Sinopsis Drama The Village: Achiara' Secret Episode 2 Part 2

Sinopsis Drama The Village: Achiara' Secret Episode 2 Part 2

Yoona berada di atap sekolahannya dengan sepak rokok. Tidak berapa lama kemudian, Gayoung dan tiga anteknya muncul untuk mengganggunya. Dia mengkonfirmasi Yoona kalau penyerangan itu hanyalah tipuan belaka, sebab malam itu dirinya melihat Yoona pergi bersama Bawoo. Dalam kilas balik, kita melihat Yoona dan Bawoo datang ke hutan tempat kerangka tulang ditemukan. Gayoung meminta penjelasan apa yang Yoona dan Bawoo lakukan disana? Belum sempat Yoona menjawab, pak guru Gunwoo muncul dan langsung menilai kondisi dengan cepat. Dia memerintahkan Yoona untuk pergi, sambil mengancam Gayoung akan dikenai sanksi sekolah jika kelak coba mengganggu Yoona lagi.

Jisook bekerja di studio kaca dan terkejut melihat kemunculan Johee yang tiba-tiba. Johee yang ternyata adiknya Jisook coba berbasa-basi sebentar sebelum menyampaikan maksud kedatangannya yang sebenarnya untuk membahas kasus Yoona dan ada kemungkinan hubungan kasus itu dengan kasus Hyejin. Seperti biasa, bila berhubungan dengan Hyejin, Jisook berusaha menghindar. Dia menegaskan kasus Yoona tidak ada hubungannya dengan Hyejin dan kerangka itu bukanlah tubuh Hyejin. Joohee memberitahu kalau Hyejin telah mengubur kapsul waktu selama 10 tahun, yang mungkin telah ditemukan oleh murid-muridnya. Cekcok itu secara tidak sengaja terdengar oleh Kihyun yang tiba di studio kaca Jisook. Dia dengan sengaja menjatuhkan vas kaca untuk memecah perseteruan diantara kakak-beradik tersebut, lalu pura-pura menyesal telah menyenggolnya.

Kihyun membawa Jisook ke kantor polisi yang telah meminta kedatangan ortu Yoona untuk melihat rekaman CCTV di TKP. Sersan Han serta Woojae coba menjelaskan bagaimana Yoona berbohong mengenai serangan tersebut. Sayangnya, masalah merumit ketika kepala polisi banyak bicara omong kosong agar tidak menyinggung Changkwon. Changkwon sendiri terkekeh mendengar berita tidak ada orang yang menyerang Yoona. Itu berarti tidak ada yang terjadi pada Yoona dan tidak ada penyerang berkeliaran. Bisa disimpulkan Achiara tetap merupakan desa yang aman.

Setelah itu, Changkwon meminta pihak polisi untuk tidak melanjutkan penyelidikan lebih jauh lagi dan menutupnya. Kemudian, dia memerintahkan Jisook untuk mengawasi putrinya lebih ketat lagi. Gayoung yang kebetulan lewat depan kantor polisi melihat ortu Yoona keluar dari kantor polisi. Itu memicu rasa ingin tahu dirinya.

Woojae memberi informasi update soal Yoona kepada Soyoon, soalnya dia merasa Soyoon adalah gurunya Yoona jadi harus tahu. Soyoon bertanya terus darimana kotoran yang menempel di tubuh Yoona jika memang tidak diserang. Woojae menduga itu karena Yoona sempat terperosot di tanah.

Changkwon mentraktir minum kepala polisi yang meyakinkan kalau kerangka yang ditemukan itu bukanlah jasad dari korban pembunuhan berantai. Changkwon senang mendengarnya, dan menyuruhnya untuk bilang kalau kerangka itu merupakan jasad dari korban kecelakaan. Kepala polisi menolak melakukannya, karena itu pembohongan publik. Changkwon marah dan meyakinkan kalau itu bukanlah pembohongan publik. Karena jika rencana pembangunan resor wisata yang telah mereka rencanakan tidak berjalan, maka itu akan menjadi kematian buat mereka juga.

Yoona melukis wanita berbaju putih (Hyejin) di kamarnya. Sewaktu Jisook masuk, dia menutup lukisan itu dengan lukisan lain. Jisook meminta Yoona menjelaskan darimana malam itu, apakah bertemu dengan Bawoo dan pergi ke hutan? Dia berjanji tidak marah jika Yoona nanti jujur. Yoona akhirnya mengaku bahwa dirinya melihat Hyejin.

Dalam kilas balik, kita melihat Yoona dan Bawoo yang baru saja dari TKP penemuan kerangka berpisah. Yoona pulang naik sepeda, tapi dia berhenti persis di depan mobil sedan. Disana, dia melihat Hyejin mengenakan pakaian putih, telanjang kaki, wajah pucat, bibir semerah darah, dan berjalan di jalan. Yoona mengikuti kemana Hyejin pergi, yang rupanya pergi ke arah apartemen lamanya. Dia masih terus membuntuti, hingga ke lorong apartemen lampu kelap-kelip, dan menemukan Soyoon membuka pintu.

Soyoon bermimpi ketika dirinya dan keluarganya kecelakaan. Begitu mobil bertabrakan, dia terbangun seketika dengan peluh dingin di sekujur tubuh. Besoknya, dia membawa kliping berita kecelakaan keluarganya ke kantor polisi dan minta dicarikan arsip kasus kecelakaan tersebut. Dia berharap itu akan mengantarkannya kepada saudaranya di Achiara yang masih dimilikinya. Petugas polisi meminta Soyoon tidak berharap banyak.

Woojae menerima informasi kalau kerangka yang ditemukan memiliki kecocokan tes DNA. Dia juga mengetahui kerangka itu adalah korban kecelakaan, dan kaget karena itu telah dirilis di media. Dia yakin pemberitaan tersebut ada untuk mengganggu proses penyelidikan, karena akan ada banyak hal di balik semua itu. Dia keluar dan melihat Soyoon keluar dari kantornya. Karena itu, dia buru-buru menghampiri Soyoon untuk menunjukkan tentang pakaian (gaun, sepatu, gelang, dll) yang dikenakan di kerangka. Dari warnanya kita tahu kalau semua itu mirip dengan gambaran Hyejin yang dilihat Yoona.

Soyoon diajak bertemu oleh Jisook di sebuah restoran untuk memberitahu kalau Yoona memiliki kemampuan spesial untuk melihat jiwa orang yang sudah meninggal, dan memberikan beberapa contoh pengalaman yang diketahuinya. Hal itu membuat Yoona diperlakukan aneh bak anak pengganggu dan tidak disukai hingga SD. Soyoon meyakinkan Jisook bahwa dirinya akan memberikan perhatian khusus kepada Yoona mulai dari sekarang. Tapi Jisook tidak yakin itu bisa, sebab perlakuan itu kembali datang menimpa Yoona belakangan ini. Karena itu, dia minta Soyoon untuk mendengar saja apa yang Yoona katakan dan jangan biarkan berkoar pada orang lain. Soyoon bertanya apa pengelihatan terbaru Yoona? Itu adalah, kata Jisook, guru seninya yang sudah meninggal.

Woojae sekarang tambah yakin bahwa ada lebih mayat daripada yang disangka orang lain. Dia berpendapat kasus tersebut akan menjadi perhatian nasional. Sersan Han menegaskan andaipun kerangka tersebut korban pembunuhan, maka itu bukan bagian dari pembunuhan berantai seperti yang Woojae pikirkan. Soalnya tidak ada tanda-tanda yang membuktikan bahwa kerangka adalah korban pembunuhan berantai. Tapi dia menolak memberitahu Woojae, karena tidak boleh dan melihat antusias Woojae yang sedemikian besar. Begitu mereka pergi, seorang pria berpakaian serba hitam yang misterius berhenti di depan papan pengumuman untuk melihat hasil identifikasi sementara yang ditempel Woojae dan sersan Han barusan.

Gayoung melihat Yoona membaca hasil identifikasi polisi terkait kerangka temuan tersebut. Dia mendekat untuk melanjutkan pembicaraan mereka yang tertunda. Dia menyalahkan Yoona yang karena kebohongannya membuatnya tidak bisa berbuat banyak – seperti pergi ke pesta misalnya. Sebagai ganti rugi, dia minta Yoona membuatnya bekerja di perusahaan papanya Yoona. Tentu saja, Yoona menolak. Tapi Gayoung menawarkan iming-iming bahwa dirinya akan memberitahu Yoona siapa yang telah membunuh Hyejin jika dirinya dipekerjakan di perusahaan papanya Yoona. Dia minta Yoona memikirkannya.

Soyoon mendekorasi ulang apartemennya agar aura Hyejin hilang dari kamarnya. Di sisi lain, Gayoung pulang di malam berhujan dalam perjalanan bertemu teman-temannya. Tiba-tiba sebuah mobil muncul dan berhenti tidak jauh dari tempatnya berjalan. Dia masih biasa waktu itu, tapi setelah melewati mobil itu dan tiba-tiba bulu kuduknya meremang saat mobil itu pelan-pelan membuntutinya. Dia menengok dan menemukan pengemudi mobil menurunkan kaca mobilnya. Dia bernapas lega setelah mengenali si pengemudi. Setelah itu masuk ke dalam mobil dan bercanda bahwa si pengemudi telah menakutinya seolah-olah itu adalah pembunuh berantai.

Tanpa sengaja Soyoon menjatuhkan pigura foto. Ketika membersihkan pecahan kacanya, dia menyapu kalung berbandul pecahan hati yang ada di bawah meja. Dia ingat itu adalah kalung kakaknya yang dulu dipakai di hari kecelakaan. Dia membandingkan kalung tersebut dengan foto keluarga yang dimilikinya. Benar saja, kalung itu cocok dengan kalung miliknya.

Sementara itu, Gayoung yang santai di kursi penumpang tiba-tiba menegang ketika pengemudi mencengkeram kakinya.

Bersambung ke episode 3