.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 10 Part 1

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 10 Part 1


Sesampai di rumah sakit Hanshin, Tae Hyun mendorong sendiri ibu lagi ke lantai 12 lalu memberitahu perawat keadaan darurat, meminta supaya memanggil OB dan Pediatrik dan membawakan inkubator, lalu bertanya apakah ada kamar kosong.

Dua perawat yang masih kaget, mengatakan semua kamar penuh. Tae Hyun berpikir sejenak lalu kembali bertanya apakah Chae Young sedang ada ditempat. Perawat mengelengkan kepala, Tae Hyun langsung meminta supaya mengirimkan inkubator ke ruangan istri Ketua Han.

“Bersiap melakukan ekokardiografi. Dan Juga, berikan aku masker oksigen dan sejumlah heparin untuk disuntikan. Cepat!!!” perintah Tae Hyun tergesa-gesa membawa ibu Ali ke dalam ruangan Chae Young.

Satu perawat yang tulalit masih bertanya-tanya apa yang terjadi, perawat Lee menyuruhnya untuk cepat memanggil bagian OB dan Pediatrik. 


Salah satu dokter seperti memeriksa bagian perut si ibu dan mengumpat Tae Hyun itu sudah gila, Tae Hyun pun hanya bisa tersenyum lalu Dokter yang memeriksa inkubator memberitahu keadannya. Skor Apgar tujuh dan beruntungnya keadaan itu cukup bagus untuk bayi.

“Tapi kita tidak bisa lengah.Namun, berkat penanganan yang cepat, itu cukup bagus.” jelas Dokter yang menangani bagian inkubator.

Tae Hyun langsung mengucapkan terimakasih, wajah tegangnya hilang diganti dengan wajah tersenyum menatap ibu Ali. 


 Tae Hyun keluar ruangan, dua perawat langsung bertanya apa yang terjadi dan siapa ibu yang tadi dibawanya. Tae Hyun langsung menyebut nama ibu itu adalah “Hong Gil Soon.” dan pasien VVIP.

“Jadi, siapa yang akan menyelesaikan administrasinya?” tanya Perawat Lee. Tae Hyun dengan santai memberitahu ia yang akan membayarnya.

“Tapi benar-benar, apa yang terjadi? Kami tidak bisa menghubungimu. Darimana saja kau?” ucap Perawat Lee heran, Tae Hyun mengatakan masih cuti sakit dengan senyuman canda.

Perawat Lee meminta bukan waktunya mereka untuk bercanda, Tae Hyun dengan wajah serius bertanya apakah terjadi sesuatu saat ia pergi. Perawat tulalit melihat Tae Hyun itu tampaknya benar-benar tidak tahu.

“Direktur meninggal. Dan ketua Lee juga menghilang. Begitu setelah kecelakaan terjadi pada Perawat Hwang, satu demi satu...” cerita perawat Lee binggung.

“Apa yang terjadi dengan Perawat Hwang?” tanya Tae Hyun kaget.

“Sepertinya kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Perawat Hwang juga meninggal.” kata Perawat tulalit, Tae Hyun tak menyangka beberapa hari meninggalkan rumah sakit banyak kejadian yang tak diduga. 


Yeo Jin berdoa didalam gereja, lalu berjalan mendekati Ali yang berdoa sampai tertidur. Pelahan ia menudirkan Ali di pangkuanya sambil mengusap-ngusap rambutnya, biara datang mengatakan akan menidurka Ali dan menyuruh Yeo Jin juga harus tidur.

“Aku akan menunggu Ali sampai tertidur pulas” ucap Yeo Jin terus mengusap kepala Ali, Biara pun mengangguk setuju, Yeo Jin kembali berdoa sambil memejamkan matanya.

“Jangan khawatir. Aku yakin Tuhan telah mendengar doamu, Sophia.” kata biara, Yeo Jin membuka mata.

“Tentu saja... Aku yakin Dr. Kim akan kembali.” kata biara menenangkannya.

Tae Hyun datang menemui Doo Chul dan anak buahnya, terlihat keduanya sudah mulai membaik. Anak buah Doo Chul bertanya darimana saja Tae Hyun dan mengeluh karena meninggalkan bosnya yang sedang sakit.
“Bos, kau jauh lebih baik sekarang, kan?” ucap Tae Hyun melihat Doo Chul yang duduk dikursi pijat.

“Tentu saja. Obat bekerja dengan sangat baik pada hewan liar seperti kami.” kata Doo Chul.

“Kalau begitu, cepat pergi dari rumah sakit ini sekarang.” perintah Tae Hyun.

“Hei, kita belum boleh keluar dan Kau masih sakit. Kan bos?” kata Anak Doo Chul.
 
Doo Chul melihat wajah Tae Hyun langsung setuju dengan perintah Tae Hyun, karena menurutnya sudah kurang nyaman tinggal di rumah sakit lagi. Tae Hyun tersenyum mendengarnya, Doo Chul berpikir mereka akan berpisah selamanya mulai sekarang.

“Jika aku kembali melakukan kunjungan, aku mungkin bisa bertemu lagi denganmu.” kata Tae Hyun santai.

“Apa?? Kunjungan? Lagi?”kata Doo Chul kaget, Tae Hyun tersenyum lalu keluar dari ruangan. Doo Chul heran dengan Tae Hyun tidak memilih untuk istirahat saja. 


Tae Hyun yang baru keluar ruangan, kaget melihat ayahnya yang baru menaiki tangga lalu dengan ketus bertanya apa yang sedang dilakukan ayahnya itu. Sang ayah membalas berpikir Tae Hyun tak melihat apa yang sedang dilakukannya.

Akhirnya Tae Hyun masuk ke dalam ruang rawat dan terlihat So Hyun terbaring disana. So Hyun kaget melihat kakaknya yang baru datang. Tae Hyun bertanya kenapa adiknya bisa ada ditempat itu. Ayahnya dengan sinis mengatakan memangnya tak mungkin adiknya ada dikamar yang bagus itu.

“Aku bertanya kenapa dia di sini!” teriak Tae Hyun kesal karena sang adik bisa ada di lantai 12, Sang ayah malah mengumpat Tae Hyun yang kurang ajar.

“So Hyun, kau harus pergi ke Amerika besok. Tapi Kenapa kau di sini? Ada apa?” tanya Tae Hyun binggung.

“Aku baik-baik saja, lalu Aku mendapat telp dari rumah sakit kemarin untuk datang ke sini.” cerita So Hyun
“Apa maksudmu, Amerika? Kau mau membawanya kemana?” kata Ayahnya sinis.

“So Hyun bisa berada dalam masalah. Jika terjadi sesuatu, kau mau bertanggungjawab?” ucap Tae Hyun.

Ayahnya langsung mengatakan akan bertanggung jawab karena So Hyun adalah anakku Jadi Tae Hyun tak perlu khawatir. Tae Hyun menyindir ayahnya itu tak cukup membuat ibunya yang meninggal tapi So Hyun juga. Sang ayah langsung menamparnya, lalu mengumpat. Tae Hyun hanya melirik sinis pada ayahnya.


Tae Hyun melihat Rekam Medis Pasien adiknya di meja receptionist, perawat Lee membeirtahu adiknya itu mendapat bantuan biaya pengobatan dari Yayasan Bantuan Hanshin. Tae Hyun seperti baru mendengar nama itu, melihat catatan rekam medis adiknya.

“Ya. Yayasan Kesejahteraan Hanshin Group. Tapi ini menakjubkan, mereka biasanya jarang memilih penerima pada akhir tahun seperti ini. Ketua benar-benar peduli padamu, Dr. Kim.” komentar perawat Lee sambil memberikan selamat.

Saat itu dokter yang merawat So Hyun datang menyapa Tae Hyun, lalu bertanya darimana saja dan memintanya supaya datang ke ruanganya segara. Tae Hyun melihat Dokter ini masuk ke dalam ruangan Dr Lee, Perawat Lee memberitahu dokter itu adalah pengganti Dr Lee yang bertanggung jawab di lantai 12.

Papan nama bertuliskan [Kepala Lee Seung Hoon]  Dr Lee Seung Hoon pun mengeluh pada Dr Lee yang seharusnya  melakukan pemindah tanganan jabatan dengan benar. Tae Hyun tak menanggapinya bertanya tentang So Hyun.

“Ah... Itu...Yayasan Hanshin seharusnya menanggung biaya medis di Amerika. Tapi mereka tiba-tiba mengatakan tidak memiliki cukup anggaran..” ucap Dr Lee SH. Tae Hyun tersenyum sinis, seperti sudah tahu dugan itu.

“Kau bisa menanyakannya pada Ketua sendiri, karena Kau dekat dengan dia! Sebenarnya, aku diperintahkan untuk membuatmu tetap bekerja di lantai 12” cerita Dr Lee SH, Tae Hyun mengigit bibirnya seperti memikirkan rencana selanjutnya.


Di sebuah jalan yang cukup gelap, Dr Lee terlihat sengaja menyamar dengan mengunakan kumis dan juga kacamata serta topi. Sebuah mobil berhenti didepannya, pria yang ada dalam bertanya apakah Dr Lee membawa uangnya.

Dr Lee menyerahkan amplopnya, tapi sebelum itu meminta supaya memberikan padanya dulu. Si pria menyerahan paspor palsu, dengan wajah Dr Lee yang menyamar dan bernama ZhiMing. Dr Lee menyakinkan lebih dulu kalau itu aman lalu memberikan uangnya lalu kembali pergi.




Yeo Jin duduk dikamarnya, mengingat saat pertama kali datang kesana Tae Hyun mengetuk dinding kamarnya, tapi sekarang Tae Hyun sudah tak ada lagi disana. Sementara Tae Hyun terlihat sangat binggung dengan keadannya di ruanganya, beberapa kali mengetuk jarinya dimeja.

Akhirnya ia datang menemui So Hyun dalam kamarnya, sang ayah tertidur lelap disofa. Tae Hyun berbisik meminta adiknya untuk mengikutinya, So Hyun bertanya kemana mereka akan pergi dengan keadaannya seperti sekarang. Tae Hyun meminta So Hyun untuk membawa tas dan paspornya sekarang.


So Hyun yang sudah ada dilantai bawah bertanya kemana kakaknya akan membawanya, Tae Hyun berhenti saat melihat salah satu pengawal yang berjaga disana seperti mencegah supaya keduanya meninggalkan rumah sakit. Ia pun mencari tempat lain, salah satu pengawal pun kembali menghadangnya. So Hyun terlihat sangat  binggung.

Di kamar Yeo Jin berusaha tertidur dengan membaringkan tubuhnya, tapi bolak balik membaringkan tubuhnya. Akhirnya ia menyalakan lilin dalam kamar memilih untuk berdoa.


Tae Hyun sudah memakaikan So Hyun jaket, mencari jalan agar mereka bisa keluar dari tempat itu. Melalui sebuah lorong yang sepi, ia berhasil keluar lalu ponselnya bergetar.

“Adikmu bisa terluka.” tulis pesan yang ada didalam ponselnya. Tae Hyun melirik dengan wajah tegang, terlihat CCTV yang terpasang di depan pintu yang mengetahui gerak geriknya.

Yeo Jin selesai berdoa, meniup lilin satu persatu tapi saat itu juga salah satu tempat lilinnya jatuh ke lantai, wajah Yeo Jin langsung tegang seperti merasakan sesuatu yang buruk terjadi.


Di rooftop
Kepala Perawat bertanya kenapa Tae Hyun ada di rumah sakit itu dan juga keadaan Young Ae. Tae Hyun memberitahu Yeo Jin sekarang aman, Kepala Perawat pikir seharusnya Tae Hyun memberitahunya lebih dulu sebelum datang, Tae Hyun rasa ia pasti akan tetap datang.

“Ke lantai 12, Karena So Hyun ada di sini.” kata Tae Hyun yang tak tahu tentang rencana Do Joon. Kepala perawat binggung adiknya ada dilantai 12.

“Mereka pasti membutuhkan sandera. Perawat Hwang, Direktur, Kepala Lee dan Aku berikutnya.” ucap Tae Hyun terdengar pasrah.


Yeo Jin sedang membaca alkitab dikamarnya, Ali mengetuk pintu mengajak Yeo Jin untuk berjalan-jalan. Yeo Jin tersenyum, mengajak Ali untuk berjalan-jala lain waktu saja. Ali tetap ingin mengajak jalan-jalannya sekarang, karena ia sudah berjanji pada Tae Hyun  akan jalan-jalan dengan Yeo Jin setiap hari. Yeo Jin yang mendengar itu langsung setuju.

Ali menuntun Yeo Jin untuk berjalan di luar gereja, Yeo Jin pun memegang pundak Ali supaya tak terjatuh, langkah mulai bisa teratur walaupun belum bisa berdiri sempurna. Setelah berjalan cukup jauh, Yeo Jin meminta istirahat sebentar.

“Tae Hyun, aku gugup. Cepatlah kembali.” gumam Yeo Jin memandang langit.




Sepatu High Heels berwarna merah melangkah ke lantai 12, Chae Young dengan dengan wajah sombongnya. Perawat Lee dkk terlihat gugup ingin memberitahu, Chae Young berteriak sudah tahu lalu masuk ke dalam ruanganya.

Perawat lain sedang memeriksa ibu Ali, Chae Young menyuruhnya untuk urusi pasien lalu melihat bayi yang sudah mulai membaik didalam inkubator, lalu menanyakan keadaanya. Perawat Lee memberitahu keadaan bayinya sudah stabil.

“Jika terjadi sesuatu dengan bayinya, semua orang akan mati.” ancam Chae Young pada perawat Lee lalu melihat ibu Ali yang masih terbaring.

“Kau beruntung.Aku akan merawatmu, jadi jangan khawatir.” ucap Chae Young, Ibu Ali langsung mengucapkan terimakasih.


Chae Young keluar ruangan tak sengaja bertemu dengan Tae Hyun yang baru masuk ke lantai 12, keduanya bertemu di ruangan Tae Hyun. Chae Young meminta supaya Tae Hyun tak perlu khawatir karena selama masih ada dirinya makan orang-orang itu tidak bisa membunuhnya.

“Nyonya,jika kau terus melakukan ini, bukankah Ketua semakin ingin membunuhku?” ucap Tae Hyun
“Itu sebabnya dunia ini menarik, Tidak ada orang yang sempurna.” kata Chae Young yang sengaja membuat suaminya cemburu.

“Ini tidak menarik bagiku, Jadi aku akan mengurus diriku sendiri.” tegas Tae Hyun.

“Tidak, tidak ada yang bisa kau lakukan Dan tidak ada gunanya melarikan diri. Mereka akan menemukanmu. Kau mengerti? Kau akan mati jika tanpa aku. Jadi Tetap didekatku adalah tempat yang paling aman.” kata Chae Young yakin dengan nada menggoda.


Tae Hyun keluar ruangan menelp seseorang memberitahu ingin bertemu dengan Ketua. Dua orang pengawal pun membawa Tae Hyun dengan mobilnya, terlihat wajah gugup Tae Hyun sebelum  bertemu dengan Do Joon.

Sekertaris langsung membawa Tae Hyun kedalam ruangan bosnya, Do Joon mengucapkan selamat datang lalu bertanya apakah ia lebih baik sekarang.

 Tae Hyun menatap Do Joon dan langsung berlutut sambil memohon supaya menyelamatkan adiknya, Do Joon tertawa mengejek, mengajak apakah ada yang yang mengatakan untuk membunuh adiknya. Seketaris terlihat tertunduk diam.

“Seperti yang kau janjikan, tolong selamatkan adikku. Lalu...aku akan membunuh diriku sendiri.” ucap Tae Hyun.

“Tidak, kau tidak perlu melakukan itu. Aku akan mengurusnya.” kata Do Joon.

“Aku akan membuat istrimu percaya bahwa aku secara diam-diam melarikan diri.” kata Tae Hyun, Do Joon langsung mengumpat.


“Tidak ada yang terjadi antara aku dan istrimu.” jelas Tae Hyun untuk menyakinkanya.

“Diam, kau bajingan! Aku tidak tertarik pada hal-hal seperti itu. Apa pun yang terjadi antara kalian berdua, kau hanya dibuang karena kau tak lagi berguna. Bagiku dan istriku, kau hanya barang sekali pakai. Kau mengerti?” teriak Do Joon murka berdiri dari tempat duduknya. , Tae Hyun pun hanya dibisa diam dengan wajah tertunduk, Do Joon kembali duduk.

“Saat Yeo Jin meninggal, maka kau sudah tidak berguna. Jika kau mengerti, pergilah.” tegas Do Joon, Tae Hyun mengangkat wajahnya karena sebenarnya Yeo Jin itu masih hidup dan berada didekat gereja.

Do Joon yang melihat Tae Hyun masih berlutut menyuruh sekertarisnya agar mengeluarkan Tae Hyun sekarang juga.






Di depan pintu, Seketaris membuka kacamatanya lalu  menyuruh Tae Hyun mengiirim adiknya ke Amerika hari ini. Tae Hyun binggung, Seketaris mengulang seperti apa yang dikatakan Tae Hyun sebelumnya.

“kau harus membuat istri Ketua percaya bahwa kau secara diam-diam melarikan diri.” perintah Seketaris
“Ya, aku mengerti. Tapi...apa aku bisa mempercayaimu?” kata Tae Hyun tak yakin.

“Tentang adikmu? Itu di bawah wewenangku dan Penawaranmu logis. Hanya saja kau telah memprovokasi harga dirinya hari ini, jadi Aku akan meyakinkan Ketua.” jelas sekertaris, Tae Hyun pun mengucapkan terimakasih.

“Aku tidak yakin kalau itu yang ingin kau katakan padaku.Ambil tindakan setelah pemakaman Nona Young Ae berakhir, mulai sekarang Ada yang mengawasi.” tegas Sekertaris.


Tae Hyun mengerti dengan begitu sekertaris itu bisa secara diam-diam membuangnya dan mengatakan akan melakukannya, pintu terbuka pengawal memberitahu bahwa mobil sudah siap. Seketaris pun mengucapkan selamat tinggal dan Tae Hyun membalasnya mengucapkan terimakasih.

“Aku berharap kau punya waktu yang lama sebelum tanggal kedaluwarsamu. Tanggal ketika kegunaanmu sudah habis.”kata Tae Hyun memperingatinya lalu meninggalkan rumah. Sekertaris tertawa lalu terlihat wajah liciknya.

Tae Hyun melamun saat ada didalam mobil, saat masu ke dalam lantai 12 tatapannya kosong berjalan begitu saja, perawat baru yang menganti Perawat Hwang melirik sinis pada Tae Hyun.


Akhirnya Tae Hyun berjalan masuk ke dalam ruangan Yeo Jin, terlihat dengan jelas boneka yang ada diatas meja rawat. Ia berjalan melihat ada tumpukan kertas diatas meja, duduk dan memegang pulpen tapi terlihat masih binggung sambil memijat-mijat matanya. Beberapa saat kemudian, ia pun menuliskan suratnya.

“Yeo Jin... Jika aku memanggilmu seperti itu, kau akan menganggapku kurang ajar lagi. Kau baik-baik saja? Aku sangat khawatir tentangmu. Ibunya Ali baik-baik saja, dan bayinya sangat sehat, terliha masih kecil dan lucu. Tolong beritahu Ali.”

“Rumah sakitnya sama seperti sebelumnya. Ini benar-benar sibuk di sini.  Persiapan So Hyun ke Amerika juga berjalan lancar.  Setelah So Hyun pergi, aku akan kembali. Maaf. Ini semua bohong. Aku mungkin tidak akan kembali.”

Tae Hyun yang menuliskan kalimat terakhir terlihat sangat berat memberitahu Yeo Jin.



Dr Shin baru menuruni tanga dengan Tae Yoo dan dokter junior memberitahu bertugas di lantai 12 Karena Kepala Lee tidak ada,tapi ia mengeluh karena seharusnya memintanya  untuk mengambil alih lantai 12, Tae Yoo tersenyum membenarkan.

“Aku tidak akan melakukannya. Bahkan jika mereka memintaku mengambil alih.” komentar Dr Shin menolaknya. Tae Hyun yang baru keluar dari ruangan dipanggil oleh Dr Shin dan mengajaknya bicara.
Tae Hyun dan Dr Shin masuk ke dalam ruangannya, diam-diam Tae Yoo sengaja masuk dan menguping dari pintu. Tae Hyun langsung bertanya apa yang dinginkan Dr Shin sekarang.

“Hanya antara kita berdua, Sejujurnya karena Kepala Lee keluar bukankah seharusnya seseorang dari departemen operasi yang mengambil alih lantai 12? Hanya karena Direktur meninggal, Wakil Direktur tidak seharusnya menempatkan seseorang dari departemen penyakit dalam disana. Benarkan?” ucap Dr Shin, Tae Hyun melirik dokter seniornya.

“Kau dekat dengan Ketua, jadi Kau harus berbicara dengan dia! Seseorang dari departemen operasi seharusnya yang mengambil alih. Jika tidak, siapa yang akan melakukan kunjungan? Jika begini, kau bisa mendapatkan digeser oleh seseorang dari departemen penyakit dalam. Jadi, aku harus ada di lantai 12,agar kau aman, juga. Bukan begitu?” kata Dr Shin, Tae Hyun tersenyum mendengarnya.




Dr Shin melihat mimik wajah Tae Hyun seperti ada masalah yang ingin dikatakan. Tae Hyun pun menggelengkan kepalanya, Dr Shin melihat Tae Hyun walaupun sudah ada di lantai 12 tetap masih milik departemen bedah dan mengingatkan hanya ada satu persekutuan di departemen bedah. Tae Yoo melotot kaget mendengarnya.

“Tidak peduli apa yang dikatakan orang lain, Aku ada dipihakmu dalam waktu yang lama. Kau tahu maksudku kan?” Kata Dr Shin menberikan kode.

“Kepala Shin...kenapa aku ingin ke lantai 12?” ucap Tae Hyun merasa itu bukan keputusannya. Dr Shin binggung.

Tae Hyun pun tak ingin membahasnya, lalu berjanji akan memberitahu Do Joon  jika ada kesempatan. Dr Shin tersenyum bahagia karena Tae Hyun mengerti dengan permintaanya, Tae Yoo terlihat sangat marah mendengarnya dari depan pintu.

bersambung ke part 2