.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 12 Part 1

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 12 Part 1

Sek meminta bukti kalau Yeo Jin layak membuat dirinya untuk berlutut, Yeo Jin memperlihatkan USB ditanganya, kalau ini adalah yang dicari Han Do Joon. Sekertaris berpikir apa maksudnya, lalu bergumam bahwa itu adalah laporan buku akun rahasia. Akhirnya ia pun berlutut didepan Yeo Jin seperti sudah tahu bahwa pemilik sebenarnya Hanshin adalah Yeo Jin bukan Do Joon.

Di bandara
Kepala penjaga mencari ke seluruh area untuk menemukan Yeo Jin tapi semua penjaga belum menemukan sosok Young Ae yang mereka cari, lalu bertanya-tanya kemana wanita yang mereka cari.

Seorang pria menepuk kepela Penjaga, Man Shik bertanya apakah mereka semua itu dari rumah sakit Hanshin, Kepala Penjaga dengan ketus menanyakan apa yang diinginkanya. Man Shik meminta supaya paspornya itu diserahkan padanya, Kepela Penjaga kaget dan binggung.

“Kau di sini untuk memberikan paspor jadi Berikan padaku.” ucap Man Shik menyodorkan tanganya, Kepala Penjaga masih saja binggung.

“Apa kau tidak pernah nonton film? Orang seperti aku menjalankan tugas seperti ini untuk sedikit imbalan tapi kita tidak tahu apa-apa. Aku bahkan tidak dibayar banyak untuk ini...” cerita Man Shik blak-blakan. Kepala penjaga pun meminta untuk menunggu sebentar.

Ponsel Sekertaris berdering, Yeo Jin menyuruh sekertaris untuk menjawab telpnya. Sek yang sudah berlutut menerima telp lalu bertanya apa yang harus dilakukan karena ada seseorang yang datang meminta paspornya. Yeo Jin melirik sinis pda Sekertaris.

“Nona Young Ae, yang kau miliki  adalah segel dari Kerajaan Hanshin. Jika kau mengizinkanku mengurus segel kerajaan itu...” ucap Sekertaris yang langsung disela oleh Yeo Jin.

“Jangan mencoba membuat kesepakatan denganku.” ancam Yeo Jin lalu melemparkan USB pada Sekertaris.

Seketaris langsung mengucapkan terimakasih dan berjanji akan melakukan yang terbaik, lalu berbicara pada kepala Penjaga untuk menyerahkan paspor itu dan segera kembali.

 Kepala Penjaga masih terlihat curiga melihat Man Shik walaupun sudah diperintahkan untuk menyerahkannya. Man Shik langsung menarik paspor dari tangan Kepala Penjaga walaupun sempat ditahanya, sambil mengeluh dirinya itu tak seharusnya melakukan pekerjaan seperti itu.

Setelah itu melihat paspor untuk mengeceknya dan terlihat foto Yeo Jin dan langsung memujinya sangat cantik, setelah itu pergi meninggalkan bandara. Salah satu penjaga berpikir mereka harus mengikutinya, Kepala penjaga merasa tak perlu karena seekor Ular pasti punya rencana dan mengajak semua penjaga kembali ke rumah sakit.

Seketaris akhirnya berdiri meminta Yeo Jin mengatakan apa yang harus dilakukanya sekarang, dengan memanggilnya “Ketua” layaknya pada Do Joon sebelumnya. Yeo Jin pun tersenyum karena rencananya berhasil untuk menaklukan Do Joon.

Man Shik masuk ke dalam mobil diparkiran dan Tae Hyun yang sudah menunggunya langsuung bertanya apakah ia sudah mendapatkanya. Man Shik langsung memberikan paspor milik Yeo Jin.

“Yong Pal, kenapa kau begini? Apa aku harus jauh-jauh ke sini untuk menjalankan tugas seperti ini?” keluh Man Shik
“Apa tidak ada yang mengikutimu?” tanya Tae Hyun.

“Kau meremehkan aku, Siapa yang berani mengikutiku? Setelah melihat auraku ini.” tegas Man Shik yakin,  Tae Hyun tersenyum lalu meninggalkan parkiran, tapi tak jauh dari mereka, ada sebuah mobil yang dikemudikan oleh anak buah Presdir Go yang mengikutinya.


Di Jalan
Man Shik penasaran siapa wanita itu karena terlihat sangat cantik, Tae Hyun dengan bangga mengatakan itu adalah calon pengantin wanitanya. Man Shik tak percaya, lalu bertanya apakah Tae Hyun akan menikah. Tae Hyun mengangguk dengan senyuman. Man Shik mengumpat Tae Hyun sudah gila.

“Apa kau tahu berapa biaya untuk menikah sekarang ini?” komentar Man Shik, Tae Hyun mengataka ia tak tahu.
“Untuk seorang gadis cantik  memintamu untuk menikahinya, dia cuma mau hartamu. Dia itu matre. Hei.... Aku ini benar!Karena kau seorang dokter,  dia berpikir kau pasti memiliki semuanya...” kata Man Shik sok tahu, Tae Hyun menegaskan bukan itu wanita yang akan dinikahinya.

“Apa dia tahu kalau kau punya banyak hutang?” tanya Man Shik, Tae Hyun mengataan wanita itu tahu.

“Ahh... Dia tidak tahu! Kau pasti telah terpesona melihatwajahnya, dan tidak mampu untuk menceritakan. Lihatlah wajahnya! Mengapa dia mau menikahimu?  Dia begitu cantik?” kata Man Shik tak percaya.

“Karena kami saling mencintai” ucap Tae Hyun tersenyum malu-malu.

Man Shik tertawa karena seorang Yong Pal sedang jatuh cinta dan Berbicara omong kosong  terntang cinta, menurutnya Tae Hyun itu masih belum tahu tentang dunia. Tae Hyun malah tersenyum mendengar ocehan Man Shik.

Flash Back
 “Dengar baik-baik... Tolong menikahlah denganku Dan menjadi ahli waris dan waliku lalu melindungiku dari Han Do Joon.” pinta Yeo Jin.

Tae Hyun langsung mengatakan bersedia, Yeo Jin meminta Tae Hyun tak menjawab sembarangan karena harus berpikir tentang hal ini dengan hati-hati. Tae Hyun langsung mencium Yeo Jin mengatakan itu adalah jawaban dan memeluknya.

Keduanya duduk dibangku, Yeo Jin menceritakan  akan menghadapi Han Do Joon besok pada akhir pertarungan, tapi  Selama Han Do Joon jadi walinya, maka ia akan dikurung lagi karena kelemahan mental.

“Jadi, daftarkan pernikahan kita besok pagidan kembali sebagai wali hukumku. Lalu Han Do Joon...” ucap Yeo Jin yang dipotong langsung oleh Tae Hyun.

“Baik. Aku mengerti.” kata Tae Hyun singkat.

“Maaf, Tae Hyun. Pernikahan sangat tidak terencana.” ucap Yeo Jin merasa bersalah.

“Aku tahu.... Aku akan menjadi walimu dan kembali.” janji Tae Hyun

 Man Shik yang melihat Tae Hyun senyum senyum sendiri berpikir temanya itu sedang bahagia, Tae Hyun membenarkan, Man Shik mengumpat Tae Hyun sudah gila.

“Jam berapa kantor pemerintah buka?” tanya Tae Hyun.

“Jam sembilan. Kenapa?” ucap Man Shik.

“Apa maksudmu, kenapa? Aku harus mendaftarkan pernikahan kami.” kata Tae Hyun santai.

“Cukup. Aku mulai merinding.” keluh Man Shik tak percaya temannya itu mau mendaftarkan penikahan. Tae Hyun tetap saja tersenyum membayangkan akan mendaftarkan penikahan.


Yeo Jin memberitahu besok jam 10 akan datang ke rumah duka, Sekertaris kaget sambil mengatakan itu sangat berbahaya. Yeo Jin meminta supaya sekertaris mengundang  Jaksa Agung, Komisaris Polisi,Komisaris Pajak Nasional, dan juga Menteri.

“Beritahu mereka kalau  aku punya buku dana tertentu, jadi mereka pasti akan datang bahkan jika kau mencoba menghentikan mereka.” jelas Yeo Jin.

“Apa kau berencana untuk mengumumkan bahwa kau masih hidup disana. Anda tak perlu melakukanya Nyonya, itu karena Ketua...maksudku,kakakmu... Kakakmu masih jadi walimu... jadi sangat berbahaya”kata Sekertaris khawatir, Yeo Jin melirik sinis.

“Lakukan saja seperti yang kuperintahkan.” tegas Yeo Jin, Sekertaris hanya bisa tertunduk dan mengatakan mengerti. Didalam hati Yeo Jin yakin Tae Hyun akan datang juga saat itu.

Man Shik menerima telp dengan panggilan Klien lalu berkata Dr Yong Pal akan datang dan akan segera kesana. Tae Hyun yang sedang menyetir Man Shik sudah menemukan Yong Pal yang lain, Man Shik mengelengkan kepala karena tetap saja Yong Pal itu Tae Hyun.

“Aku tidak akan berkunjung lagi.” tegas Tae Hyun.

“Apa yang kau bicarakan? Aku datang ke sini untuk bisnis! dengan Melakukan bisnis itu memberi dan menerima.” ucap Man Shik meyakinkan, Tae Hyun tetap menegaskan tak ingin melakukan kunjungan lagi.

“Yong Pal, jangan begitu. Apa kau tidak kasihan pada mereka? Mereka semua sekarat sekarang!” rayu Man Shik
“Aku tidak merasa kasihan! Siapa suruh mereka berkelahi?” ucap Tae Hyun tak peduli.

Man Shik memohon sambil menceritakan banyak orang yang mati ketika Tae Hyun tak ada, lalu mengatakan kalau pasien kali ini hanya sedikit saja. Tae Hyun terdia, Man Shi memberikan penawaran 20,000 won setiap jahitan. Tae Hyun beralasan tak membawa perlengkapan. Man Shik mengatakan memiliki semua yang dibutuhkan karena sudah melakukan investasi baru dan merekrut orang seperti Tae Hyun.

Yeo Jin duduk di ruanganya, mengulang kembali cerita ayahnya “Sung Hoon mendekatimu karena tujuan tertentu. Dia menerima informasi rahasia pada bisnis baru.Hanshin Grup telah  menginvestasikan banyak uang didalamnya. Dia akan menuduhmu dengan tuduhan palsu dan Do Joon akan menyingkirkanmu. Dia bekerja sama dengan Do Joon.”

“Terima kasih, Sung Hoon... Aku tidak mimpi buruk lagi.” ucap Yeo Jin tersenyum bahagia.

Di sebuah gudang yang terpencil, Tae Hyun dan Man Shik turun dari mobil, dari kejauhan anak buah Presdir Go masih mengikutinya. Saat masuk kedalam ruangan, Tae Hyun mengumpat karena ternyata orang yang terluka sangat banyak.
Man Shik meminta maaf karena membohonginya.

“Namun, itu akan selesai sebelum matahari terbit. Jadi Cepat kita selesaikan,  lalu pergi ke sauna, makan sarapan sup dan kau bisa pergi ke kantor pemerintah. Ingat....Kau harus mendaftarkan pernikahanmu.”kata Man Shik dengan nada mengejek, Tae Hyun kembali mengumpat.

Tae Hyun mulai melakukan jahitan luka sobek di punggung, Man Shik melihat salah satu pasien yang tak sadarkan diri diatas cap mobil. Tae Hyun pun memeriksa dengan stetoskop, setelah itu meminta Man Shik membawakan cairan infus.
Setelah infus terpasang, Tae Hyun melihat luka dibagian kaki lalu ia mencucinya dengan alkohol dan menutupnya dengan kapas setelah itu memasangkan papan untuk penyanggah. Man Shik terlihat gelisah melihat Tae Hyun yang sangat telaten menangani pasien.

Di rumah duka
Presdir Go yang sedang sendirian, berbicara di telp menanyakan apakah anak buahny mencari tahu alasan semua penjaga pergi ke bandara. Ia pun menerima berita kalau Tae Hyun meminta paspor Young Ae, lalu menutup telpnya.

“Kenapa Kim Tae Hyun  menginginkan paspor orang mati? Apa Young Ae masih hidup?” kata Presdir Go bertanya-tanya lalu.

 Tae Hyun keluar sebentar karena tubuhnya tak seperti yang dulu jadi memilih untuk istirahat sejenak. Man Shik sambil memberikan air minum mengumpat Tae Hyun sudah gila, Tae Hyun menyakinkan tak akan datang orang yang mati lagi sekarang. Man Shik pun ikut melemaskan otot-otot tubuhnya.

“Man Sik...Kau telah bekerja keras.” ucap Tae Hyun, Man Shik binggung dengan ucapan tae Hyun.

“Kau mengikutiku dan membantuku.” kata Tae Hyun, Man Shik semakin merinding mendengarnya.

“Dan Juga, kau bisa mengambil semua uangnya hari ini.” ucap Tae Hyun.

Man Shik heran Tae hyun melakukan ini, Tae Hyun meminta Man Shik untuk keluar dari bisnis seperti ini segera karena nanti akan tertangkap apabila terus melakukanya. Anak buah Presdir Go memperhatikan keduanya yang sedang berbicara.

 Presdir Go menelp anak buahnya, meminta untuk jangan bergerak dan membunuhnya lebih dulu. Anak buahnya kaget dan binggung, Presdir Go yakin Kim Tae Hyun akan bertemu  dengan Young Ae dan keduanya akan lari bersama-sama.
“Jangan bunuh dia sampai ia bertemu dengan Young Ae. Awasi saja dia.” perintah Presdir Go, anak buahnya pun mengerti. Setelah itu Presdir Go menelp Do Joon, akan datang ke rumah karena ada sesuatu yang mendesak harus diberitahukanya.

Tae Hyun yang sudah selesai istirahat mengajak Man Shik untuk menyelesaikanya dengan memanggilnya “teman”, Man Shik kaget Tae Hyun menganggapnya sebagia teman. Tae Hyun kembali memanggil Man Shik adalah teman, walaupun ada sedikit mengumpat. Man Shik terlihat seperti ada perasaan tak enak hati.

 Presdir Go pun datang kerumah Do Joon dengan wajah tegang, Do Joon sambil menuangkan wine bertanya hal apa yang begitu mendesak. Presdir Go mengatakan ingin memberitahu sesuatu secara pribadi. Do Joon memberikan gelas wine lalu meminta Presdir Go melanjutkan ceritanya.

“Yah...aku curiga dengan Kepala Staf. Kupikir Nona Young Ae masih hidup.Ini masuk akal. Dia memerintahkan tim keamanan  rumah sakit untuk pergi ke bandara” cerita Presdir Go, Do Joon tertawa sambil meminum winenya.

“Kau menakjubkan, Presiden Go. Intelmu sangat luar biasa.” komentar Do Joon dengan tertawa mengejek, Presdir Go mengingatakan kalau ini tidak bisa diabaikan.

Do Joon tak percaya kalau Presdir Go itu mencurigai Kepala Stafnya, Sek Min. Saat itu juga Sek Min keluar dari belakang dan memberikan hormat, Presdir Go kaget melihat Sek Min sudah ada disana. Do Joon melihat Presdir Go itu seperti meremehkan stafnya, lalu memperlihatkan USB ditanganya.

“Apa kau tahu apa ini? Ini segel kerajaan.....”Segel Kerajaan Hanshin.” Ini adalah laporan lengkap dari  dana tertentu ketika Ayah masih hidup. Dan Tentu saja, Ayah meninggalkannya untuk Yeo Jin...Tapi Sekertaris Min mendapatkannya  dari Yeo Jin dan membawanya ke sini.” cerita Do Joon, Sek Min melirik sinis pada Presdir Go.

“Jadi, di mana Nona Young Ae sekarang?” tanya Presdir Go.

“Dia menghilang saat aku keluar ruangan, dan itu Sudah jelas. Dia pasti mengambil lift belakang. Tapi tak apa, Dia akan datang ke pemakaman besok, jadi aku bisa menangkapnya di sana. Dia mungkin ingin mengejutkan  semua orang dengan menunjukan dirinya.” Jelas Do Joon.

Ia juga tahu akan ada Jaksa Agung, Komisaris Polisi bahkan Ketua Majelis Nasional dan Yeo Jin sengaja untuk  mengundang semua orang karena ingin mengalahkan aku dalam sebuah acara publik. Jadi ia meminta untuk tidak terima sembarangan pengunjung besok dan hanya mengizinkan orang-orang  yang bersumpah untuk setia padanya.

“Kita harus menunjukkan pada Yeo Jin, siapa raja yang sebenarnya.” tegas Do Joon, Presdir Go tertunduk mengerti, Do Joon pun memberitahu bahwa nama Presdir Go juga ada di dalam USB itu.

“Ya, Mendiang Ketua memerintahkan aku...Maafkan aku.”kata Presdir Go langsung tertunduk ketakutan.

“Melihat isinya... Kita harus melakukan negosiasi ulang, ternyata Saku belakangmu cukup besar.” ejek Do Joon

 Presdir Go langsung mengharapkan belas kasihan, Do Joon tertawa karena merasa seperti benar-benar sudah seperti seorang raja saja, ia pun mengatakan akan bermurah hati memberikan belas kasihan. Presdi Go langsung mengucapkan terimakasih dengan kepala tertunduk.

Sek Min tersenyum karena bisa mengalahkan Presdir Go sekarang. Presdir Go pun bertanya apa yang akan dilakukan dengan Tae Hyun, Do Joon memerintakan Presdir Go harus membunuhnya. Lalu Presdir Go menanyakan tentang istrinya,

“Ketua, kenapa tidak kita membawanya ke area terbatas untuk saat ini, Sama seperti Yeo Jin?” saran Sek Min
“Aku tahu kau setia padaku.” ungkap Do Joon setuju lalu menyuruh Presdir Go keluar karena hari ini akan tidur nyenyak untuk besok menerima tamu yang melayat.

Seorang pelayan sengaja menguping dan buru-buru pergi saat Presdir Go keluar ruangan. Presdir Go mengirimkan pesan pada anak buahnya [BUNUH DIA SEKARANG.] Sedangkan Pelayan datang ke kamar Chae Young dan membisikan sesuatu.

Chae Young kaget mengetahui Yeo Jin masih hidup, Pelayan meminta Chae Young tak berteriak karena nanti ketahuan, lalu membisikan kembali informasi yang di dapatnya.

Di malam hari
Seorang Pria masuk ke dalam ruang rawat Dr Lee, dengan sengeja menyuntikan sesuatu ke dalam cairan infusnya. Dr Lee yang tersadar dari tidurnya memergokinya langsung menanyakan siapa orang itu, Pria yang menyamar mencoba mengocok infus agar cepat tercampur.

Perawat So yang datang langsung bertanya siapa pria itu, sang pria yang terlihat panik memilih untuk kabur. Perawat So mencoba melepaskan jarum infus agar tak masu ke dalam tubuh Dr Lee, dan meminta untuk memangil pihak keamanan. Dr Lee malah menolaknya, untuk tak memanggil pihak kemanan. Perawat So binggung.

 Tae Hyun kembali melakukan perawat pada pasien, Man Shik menghentikanya meminta Tae Hyun untuk lari sekarang, karena  Detektif akan menerobos masuk segera. Tae Hyun tertawa mendengar ucapan Man Shik yang ngawur.

“Maafkan aku. Aku ditipu jadi aku membuka rahasiamu untuk masa percobaan. Aku pantas mati! Dan Ini belum terlambat, jadi Lari sekarang.... Hati-hati dengan si wanita gila harta!” pesan Man Shik lalu meminta semua untuk membersihkan tempat itu karena polisi akan datang.

Beberapa orang yang masih sakit mengeluh, Man shik berteriak menyuruh semuanya untuk pergi. Tae Hyun yang masih benggong, bisa mendengar suara sirene polisi yang akan datang. Semua orang akhirnya keluar ruangan tapi anak buah Presdir Go masuk ke dalam gudang.

Man Shik yang melihat pria itu datang malah mendapatkan sayatan pisau diperutnya, Tae Hyun melihat pria itu teringat saat kejadian di rumah sakit Pria itu juga ada disana. Man Shik memegang tangan anak buah Presdir Go dan menyuruh Tae Hyun untuk segera lari.

bersambung ke part 2