.

Sinopsis Drama Korea Oh My Venus Episode 15 Part 2

Sinopsis Drama Korea Oh My Venus Episode 15 Part 2

Selesai meeting, Jooeun mengomentari cincin yang tersemat di jari manis Soojin. Dia juga menanyakan tentang wajah Soojin yang pucat, bertanya apakah dia sakit? “Hanya sakit kepala,” begitu sahut Soojin sambil tersenyum, lalu mengucapkan selamat atas kembalinya hubungan Youngho dan Jooeun.


Meskipun takkan didengarnya, Jooeun memberikan nasihat kepada Soojin agar memberi tubuh asupan makanan yang cukup. “Kau sudah cukup terlihat kurus!” kata Jooeun, “Pergilah check-up ke rumah sakit, sebelum aku sendiri yang menyeretmu ke sana.” Soojin mengerti kekhawatiran Jooeun. Dia mengiyakan.


Keluar kantor, Soojin merasakan perutnya sakit. HP-nya berdering-dering. Ada panggilan masuk dari Wooshik. Tapi dia memutuskan untuk tidak mengangkatnya.


Wooshik sendiri bertanya-tanya apa Soojin sibuk betul sehingga tidak sempat mengangkat telponnya? Dia mengirimkan SMS untuk memberitahu bahwa dirinya akan membeli makan malam jika Soojin memang belum makan. Dia bertanya apa yang dimaui Soojin? Bubur ayam? Samgyetang? Atau lainnya?


Di parkiran rumah sakit, Soojin minum obat sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit. Dia menghubungi pihak rumah sakit untuk meminta konfirmasi hasil pemeriksaan yang pernah dilakoninya hari ini.


Jooeun menerima SMS dari Youngho, yang menanyakan Jooeun sedang ada di mana: kantor, parkiran, atau sedang mengemudi? Jika sedang mengemudi, Youngho tak mau mengganggunya. Jooeun tersenyum. Dia menghubungi Youngho.


Jooeun memberitahu bahwa dirinya baru saja selesai meeting. Dia akan segera pulang. “Oiya, Jiwoong dan Joonsung ada di rumahmu?” tanyanya. Youngho mengatakan jika mereka berdua saat ini ada di rumah Jooeun. Dia mengaku telah meminta mereka mengantarkan buah-buahan, sekalian untuk melihat kondisi Mama Kwon yang mungkin bosan sendirian di rumah.


Maklum saja, Mama Kwon diketahui suka dengan perangai Jiwoong dan Joonsung. Jooeun membenarkan.


Jooeun tiba di rumah, dan menemukan Mama Kwon sedang bermain kartu bersama Jiwoong dan Joonsung.


Wooshik menghubungi Soojin lagi. Kali ini Soojin mengangkatnya. Dia protes karena Soojin baru mengangkat telponnya, dan bertanya apakah Soojin sibuk betul atau sedang merasa tidak sehat? Soojin mengaku baik-baik saja dan sedang berada di tengah-tengah meeting. Dia mengatakan punya satu pertemuan lagi, dan itu bisa langsung pulang habis itu. Wooshik tahu Soojin berbohong, karena sekarang dirinya sedang melihat Soojin berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Dia bertanya, “Soojin, kau dimana?” Soojin menjawab bahwa dirinya ada di kantor. Wooshik turun dari mobilnya dan membuntuti Soojin ke dalam.


Jooeun bermain Go-Stop bersama Mama Kwon, Jiwoong, dan Joonsung. Di tengah kemasyukan permainan, terdengar suara bel pintu. Jooeun membukanya dan menemukan Youngho di sana, membawa bunga dan makanan.


Youngho berpikir untuk memperkenalkan diri pada Mama Kwon, meskipun itu secara singkat saja. Jooeun memberitahu jika Mama Kwon memakai baju yang Youngho tinggalkan di rumah, dan memintanya tidak tertawa. Youngho menurut dan bertanya apa penampilannya oke? Jooeun mengiyakan.


Ketika Youngho muncul, Mama Kwon-Jiwoong-Joonsung kaget. Jiwoong-Joonsung tahu diri dan langsung pamit pergi. Mama Kwon bertanya siapa pria yang bersama Jooeun? Apa tukang antar-makanan? Dia menyuruhnya duduk. Youngho duduk dan memperkenalkan dirinya. “Kau mau jalan terus sama Jooeun atau bagaimana?” tanya Mama Kwon ketus. Youngho mengiyakan. Jooeun mengingatkan pertanyaan Mama Kwon itu terdengar dingin ditanyakan kepada calon menantunya.


Youngho memberikan bunga yang dibawanya. Mama Kwon menerimanya dengan senang hati. “Oiya, aku pandai bermain Go-Stop loh,” ucap Youngho, mengajak Mama Kwon dan Jooeun main bersama.


Detik berikutnya, kita melihat Youngho pamitan pada Jooeun setelah puas bermain Go-Stop bersama Mama Kwon. Dia melongok ke dalam, ketika merasa yakin Mama Kwon tidak melihat, dikecupnya kening Jooeun.


Soojin menangis di kamar sendirian, ketika Wooshik datang membawakan bubur untuknya. Bukan hanya bubur, Wooshik juga membawa sepatu bayi. Dia mengaku sempat membuntuti Soojin yang pergi ke ginekolog tadi dan berpikir Soojin hamil. Tapi Soojin mengaku bahwa dirinya tidak hamil dan belum mau hamil karena masih ada banyak pekerjaan yang ingin diselesaikannya.


Wooshik melihat cincin pemberiannya diletakkan Soojin di meja sebelah tempat tidur. Hal itu membuat dia bertanya apa ada yang salah pada Soojin? “Tidak ada yang salah. Apa tidak hamil itu salah?” sahut Soojin dengan nada tinggi. Dia menyuruh Wooshik pergi, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya akhir pekan nanti. Wooshik pergi dengan terpaksa.


Seperginya Wooshik, Soojin mengingat percakapannya dengan dokter ginekolog-nya. Dalam sesi konsultasi yang dipercepat itu, dokter ginekolog memberitahu Soojin memiliki sindrom ovarium polikistik dengan rahim tipis dan lemah. Itu berarti Soojin sulit mendapatkan anak secara alami. Penyebabnya adalah obat-obatan yang Soojin konsumsi selama ini.


Jooeun tidur sekamar dengan Mama Kwon. Karena belum bisa tidur, dia SMS-an dengan Youngho. Inti komunikasi itu adalah Youngho kini sudah bertemu dengan keluarga Jooeun, kini giliran Jooeun bertemu dengan keluarganya dan mengingatkan itu tidak akan mudah. Jooeun tahu itu. Youngho juga mengajak Jooeun pergi keluar kota.


Mama Kwon ngililir (terbangun tidur di malam hari, Jawa). Melihat Jooeun masih main HP, dia mengingatkannya untuk tidur dan tidak SMS-an terus.


Besoknya, karena akan keluar kota bersama Youngho, Jooeun membawa koper besar. Youngho yang sudah menungguinya bertanya apa isi koper itu? Begitu dibuka dia menemukan isi koper itu kebanyakanya jeroan yang bentuknya mini-mini. Jooeun beralasan itu semua dibawa karena dia berpikir mereka akan menginap. Youngho memberitahu mereka takkan menginap. Kemana sih mereka?


Mereka datang ke kuil tempat abu Mamanya Youngho diletakkan. Di depan altar, Jooeun melihat rajutan yang mirip dengan syal yang dikenakannya. Dia bertanya apa itu buatan Youngho. Tidak menjawab pertanyaan itu, Youngho menyuruh Jooeun memperkenalkan diri pada Mamanya.


Jooeun pun memperkenalkan dirinya. Dia berjanji akan mengurus Youngho dengan baik – tetap sehat dan seksi.


Jooeun menunggu Youngho di luar. Dia menerima SMS dari Nenek Hongim yang mengajaknya bertemu untuk membicarakan hubungannya dengan Youngho. Selesai membaca itu, Youngho keluar dan Jooeun tidak memberitahu Youngho tentang SMS Nenek Hongim itu. Selanjutnya, mereka berdua pergi ke taman bermain untuk nge-date.


Youngho dan Jooeun tiba di tempat pasangan saling menuliskan keinginannya (masih di taman bermain). Mereka menuliskan keinginan masing-masing. Jooeun selesai lebih dulu dan menunggu Youngho. Dia bertanya-tanya apa yang ingin dibicarakan Nenek Hongim, mengingat Nenek Hongim adalah wanita tua yang karismatik.


Youngho muncul dan mengajak Jooeun jalan lagi. Jooeun mengatakan bahwa jari-jarinya kedinginan. Youngho berseloroh kalau jari-jari itu bisa disumpal dengan tutup botol. Hahaha. Tapi, dia kemudian menarik bandul yang ada di syal Jooeun. Begitu ditarik ada cincin. Jooeun ingin mengambilnya, tapi Youngho menurunkan talinya sehingga cincin bergerak ke arahnya. Dia mengambilnya.


“Aku ingin menyematkan cincin ini pada jarimu, bisakah kau ke sini?” pinta Youngho. Tanpa diminta dua kali, Jooeun berlari menghambur ke pelukan Youngho.


Youngho mengatakan bahwa dirinya mungkin telah membuat Jooeun sedih, tapi dia ingin menghabiskan sisa usianya bersama Jooeun. Itu membuat Jooeun senang. Kita tahu apa keinginan dari Youngho dan Jooeun. Mereka berdua ingin hidup bersama-sama.

Bersambung ke episode 16