Sinopsis Drama Korea Temptation of an Angel Episode 6 Part 2
Ah Ran dan Joo Seung sedang merayakan kemenangan mereka karena berhasil merebut Soul Furniture dari tangan Presdir Shin. Ah Ran lalu berkata itu baru permulaan. Ia ingin melihat keluarga Shin kelaparan dan memakan makanan sisa.
"Dengan begini, rasa kelaparan yang diderita Kyeong Ran dapat terbalaskan." ucap Ah Ran lagi.
"Kau masih ingat wajah adikmu?" tanya Joo Seung.
"Tentu saja. Aku tidak pernah melupakannya semenit pun. Bahkan meskipun waktu telah berlalu tapi suaranya, matanya terus berada di pikiranku." jawab Ah Ran.
Joo Seung lalu berpindah ke samping Ah Ran. Ia ingin memeluk Ah Ran, namun saat ia menyentuh perut Ah Ran, Ah Ran menghindar. Ah Ran berkata ia lelah dan ingin pulang. Ah Ran pun beranjak pergi. Joo Seung menatap kepergian Ah Ran dengan heran.
Presdir Shin mengamuk lagi. Ia marah lantaran Nyonya Jo mengeluarkan sertifikat kematian Hyun Woo. Nyonya Jo hanya bisa mengurut dadanya mendengarkan makian Presdir Shin. Puas memaki2 Nyonya Jo, Presdir Shin pun meninggalkan Nyonya Jo. Di luar, ia bertemu Ah Ran.
"Ayah, aku membuat Susu. Apa kau mau satu?" tawar Ah Ran.
"Kau sudah merebut perusahaanku. Kau bahkan juga mengejekku. Kenapa kau melakukan itu pada ayah mertuamu?" ucap Presdir Shin.
"Ayah, kau akan mengerti semuanya nanti." jawab Ah Ran.
"Seorang menantu menipu ayah mertuanya. Apa kau benar2 tulus? Tunggu dan lihatlah! Aku akan merebut perusahaanku kembali!"
Presdir Shin lalu mendorong Ah Ran dengan sikunya dan beranjak pergi. Tepat saat itu Hyun Ji turun ke bawah dan melihat Ah Ran kesakitan. Ah Ran pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh Hyun Ji dan Nyonya Jo.
Nyonya Jo dan Hyun Ji menunggu di depan ruang UGD. Tak lama, Joo Seung pun keluar dan memberitahu mereka kalau Ah Ran keguguran. Nyonya Jo dan Hyun Ji pun syok. Joo Seung lalu menyuruh Hyun Ji membawa Nyonya Jo pulang.
Ah Ran akhirnya sadar. Joo Seung yang sedari tadi menunggui Ah Ran tampak kecewa.
"Sejak kapan kau mulai membohongiku?" tanyanya kecewa.
Ah Ran pun kaget karena Joo Seung akhirnya mengetahui dirinya masih hamil. Ah Ran lantas meminta Joo Seung untuk tidak salah paham. Ia berkata tidak bisa menggugurkan janin itu. Mendengar hal itu, emosi Joo Seung pun meluap.
"Apa kau mulai jatuh cinta pada Shin Hyun Woo? Karena kau merasa bersalah kau ingin memiliki bayi itu!"
"Bukan seperti itu! Ini tidak ada hubungannya dengan Shin Hyun Woo. Ini adalah naluri keibuanku."
"Aku juga manusia! Aku bisa cemburu, emosi dan marah! Di dalam perut wanita yang kucintai, ada anak laki2 lain. Haruskah aku bersikap tidak terjadi apa2? Setiap kali memikirkan bagaimana kau membohongiku, aku merasa akan gila."
Joo Seung pun pergi. Ah Ran yang tadinya hanya berkaca2, kini mulai menangis.
(Tersentuh pas scene ini, sejahat2nya Ah Ran dia masih punya hati, makin gak bisa membenci Ah Ran)
Setibanya di rumah, Nyonya Jo memberitahu suaminya perihal Ah Ran yang keguguran. Presdir Shin pun merasa bersalah.
"Ibu mertuanya membunuh suaminya. Ayah mertuanya membunuh anaknya. Kita akan berhutang padanya seumur hidup kita." ucap Presdir Shin.
"Kita harus mengikhlaskan kepergian Hyun Woo." jawab Nyonya Jo.
Pemakaman Hyun Woo akhirnya digelar. Joo Seung berkaca2 menatap peti mati Hyun Woo. Tatapan Joo Seung terlihat tulus.
Ah Ran juga menangis...
"Suamiku yang malang. Kenapa kau pergi begitu cepat? Aku ingin ikut denganmu! Kalau kau tidak ada, bagaimana dengan hidupku!"
Sementara itu Hyun Woo berada di suatu tempat ditemani Jae Hee. Ia membakar jas hitamnya dan menuangkan arak ke atasnya.
"Hari ini aku pergi ke pemakaman Shin Hyun Woo."
Jae Hee kaget, apa!
"Hari ini Shin Hyun Woo sudah mati. Aku sudah membunuhnya." ucap Hyun Woo penuh dendam.
Hyun Woo lalu menanyakan soal operasi plastik yang pernah ditawarkan Jae Hee.
Jae Hee menemani Hyun Woo menemui dokter bedah plastik. Setelah mendengar penjelasan panjang dokter, Hyun Woo pun mulai di operasi. Jae Hee mengantarkan Hyun Woo ke ruang operasi.
"Kalau wajahku berubah menjadi jelek, apakah kau akan tetap berada di sisiku?" tanya Hyun Woo.
"Aku tidak peduli seperti apa dirimu, kau akan selamanya menjadi ayah berkaki panjangku." jawab Jae Hee.
Hyun Woo pun tersenyum.
(I love this couple!!!)
Hyun Woo masih belum sadarkan diri pasca operasi. Jae Hee dengan setia menemaninya. Tiba2, Hyun Woo terbangun. Ia menjerit dan memegangi wajahnya yg dibalut perban. Jae Hee pun memeluk Hyun Woo dan menenangkan Hyun Woo.
Waktu terus berlalu..... perban Hyun Woo pun mulai dibuka. Wajah Hyun Woo berubah drastis. Ia pun terkejut saat menatap wajah barunya di cermin. Namun tak lama senyumnya pun merekah.
(Bae Soo Bin akhirnya muncul.. Welcome Oppa, tapi sedih Han Sang Jin gak main lagi)
Hyun Woo lalu keluar dari kamarnya. Di luar, ia bertemu dengan Jae Hee. Namun Jae Hee yang tak menyadari pria yang berpapasan dengannya adalah Hyun Woo, terus berjalan melewati Hyun Woo.
"Kau mau kemana? Aku sudah lama menunggumu." tegur Hyun Woo.
Langkah Jae Hee pun terhenti. Ia lalu menatap Hyun Woo dengan bingung.
"Ini aku." ucap Hyun Woo.
Jae Hee terkejut, ini benar2 dirimu? Aku tidak mengenalimu, bahkan suaramu juga berubah. Kau benar2 ayah berkaki panjangku?
Hyun Woo pun tersenyum dan mencubit pipi Jae Hee.
"Aku sudah menemukan nama baru untukmu. Ahn Jae Sun." ucap Jae Hee.
"Ahn Jae Sung?" tanya Hyun Woo.
"Dia seniorku di kampus tapi sekarang dia sudah berada di Inggris. Aku merasa nama itu akan membawa keberuntungan." jawab Jae Hee.
Hyun Woo lalu menatap Jae Hee dalam2.
"Mulai sekarang aku akan sangat sibuk. Aku harus segera menemukan rumah dan mencari pekerjaan. Aku juga akan belajar olahraga." ucap Hyun Woo.
Hyun Woo pun mulai mempelajari semuanya. Mulai dari berkuda, memasak, memotret dan bermain musik. Semua dilakukannya untuk membalas Ah Ran dan Joo Seung.
Hyun Woo datang ke toko Ah Ran. Matanya pun mulai berkaca2 saat teringat dirinya menghadiahkan toko itu untuk Ah Ran. Saat itu, Ah Ran begitu senang dan memeluk dirinya. Lamunan Hyun Woo pun buyar saat salah satu pegawai Ah Ran menghampirinya.
"Apa ada yang bisa kubantu?" tanya pegawai itu ramah.
"Aku datang untuk menawarkan kerjasama. Menurutu, furniture disini sangat unik. Apa manajermu ada di dalam?" jawab Hyun Woo.
Ah Ran ada di apartemen Joo Seung. Ia sedang membahas pemasukan Soul yang merosot tajam setelah muncul pemberitaan dirinya dan Presdir Shin bertikai soal perusahaan. Ah Ran lalu teringat soal investor yang akan datang ke tokonya.
Hyun Woo pulang ke apartemennya dan terkejut melihat suasana apartemennya berubah. Jae Hee pun langsung menghampiri Hyun Woo. Ia berkata sengaja merubah sedikit dekorasi apartemen Hyun Woo.
"Kenapa kau lakukan ini? Apa kau tidak sibuk di rumah sakit?" tanya Hyun Woo.
"Aku mengambil cuti. Apa kau lapar? Cepat cuci tanganmu. Aku sudah membuatkan masakan yang lezat untukmu." jawab Jae Hee.
Saat Jae Hee hendak kembali ke dapur, Hyun Woo tiba2 memeluknya dari belakang. Ia pun terkejut.
"Apa kau tahu kenapa aku membuang hidup Shin Hyun Woo dan memilih hidup sebagai Ahn Jae Sung?
Mulai sekarang kita tidak bisa bertemu lagi. Aku inin segera kembali ke keluargaku, jadi aku tidak punya waktu." ucap Hyun Woo.
"Aku mengerti maksudmu. Aku tidak bisa sesuka hatiku bertemu denganmu kan? Itu maksudmu?" jawab Jae Hee berkaca2.
Hyun Woo lalu memberikan Jae Hee sebuah hadiah. Sebuah kalung berbandul anak kunci. Mata Jae Hee berkaca2 ketika Hyun Woo memakaikan kalung itu di lehernya.
Hyun Woo dan Ah Ran akhirnya bertemu. Mereka bertemu di sebuah kafe. Ah Ran memperkenalkan dirinya sebagai Direktur Soul Furniture. Hyun Woo memperkenalkan dirinya sebagai Ahn Jae Sung, Direktur Robinsi. Ah Ran tersenyum menatap Hyun Woo. Hyun Woo awalnya tersenyum, namun beberapa detik kemudian senyumnya menghilang berganti dengan tatapan tajam.
Lanjut Episode 7...
Ah Ran dan Joo Seung sedang merayakan kemenangan mereka karena berhasil merebut Soul Furniture dari tangan Presdir Shin. Ah Ran lalu berkata itu baru permulaan. Ia ingin melihat keluarga Shin kelaparan dan memakan makanan sisa.
"Dengan begini, rasa kelaparan yang diderita Kyeong Ran dapat terbalaskan." ucap Ah Ran lagi.
"Kau masih ingat wajah adikmu?" tanya Joo Seung.
"Tentu saja. Aku tidak pernah melupakannya semenit pun. Bahkan meskipun waktu telah berlalu tapi suaranya, matanya terus berada di pikiranku." jawab Ah Ran.
Joo Seung lalu berpindah ke samping Ah Ran. Ia ingin memeluk Ah Ran, namun saat ia menyentuh perut Ah Ran, Ah Ran menghindar. Ah Ran berkata ia lelah dan ingin pulang. Ah Ran pun beranjak pergi. Joo Seung menatap kepergian Ah Ran dengan heran.
Presdir Shin mengamuk lagi. Ia marah lantaran Nyonya Jo mengeluarkan sertifikat kematian Hyun Woo. Nyonya Jo hanya bisa mengurut dadanya mendengarkan makian Presdir Shin. Puas memaki2 Nyonya Jo, Presdir Shin pun meninggalkan Nyonya Jo. Di luar, ia bertemu Ah Ran.
"Ayah, aku membuat Susu. Apa kau mau satu?" tawar Ah Ran.
"Kau sudah merebut perusahaanku. Kau bahkan juga mengejekku. Kenapa kau melakukan itu pada ayah mertuamu?" ucap Presdir Shin.
"Ayah, kau akan mengerti semuanya nanti." jawab Ah Ran.
"Seorang menantu menipu ayah mertuanya. Apa kau benar2 tulus? Tunggu dan lihatlah! Aku akan merebut perusahaanku kembali!"
Presdir Shin lalu mendorong Ah Ran dengan sikunya dan beranjak pergi. Tepat saat itu Hyun Ji turun ke bawah dan melihat Ah Ran kesakitan. Ah Ran pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh Hyun Ji dan Nyonya Jo.
Nyonya Jo dan Hyun Ji menunggu di depan ruang UGD. Tak lama, Joo Seung pun keluar dan memberitahu mereka kalau Ah Ran keguguran. Nyonya Jo dan Hyun Ji pun syok. Joo Seung lalu menyuruh Hyun Ji membawa Nyonya Jo pulang.
Ah Ran akhirnya sadar. Joo Seung yang sedari tadi menunggui Ah Ran tampak kecewa.
"Sejak kapan kau mulai membohongiku?" tanyanya kecewa.
Ah Ran pun kaget karena Joo Seung akhirnya mengetahui dirinya masih hamil. Ah Ran lantas meminta Joo Seung untuk tidak salah paham. Ia berkata tidak bisa menggugurkan janin itu. Mendengar hal itu, emosi Joo Seung pun meluap.
"Apa kau mulai jatuh cinta pada Shin Hyun Woo? Karena kau merasa bersalah kau ingin memiliki bayi itu!"
"Bukan seperti itu! Ini tidak ada hubungannya dengan Shin Hyun Woo. Ini adalah naluri keibuanku."
"Aku juga manusia! Aku bisa cemburu, emosi dan marah! Di dalam perut wanita yang kucintai, ada anak laki2 lain. Haruskah aku bersikap tidak terjadi apa2? Setiap kali memikirkan bagaimana kau membohongiku, aku merasa akan gila."
Joo Seung pun pergi. Ah Ran yang tadinya hanya berkaca2, kini mulai menangis.
(Tersentuh pas scene ini, sejahat2nya Ah Ran dia masih punya hati, makin gak bisa membenci Ah Ran)
Setibanya di rumah, Nyonya Jo memberitahu suaminya perihal Ah Ran yang keguguran. Presdir Shin pun merasa bersalah.
"Ibu mertuanya membunuh suaminya. Ayah mertuanya membunuh anaknya. Kita akan berhutang padanya seumur hidup kita." ucap Presdir Shin.
"Kita harus mengikhlaskan kepergian Hyun Woo." jawab Nyonya Jo.
Pemakaman Hyun Woo akhirnya digelar. Joo Seung berkaca2 menatap peti mati Hyun Woo. Tatapan Joo Seung terlihat tulus.
Ah Ran juga menangis...
"Suamiku yang malang. Kenapa kau pergi begitu cepat? Aku ingin ikut denganmu! Kalau kau tidak ada, bagaimana dengan hidupku!"
Sementara itu Hyun Woo berada di suatu tempat ditemani Jae Hee. Ia membakar jas hitamnya dan menuangkan arak ke atasnya.
"Hari ini aku pergi ke pemakaman Shin Hyun Woo."
Jae Hee kaget, apa!
"Hari ini Shin Hyun Woo sudah mati. Aku sudah membunuhnya." ucap Hyun Woo penuh dendam.
Hyun Woo lalu menanyakan soal operasi plastik yang pernah ditawarkan Jae Hee.
Jae Hee menemani Hyun Woo menemui dokter bedah plastik. Setelah mendengar penjelasan panjang dokter, Hyun Woo pun mulai di operasi. Jae Hee mengantarkan Hyun Woo ke ruang operasi.
"Kalau wajahku berubah menjadi jelek, apakah kau akan tetap berada di sisiku?" tanya Hyun Woo.
"Aku tidak peduli seperti apa dirimu, kau akan selamanya menjadi ayah berkaki panjangku." jawab Jae Hee.
Hyun Woo pun tersenyum.
(I love this couple!!!)
Hyun Woo masih belum sadarkan diri pasca operasi. Jae Hee dengan setia menemaninya. Tiba2, Hyun Woo terbangun. Ia menjerit dan memegangi wajahnya yg dibalut perban. Jae Hee pun memeluk Hyun Woo dan menenangkan Hyun Woo.
Waktu terus berlalu..... perban Hyun Woo pun mulai dibuka. Wajah Hyun Woo berubah drastis. Ia pun terkejut saat menatap wajah barunya di cermin. Namun tak lama senyumnya pun merekah.
(Bae Soo Bin akhirnya muncul.. Welcome Oppa, tapi sedih Han Sang Jin gak main lagi)
Hyun Woo lalu keluar dari kamarnya. Di luar, ia bertemu dengan Jae Hee. Namun Jae Hee yang tak menyadari pria yang berpapasan dengannya adalah Hyun Woo, terus berjalan melewati Hyun Woo.
"Kau mau kemana? Aku sudah lama menunggumu." tegur Hyun Woo.
Langkah Jae Hee pun terhenti. Ia lalu menatap Hyun Woo dengan bingung.
"Ini aku." ucap Hyun Woo.
Jae Hee terkejut, ini benar2 dirimu? Aku tidak mengenalimu, bahkan suaramu juga berubah. Kau benar2 ayah berkaki panjangku?
Hyun Woo pun tersenyum dan mencubit pipi Jae Hee.
"Aku sudah menemukan nama baru untukmu. Ahn Jae Sun." ucap Jae Hee.
"Ahn Jae Sung?" tanya Hyun Woo.
"Dia seniorku di kampus tapi sekarang dia sudah berada di Inggris. Aku merasa nama itu akan membawa keberuntungan." jawab Jae Hee.
Hyun Woo lalu menatap Jae Hee dalam2.
"Mulai sekarang aku akan sangat sibuk. Aku harus segera menemukan rumah dan mencari pekerjaan. Aku juga akan belajar olahraga." ucap Hyun Woo.
Hyun Woo pun mulai mempelajari semuanya. Mulai dari berkuda, memasak, memotret dan bermain musik. Semua dilakukannya untuk membalas Ah Ran dan Joo Seung.
Hyun Woo datang ke toko Ah Ran. Matanya pun mulai berkaca2 saat teringat dirinya menghadiahkan toko itu untuk Ah Ran. Saat itu, Ah Ran begitu senang dan memeluk dirinya. Lamunan Hyun Woo pun buyar saat salah satu pegawai Ah Ran menghampirinya.
"Apa ada yang bisa kubantu?" tanya pegawai itu ramah.
"Aku datang untuk menawarkan kerjasama. Menurutu, furniture disini sangat unik. Apa manajermu ada di dalam?" jawab Hyun Woo.
Ah Ran ada di apartemen Joo Seung. Ia sedang membahas pemasukan Soul yang merosot tajam setelah muncul pemberitaan dirinya dan Presdir Shin bertikai soal perusahaan. Ah Ran lalu teringat soal investor yang akan datang ke tokonya.
Hyun Woo pulang ke apartemennya dan terkejut melihat suasana apartemennya berubah. Jae Hee pun langsung menghampiri Hyun Woo. Ia berkata sengaja merubah sedikit dekorasi apartemen Hyun Woo.
"Kenapa kau lakukan ini? Apa kau tidak sibuk di rumah sakit?" tanya Hyun Woo.
"Aku mengambil cuti. Apa kau lapar? Cepat cuci tanganmu. Aku sudah membuatkan masakan yang lezat untukmu." jawab Jae Hee.
Saat Jae Hee hendak kembali ke dapur, Hyun Woo tiba2 memeluknya dari belakang. Ia pun terkejut.
"Apa kau tahu kenapa aku membuang hidup Shin Hyun Woo dan memilih hidup sebagai Ahn Jae Sung?
Mulai sekarang kita tidak bisa bertemu lagi. Aku inin segera kembali ke keluargaku, jadi aku tidak punya waktu." ucap Hyun Woo.
"Aku mengerti maksudmu. Aku tidak bisa sesuka hatiku bertemu denganmu kan? Itu maksudmu?" jawab Jae Hee berkaca2.
Hyun Woo lalu memberikan Jae Hee sebuah hadiah. Sebuah kalung berbandul anak kunci. Mata Jae Hee berkaca2 ketika Hyun Woo memakaikan kalung itu di lehernya.
Hyun Woo dan Ah Ran akhirnya bertemu. Mereka bertemu di sebuah kafe. Ah Ran memperkenalkan dirinya sebagai Direktur Soul Furniture. Hyun Woo memperkenalkan dirinya sebagai Ahn Jae Sung, Direktur Robinsi. Ah Ran tersenyum menatap Hyun Woo. Hyun Woo awalnya tersenyum, namun beberapa detik kemudian senyumnya menghilang berganti dengan tatapan tajam.
Lanjut Episode 7...