Sinopsis Drama Korea Temptation of an Angel Episode 9 Part 2
Ah Ran terkejut melihat Joo Seung ada di tokonya. Joo Seung mengajak Ah Ran makan siang. Ah Ran pun kesal dan memberitahu Joo Seung kalau Hyun Min sudah mengetahui masa lalunya. Ah Ran berkata kalau Hyun Min sudah tahu dirinya anak yatim piatu.
"Bukankah itu bagus? Sekarang kau punya alasan untuk meninggalkan rumah itu." jawab Joo Seung.
"Jadi begitu? Itulah alasannya kau menyuruh mereka datang ke hotel. Kau ingin membuatku diusir?" ucap Ah Ran.
Joo Seung pun terkejut dengan perkataan Ah Ran. Ah Ran lantas melepas jepit rambutnya dan mengembalikan jepit rambut itu pada Joo Seung. Ah Ran berkata karena jepit rambut itu dirinya dicurigai oleh Hyun Ji. Ah Ran pun melemparkan jepit rambut itu ke lantai.
"Semua ini terjadi karena dirimu jadi kau yang harus bertanggung jawab." ucap Ah Ran.
"Jika kau tidak bisa lagi menghindarinya, maka jangan menghindar lagi." jawab Joo Seung.
"Sebaiknya kita jangan bertemu lagi." ucap Ah Ran kesal.
Joo Seung kaget, apa? Karena perburuan telah selesai, jadi kau ingin membunuh si anjing pemburu?"
"Perburuan belum berakhir, tapi si anjing pemburu mengkhianatiku. Apa lagi yang bisa kulakukan? Bahkan jika aku membunuh anjing pemburu itu, aku masih harus menyelesaikan perburuan."
Ah Ran pun beranjak pergi meninggalkan Joo Seung yang terpukul. Sementara itu Julie masih bersama dengan Hyun Woo. Julie tidak menyangka Ah Ran mampu melakukan hal senekad itu. Membuat Hyun Woo koma dan merencanakan kebakaran gas...
"Aku tidak bisa membiarkan diriku tertangkap. Aku berada disini untuk membalaskan dendamku pada orang2 yang sudah mengambil keluargaku dan hidupku." ucap Hyun Woo.
"Jadi karena itu kau hidup dengan nama palsu? Dan resort itu adalah alat untuk balas dendammu?" tanya Julie.
"Tolong kau jaga rahasia ini. Jika kau membocorkan rahasia ini pada orang lain, mungkin aku akan mati. Sampai aku menyelesaikan balas dendamku, aku harus menjadi Ahn Jae Sung. Aku mempercayaimu." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lantas pamit, namun Julie menghentikannya. Julie pun berkata karena mereka memiliki musuh yang sama tidak buruk kalau mereka bekerja sama. Julie pun mengizinkan Hyun Woo menggunakan dirinya untuk balas dendam pada Ah Ran. Hyun Woo terkejut.
Di ruangannya, Joo Seung teringat kata2 Ah Ran tadi. Lamunan Joo Seung pun saat Jae Hee masuk ke ruangannya. Joo Seung pun memberikan jepit rambut itu pada Jae Hee. Awalnya Jae Hee tidak mau menerimanya, namun Joo Seung memaksanya. Joo Seung berkata jepitan itu cocok untuk Jae Hee. Jae Hee pun menerimanya.
Di lorong rumah sakit, Jae Hee bertemu Hyun Ji. Saat itulah Hyun Ji melihat jepit rambut itu. Ia terkejut saat Jae Hee berkata jepit rambut itu diberkan oleh Joo Seung.
"Jadi wanita yang bersama Joo Seung Oppa di hotel kemarin adalah Suster Yoon?" ucap Hyun Ji tidak percaya.
Hyun Woo berbicara dengan Ah Ran di telepon. Ia memberitahu Ah Ran tentang kontrak yang sudah berhasil didapatkannya. Ah Ran pun tersenyum senang dan berkata akan segera memulai proses produksi. Namun Hyun Woo meminta Ah Ran melakukan sesuatu terlebih dahulu. Hyun Woo menyuruh Ah Ran membayar kompensasi atas pelanggaran kontrak kemarin.
Ah Ran pun bingung darimana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu dalam semalam. Ah Ran lalu teringat sesuatu. Ia pun segera mengambil sesuatu dari dalam lacinya. Surat kontrak properti! Ah Ran menatap surat kontrak itu sambil memikirkan sesuatu.
Seseorang menelpon Joo Seung. Sepertinya dari pihak bank karena Joo Seung diberitahu Ah Ran melakukan pinjaman. Joo Seung pun langsung mengamuk. Ia menjatuhkan barang2nya yang ada di meja.
Ah Ran ada di kantor Hyun Woo. Ia ingin melihat kontrak resort itu terlebih dahulu. Hyun Woo pun dengan senang hati menunjukkannya. Ah Ran terkejut melihat angka yang tertera di kontrak itu. 100 miliar! Ah Ran kemudian memberikan uang ganti rugi seperti yang dijanjikannya.
"Sepertinya kau memiliki sifat yang tidak sabaran." ucap Ah Ran.
"Untuk bekerja sama denganmu, aku juga sudah kehilangan rasa hormat yang lebih penting daripada uang. Tapi aku tidak menyesal karena bekerja denganmu membawa kegembiraan untukku." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lalu memberikan Ah Ran sebuah hadiah gelang kaki. Ah Ran terkejut dan bertanya bagaimana Hyun Woo bisa tahu dirinya menyukai gelang.
"Melihat bagaimana caramu berjalan, aku berpikir itu cocok untukmu." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lantas memakaikan gelang itu ke kaki Ah Ran. Namun tiba2 Hyun Woo terdiam. Ingatannya pun melayang ke masa2 indahnya dengan Ah Ran.
Flashback
"Besok aku akan melakukan perjalanan. Kau mau kubelikan apa?" tanya Hyun Woo.
"Bisakah kau membelikanku gelang kaki?" pinta Ah Ran.
Flashback end
Hyun Woo lantas menatap Ah Ran dan ingin mencium Ah Ran. Namun Hyun Woo mengurungkan niatnya mencium Ah Ran. Ah Ran terlihat kecewa. Hyun Woo lantas mengusir Ah Ran.
"Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran." ucapnya.
Hyun Woo pergi menemui Julie. Ia berterima kasih karena Julie sudah memberikan surat kontrak itu. Julie pun tersenyum. Julie lalu bertanya apa yang akan mereka lakukan sekarang.
"Aku ingin membuat perusahaan furniture menggunakan desain adikmu. Bagaimana kalau kita mulai secara online tanpa toko?" jawab Hyun Woo.
"Itu ide yang bagus. Biar aku yang memikirkan nama perusahaannya. Bagaimana kalau SM Furniture?" ucap Julie.
"SM Furniture? Tidak buruk." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo kembali ke kantornya. Ia pun terkejut melihat bungkusan di atas mejanya. Senyumnya kemudian mengembang membaca pesan yang ada di bungkusan itu.
[Jangan lupa dimakan, Jae Hee]
Ah Ran baru saja kembali ke tokonya. Ia pun heran melihat para karyawannya yang berkumpul melihat sesuatu. Seketaris Ah Ran pun memberitahu sesuatu.
"Sebuah perusahaan bernama SM Furniture muncul secara onlike. Desain mereka sama seperti desain kita. Harga yang mereka tawarkan setengah dari harga kita. Kita sudah mendapatkan pembatalan pesanan sepanjang pagi ini."
Ah Ran pun terkejut dan langsung memeriksanya sendiri. Ia terkejut melihat desain2 yang dipasang SMS Furniture.
"Siapa yang melakukan ini! Cepat selidiki perusahaan ini! SEKARANG! Beraninya mereka menggunakan desain Soul!" ucap Ah Ran.
Hyun Woo berbicara dengan seseorang di telepon.
"Soul akan menyelidiki SM Furniture. Lakukan apa yang sudah kukatakan." ucap Hyun Woo.
Di tokonya, Hyun Min juga sudah melihat desain SM Furniture. Ia pun terkejut. Ia lalu menengadahkan tangannya dan meminta katalog Soul pada Yeon Jae. Namun Yeon Jae bukannya memberikan katalog Soul, tapi malah memberikan tangannya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Hyun Min heran.
"Aku minta maaf. Tapi kau jangan marah lagi pada Ah Ran ya." jawab Yeon Jae.
"Apa kau bercanda!" dengus Hyun Min kesal.
Hyun Min pun menghempaskan tangan Yeon Jae dan mengambil katalog Soul. Mereka pun sama2 terkejut melihatnya. Mereka tidak habis pikir bagaimana desain SM Furniture bisa sama persis dengan desain Soul.
Ah Ran terkejut saat diberitahu seketarisnya kalau desainer SM Furniture bernama Jung Sang Mo. Seketaris Ah Ran yakin kalau SM Furniture sudah menjiplak desain Ah Ran. Ia pun mengusulkan menempuh jalur hukum. Namun Ah Ran menolaknya. Ah Ran melarang seketarisnya melakukan apapun sebelum ia memastikan semuanya. Seketarisnya menurut dan beranjak pergi.
"Apa yang harus kulakukan? Jika Robins mengetahui hal ini, mereka bisa memutuskan kontrak." ucap Ah Ran.
Ah Ran lantas menghubungi Hyun Woo, tapi ponsel Hyun Woo tidak aktif.
Ah Ran lalu pergi ke kantor Hyun Woo. Namun Hyun Woo sedang tidak berada di kantor. Ah Ran pun menanyakan kemana Hyun Woo pergi pada seketaris Hyun Woo.
Hyun Woo sendiri sedang makan dengan Jae Hee. Jae Hee merasa bersalah karena mereka hanya makan kue beras pedas. Hyun Woo pun berkata itu tidak masalah selama ia bisa makan dengan Jae Hee. Jae Hee pun tersenyum.
"Sudah jarang sekali melihatmu senyum seperti ini. Semuanya hampir berakhir karena kakak Jung Sang Mo." ucap Jae Hee.
"Aku merasa beban beratku sudah diangkat. Aku bisa menyelesaikan masalah resort. Dan polisi tidak akan menyelidiku lagi. Semua itu berkat dirimu." jawab Hyun Woo.
"Kenapa kau mengatakan sesuatu seperti itu? Akulah orang yang bersyukur karena kau sudah sadar dan baik2 saja." ucap Jae Hee.
Hyun Woo lalu mengajak Jae Hee nonton film. Jae Hee pun menerima ajakan Hyun Woo dengan hati senang. Mereka lalu menikmati kue beras pedas itu. Sesekali Jae Hee terlihat menggoda Hyun Woo.
Hyun Woo berjalan menuju mobilnya bersama Jae Hee. Tanpa mereka sadari, Ah Ran ada di sana dan melihat mereka. Ah Ran pun penasaran siapa wanita yang bersama Hyun Woo. Ponsel Ah Ran lalu berdering. Ah Ran mendengus kesal mengetahui siapa orang yang menelponnya.
"Ya, ayah? Ada apa?" tanya Ah Ran.
Adegan lalu berpindah pada Presdir Shin yang sedang mendamprat Ah Ran. Presdir Shin marah lantaran desain mereka yang dicuri SM Furniture. Ah Ran pun mengaku bahwa salah satu karyawannya yang mencuri desainnya.
"Seharusnya kau menangkap orang itu! Kenapa kau hanya diam saja dan tidak melakukan apa2?" bentak Presdir Shin.
"Orang itu sudah meninggal." jawab Ah Ran.
"Apa? Dia meninggal?" tanya Presdir Shin kaget.
Kepala Presdir Shin pun langsung sakit. Ah Ran meminta Presdir Shin memberinya waktu. Ia berjanji akan menyelesaikan masalah ini.
"Bagaimana kau akan menyelesaikannya? Kau sudah menandatangani kontrak dengan resort yang akan menggunakan desain itu. Bagaimana jika mereka membatalkan kontrak karena masalah ini?" tanya Presdir Shin.
"Tidak akan ada yang berubah ayah. Pabrik akan tetap berjalan dengan proyek itu." jawab Ah Ran.
"Apa kau bicara dalam mimpimu? Pabrik sudah menghubungiku dan berkata tidak akan melanjutkan proses produksi! Mereka takut kita akan bertengkar memperebutkan hak desain dan tidak mendapatkan uang. Bukankah aku sudah mengatakan sebelumnya? Jika kau menghancurkan perusahaanku, kau bukan lagi menantuku. Untuk kau ketahui, setelah putraku meninggal, aku masih bisa makan dua mangkuk nasi sebelum pergi bekerja." ucap Presdir Shin.
"Bukankah aku sudah bilang pabrik adalah tanggung jawab ayah. Jadi kenapa ayah menyalahkanku?" protes Ah Ran.
"Kau yang membuat masalah ini dan kau ingin aku yang menyelesaikannya? Jika desainmu jelas, kita akan mendapat banyak uang! Jika kau memberi mereka uang, mereka akan bekerja!"
Presdir Shin lantas beranjak pergi. Ah Ran diam saja dan hanya bisa menghela napas kesal.
Ah Ran kembali ke mobilnya. Ia pun memeriksa satu per satu buku rekeningnya. Betapa kagetnya ia melihat angka yang tertera di salah satu buku rekening yang dipegangnya.
"28 miliar? Ya, buku rekening Shin Hyun Woo. Kenapa tidak terpikirkan olehku untuk menggunakan ini?" ucap Ah Ran.
Ah Ran pergi ke bank. Ia ingin mengambil semua uang Hyun Woo. Namun sesuatu terjadi. Nomor pin yang ia masukkan salah. Ia terus mencoba berkali, namun tetap salah. Ia pun heran. Ia ingat betul nomor pin nya adalah tanggal ulang tahunnya.
"Kapan dia merubahnya? Apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak bisa mengajukan pinjaman lain." ucap Ah Ran.
Jae Hee yang sudah bersiap2 untuk pulang sedang berbicara dengan Hyun Woo di telepon. Mereka berencana pergi menonton film. Selesai bicara dengan Hyun Woo, Joo Seung pun mendekati Jae Hee.
"Suster Yoon, kau sudah punya pacar?"
"Belum?"
"Aku berencana mengenalkan seseorang padamu."
Jae Hee lantas pergi. Begitu Jae Hee pergi, wajah Joo Seung langsung berubah. Ia menatap Jae Hee tajam. Ia lalu teringat saat melihat Jae Hee masuk ke mobilnya Jae Sung di depan kantor polisi.
Hyun Min ada di kamar Ah Ran. Ia mencari sesuatu di mejanya Ah Ran. Tanpa sengaja ia menemukan foto keluarga Ah Ran.
"Apa ini keluarga kakak ipar? Bukankah dia yatim piatu, tapi orang tuanya masih hidup?" ucap Hyun Min bingung.
Hyun Woo mengantarkan Jae Hee pulang. Tanpa mereka sadari, Joo Seung membuntuti mereka. Joo Seung menatap Hyun Woo dengan tajam. Hyun Woo lantas kembali melajukan mobilnya. Joo Seung pun mengikutinya.
Hyun Woo kembali ke apartemennya dan terkejut melihat Ah Ran. Ah Ran bertanya kenapa Hyun Woo tidak menjawab teleponnya seharian ini.
"Jika aku merubah desainnya, kau tidak akan berpikir untuk membatalkan kontrak kan?" tanya Ah Ran.
"Aku tidak mau desain yang lain. Aku percaya padamu. Aku berharap ini bukan pertemuan kita yang terakhir." jawab Hyun Woo.
Ah Ran pun kaget. Hyun Woo lalu beranjak pergi. Namun Ah Ran menariknya dan menciumnya. Tepat saat itu Joo Seung datang. Joo Seung syok melihat Ah Ran dan Hyun Woo berciuman.
Lanjut episode 10...
Ah Ran terkejut melihat Joo Seung ada di tokonya. Joo Seung mengajak Ah Ran makan siang. Ah Ran pun kesal dan memberitahu Joo Seung kalau Hyun Min sudah mengetahui masa lalunya. Ah Ran berkata kalau Hyun Min sudah tahu dirinya anak yatim piatu.
"Bukankah itu bagus? Sekarang kau punya alasan untuk meninggalkan rumah itu." jawab Joo Seung.
"Jadi begitu? Itulah alasannya kau menyuruh mereka datang ke hotel. Kau ingin membuatku diusir?" ucap Ah Ran.
Joo Seung pun terkejut dengan perkataan Ah Ran. Ah Ran lantas melepas jepit rambutnya dan mengembalikan jepit rambut itu pada Joo Seung. Ah Ran berkata karena jepit rambut itu dirinya dicurigai oleh Hyun Ji. Ah Ran pun melemparkan jepit rambut itu ke lantai.
"Semua ini terjadi karena dirimu jadi kau yang harus bertanggung jawab." ucap Ah Ran.
"Jika kau tidak bisa lagi menghindarinya, maka jangan menghindar lagi." jawab Joo Seung.
"Sebaiknya kita jangan bertemu lagi." ucap Ah Ran kesal.
Joo Seung kaget, apa? Karena perburuan telah selesai, jadi kau ingin membunuh si anjing pemburu?"
"Perburuan belum berakhir, tapi si anjing pemburu mengkhianatiku. Apa lagi yang bisa kulakukan? Bahkan jika aku membunuh anjing pemburu itu, aku masih harus menyelesaikan perburuan."
Ah Ran pun beranjak pergi meninggalkan Joo Seung yang terpukul. Sementara itu Julie masih bersama dengan Hyun Woo. Julie tidak menyangka Ah Ran mampu melakukan hal senekad itu. Membuat Hyun Woo koma dan merencanakan kebakaran gas...
"Aku tidak bisa membiarkan diriku tertangkap. Aku berada disini untuk membalaskan dendamku pada orang2 yang sudah mengambil keluargaku dan hidupku." ucap Hyun Woo.
"Jadi karena itu kau hidup dengan nama palsu? Dan resort itu adalah alat untuk balas dendammu?" tanya Julie.
"Tolong kau jaga rahasia ini. Jika kau membocorkan rahasia ini pada orang lain, mungkin aku akan mati. Sampai aku menyelesaikan balas dendamku, aku harus menjadi Ahn Jae Sung. Aku mempercayaimu." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lantas pamit, namun Julie menghentikannya. Julie pun berkata karena mereka memiliki musuh yang sama tidak buruk kalau mereka bekerja sama. Julie pun mengizinkan Hyun Woo menggunakan dirinya untuk balas dendam pada Ah Ran. Hyun Woo terkejut.
Di ruangannya, Joo Seung teringat kata2 Ah Ran tadi. Lamunan Joo Seung pun saat Jae Hee masuk ke ruangannya. Joo Seung pun memberikan jepit rambut itu pada Jae Hee. Awalnya Jae Hee tidak mau menerimanya, namun Joo Seung memaksanya. Joo Seung berkata jepitan itu cocok untuk Jae Hee. Jae Hee pun menerimanya.
Di lorong rumah sakit, Jae Hee bertemu Hyun Ji. Saat itulah Hyun Ji melihat jepit rambut itu. Ia terkejut saat Jae Hee berkata jepit rambut itu diberkan oleh Joo Seung.
"Jadi wanita yang bersama Joo Seung Oppa di hotel kemarin adalah Suster Yoon?" ucap Hyun Ji tidak percaya.
Hyun Woo berbicara dengan Ah Ran di telepon. Ia memberitahu Ah Ran tentang kontrak yang sudah berhasil didapatkannya. Ah Ran pun tersenyum senang dan berkata akan segera memulai proses produksi. Namun Hyun Woo meminta Ah Ran melakukan sesuatu terlebih dahulu. Hyun Woo menyuruh Ah Ran membayar kompensasi atas pelanggaran kontrak kemarin.
Ah Ran pun bingung darimana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu dalam semalam. Ah Ran lalu teringat sesuatu. Ia pun segera mengambil sesuatu dari dalam lacinya. Surat kontrak properti! Ah Ran menatap surat kontrak itu sambil memikirkan sesuatu.
Seseorang menelpon Joo Seung. Sepertinya dari pihak bank karena Joo Seung diberitahu Ah Ran melakukan pinjaman. Joo Seung pun langsung mengamuk. Ia menjatuhkan barang2nya yang ada di meja.
Ah Ran ada di kantor Hyun Woo. Ia ingin melihat kontrak resort itu terlebih dahulu. Hyun Woo pun dengan senang hati menunjukkannya. Ah Ran terkejut melihat angka yang tertera di kontrak itu. 100 miliar! Ah Ran kemudian memberikan uang ganti rugi seperti yang dijanjikannya.
"Sepertinya kau memiliki sifat yang tidak sabaran." ucap Ah Ran.
"Untuk bekerja sama denganmu, aku juga sudah kehilangan rasa hormat yang lebih penting daripada uang. Tapi aku tidak menyesal karena bekerja denganmu membawa kegembiraan untukku." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lalu memberikan Ah Ran sebuah hadiah gelang kaki. Ah Ran terkejut dan bertanya bagaimana Hyun Woo bisa tahu dirinya menyukai gelang.
"Melihat bagaimana caramu berjalan, aku berpikir itu cocok untukmu." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo lantas memakaikan gelang itu ke kaki Ah Ran. Namun tiba2 Hyun Woo terdiam. Ingatannya pun melayang ke masa2 indahnya dengan Ah Ran.
Flashback
"Besok aku akan melakukan perjalanan. Kau mau kubelikan apa?" tanya Hyun Woo.
"Bisakah kau membelikanku gelang kaki?" pinta Ah Ran.
Flashback end
Hyun Woo lantas menatap Ah Ran dan ingin mencium Ah Ran. Namun Hyun Woo mengurungkan niatnya mencium Ah Ran. Ah Ran terlihat kecewa. Hyun Woo lantas mengusir Ah Ran.
"Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran." ucapnya.
Hyun Woo pergi menemui Julie. Ia berterima kasih karena Julie sudah memberikan surat kontrak itu. Julie pun tersenyum. Julie lalu bertanya apa yang akan mereka lakukan sekarang.
"Aku ingin membuat perusahaan furniture menggunakan desain adikmu. Bagaimana kalau kita mulai secara online tanpa toko?" jawab Hyun Woo.
"Itu ide yang bagus. Biar aku yang memikirkan nama perusahaannya. Bagaimana kalau SM Furniture?" ucap Julie.
"SM Furniture? Tidak buruk." jawab Hyun Woo.
Hyun Woo kembali ke kantornya. Ia pun terkejut melihat bungkusan di atas mejanya. Senyumnya kemudian mengembang membaca pesan yang ada di bungkusan itu.
[Jangan lupa dimakan, Jae Hee]
Ah Ran baru saja kembali ke tokonya. Ia pun heran melihat para karyawannya yang berkumpul melihat sesuatu. Seketaris Ah Ran pun memberitahu sesuatu.
"Sebuah perusahaan bernama SM Furniture muncul secara onlike. Desain mereka sama seperti desain kita. Harga yang mereka tawarkan setengah dari harga kita. Kita sudah mendapatkan pembatalan pesanan sepanjang pagi ini."
Ah Ran pun terkejut dan langsung memeriksanya sendiri. Ia terkejut melihat desain2 yang dipasang SMS Furniture.
"Siapa yang melakukan ini! Cepat selidiki perusahaan ini! SEKARANG! Beraninya mereka menggunakan desain Soul!" ucap Ah Ran.
Hyun Woo berbicara dengan seseorang di telepon.
"Soul akan menyelidiki SM Furniture. Lakukan apa yang sudah kukatakan." ucap Hyun Woo.
Di tokonya, Hyun Min juga sudah melihat desain SM Furniture. Ia pun terkejut. Ia lalu menengadahkan tangannya dan meminta katalog Soul pada Yeon Jae. Namun Yeon Jae bukannya memberikan katalog Soul, tapi malah memberikan tangannya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Hyun Min heran.
"Aku minta maaf. Tapi kau jangan marah lagi pada Ah Ran ya." jawab Yeon Jae.
"Apa kau bercanda!" dengus Hyun Min kesal.
Hyun Min pun menghempaskan tangan Yeon Jae dan mengambil katalog Soul. Mereka pun sama2 terkejut melihatnya. Mereka tidak habis pikir bagaimana desain SM Furniture bisa sama persis dengan desain Soul.
Ah Ran terkejut saat diberitahu seketarisnya kalau desainer SM Furniture bernama Jung Sang Mo. Seketaris Ah Ran yakin kalau SM Furniture sudah menjiplak desain Ah Ran. Ia pun mengusulkan menempuh jalur hukum. Namun Ah Ran menolaknya. Ah Ran melarang seketarisnya melakukan apapun sebelum ia memastikan semuanya. Seketarisnya menurut dan beranjak pergi.
"Apa yang harus kulakukan? Jika Robins mengetahui hal ini, mereka bisa memutuskan kontrak." ucap Ah Ran.
Ah Ran lantas menghubungi Hyun Woo, tapi ponsel Hyun Woo tidak aktif.
Ah Ran lalu pergi ke kantor Hyun Woo. Namun Hyun Woo sedang tidak berada di kantor. Ah Ran pun menanyakan kemana Hyun Woo pergi pada seketaris Hyun Woo.
Hyun Woo sendiri sedang makan dengan Jae Hee. Jae Hee merasa bersalah karena mereka hanya makan kue beras pedas. Hyun Woo pun berkata itu tidak masalah selama ia bisa makan dengan Jae Hee. Jae Hee pun tersenyum.
"Sudah jarang sekali melihatmu senyum seperti ini. Semuanya hampir berakhir karena kakak Jung Sang Mo." ucap Jae Hee.
"Aku merasa beban beratku sudah diangkat. Aku bisa menyelesaikan masalah resort. Dan polisi tidak akan menyelidiku lagi. Semua itu berkat dirimu." jawab Hyun Woo.
"Kenapa kau mengatakan sesuatu seperti itu? Akulah orang yang bersyukur karena kau sudah sadar dan baik2 saja." ucap Jae Hee.
Hyun Woo lalu mengajak Jae Hee nonton film. Jae Hee pun menerima ajakan Hyun Woo dengan hati senang. Mereka lalu menikmati kue beras pedas itu. Sesekali Jae Hee terlihat menggoda Hyun Woo.
Hyun Woo berjalan menuju mobilnya bersama Jae Hee. Tanpa mereka sadari, Ah Ran ada di sana dan melihat mereka. Ah Ran pun penasaran siapa wanita yang bersama Hyun Woo. Ponsel Ah Ran lalu berdering. Ah Ran mendengus kesal mengetahui siapa orang yang menelponnya.
"Ya, ayah? Ada apa?" tanya Ah Ran.
Adegan lalu berpindah pada Presdir Shin yang sedang mendamprat Ah Ran. Presdir Shin marah lantaran desain mereka yang dicuri SM Furniture. Ah Ran pun mengaku bahwa salah satu karyawannya yang mencuri desainnya.
"Seharusnya kau menangkap orang itu! Kenapa kau hanya diam saja dan tidak melakukan apa2?" bentak Presdir Shin.
"Orang itu sudah meninggal." jawab Ah Ran.
"Apa? Dia meninggal?" tanya Presdir Shin kaget.
Kepala Presdir Shin pun langsung sakit. Ah Ran meminta Presdir Shin memberinya waktu. Ia berjanji akan menyelesaikan masalah ini.
"Bagaimana kau akan menyelesaikannya? Kau sudah menandatangani kontrak dengan resort yang akan menggunakan desain itu. Bagaimana jika mereka membatalkan kontrak karena masalah ini?" tanya Presdir Shin.
"Tidak akan ada yang berubah ayah. Pabrik akan tetap berjalan dengan proyek itu." jawab Ah Ran.
"Apa kau bicara dalam mimpimu? Pabrik sudah menghubungiku dan berkata tidak akan melanjutkan proses produksi! Mereka takut kita akan bertengkar memperebutkan hak desain dan tidak mendapatkan uang. Bukankah aku sudah mengatakan sebelumnya? Jika kau menghancurkan perusahaanku, kau bukan lagi menantuku. Untuk kau ketahui, setelah putraku meninggal, aku masih bisa makan dua mangkuk nasi sebelum pergi bekerja." ucap Presdir Shin.
"Bukankah aku sudah bilang pabrik adalah tanggung jawab ayah. Jadi kenapa ayah menyalahkanku?" protes Ah Ran.
"Kau yang membuat masalah ini dan kau ingin aku yang menyelesaikannya? Jika desainmu jelas, kita akan mendapat banyak uang! Jika kau memberi mereka uang, mereka akan bekerja!"
Presdir Shin lantas beranjak pergi. Ah Ran diam saja dan hanya bisa menghela napas kesal.
Ah Ran kembali ke mobilnya. Ia pun memeriksa satu per satu buku rekeningnya. Betapa kagetnya ia melihat angka yang tertera di salah satu buku rekening yang dipegangnya.
"28 miliar? Ya, buku rekening Shin Hyun Woo. Kenapa tidak terpikirkan olehku untuk menggunakan ini?" ucap Ah Ran.
Ah Ran pergi ke bank. Ia ingin mengambil semua uang Hyun Woo. Namun sesuatu terjadi. Nomor pin yang ia masukkan salah. Ia terus mencoba berkali, namun tetap salah. Ia pun heran. Ia ingat betul nomor pin nya adalah tanggal ulang tahunnya.
"Kapan dia merubahnya? Apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak bisa mengajukan pinjaman lain." ucap Ah Ran.
Jae Hee yang sudah bersiap2 untuk pulang sedang berbicara dengan Hyun Woo di telepon. Mereka berencana pergi menonton film. Selesai bicara dengan Hyun Woo, Joo Seung pun mendekati Jae Hee.
"Suster Yoon, kau sudah punya pacar?"
"Belum?"
"Aku berencana mengenalkan seseorang padamu."
Jae Hee lantas pergi. Begitu Jae Hee pergi, wajah Joo Seung langsung berubah. Ia menatap Jae Hee tajam. Ia lalu teringat saat melihat Jae Hee masuk ke mobilnya Jae Sung di depan kantor polisi.
Hyun Min ada di kamar Ah Ran. Ia mencari sesuatu di mejanya Ah Ran. Tanpa sengaja ia menemukan foto keluarga Ah Ran.
"Apa ini keluarga kakak ipar? Bukankah dia yatim piatu, tapi orang tuanya masih hidup?" ucap Hyun Min bingung.
Hyun Woo mengantarkan Jae Hee pulang. Tanpa mereka sadari, Joo Seung membuntuti mereka. Joo Seung menatap Hyun Woo dengan tajam. Hyun Woo lantas kembali melajukan mobilnya. Joo Seung pun mengikutinya.
Hyun Woo kembali ke apartemennya dan terkejut melihat Ah Ran. Ah Ran bertanya kenapa Hyun Woo tidak menjawab teleponnya seharian ini.
"Jika aku merubah desainnya, kau tidak akan berpikir untuk membatalkan kontrak kan?" tanya Ah Ran.
"Aku tidak mau desain yang lain. Aku percaya padamu. Aku berharap ini bukan pertemuan kita yang terakhir." jawab Hyun Woo.
Ah Ran pun kaget. Hyun Woo lalu beranjak pergi. Namun Ah Ran menariknya dan menciumnya. Tepat saat itu Joo Seung datang. Joo Seung syok melihat Ah Ran dan Hyun Woo berciuman.
Lanjut episode 10...