Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 23
Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 24
tengah
hutan, Lee Gyeom melawan pasukan Min Chi Hyung seorang diri. Dia hampir
kehilangan akal sehatnya setelah mendengar Min Chi Hyung menawan dan hendak
membunuh Saimdang. Lee Gyoem menebas semua lawan yang berada di depannya.
Hingga dia
menghunuskan pedanganya tepat di jantung Min Chi Hyung. Darah segar menodai
badan Lee Gyeom dan juga mulut Min Chi Hyung. Terdengar dari kejauhan, pasukan
yang dikirimkan Putra Mahkota mendekat.
“Sungguh
lucu sekali, Putra Mahkota mengirimkan bala bantuan untukmu sedangkan Yang
Mulia mengirimku untuk membunuhmu dan Saimdang,” kata-kata terakhir Min Chi
Hyung sangat mengagetkan Lee Gyeom.
Sementara
itu, Saimdang yang berada di gubuk tua dengan keadaan tangan terikat terkejut
ketika Hwiendang melepaskan ikatannya. “Mungkin setelah ini, suamiku akan
terbunuh dan dicap sebagai pemberontak karena telah bekerja sama dengan
perompak Jepang. Tolong jagalah anakku, jangan sampai mereka tertangkap,”
Hwiendang memberikan permintaan kepada Saimdang.
Dengan mengikuti
petunjuk dari Hwiendang, Saimdang berlari menuju rumah Hwiendang. Dia mengajak
anak-anak Hwiendang untuk pergi bersamanya. Dia juga membubarkan pabrik kertas
Yangyoo. Dia hendak pergi dari Hanyang dan kembali pada kehidupannya semula.
Raja yang menyadari
Lee Gyeom selamat, bersiap-siap dengan kedatangannya. Dia sudah bisa menebak
kedatangan Lee Gyeom malam itu. benar saja, Lee Gyeom tidak mengganti bajunya
yang berlumuran darah ketika bertemu dengan Raja.
Dia berusaha
mencari tahu alasan Raja untuk membunuh Saimdang. “Karena kau mempunyai sesuatu
yang membuat Raja marah,” Raja sama sekali tidak merasa bersalah dengan
perbuatan kejinya.
“Berhentilah
berpikir akan pengambilan kekuasaan Yang Mulia. Aku sama sekali tidak berminat
pada jabatan atau pu tahta,” Lee Gyeom berusaha menjelaskan kepada Raja.
Namun, Raja
malah menarik pedangnya dan hendak menebas kepala Lee Gyeom saat itu juga. Lee
Gyeom yang merasa lelah dengan Raja memegang pedang Raja dan berbalik
menyerangnya.
Dengan
tangan berdarah, Lee Gyeom menahan pedang Raja dan hendak berbalik
menyerangnya. Tiba-tiba Putra Mahkota datang dan memohon maaf akan perbuatan
Raja. Dia juga memohon agar Raja memafkan Lee Gyeom dan membebaskannya.
Lee Gyeom
pun meninggalkan istana dengan hati kecewa. Dia merasa sudah mengabdi bahkan
setia kepada Raja, namun dia tidak mendapat balasan yang sepadan.
Keesokan
harinya, Raja menetapkan Lee Gyeom sebagai pemberontak. Lee Gyeom menjadi
buronan dan Biikdang telah dibubarkan dan ditutup. medengar kabar tersebut
Saimdang segera mencari Lee Gyeom.
Akan tetapi
dia tidak dapat menemukan Lee Gyeom. Dia merasa sangat bersalah, karena dia
merasa dialah penyebab kesialan yang menimpa Lee Gyeom. Dia pun sangat bersedih
karena tidak dapat menemukan Lee Gyeom.
Dia kembali
ke rumah dan keluarganya, tetapi bukannya mendapatkan hiburan dia malah
bertambah sedih, dia melihat suaminya sedang bermesraan dengan selingkuhannya.
Dia pun tak dapat menahan air matanya. Dia menangis tersedu-sedu, begitu pula
dengan keempat anaknya.
Tidak jauh berbeda
dengan Saimdang, Lee Gyeom juga segera mencari Saimdang ketika mendengar kabar
Pabrik Kertas Yangyoo telah ditutup. Dia berlari menuju pabrik kertas, namun
tak dapat menemukan Saimdang. Dia pun mendapat informasi jika Saimdang sedang
menuju Keukamsando.
Merasa
khawatir dengan keadaan Saimdang, Lee Gyeom pun segera menyusul Saimdang ke
Keumsando. Setelah menempuh perjalanan berhari-hari akhirnya, Lee Gyeom
menemukan Saimdang di Keukamsando. Dia melihat wanita yang sangat dia cintai
sedang melukis Keukamsando dengan asyiknya.
Saimdang
yang melihat kedatangan Lee Gyeom merasa sanagt lemas, hingga kuas di tangannya
terjatuh. Mereka pun saling memandang. Pandangan mereka seolah menceritakan
semua kejadian yang telah menimpa mereka.
“Mari kita
lakukan, janji kita dulu setelah dari Keukamsando,” Lee Gyeom membujuk Saimdang
untuk memulai kehidupan baru dengannya. Namun, Saimdang tidak memberikan
jawaban dengan jelas. Mereka pun melukis
Keukamsando bersama-sama.
Hingga
malampun tiba, Saimdang mengajak Lee Gyeom untuk menuruni bukit dan kembali ke
kuil. Tak lama kemudian Saimdang kembali ke Keukamsado dan membakar smeua
lukisan yang dia miliki, termasuk Keukamsando yang sangat bersejarah karya
Ahnkyun.
Untung saja
Lee Gyeom dapat menghentikannya sebelum Keukamsando habis terbakar. Dia pun
menemukansepucuk surat yang ditinggalkan Saimdang. Surat yang berisi tentang
jawabannya Saimdang.
“Aku memilih
hidup menjadi seorang ibu. Aku sangat mencintaimu sepenuh hati,” Saimdang
memutuskan untuk menolak permintaan Lee Gyeom dan pergi meninggalkannya. Lee
Gyeom hanya dapat memanggil nama Saidmang yang telah pergi dan menangisi wanita
itu.
Apakah
Saimdang dapat kembali ke Hanyang dan melanjutkan kehidupannya seperti dulu?
Lalu bagaimana dengan Lee Gyeom yang tela menjadi buron? Apakah dia akan
kembali ke kota atau akankah dia pergi berpetualang lagi? Temukan jawabannya
dalam synopsis episode berikutnya ya…
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 25