Ji Ho mengabari Ji Soo jika ayahnya pingsan di
perjalanan. Ji Soo langsung bergegas menuju ketempat ayahnya. Ji Tae sempat
heran kenapa ayahnya sampai segitunya seolah berat sekali melepas Ji An. Ibu
beralasan ada yang tidak anak-anaknya tahu. Ia semakin gemes melihat Ji Soo
sampai ke kamar Ayah, mengatakan pada ayahnya kalau dia adalah putri kandung
Ayah, jadi ia yang akan merawat Ayah. Rasanya udah campur aduk. Bingung. Ini
kenapa anak orang malah sayang banget sama orang lain. Siapapun yang ngeliat
mungkin bawaannya nggak tega. Bisa-bisa saya skip juga urusan keluarga
ini wkwkwkwk berat banget buat diceritain. Tapi nggak enak kalau tiba-tiba
tamat LOL. Akhirnya tetep lanjut nonton.
Ji Soo ditemenin Ji Tae balik ke tempat kerjanya. Ia
berusaha menenangkan Ji Soo yang masih nggak suka sama keputusan Ji An. Telepon
masuk dari Soo Ah pun ia hiraukan. Ji Tae bilang akan menelepon nanti dan
memutusnya sebelum Soo Ah mengatakan maksud ia menelepon. Soo Ah sebenarnya tak
jauh darinya, ia seperti hendak memberi sebuah kotak kecil. Tapi begitu
mendapat perlakuan demikian, Soo Ah tampak berubah. Apalagi ia melihat Ji Tae
memegang pundak adiknya. Memberi pengertian. Soo Ah memutuskan akan kencan
buta, mengikuti ajakan kakaknya besok. Ji Tae ini manis banget aih.
Masa megang tangan adiknya aja saya yang dapet dugeun-dugeunnya.
Sementara Do Kyung kaget bukan main setelah tahu
kenyataan (dari Manager Min) Eun Sook yang hilang itu Ji An. Haha. Ji An nggak
bisa percaya juga. Mereka sudah melewati perdebatan panjang dan menyakitkan
terus sekarang harus satu rumah? Jadi keluarga apa lagi. Ugh. Endingnya: kaku.
Ji An keceplosan bicara formal ke Ji An. Ji An pun belum bisa menganggap Do
Kyung oppanya. Padahal manis banget mah Do Kyung nyelipin kotak kalung di buket
bunganya. Pas adegan ini jujur pingin ketawa, Do Kyung seperti ngasih
hadiah untuk pacarnya. Itu edisi terbatas loh, Seo Hyun aja ikut p.o tapi nggak
dapet.
Manager Min tanya ke Do Kyung soal masalahnya dengan
Ji An sampai bisa semarah itu ke adiknya. Manager Min ingin ia memahami kondisi
Ji An sebelum datang ke rumah mereka. Do Kyung yang diberi tahu begitu entah
kenapa balik membela diri. Dia maklum kok karena itu bukan salah Ji An tapi
orang yang menculiknya. Dan soal masalahnya dan Ji An, bukan hal penting untuk
Manager Min. Intinya dia nggak mau cerita. Oke, jadi Do Kyung marah bukan
karena nggak suka Ji An, tapi nggak suka sama penculik yang akhirnya bikin Ji
An kayak sekarang? Lewat. Saya juga agak ill feel sama Do Kyung
yang bilang kalau Manager Min sudah mengkhawatirkan macam-macam karena sudah
berumur. Manager Min menggerutu setelah meninggalkan Do Kyung. Anak yang
secara nggak langsung dia gedein malah gitu. Baru kali ini kelihatan Manager
Min jujur banget. Dia mah nggak bisa begini di depan atasannya^^ Suka
deh.
Btw baru tahu itu pena berukir yang mau dikasih Tuan
Choi ke Ji An memang ia siapin untuk anak-anaknya. Seo Hyun sudah bisa nebak,
appanya bakal ngasih itu ke Ji An. Hadiah masuk univ. So sweet of Mr. Choi.
Tuan Choi bahkan tahu bagaimana mereka perlu mendidik Ji An pean-pelan soal
sopan santun keluarga mereka. Tuan Choi kan berasal dari luar juga, dia pernah
diperlakukan sama dengan Ji An sekarang. Termasuk nghabisin uang yang telah
ditentukan jumlahnya oleh Nyonya No. Nyonya No ingin menunjukkan kelas Ji An
berbeda dengan sebelumnya. HA.
Tapi Do Kyung dan Seo Hyun belum boleh tahu soal masa
lalu Ji An. Dan apa rencana keluarganya untuk Ji An. Soal masa lalu menurut
Nyonya No itu nggak penting. Soal rencana berikutnya nunggu kakek mereka yang
datang dan cerita sendiri. Ji An tegang dan menjatuhkan alat makannya
setelah pembicaraan berat itu. Do Kyung memanfaatkan kesempatan ini untuk
mengalungkan hadiahnya. Dan Nyonya No jadi ingin Ji An dimake-over biar
penampilannya sesuai dengan kalung itu. Agar sesuai pula dengan keluarga
mereka.
Di tempat lain Ayah sudah pergi dengan alas kaki yang
tidak sepasang dan muntah-muntah karena kurang sehat. Ia meninggalkan rumah
kelihatannya dengan memendam marah pada istrinya yang bahkan menandatangani
kepemilikan salah satu cabang bisnis kecil milik Haesung tanpa mengatakan
apapun padanya. Ayah seolah tak berdaya untuk keluarganya. Ia tak lagi semuda
dulu, tak sekaya dulu di cermin. Ayah menangis. Ayah...
Bos Kang aja nggak berminat jadi kaya dan menjual
rotinya untuk kafe lain yang lebih besar. Ia masih belum berkeluarga sih, belum
tahu banyak orang di luar sana seneng banget kalau dapet penawaran untuk lebih
berkembang. Hari itu saja rotinya terjual lebih cepat. Benar-benar laris. Atau
Bos Kang kecapekan ya bikin roti sendiri? Dia kan nggak ngasih resep rotinya ke
orang lain.
Di episode ini cute banget ngeliat Ji Soo masih bicara
seakan-akan Ji An ada di sampingnya. Roti yang ia rencanakan untuk diberikan
pada Ayah malah ia gunakan untuk tester kakak Hyuk. Biar dia bisa ke sana
sering-sering, nawarin roti?
Lanjut Part 2