Sinopsis Drama Korea Oh My Venus Episode 15 Part 1
Episode kali ini diawali dengan kilas balik awal pertemuan dan perkenalan Jooeun-Youngho. Sebagaimana kita ketahui bersama, Jooeun dan Youngho bertemu di pesawat, saat Jooeun sakit perutnya.
Kemudian, Jooeun pernah sempat kaget melihat Wooshik dan Soojin bersama di sebuah hotel. Karena tidak ingin memergoki mereka, dia balik badan untuk mengambil langkah seribu. Sialnya, Jooeun malah menabrak pintu kaca. Dia terjatuh ke lantai dan terlalu malu untuk bangun sendiri, berharap ada seseorang yang muncul menyelamatkannya. Youngho muncul dan menjadi pahlawan penolongnya dari kekacauan. Dia mengajak Jooeun ke kamarnya.
Adegan melompat ke waktu Jooeun menemukan identitas John Kim di tasnya. Dia mengira John Kim adalah Jiwoong. Karena dia ingin menjadi kurus, dia pergi menemui Jiwoong di kamar suite hotel tempat dia melihat Wooshik dan Soojin bertemu. Di sana, dia bertemu dengan Jiwoong-Joonsung-Youngho.
Adegan kembali melompat saat Jooeun mulai latihan demi menyusutkan berat badannya. Adegan yang disorot adalah waktu Jooeun kelelahan jogging dan dibantu Jiwoong-Joonsung.
Selanjutnya, adegan pertemuan saat Youngho menemukan hasil analisa dokter tentang kondisi Jooeun. Berlanjut lagi ke adegan saat Youngho-Jooeun ciuman tak disengaja dalam latihan jujitsu.
Lagi, adegan ciuman mesra yang dilakukan Youngho di depan kafe kopi, setelah yakin bahwa dirinya merasa tertarik pada Jooeun.
Adegan berikutnya adalah waktu Jooeun meminta Jiwoong-Joonsung memberitahu tentang keberadaan dan kondisi Youngho pasca-kecelakaan. Tergambar bagaimana Jooeun tidak bisa menemui Youngho atas permintaan Youngho sendiri.
Kemudian, Youngho pergi rehabilitasi selama setahun, dan setelah pulih kembali ke Korea, tepat tanggal 24 Desember 2015. Youngho-Jooeun berpapasan di jalan, setelah Jooeun menabraknya karena mengira Youngho yang dilihatnya adalah halusinasi dari kristalisasi kerinduannya.
Episode kali ini diawali dengan kilas balik awal pertemuan dan perkenalan Jooeun-Youngho. Sebagaimana kita ketahui bersama, Jooeun dan Youngho bertemu di pesawat, saat Jooeun sakit perutnya.
Kemudian, Jooeun pernah sempat kaget melihat Wooshik dan Soojin bersama di sebuah hotel. Karena tidak ingin memergoki mereka, dia balik badan untuk mengambil langkah seribu. Sialnya, Jooeun malah menabrak pintu kaca. Dia terjatuh ke lantai dan terlalu malu untuk bangun sendiri, berharap ada seseorang yang muncul menyelamatkannya. Youngho muncul dan menjadi pahlawan penolongnya dari kekacauan. Dia mengajak Jooeun ke kamarnya.
Adegan melompat ke waktu Jooeun menemukan identitas John Kim di tasnya. Dia mengira John Kim adalah Jiwoong. Karena dia ingin menjadi kurus, dia pergi menemui Jiwoong di kamar suite hotel tempat dia melihat Wooshik dan Soojin bertemu. Di sana, dia bertemu dengan Jiwoong-Joonsung-Youngho.
Adegan kembali melompat saat Jooeun mulai latihan demi menyusutkan berat badannya. Adegan yang disorot adalah waktu Jooeun kelelahan jogging dan dibantu Jiwoong-Joonsung.
Selanjutnya, adegan pertemuan saat Youngho menemukan hasil analisa dokter tentang kondisi Jooeun. Berlanjut lagi ke adegan saat Youngho-Jooeun ciuman tak disengaja dalam latihan jujitsu.
Lagi, adegan ciuman mesra yang dilakukan Youngho di depan kafe kopi, setelah yakin bahwa dirinya merasa tertarik pada Jooeun.
Adegan berikutnya adalah waktu Jooeun meminta Jiwoong-Joonsung memberitahu tentang keberadaan dan kondisi Youngho pasca-kecelakaan. Tergambar bagaimana Jooeun tidak bisa menemui Youngho atas permintaan Youngho sendiri.
Kemudian, Youngho pergi rehabilitasi selama setahun, dan setelah pulih kembali ke Korea, tepat tanggal 24 Desember 2015. Youngho-Jooeun berpapasan di jalan, setelah Jooeun menabraknya karena mengira Youngho yang dilihatnya adalah halusinasi dari kristalisasi kerinduannya.
Kemudian, kita sampai di bagian terakhir dari episode 14 kemarin, dimana Jooeun merayakan Natal sekalian ulang tahun Youngho bersama-sama teman-teman yang lain. Dia merasa Natal kali ini terasa berbeda, karena ada hadiah besar yang telah Santa berikan untuknya, yaitu: kembalinya Youngho ke pelukannya.
Setelah teman-teman yang lain pulang, Youngho memeluk Jooeun dari belakang dan takkan membiarkannya pulang. Mereka berakhir di ranjang yang sama, saling memandang. Tak ada seorang pun mengganggu mereka. Karena itu, mereka bisa melakukan malam erotis yang selalu terhalangi oleh berbagai macam hal.
Youngho mencium Jooeun dan menarik selimut, menutupi tubuh mereka. Dari dalam, keluar baju mereka satu per satu. Hmm, apa yang terjadi kemudian tak perlu digambarkan dan dibayangkan ya? Toh, adegan juga langsung melompat ke esok harinya, dimana Youngho dan Jooeun tidur berpelukan.
Jooeun membuka matanya dan menemukan Youngho di belakangnya sudah dengan pakaian habis mandi. Youngho tersenyum menatap Jooeun sambil menggodainya.
Jooeun-Youngho sarapan bersama. Jooeun membuatkan banyak makanan rumahan untuk Youngho. Melihat itu, Youngho sempat mengingatkan Jooeun untuk berhati-hati. Dia khawatir tiroid Jooeun kambuh. “Hal itu terlalu kau besar-besarkan,” seloroh Jooeun, lalu memberitahu jika dokter yang memeriksanya menyatakan kadar tiroid dan kolesterolnya normal. Youngho tersenyum bangga – Jooeun telah melakukan tugasnya.
Jooeun mengambil tangan Youngho dan menepuk-nepukkan telapak tangan Youngho ke kepalanya. Dia kemudian mengucapkan sepatah dua patah kata sebagai bentuk syukur atas hasil yang telah dicapainya. “Aku Daegu Venus, yang saat ini telah berubah menjadi Kim Youngho Daegu Venus. Kudedikasikan penghargaan ini untuk diriku sendiri, kemuliaan diri, dan tentu saja Pelatihku tercinta juga layak mendapatkan penghargaan ini.” Kemudian, dia mengambilkan makanan untuk dimakan Youngho.
“Oiya, kemana kita hari ini?” tanya Youngho. Jooeun mengungkapkan bahwa dirinya ada rapat malam ini, tapi sebelum itu mereka bisa bersama-sama sepanjang hari tanpa diganggu siapa-siapa. Apa yang mereka lakukan? Nonton TV tanpa aktivitas produktif.
Youngho memiliki ide lebih baik daripada hanya nonton TV semata. Apa itu? Dia mengkode dengan jarinya agar Jooeun mengikutinya. Dan... kita kemudian melihat Youngho dan Jooeun latihan menahan badan dengan lengan tangan. Dihitungan ke-60, Jooeun menyerah. Dia kelelahan. Toh dia juga sudah menyelesaikan 5 set. Youngho berpikir 5 set bukanlah sesuatu yang jelek. Tapi bukan berarti latihan selesai. Ada latihan berikutnya yang menunggu Jooeun.
Mereka pindah ke ruang lain. Sementara Youngho latihan angkat beban untuk kaki, Jooeun berlari di mesin treadmill. Melihat Youngho dorong-dorong beban dengan kakinya, dia ngilu melihatnya. Dia bertanya apakah Youngho cukup baik angkat beban dengan kakinya, mengingat kaki Youngho sempat terkena kanker? Youngho mengiyakan. Kakinya sudah benar-benar sembuh sekarang.
Selesai latihan, Youngho meminum minuman berenergi. Jooeun yang berdiri di sebelahnya melihat jakun Youngho naik-turun. Itu membuatnya bergairah. Dia pun menyodok pinggang Youngho dengan jari telunjuknya. Youngho bereaksi. Dia mendorong Jooeun ke meja. Tentu saja Jooeun mengerti. Dia duduk di atas meja. Wajah mereka saling mendekat, siapa berciuman, tapi sayangnya suara HP Jooeun mengganggu aksi mereka itu. Hehehe...
Mama Kwon yang menelpon Jooeun untuk memberitahukan bahwa dirinya ada di Seoul, tepatnya di rumah Jooeun. Jooeun berjanji akan sampai di sana tidak lama lagi.
Jooeun pamitan pada Youngho. Ketika Youngho berniat mengesankan calon mertuanya, Jooeun merasa mungkin itu tak bisa, sebab Mama Kwon pasti ingin bersamanya seharian. “Ah, Mamamu memang beruntung bisa menghabiskan waktu dengan Kang Jooeun-ku kapanpun,” sahut Youngho. Jooeun pun mengecup pipi Youngho dan pergi.
Tiba di depan rumah Jooeun, Youngho menyuruh Jooeun masuk ke dalam. Untuk saat ini, dia tidak ingin terlalu terburu-buru memperkenalkan dirinya kepada Mama Kwon. Soalnya, mereka masih ingin menghabiskan waktu kencan, setelah kehilangan waktu selama setahun lamanya.
Jooeun berjanji akan menelpon Youngho nanti. Begitu dia membuka pintu mau keluar, Youngho bertanya apakah Jooeun melupakan sesuatu?
Saat masuk ke rumah, Jooeun menemukan Mama Kwon sudah ada di sana mengatur makanan-makanan yang dibawanya ke dalam kulkas. Dia bertanya kenapa Mama Kwon merepotkan diri dengan membawa makanan-makanan tersebut? “Aku pasti sudah mati jika merasa terepotkan dengan hal ini,” sahut Mama Kwon, dan bertanya, “Apa kau baru dari tempat pernikahan temanmu lagi?”
Mama Kwon kemudian segera mencemooh Jooeun yang menyedihkan di matanya. Dia menyarankan Jooeun cepat-cepat menikah agar tidak jadi perawan tua, dan menyebutkan teman-teman sebayanya sudah memiliki cucu untuk ditimang-timang. Dia minta diperkenalkan pada Youngho, atau jangan-jangan Youngho adalah seorang playboy cap kapak? Jooeun berjanji akan memperkenalkannya nanti. Dia tahu apa yang dilakukannya, dan akan menikah jika waktunya sudah tiba.
Bersama Soojin, Jooeun mendampingi kliennya – korban kekerasan s*ksual dari seorang pria yang bekerja di pemerintahan. Pengacara pelaku kekerasan s*ksual merasa tidak merugikan korban. Karena pelaku bekerja di pemerintahan, maka tudingan-tudingan yang dialamatkan padanya dinilai terlalu berlebihan.
Mereka pindah ke ruang lain. Sementara Youngho latihan angkat beban untuk kaki, Jooeun berlari di mesin treadmill. Melihat Youngho dorong-dorong beban dengan kakinya, dia ngilu melihatnya. Dia bertanya apakah Youngho cukup baik angkat beban dengan kakinya, mengingat kaki Youngho sempat terkena kanker? Youngho mengiyakan. Kakinya sudah benar-benar sembuh sekarang.
Selesai latihan, Youngho meminum minuman berenergi. Jooeun yang berdiri di sebelahnya melihat jakun Youngho naik-turun. Itu membuatnya bergairah. Dia pun menyodok pinggang Youngho dengan jari telunjuknya. Youngho bereaksi. Dia mendorong Jooeun ke meja. Tentu saja Jooeun mengerti. Dia duduk di atas meja. Wajah mereka saling mendekat, siapa berciuman, tapi sayangnya suara HP Jooeun mengganggu aksi mereka itu. Hehehe...
Mama Kwon yang menelpon Jooeun untuk memberitahukan bahwa dirinya ada di Seoul, tepatnya di rumah Jooeun. Jooeun berjanji akan sampai di sana tidak lama lagi.
Jooeun pamitan pada Youngho. Ketika Youngho berniat mengesankan calon mertuanya, Jooeun merasa mungkin itu tak bisa, sebab Mama Kwon pasti ingin bersamanya seharian. “Ah, Mamamu memang beruntung bisa menghabiskan waktu dengan Kang Jooeun-ku kapanpun,” sahut Youngho. Jooeun pun mengecup pipi Youngho dan pergi.
Tiba di depan rumah Jooeun, Youngho menyuruh Jooeun masuk ke dalam. Untuk saat ini, dia tidak ingin terlalu terburu-buru memperkenalkan dirinya kepada Mama Kwon. Soalnya, mereka masih ingin menghabiskan waktu kencan, setelah kehilangan waktu selama setahun lamanya.
Jooeun berjanji akan menelpon Youngho nanti. Begitu dia membuka pintu mau keluar, Youngho bertanya apakah Jooeun melupakan sesuatu?
Saat masuk ke rumah, Jooeun menemukan Mama Kwon sudah ada di sana mengatur makanan-makanan yang dibawanya ke dalam kulkas. Dia bertanya kenapa Mama Kwon merepotkan diri dengan membawa makanan-makanan tersebut? “Aku pasti sudah mati jika merasa terepotkan dengan hal ini,” sahut Mama Kwon, dan bertanya, “Apa kau baru dari tempat pernikahan temanmu lagi?”
Mama Kwon kemudian segera mencemooh Jooeun yang menyedihkan di matanya. Dia menyarankan Jooeun cepat-cepat menikah agar tidak jadi perawan tua, dan menyebutkan teman-teman sebayanya sudah memiliki cucu untuk ditimang-timang. Dia minta diperkenalkan pada Youngho, atau jangan-jangan Youngho adalah seorang playboy cap kapak? Jooeun berjanji akan memperkenalkannya nanti. Dia tahu apa yang dilakukannya, dan akan menikah jika waktunya sudah tiba.
Bersama Soojin, Jooeun mendampingi kliennya – korban kekerasan s*ksual dari seorang pria yang bekerja di pemerintahan. Pengacara pelaku kekerasan s*ksual merasa tidak merugikan korban. Karena pelaku bekerja di pemerintahan, maka tudingan-tudingan yang dialamatkan padanya dinilai terlalu berlebihan.
Nenek Hongim mendapat informasi tentang Youngjoon yang kini bersiap mengikuti wamil dan Namchul yang melakukan pekerjaan sukarela. Selain mereka berdua, dia juga mendapat informasi tentang latar belakang Jooeun dan kartu nama Jooeun yang berprofesi sebagai pengacara.
Pengacara pelaku terus saja menyangkal telah melakukan kekerasan s*ksual terhadap kliennya Jooeun. Secara tidak langsung, dia menegaskan ingin melakukan penyelesaian di luar pengadilan. Jooeun membuka video rekaman yang menunjukkan jika pelaku telah melakukan kekerasan s*ksual terhadap kliennya.
Tetap saja pengacara pelaku tidak mau mengakui bahwa itu orang yang ada di video itu adalah pelaku atau korban, karena wajahnya blur semua. Juga tidak ada bukti video itu diunggah oleh pelaku ke internet. Jooeun menerangkan bahwa pihaknya telah memegang bukti otentik, yaitu korban sebelum kliennya Jooeun. Yang berarti pelaku telah melakukan kekerasan s*ksual berulang-ulang. Soojin kemudian menyebutkan UU yang memberatkan kondisi pelaku. Pengacara dan pelaku tak bisa berkutik.
Bersambung ke part 2
Pengacara pelaku terus saja menyangkal telah melakukan kekerasan s*ksual terhadap kliennya Jooeun. Secara tidak langsung, dia menegaskan ingin melakukan penyelesaian di luar pengadilan. Jooeun membuka video rekaman yang menunjukkan jika pelaku telah melakukan kekerasan s*ksual terhadap kliennya.
Tetap saja pengacara pelaku tidak mau mengakui bahwa itu orang yang ada di video itu adalah pelaku atau korban, karena wajahnya blur semua. Juga tidak ada bukti video itu diunggah oleh pelaku ke internet. Jooeun menerangkan bahwa pihaknya telah memegang bukti otentik, yaitu korban sebelum kliennya Jooeun. Yang berarti pelaku telah melakukan kekerasan s*ksual berulang-ulang. Soojin kemudian menyebutkan UU yang memberatkan kondisi pelaku. Pengacara dan pelaku tak bisa berkutik.
Bersambung ke part 2