.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 2 Part 1

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 2 Part 1


Saat terjun ke dalam air Don Chul lebih dulu masuk ke dalam sungai lalu Tae Hyun, polisi yang melihat dari atas jembatan tak percaya ternyata keduanya melompat, Detektif Lee pun memerintahkan menghubungi Satuan Boat.

Tae Hyun akhirnya bisa muncul dari dalam air, ditengah sungai Han yang luas terlihat hanya bentuk kecil dirinya yang sedang berenang, matanya tak melihat Don Chul akhirnya kembali menyelam dan menemukan Don Chul masih terdiam dalam air.

Tae Hyun menguncangkan tubuhnya dan akhirnya Do Chul tersadar lalu keduanya keluar dari air. Tapi Don Chul yang masih panik membuat Tae Hyun tenggelam. Tae Hyun berteriak menyadarkan Don Chul supaya tetap tenang.

Dua buah boat menyusuri sungai Han, Detektif Lee dan akan buahnya mencari dengan bantuan senter, si anak buah mengeluh tak bisa melihat apapun dan meyakinin keduanya itu sudah mati. Tapi Detekif Lee yakin keduanya itu suda melarikan diri karena sebelumnya keduanya menyuntikan sesuatu ke dalam tubuh.

“Memangnya bisa di dunia ini untuk mencegah mati karena tenggelam dengan suntikan?” keluh si anak buah tak percaya

“Bagaimana kau tahu jika itu memang ada, dasar! Pasti ada!! Tanpa itu, mereka tidak mungkin melompat seperti itu”kata Detektif Lee yakin dengan ingatannya melihat Yong Pal yang menyuntikan sesuatu pada pahanya.

“Maksudku, seseorang yang sudah melakukan kejahatan besar, mengapa mau melompat seperti itu? Memang ada orang yang melompat kedalam Sungai Han disaat mengemudi sambil mabuk.

Mereka langsung melompat, tanpa pikir panjang Jika mereka melompat kebawah seperti itu, Mereka pasti mati karena terkena serangan jantung, kan?” ucap si anak buah.

Detektif Lee mendengar kata serangan jantung jadi mengingat kembali dengan suntikan.


Di dalam mobil

Si pria berkemeja merah kembali memberitahu Man Shik Jika terjadi sesuatu kepada Don Chul maka ia juga akan mati bersama.

Man Shik berpura-pura tak tahu apa yang dibicarakan oleh pria itu, menurutnya mengapa mereka harus mati dan siapa yang sudah memberikan mereka hari-hari yang sulit. Si pria menegaskan Don Chul sekarang sedang bersama Yong Pal.

“Astaga! Sungguh, peraturan yang aneh. Meskipun perkataanmu itu tidak jujur,  bijaksanalah dalam berkata ok? Bagimu yang sudah membuat seseorang hampir mati,  apa yang kau katakan barusan? Jika terjadi kesalahan dengan hyungnim (Don Chul), maka kita akan mati? Enak saja, tidak!” tolak Man Shik melawan

“Dasar, kau ini! Apakah kau tidak takut denganku sama sekali!” umpat si pria.

Ponsel Man Shik berdering, lalu berteriak dengan mata melotot kaget karena ternyata Tae Hyun yang menelpnya.

Si pria bertanya keadaan Don Chul. Man Shik bertanya dengan keadaan Tae Hyun, yang ternyata selamat. Si pria terlihat kesal ingin mengetahui nasib bos mereka juga.

Man Shik lalu mendapat petunjuk untuk ke jembatan Seongsu lalu menutup telpnya, si pria terlihat marah sambil mencengkram kerah baju Man Shik.

“Astaga, kau kenal Yong Pal? Mereka selamat. Ayo kita pergi ke Seoul” ucap Man Shik menarik bajunya.


Pada tiang penyanggah jembatan yang sangat tinggi dan kokoh, bersadar dua orang dengan pakaian yang basah kuyup. Terlihat tiga buah mobil yang datang, anak buah Don Chul langsung berlari menghampirinya dan Man Shik melihat keadaan Tae Hyun.

Si pria berkemeja merah bertanya apakah Don Chul baik-baik saja, Don Chul terlihat kesal dengan pertanyaan anak buahnya, karena bisa dilihat kemejanya itu masih ada noda darah dan tubuhnya sedikit lemas.

Man Shik masih tak percaya karena Tae Hyun yang melompat dari atas jembatan lalu memberikan jaketnya agar temannya itu tak kedinginan.

Sebelum pergi Don Chul memangil Tae Hyun lebih dulu sambil menatapnya lalu mengumpat “dasar gila”. Tae Hyun tersenyum begitu juga Don Chul karena keduanya bisa selamat dari kejaran polisi.

“Apa yang si kepala gurita itu katakan?” komentar Man Shik binggung dengan umpatan Don Chul lalu mengajak Tae Hyun cepat pergi karena udara yang dingin.


Flash Back

Saat ada di mobil, Man Shik bertanya alasan Yong Pal yang tidak meninggalkannya dan lari. Tae Hyun yang sedang mengemudi untuk menghindari polisi mengatakan tak tahu alasannya tapi ia hanya tidak berkeinginan untuk meneninggalkan seseorang.

Dong Chul melihat Yong Pal itu benar-benar aneh lalu menyuruh anak buahnya supaya mencari tahu tentang dia, si anak buah binggung “dia” siapa maksudnya. Dong Chul kesal karena anak buahnya tak mengerti karena yang dibicarkan itu Yong Pal.

Sementara Tae Hyun yang ada didalam mobil hanya bisa menopang kepalanya, seperti baru selamat dari maut. karena apabila polisi mengetahuinya maka itu adalah akhir karirnya sebagai dokter. 


Ruang rawat Yeo Jin

Masih terlihat grafik yang stabil, mata Yeo Jin terlihat bergerak-gerak, jari kakinya pun bergerak. Ingatannya pun seperti kembali saat bersama Andre di dalam mobil.

Andre yang duduk disampingnya terlihat dengan memasukan jari-jarinya ke sela-sela tangan Yeo Jin lalu mengengamnya dengan erat, terdengar bunyi klakson mobil yang membuat suasana menjadi tegang.

Beberapa pria yang ada didalam mobil menyuruhnya untuk menghentikan mobil tapi Andre malah mengedipkan matanya pada Yeo Jin lalu melajukan mobil lebih cepat dan pindah ke arah yang berlawanan.

Keadaan Yeo Jin yang ada didalam ruang rawat terlihat bergetar dengan cepat disekujur tubuhnya, layar memperlihatkan detak jantung yang cepat.

Dalam ingatan Yeo Jin, Andre mencoba menghindari mobil yang  berjalan didepannya, Yeo Jin sempat sedikit terguncang, lalu mobil sempat memutar karena disenggol dari arah samping.

Tubuh Yeo Jin semakin berguncang dengan cepat dan ada tangan peringatan dari monitor dengan keadaannya. Sementara dalam ingatan Yeo Jin menatap si pria yang terlihat mencoba mengendalikan stirnya.

Tapi saat itu juga, mobil berhenti dan si pria terlihat melotot tertusuk sesuatu ditubuhnya. Yeo Jin pun berteriak histeris melihat keadaan Andre yan duduk disampingnya.

Kepala Yeo Jin bergetar sangat cepat, sampai akhirnya matanya terbuka, terlihat sebuah ponsel memberikan pesan keadaan Yeo Jin. Perawat yang melihatnya langsung panik dan masuk ke dalam ruang rawat melihat tubuh Yeo Jin bergetar sangat cepat.


Di dalam mobil

Tae Hyun mengecek semu peralatan operasinya, lalu bertanya apakah Man Shi tidak mengambil pisau bedahnya. Man Shik sambil menyetir mengaku masih melihatnya tadi. Tae Hyun mengeluh sampai menopang kembali kepalanya, Man Shik pikir harga pisau bedah itu mahal.

“Apa kau idiot? Polisi akan melacak pisau bedah itu” ucap Tae Hyun panik

“Tapi kau selalu memegangnya dengan sarung tangan, bukan?” kata Man Shik santai

“Sidik jari bukan jadi masalah tapi pisau bedah memiliki nomer seri” jelas Tae Hyun

“Jadi polisi akan melacaknya, dan datang untuk menangkapmu.” ucap Man Shik menyimpulkan, Tae Hyun membenarkan. 


Man Shik tertawa merasa temannya itu suka melebih-lebihkan keadaan, menurutnya Polisi tidak akan datang ke rumah sakit tempatnya berkerja bahkan bertaruh dengan tia bulan bunga hutang, dalam pikirannya polisi itu sudah gila apabila melakukan itu dan tak ada tugas lain yang harus dikerjakan. Tae Hyun seperti berusaha untuk mempercayainya.

“Tapi apa kau mendapatkannya?”tanya Tae Hyun, Man Shik bertanya balik apalagi yang akan dibahas temannya.

“Biaya kunjungan dokter!”ucap Tae Hyun kesal, Man Shik tak percaya Tae Hyun mash masih membahas masalah itu dalam situasi seperti sekarang. 

“Itu tidak benar. Aku memberikan apa yang seharusnya diberikan, jadi seharusnya aku menerima apa yang pantas ku terima Kemana kau akan mendapatkan uangnya  jika mereka masuk penjara?” teriak Tae Hyun kesal

“Yong Pal..... Mungkin impianmu itu menjadi seorang renternir, ya?” komentar Man Shik yang melihat Tae Hyun sangat perhitungan.

“Mendapatkan apa yang memang harus didapat itu merupakan hal yang besar Selain itu, jika kita tertangkap karena ini.. Akan benar-benar berakhir” kata Tae Hyun sambil menatap sedih keluar jendela. 


Detektif Lee masih kedalam ruangan langsung berteriak pada pelayan untuk tidak menyentuhnya dan keluar, si pelayan yang sedang membersihkan ruangan langsung keluar setelah melihat anak buah Detektif Lee mengeluarkan ID cardnya sebagai polisi. Detektif Lee langsung memarahi anak buahnya karena pelayan membersihkan TKP.

Si anak buahnya hanya bisa mengatakan kata maaf. Detektif Lee hanya bisa melihat kain bekas darah tanpa ada apapun disana lalu melempar gelas sampai pecah berantakan. Tiba-tiba matanya melihat sesuatu yang terselip dibawah kursi, dengan mengunaka tissue menarik benda yang ada disana.

Pisau bedah dengan nomor seri dibagian ujungnya dan masih ada darah yang menempel. Detektif Lee melihat dengan jelas lalu berteriak memanggil nama Yong Pal karena dengan pisau itu akan menjadi petunjuknya.



Mobil Dr Lee masuk ke dalam parkiran, dengan ponsel ditelinga memberitahu jika ada yang melakukan maka kemungkinan kondisinya akan turun drastis jadi meminta supaya mmberikan oksigen lagi dan menunggu karena ia sudah ada di pakiran.

Ketika akan turun, ia melihat Tae Hyun yang turun dari mobil Man Shik lalu membungkukan badannya agar tak terlihat. Tae Hyun sempat melihat sekeliling, seperti ada rasa takut apabila pekerjaan ilegalnya diketahui orang.

Setelah menurutnya aman, berjalan ke depan pintu, Dr Lee sempat melihat dibelakang istrinya. Tae Hyun sempat melihat kebelakang lebih dulu sebelum masuk ke dalam rumah sakit. Dr Lee pun dengan yakin kalau Tae Hyun si brengsek itu keluar malam hari.

Ketika sampai diruang VVIP, perawat langsung menghampiri dengan wajah panik memberitahu Yeo Jin sudah mengalami kejang kedua kalinya dalam minggu ini. Dr Lee sudah menduganya karena Yeo Jin sudah mengkonsumsi obat yang sama  dalam jangka waktu yang lama.

“Apa ini kerusakan otak? Haruskah kita menaikkan dosisnya?” tanya si perawat.

“Tidak, itu berbahaya” kata Dr Lee berjalan masuk kedalam ruang rawat Yeo Jin.


Pagi hari.

Di ruang rawat, Dr berkacamata memeriksa pasien Kim Chul Soo sebagai seorang tergugat dan menyuruh Dr muda untuk melakukan tes CBC [Complete Blood Count]. Tae Hyun sudah ada disana sambil mencatat dalam notenya.

Saat keluar dari ruangan si Dr berkacamata memberitahu Tae Hyun harus membantu operasi, Tae Yong melirik sinis. Tae Hyun jam berapa harus operasi. Dr Kacamata berpikir Tae Hyun sudah ada janji yang lain. Tae Hyun memberitahu harus berkera pada Prof Park. Dr kacamata bertanya apakah Prof Park Moo Seung, lalu tersenyum bertanya alasan Prof Park itu bersikap baik padanya akhir-akhir ini sambil memberikan jari sebagai tanda uang.

Tae Hyun menyangkalnya sambil tersenyum, si Dr Kacamata pun tertawa lalu mengerti dengan kesibukan Tae Hyun jadi memutuskan untuk membatalkannya. Semua sudah berdiri didepan lift.

“Tega sekali sesama teman.. Kau staf yang penting” ucap Dr Kacamata

“Ahew. Kau terlalu  memujiku” ucap Tae Hyun tersipu malu

“Kalian semua boleh pergi sekrang Dan kau, Tae Hyun ikut denganku ke lantai 12 untuk menemui pasienmu dan sebelumnya aku operasi”kata Dr kacamata.

Ketika pintu lift terbuka, Tae Hyun dan dokter kacamata masuk ke dalam sementar Dr lainnya membungkukan badan tanda hormat pada Dr. 


Setelah pintu lift benar-benar tertutup, Dr berwajah bulat langsung mendekati Tae Yong dengan wajah cemberut merasa Dr kacamata itu terlalu membela Tae Hyun, Dr waniat yang dibelakang terlihat ingin tahu tanggapannya. Tae Yong melirik lalu bertanya apakah itu terlihat pilih kasih.

“Itulah yang kita sebut kesepakatan, Yaitu Kesepakatan sementaraPernahkah kau melihat pegawai tetap mendapatkannya beasiswa dari sekolah lain? Setelah penempatannya berakhir, Tae Hyeon tidak memiliki alasan untuk berada di RS ini lagi. Sehingga tidak ada alasan juga untuk membantunya” jelas Tae Yong sinis.

Terlihat semua dokter mengangguk mengerti, Tae Yong pun mengajak semuanya untuk pergi. 


Dr Shin dan Tae Hyun sudah sampai di lantai 12 tak sengaja bertemu dengan Dr Lee yang memberikan data dari kamar 27. Dr Shin bertanya kembali dengan wajah Dr Lee yang terlihat lesu. 

Dr Lee memberitahu mendapatkan telp dini hari, Dr Shin menyindir Dr Lee jadi terlihat lemah karena hanya mendatangi pasien di lantai 12 dan menerima telp di pagi hari bahkan sampai membentuk lingkar mata sampai leher.

“Mengapa kau tidak mengunakan asisten?Kenapa seorang kepala bedah menerima  telpon panggilan darurat?” saran Dr Shin

“Ah... sudah cukuplah. Tangani pasien kamar 2070. Itu bukan pasien sembarangan yang bisa kau abaikan” perintah Dr Lee, terlihat Tae Hyun yang menundukan kepalanya. Dr Lee menatapnya dengan sinis.

“Tapi siapa dia?” ucap Dr Lee sinis merasa tak mengenal Tae Hyun.

“Kita sudah melakukan operasi bersama” ucap Dr Shin polos.


“Kau datang untuk meminta uang lagi?” sindir Dr Lee, Dr Shin terlihat bingung.

“Jika kau tertangkap sekali lagi melakukan  hal semacam itu terhadap pasien VIP, Siap-siap saja. Dan juga, ajari murid-muridmu dengan benar” kata Dr Lee

Dr Shin bertanya apakah terjadi sesuatu, Tae Hyun langsung mengaku kemarin membuat kesalahan di depan Dr Lee. Dr Shin menegur Tae Hyun tapi terlihat sedikit menyindir Dr Lee.

Tae Hyun  dengan sopan meminta maaf pada Dr Lee sambil membungkuk. Dr Shin pun membela Tae Hyun kalau anak muridnya itu sudah merasa sangat bersalah.

“Bagaimana jika membiarkannya kali ini saja? Itu bukan seperti kau tidak akan bertemu dengannya lagi? Di dalam ruang operasi” ucap Dr Shin dengan lirikan menyindir.

Dr Lee semakin melirik sinis, Dr Shin sedikit tersenyum karena mengetahui kelemaan Dr Lee, Tae Hyun hanya bisa tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Dr Lee memilih untuk pergi, Dr Shin pun akhirnya mengajak Tae Hyun pergi memeriksa pasien juga.

Tae Hyun sempat melihat Dr Lee masuk ke sebuah ruangan dengan penjagaan ketat dan tertulis “daerah terlarang”


Di kantor polisi

Anak buah Detektif Lee baru saja menerima telp lalu memberitahu ketuanya kalau mereka tidak perlu melihat nomer serinya atau apapun karena di korea, satu-satunya RS yang menerima pisau bedah dari perusahaan adalah RS Hanshin.

Detektif Lee sempat tak percaya lalu tersenyum bahagia karena semakin dekat menemuikan Yong Pal.


Tae Hyun sedang memeriksa laporan pasien, sementara Tae Yong baru selesai melihat pasien lalu meminta supaya Dr muda untuk melihat hasil dari CT Scan yang baru saja mereka lakukan setelah itu berjalan ke meja receptionist.

“Apakah hasil pemeriksaan CVC dari Kim Chul Soo sudah keluar?” tanya Tae Yong pada perawat Sang, dengan sigap si perawat memberikan hasilnya

“Oh, Direktur.... Apa kau tahu siapa itu Young Ae yang ada di lantai 12?” tanya Tae Hyun penasaran pada Tae Yong

“Young Ae? Young Ae? Yang di drama "Jewel of the Palace"[mengacu kepada artis Lee Young Ae ?” kata Tae Yong sambil melihat berkas.

“Jewel of the Palace? Ah! Artis Lee Young Ae ada di RS kita.. Tapi... Ini tidak benar. Ini aneh” komentar Tae Hyun makin penasaran

“Aigoo. Dokter kita ini pasti sudah belajar  dengan keras untuk menjadi seorang dokter, tapi.. Pengetahuan umumnya sungguh menyedihkan”ejek Si kepala perawat

“Apa kau tahu siapa Young Ae itu, Kepala perawat?” tanya Tae Hyun masih penasaran.


“Young Ae mengacu ke putri seseorang Terutama orang dari kalangan atas. Hal ini digunakan untuk membuat bingung para kalangan atas dan Biasanya digunakan untuk nama putri seorang PresDir. Tapi kita juga suka menggunakannya di bukan kalangan Presdir” jelas kepala perawat.

Tae Yong mengerti dengan maksud Young Ae, Tae Hyun melihat sikap Tae Yong sepertibertindak seolah-olah mengerti. Tae Yong mengaku pasti semua orang itu tahu mengenai Young Ae yang dimaksud. Tae Hyun langsung menyindir kalau jujur itu lebih buruk dari pada menjadi sombong,

“Kau adalah manusia yang aneh. Mengapa menyeret seseorang ke ketidaktahuanmu itu...” balas Tae Yong sinis

“Benarkah? Jadi jika kita merujuk seorang putri dengan Young Ae, lalu kalau putra apa sebutannya? Pasti ada juga sebuah nama untuk membesarkan putra  orang lain, kan?”kata Tae Hyun menguji dan meminta kepala perawat tak memberitahunya. 


Dua perawat melihat dengan wajah melongo dengan pembicaraan dua dokter yang tidak penting. Tae Yong mengejek Tae Hyun itu menyedihkan lalu mengalikan pembicaraan dengan bertanya pada Perawat Song apakah sudah menganti pakaian pasien Kim Hee Ja. Tae Hyun pun semakin mengejek Tae Yong itu tidak rendah hati

Tae Yong terlihat mengaku kalah lalu melihat catatan pasien, dan memberikan pada Tae Hyun  untuk mengurus pasien Kim Young Sik yang ada di ruang ICU.

Tae Hyun yeng mendengan ruang ICU menolak kareans udah cukup lama mengurus pasien dirumah sakit. Tae Yong menegaskan dirinya itu memang belum lama tapi bisa memberikan pasien Kim Young Sik pada temannya.

“Bukan begitu....Ada banyak dokter dibawah level kita. Mengapa aku harus mengurus pasien ini?” keluh Tae Hyun

“Ini sebuah hukuman bagiku karena tidak  berkata jujur” kata Tae Yong

Tae Hyun tak mengerti dengan ucapan temannya itu. Tae Yong malah menyuruh untuk menanyakan kesalahannya pada perawat lalu pergi meninggalkan meja receptionist.

Tae Hyun akhirnya bertanya pada perawat apa yang dimaksud oleh Tae Yong. Kepala perawat memberitahu tentang nama Kim Young Sik, karena mereka semua memanggil Young Shik ketika merawat putra dari seseorang petinggi atau Presdir.

Tae Hyun hanya bisa mengumpat kesal, Kepala Perawat hanya bisa tersenyum.

“Jadi, ada Young Ae yang di RS kita? Aku pernah melihatnya di lantai 12.Rombongan Pemegang saham datang kesini dan kepala bedah Lee berbicara sesuatu soal Young Ae.” ucap Tae Hyun

“Benarkah? Aku benar-benar tidak tahu sama sekali soal itu” ucap Kepala perawat dengan terlihat gugup menatap layar komputer.

“Jadi artinya Pasien itu pasien VVIP” komentar Tae Hyun yang melihat mimik wajah kepala perawat.


Perawat Song melihat Tae Hyun yang kau penasaran, Tae Hyun pun bertanya apakah perawat Song mengetahui hal itu. Perawat Song pun mengaku tidak tahu karena tidak terpengaruh dengan  hal-hal yang tidak jelas tapi memberikan permintaan untuk membelikan kopi latte apabila masih penasaran. Tae Hyun menatap Perawat Song lalu memutuskan untuk menolaknya dan pergi begitu saja.

“Dasar si mata duitan! Aku akan mendapatkan sesuatu dari dia sampai dia mati, tunggu saja” umpat Perawat Song mengebu-gebu.

“Kau bukan gadis gila tapi Kau seorang pengemis” komentar kepala perawat menepuk pundak juniornya dengan mata tetap menatap ke layar komputer. Perawat Song makin menjerit kesal karena kepala perawat masih saja membela Tae Hyun. 


Tae Hyun pun masuk ke dalam ruang ICU bertanya keberadan Kim Young Sik pada perawat yang menjaga didalam. Seorang pria dengan selang yang masuk ke dalam mulutnya tak sadarkan diri dengan kepala juga diperban, Tae Hyun melihat monitor lalu melihat air urine didalam kantung. Setelah itu memeriksa bagian perutnya seperti hanya dibeli plester yang besar.

Saking tidak teganya, Tae Hyun sampai memejamkan mata ketika melihatnya lalu menutup kembali bagian perutnya. Setelah itu bertanya pada perawata siapa walinya, si perawat memberitahu tak ada wali.

Tae Hyun bertanya kembali apakah benar-benar tak ada satu pun wali dari Young Sik. Perawat memberitahu tak ada keluarga dari pasien itu, Tae Hyun terlihat kaget dan binggung. Salah satu perawat mendekat, melihat Tae Hyun sedikit mengumpat.

“Apa kau dokter yang bertanggung jawab dari pasien ini?” tanya si perawat, Tae Hyun membenarkan.

“Lalu mengapa kau tidak segera memeriksanya?” kata si perawat, Tae Hyun memberitahu baru saja ditempatkan

“Oh, baru saja, Kalian ini keterlaluan. Apa aku salah? Hanya karena dia seorang pasien yang tidak memiliki keluarga/teman, kalian hanya menyelesaikan operasi daruratnya saja dan membungkusnya dengan perban dalam keadaan tidak stabil. Sekarang kau di sini sebagai dokter utama setelah sehari penuh meninggalkannya” omel si perawat.


“Kau tahu perawat Soo, menurutmu kita menghentikan operasinya karena  dia pasien yang tidak memiliki keluarga? Semua itu Mungkin karena dokter memiliki alasan  dan tahu apa yang dia lakukan” ucap Tae Hyun dengan menaruh tanganya di pinggir tempat tidur.

“Ah oke, jadi karena ususnya yang membengkak, Jika kau menutupnya, pasti ada yang menggumpal. Apa itu yang kau maksudkan?” komentar Perawat So sinis, Tae Hyun menganguk

“Jika kau sudah mengetahuinya, seharusnya kau juga tahu kalau meskipun kau bisa melanjutkan operasi tanpa wali, Kau tidak bisa melanjutkan operasi kedua tanpa  persetujuan wali sesuai dengan kebijakan RS. Jadi sebaiknya kau tahuKalau pasien yang tidak memiliki keluarga ini tidak boleh dijahit perutnya lagi” ucap Perawat So yang terus mengomel.

Tae Hyun melihat keadaan Young Sik lalu merasa walinya akan segera datang, Perawat So memberikan pemberitahuan tentang pasien yang bernama Young Sik, seorang pekerja konstruksi bangunan dan  terjatuh dari lantai 4, yang berasal dari Cina. Dan juga mereka sudah menanyakan ke beberapa orang tapi tak ada satupun orang yang bersedia menjadi walinya. 


“Bahkan perusahaan konstruksi menyangkalnya dengan  mengatakan kalau baru kemarin dia bekerja. Apa yang akan kau lakukan, sekarang?” ucap perawat Song sinis, Tae Hyun sempat tertawa mendengarnya.

“Wuaa, sungguh aneh.  Apa aku mengatakannya? Apa aku yang mendorongnya dari lt.4 ? Selain itu, apa aku melakukan operasi kepadanya? Mengapa kau seperti ini kepadaku?.. aishh.. benar-benar” ucap Tae Hyun dengan sedikit nada tinggi

“Apa kau sudah menghubungi bagian administrasi ? Jika pasien ini tidak memiliki keluarga,  Dia perlu dikirim ke fasilitas khusus” saran Tae Hyun

“Dalam kondisi seperti ini?”kata Perawat So sinis lalu pergi meninggalkannya, Tae Hyun hanya memejamkan mata sambil menghela nafas.



Tae Hyun menuliskan surat dibagian adiministrasi, seorang pria dengan wajah kotak melirik lalu berandai-andai apabila ada orang yang mau berkerja sama seperti Tae Hyun akan sebaik apa rumah sakit ini. Tae Hyun tersenyum membenarkan lalu tersenyum bersama.

“Aku merasa kita bisa menjadi akrab, Dokter Kim.” komentar si pegawai admin.

“Maksudku, apa yang akan aku lakukan terhadap  pasien yang tidak memiliki uang? Apakah kita melakukan bisnis dengan menggali tanah?” keluh Tae Hyun.

“Seperti yang diharapkan, Anda memiliki pikiran seorang pengusaha, Dokter Kim. Yang pasti, Anda akan berhasil..” ucap si pegawai admin

“Tapi kapan aku harus mendapatkanya ini?” tanya Tae Hyun

“Ah, jika aku memasukan laporan maka mungkin besok atau lusa.”kata si pegawai admin.

Tae Hyun meminta supaya bisa mendapatkan hari ini juga seperti sebuah kasus yang dipercepat. Si pegawai admin berbisik kalau mereka juga ingin seperti itu, lalu merasa Tae Hyun sudah tahu berapa biaya perhari di ruang ICU.


 Seorang perawat datang memberitahu si pegawai admin ada tamu yang datang yaitu polisi. Tae Hyun terlihat tegang, Detektif Lee memberikan ID Card dengan tujuan Penyelidikan Kepolisian Gwang Hyuk Seoul, Tae Hyun mendengar nada suaranya sama persis dengan polisi saat di atas jembatan Sungai Han.

“Kau tidak bersalah dalam hal ini? Aku akan memikirkannya.Yang terparah kalau kau sudah melanggar  lisensi kedokteranmu. Percobaan! Kau tahu itukan?”

Pegawai admin pun menanyakan alasannya, Detektif Lee pun merasa tidak ada yang istimewa, hanya..Ada beberapa hal yang ingin ditanyakan  soal pisau bedah dengan mengeluarkan pisau bedah yang sudah terbungkus dalam plastik.

Tae Hyun terlihat makin gugup dengan mata memerah dan sedikit berkeringat.


Didalam ruang ICU, Terlihat Young Sik kehilangan detak jantunnya, Perawat So langsung menekan dada dan meminta menghubungi dokter yang bertanggung jawab dengan pasien itu. Pegawai admin melihat kantung berisi pisau bedah dengan menyimpulan pisau bedah yang digunakan penjahat Adalah pisau bedah yang digunakan di Rumah sakit mereka. Detektif Lee membenarkan kesimpula sipegawai admin.

“Dokter Kim.... Dalam situasi seperti ini, apa yang kita lakukan? Ini pisau bedah yang biasa digunakan Dokter Kim.” ucap pegawai admin blak-blakan. Tae Hyun kaget karena pegawai admin langsung menuduhnya. Detektif Lee pun langsung menatap Tae Hyun.

Suasana terasa sangat tegang, Tae Hyun terlihat benar-benar kaget karena karirnya sebagai dokter akan berakhir. Tiba-tiba si pegawai admin itu tertawa karena itu hanya bercanda, Tae Hyun seperti sedikit bernafas lega tapi tak bisa menghilangkan rasa tegangnya.

“Dengar detektif...Kau tahu ada berapa banyak pisau bedah  di RS ini? Dan jumlah dokter dan perawat dan bahkan staff pemeliharan, Siapa yang menggunakan pisau bedah ini? Mengapa kau tidak coba mengingat jumlah karyawan disini?” ucap sipegawai admin dengan wajah tersenyum

“Aku pikir kau anggap ini sebuah hiburan. Apapun itu, pisau bedah ini memiliki kode Dan pisau bedah ini terdaftar milik Rumah sakit ini dan sudah digunakan di luar Rumah sakit. Tidak masalah jika ribuan atau sepuluh ribu orang sudah memegang pisau ini, Aku...Harus menemukan pemiliknya” tegas detektif Lee.

Tae Hyun makin tegang, detektif Lee mengusulkan untuk membuat surat perintah . atau meminta supaya menunjukan bagaimana cara mereka mengelola peralatan Rumah Sakit. Ponsel Tae Hyun berdering, wajahnya langsung kaget menerima kabar tentang pasein Kim Young Sik dan akan segera datang.

Setelah itu memberitahu pegawai admin kalau Young Sik terkena serangan jantung jadi ia harus segera pergi. Detektif Lee melihat Tae Hyun yang pergi lalu bisa mengetahui Tae Hyun adalah seorang dokter ahli bedah.



Young Sik terlihat sudah dalam keadaan normal, dengan Tae Yong dan dokter lainnya sudah ada disana. Sementara Tae Hyun baru sampai ke ruang ICU dengan nafas terengah-engah. Tae Yong bertanya darimana saja Tae Hyun tadi, Tae Hyun memberitahu baru saja dari bagian adminitrasi.

“Apa? Bagian Administrasi? Tentunya kau tidak ke sana untuk mendapatkan  izin guna mentransfer pasien ini.” ucap Tae Yong dan Tae Hyun membenarkan.

“dasar bajingan  kau ini!” umpat Tae Yong sambil menampar Tae Hyun.Perawat So yang melihatnya langsung terdiam kaget, begitu juga yang lainnya. Dokter lain pun mencoba menenangkan Tae Yong.

“Orang seperti kalian tidak mungkin untuk diselamatkan” komentar Tae Yong sinis

“Kau benar. Aku memang orang seperti itu. Memangnya kenapa..” bala Tae Hyun menantang.

“Apa kau masih menyebut dirimu seorang dokter?  Apa kau benar-benar ahli bedah?  Coba katakan sepatah kata saja, Aku akan melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk mengusirmu terlepas dari keberadaanmu yang sudah tiga tahun disini” tegas Tae Yong

Setelah itu mengalihkan pasien Young Sik pada dokter lainnya dan keluar dari ruangan. Tae Hyun mengumpat kesal, dengan mengatakan jika saja ia bukan seorang dokter sambil menatap pasien yang berbaring. Si dokter lain terlihat masih shock dan tak enak hati mengambil pasien milik Tae Hyun.

Tae Hyun pun mengucapka selama berkerja pada temanya dan akan pergi, temannya sempat menarik Tae Hyun merasa tak enak hati. Tae Hyun menegask apa perkataan Tae Yong tadi kalau Young Sik itu adalah pasiennya, dengan berat hati si Dokter hanya berteriak meminta maaf.


Pegawai admin dan detektif Lee berjalan kearah lobby sambil membahas kalau ia tidak tahu siapa orangnya, tapi kalau memang mereka bisa menunggu sebentar.

Tae Hyun melihat dari balik dinding keduanya masih saja ada didalam rumah sakit. Si pegawai Admin berteriak memangil Dr Lee yang baru masuk ke lobby.

“Dia adalah Kepala Bedah Lee Ho Joon dan mereka.....” ucap Pegawai Admin memperkenalkan diri

“Hallo. Aku detektif dari Departemen Kepolisian Seoul.”kata Detektif Lee memperlihatkan ID Cardnya.

“Dia memiliki beberapa pertanyaan tentang pisau bedah.” jelas Pegawai admin
Tae Hyun yang melihat dari jarak jauh bertanya-tanya kenapa polisi harus bertemu dengan Dr Lee. 

Akhirnya Dr Lee pun mengajak detektif Lee ke ruanganya, Si pegawai admin terlihat masih kebinggungan dengan pisau bedah yang ditemukan polisi.