.

Sinopsis Drama The Village: Achiara's Secret Episode 12 Part 1

 Sinopsis Drama The Village: Achiara's Secret Episode 12 Part 1

 Saat dirumah aggashi, So-yoon kaget melihat foto dirinya ada di dalam lemari baju aggashi. Tepatnya foto-foto itu di tempel di balik gantungan baju aggashi.

Tapi ketika berbalik untuk melihat Agasshi, ia hanya menemukan Agasshi membawakannya minuman dan mengajaknya duduk. Pikirannya tak karuan kemana-mana sesudah melihat foto-foto itu.

Woojae mendatang kantor broker apartemen, karena broker tersebut menawari Woojae mi instans yang telah ditinggalkan oleh penyewa sebelumnya. Woojae menerima semua mi itu dengan riang, kemudian bertanya-tanya kenapa ada sepasang kenari di meja? Si broker menjelaskan bahwa kakek tua Kim meninggalkan semua itu, mengatakan semua itu tidak termakan. Kata-kata itu mengingatkan Woojae pada informasi dari sersan Han yang pernah menyebutkan bahwa pembunuh berantai selalu meninggalkan kenari di tubuh korban. Kenari memiliki cangkang ekstra tebal sehingga sulit membusuk, meskipun berada di dekat jasad yang membusuk.

Gayoung sedang jalan bersama teman-temannya, ketika tiba-tiba ia memegangi kepalanya yang terasa sakit karena terserang suara yang sangat menyakitkan. Tapi hanya Gayoung yang mendengarnya, karena tak seorang pun mendengar suara yang Gayoung maksud. Teman-temannya terlihat khawatir melihat Gayoung meringis kesakitan.

Kita kembali pada Soyoon yang menanyakan tentang foto-foto dirinya yang Agasshi ambil tanpa izinnya. Ia merasa diawasi. Agasshi meminta maaf dan bertanya apakah Soyoon marah padanya dan merasa khawatir bahwa mungkin Hyejin juga marah diambil fotonya tanpa izin. Soyoon menilai Agasshi sangat memikirkan Hyejin, dan bertanya apakah Agasshi sangat penasaran ketika Hyejin menghilang dua tahun lalu? Agasshi menjawab bahwa dirinya tidak penasaran. Ia telah diberitahu sebelumnya bahwa Hyejin berencana pergi ke Kanada untuk mencari saudarinya. Soyoon kaget mengetahui Hyejin mengatakan hal itu pada Agasshi. Kemudian Agasshi menceritakan bahwa di hari ia menjumpai Hyejin di lapangan, seperti biasanya. Saat itu Hyejin mengatakan tentang rencananya untuk menemukan saudarinya di Kanada sebelum meninggal. Mendengar cerita itu, airmata Soyoon menetes.

Agasshi beranggapan bahwa Hyejin pasti menginginkan pembunuh dirinya tertangkap – ia tidak percaya dengan kesimpulan polisi yang mengatakan bahwa sopir Kang-lah yang telah membunuh Hyejin, gara-gara uang. Ia menilai Hyejin bukanlah orang yang akan bertengkar hanya gara-gara uang. Soyoon paham maksud Agasshi.

Karena ingat dugaan Woojae bahwa pembunuh Hyejin pasti akan bereaksi kuat terhadap berita penemuan jasad Hyejin, Soyoon bertanya apa yang Agasshi rasakan ketika berita penemuan itu didengarnya. Agasshi mengepalkan kenari yang dipegangnya. Ia berharap berita itu salah. Tapi setelah menerima kenyataan berita itu, ia mengaku sedih.

Woojae membawa kenari yang ditemukannya pada detektif Choi untuk mengkonfirmasikan bahwa kenari milikinya sama dengan kenari yang dipakai si pembunuh. Detektif Choi kesal mengetahui informasi telah bocor. Woojae berjanji akan menutup mulutnya rapat-rapat dan terlihat bersemangat untuk mencari petunjuk tambahan. Detektif Choi menggerutui Woojae bahwa kenari itu bukanlah petunjuk besar. Ia menyandarkan diri pada kursinya dan berbisik untuk memberi perintah Woojae agar menemukan dari mana kenari itu berasal. Ia menduga kenari itu pasti berasal dari pohon yang tidak banyak diketahui oleh para penduduk Achiara. Tugas Woojae-lah untuk menemukannya.

Woojae mengajak kakek Kim masuk ke hutan untuk melacak pohon kenari yang dimaksud. Tapi mata tua kakek Kim melihat pohon-pohon di hutan itu sama. Ia mengambil kenari dan coba mengingat dari mana kenari berasal, karena di hutan Achiara tidak ada satu pun pohon kenari. Ia gagal mengingat asal kenari tersebut.

Meski kena skorsing, sersan Han tetap bekerja menyelidiki kasus Hyejin saat jam kerjanya selesai. Ia memperhatikan ketua Noh yang misterius lewat di depannya – ketua Noh adalah orang yang diduga pedagang senjata ilegal yang membawahi Changkwon. Setelah lewat di depan sersan Han, ketua Noh menemui Changkwon untuk menggerutu tentang masalah yang mungkin akan timbul. Ia ingin tunas masalah dipotong sebelum tumbuh besar. Changkwon mengingatkan ketua Noh bahwa bermain-main dengan polisi bisa mengenai wajah sendiri. Setelah ketua Noh pergi, ia mengeluhkan bosnya itu terlalu “haus darah” dan bergumam pada dirinya sendiri bahwa cara mengatasi masalah yang bagus adalah membabat akar permasalahan, bukan memotong tunasnya.

Gayoung diantar Mamanya pergi ke rumah sakit untuk menjalani tes pendengaran, yang didiagnosa tidak memiliki sakit apapun. Dokter menduga serangan suara di kepala Gayoung disebabkan oleh stres, tidak lebih.

Kesimpulan berbeda didapat Soyoon yang mengunjungi dokter peneliti Hyejin yang berpikir Gayoung kemungkinan besar sakit. Penyakit Fabry ditularkan melalui kromosom X. Karena itu jika seorang ayah memiliki keturunan penyakit ini, maka dipastikan akan diturunkan pada anak perempuannya.

Soyoon membawakan kesimpulan dokter peneliti yang ditemuinya kepada Mamanya Gayoung. Ia bertujuan agar Mamanya Gayoung memberikan perhatian lebih kepada Gayoung dalam hal kesehatan. Sayangnya maksud baik Soyoon tidak disambut baik sama sekali. Saran Soyoon itu membuat Mamanya Gayoung shock. Ia menyangkal kesimpulan itu dan marah atas saran Soyoon. Sebagai bentuk peluapan kemarahannya, ia menggampar Soyoon yang dituding telah menghinanya. Tapi Soyoon meminta dengan sangat agar Mamanya Gayoung memikirkan kesehatan Gayoung. Mama menegaskan Hyejin dan Gayoung tidak punya hubungan kekeluargaan apapun!

Woojae memberitahu sersan Han tentang uji DNA menyimpulkan Hyejin dan Gayoung memiliki hubungan kekeluargaan. Sersan Han tidak percaya. Ia mengenal Mamanya Gayoung selama bertahun-tahun dan mengatakan sangat tidak masuk akal Papanya Gayoung, yang hanya tinggal di Achiara dalam beberapa bulan saja sebelum pergi untuk selama-lamanya, adalah Papanya Hyejin yang lahir beberapa dekade sebelumnya. Tapi Woojae menitik-beratkan bahwa papa mereka berdua itu bukanlah pria yang sama.

Sersan Han juga telah membuat kemajuan dalam mengidentifikasi anak buah ketua Noh, dan mengajak Woojae bersamanya melakukan pengiriman ke pabrik kayu Daewang Lumber Company. Ajusshi tukang kayu menerima pengiriman tersebut, dan Woojae mengagumi karya seni yang dibuat ajusshi tukang kayu di bengkel seninya. Si ajusshi mendadak menegang urat sarap-nya saat Woojae menyebutkan bahwa dirinya dan sersan Han sudah lama tinggal di Achiara tapi sama sekali tidak mengenal si ajusshi. Begitu pula sebaliknya. Ajusshi tukang kayu berdalih bahwa dirinya sempat tinggal di luar Achiara selama beberapa lama.

Jisook mengajak Yoona menemui seorang dokter di Seoul untuk mengkonsultasikan penglihatan Yoona. Pada kesempatan itu, Yoona mempertegas bahwa penglihatannya bukanlah halusinasi atau penampakan hantu. Sederhananya ia mengalami penglihatan melihat Hyejin. Penglihatan itu pernah dialaminya bertahun-tahun lalu, ketika ia mengalami penglihatan adiknya yang masih berada di dalam kandungan dibunuh oleh Mamanya karena adiknya berjenis kelamin perempuan. Tapi dari kedua penglihatan tersebut, ia mengaku mendengar kalimat yang sama: “Mama, tolong aku.”

Jawaban itu, bagi dokter, merupakan penegasan bahwa Yoona perlu mendapatkan perawatan hingga kondisinya membaik. Yoona menolak. Ia tidak mau penglihatannya dihilangkan, karena ia suka melihat Hyejin, dan coba keluar dari ruang konsultasi. Tim perawat memeganginya, dan ketika ia memohon pada Jisook untuk menolongnya, Jisook justru mengatakan pada dokter agar memberi perawatan pada Yoona di rumah sakit. “Ini satu-satunya jalan,” kata Jisook pada Yoona, untuk kemudian meninggalkannya diiringi teriakan permohonan dari Yoona.

Changkwon dan Nenek yang mendengar berita tentang Yoona, memerintahkan Jisook untuk membawa Yoona kembali. Tapi Jisook berkelit dengan mengatakan pada mereka tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya – seperti Yoona melakukan lelucon di pemakaman Hyejin, menggambar Hyejin tiap malam, dan coba untuk memanggilnya. Karena itu, ia menyarankan agar mereka membiarkan Yoona tersembuhkan, demi kebaikannya sendiri.

Ketika muncul dan mendengar hal ini, Kihyun marah tapi kata-kata Jisook telah menghentikan protes Changkwon dan Nenek. Karena itu, ia menghubungi Soyoon dan mengajak bertemu. Begitu bertemu malam itu, ia mengatakan pada Soyoon bahwa dirinya telah mengecek tentang catatan operasi pengangkatan rahim yang dilakukan Nyonya Baengi 30 tahun silam dan merasa janggal bahwa rumah sakit masih menyimpan catatan operasi lama seperti itu. Sebelum Soyoon terlalu bersemangat bahwa catatan itu bisa saja dipalsukan, ia menambahkan bahwa ia tidak berpikir Hyejin adalah anak rahasia Nyonya Baengi. Tidak pernah ada gosip tentang hal itu, dan Achiara adalah kota yang terlalu kecil untuk menyimpan rahasia kehamilan seseorang tanpa ketahuan.

Soyoon mengatakan pada Kihyun bahwa dirinya juga telah menemukan hal lain, yaitu pemerasan yang dilakukan Joohee terhadap Changkwon. Dan alat pemerasnya adalah file rekaman Changkwon yang memerintahkan sopir Yang membunuh Hyejin. Di rumah, Kihyun segera menghubungi penyidik terpercayanya untuk menyelidiki secepatnya hubungan antara Changkwon dan Joohe.

Mamanya Gayoung datang ke apotek untuk menanyakan apakah Joohee tahu Hyejin mengidap penyakit serius. Kaget, Joohee meminta keterangan selengkapnya.

Woojae kembali ke hutan untuk mencari pohon kenari tapi tidak mendapatkan apa-apa, hingga ia mendengar samar-samar suara berkeletakan kenari di kejauhan. Ia mengikuti asal suara itu dan menemukan Agasshi tengah duduk di bawah sebuah pohon kenari. Akhirnya ketemu juga. Kedua pria itu kaget melihat satu sama lain. Karena tidak bisa sembarangan menjelaskan apa tujuannya datang ke hutan, Woojae hanya mengaku mencari pohon kenari.

Agasshi memberitahu bahwa pohon kenari itu adalah pohon kenari spesial, yang ditanam dan dicangkok secara hati-hati oleh seseorang. Ia menambahkan bila kenari diputar di tangan akan mengurangi stres dan memperlancar darah. Kemudian ia menyuruh Woojae untuk mencobanya.

Joohee datang ke studio seni Jisook. Ia marah setelah mengetahui untuk kali pertamanya bahwa Hyejin mengidap penyakit serius, dan lebih marah lagi karena Jisook tahu soal itu dan tidak melakukan apapun. Jisook marah dan bertanya apa yang harus dilakukannya? Joohee menuding Jisook takut didepak dari keluarga mertuanya. Ketika Jisook merasa lucu melihat Joohee pura-pura bersedih hati, Joohee menyahut bahwa setidaknya ia tahu kapan saat yang tepat untuk memperlihatkannya – tidak seperti Jisook. “Kau benar-benar monster!” desisnya.

Jisook menampar Joohee, dan mengatakan, “Kau itu serangga sejak kau lahir!” Meski begitu, ia merawat Joohee demi Nyonya Baengi. Jisook dengan tenang melanjutkan pekerjaannya, mengatakan bahwa dirinya ingin memulai semuanya dari awal. Kini, pembunuh Hyejin sudah ditemukan. Karena itu, ia akan memperbaiki omong kosong Yoong, dan melahirkan anak laki-laki dimana ia menggantungkan harapannya.

Bersambung ke part 2