.

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 12 Part 2

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 12 Part 2

Joohe baru menegtahui jika Hye Jin mengidap sakit yang cukup serius. Ketika Joohe menemui Jisook untuk menanyakan tentang Hye Jin, di sanggar seni Jisook Joohe menemuinya. Tapi yang ada Jisook malah menyambutnya dengan tamparan yang cukup keras, ia menegaskan kepada Joohe bahwa ia ingin hidup tenang, tidak ingin di ganggu lagi soal hye Jin. 

 Sersan han berangkat ke restoran mama Ga-young hanya untuk sekedar minum dan menyakan informasi tentang Hye Jin. Restoran itu sudah tutup. Sersan masih menaruh curiga kepada Mama Gayoung. bahwa ada sesuatu yang telah terjadi dan ada sesuatu yang di tutupi oleh mama gayoung.

Dalam kilas balik, kita melihat sersan Han yang sedang menyetir di jalanan tiba-tiba menemukan Mamanya Gayoung muncul dari dalam hutan di malam hari yang sedang turun hujan di Achiara. Wajah Mama Gayoung terlihat kelelahan sekaligus trauma. Ketika kembali pada masa kini, Mama Gayoung menegaskan bahwa dirinya tersesat dan kehilangan arah di hutan. Sersan Han tidak menekan Mama Gayoung untuk menceritakan apa yang terjadi saat itu, tapi ia menebak bahwa pasti ada kejadian lebih daripada tersesat saja. Mata Mama Gayoung memerah dan akhirnya merembes air mata. Ia mengatakan bahwa dirinya dan putrinya akan tetap bertahan sampai akhir. Kemudian ia menambahkan, “Malam itu, aku hanya kehilangan arah di hutan. Itu saja.”

Malam itu, Soyoon menonton berita yang melaporkan seorang bayi yang baru lahir di taman yang kemudian ditinggalkan oleh Mamanya. Disebutkan pula bahwa suami dan keluarga dari wanita yang membuang anaknya itu tidak tahu tentang kehamilan wanita tersebut. Ia teringat kemungkinan bahwa Hyejin adalah putri ketiga Nyonya Baengi yang tidak diketahui siapapun. Ia menelusuri referensi berita di internet untuk membaca topik-topik serupa – apakah mungkin ada wanita hamil yang kehamilannya tidak diketahui (disadari) orang-orang di sekitarnya.

Woojae mengajak detektif Choi ke lokasi satu-satunya pohon kenari di Achiara berada. Ia menunjukkan bagaimana hati-hatinya pohon kenari itu ditanam, dan membuat dugaan bahwa pembunuh berantai tinggal dekat mereka.

Memikirkan kembali komentar Soyoon yang tidak suka diambil foto-fotonya tanpa izin, Agasshi mencopot semua foto Soyoon dari dinding. Kemudian, ia mengembalikan amplop berisi uang kepada ajusshi tukang kayu – menurut dugaan Rajasinopsis uang itu dianggap sebagai uang tutup mulut atas kesaksiannya membunuh Hyejin. Ia mengatakan pada ajusshi tukang kayu, “Wanita itu ingin menangkap pembunuh yang sudah membunuh kakaknya.” Ajusshi tukang kayu menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan apa-apa, dan Agasshi menjawab, “Itulah kenapa uang ini kukembalikan padamu.”

Gayoung memberikan Gunwoo saputangan baru untuk menggantikan saputangan Gunwoo yang sebelumnya telah tercebur ke dalam danau. Gunwoo menyarankan agar Gayoung pergi ke rumah sakit. Gayoung mengatakan sudah. Ia memberitahu apa yang terjadi padanya adalah stres belaka. Ia mengaku bahwa dirinya senang Gunwoo telah mengkhawatirkannya, dan berharap dirinya sakit terus agar Gunwoo memperhatikan. Ia menambahkan takkan menganggu Gunwoo lagi, dan merasa puas dengan apa yang  Gunwoo ucapkan. Ia takkan sedih bila meninggal kelak.

Di RSJ, Yoona mengaku bahwa dirinya sudah lebih baik dan tidak mengalami penglihatan apapun. Rajasinopsis berpikir ia pura-pura saja, berharap agar bisa kembali ke rumah secepatnya. Sayangnya dokter yang menanganinya tidak mengizinkannya. Ia meminta Yoona menunggu beberapa saat lagi. Yoona kesal.

Malamnya, Gayoung hujan-hujanan dalam perjalanannya pulang ke rumah. Ia meyakinkan Mamanya melalui telpon bahwa dirinya baik-baik saja. Ketika suara guntur menyambar, suara penging di telinganya menyerangnya kembali. Kali ini lebih menusuk, karena ia sampai menggelepar di tanah menahan sakit. Bersamaan dengan itu, muncul seorang pria memakai jas hujan dan menyentuhnya dengan lembut. Apakah ia akan menolong Gayoung?

Soyoon mendapatkan kiriman video dari Agasshi, yang memperlihatkan beberapa detik terakhir sewaktu Hyejin terpantau di dekat danau. Sejauh ini, itulah gambar terakhir yang menunjukkan Hyejin masih hidup.

Mama Gayoung datang ke kantor polisi untuk melaporkan bahwa Gayoung hilang. Tim pencari melakukan penyisiran di sekitaran hutan. Yang membuat tegang adalah fakta bahwa malam itu adalah malam Rabu berhujan. Tim pencari berharap hilangnya Gayoung tidak ada hubungannya dengan pembunuhan berantai.

Sersan Han meminta Mama Gayoung pulang saja daripada berada di TKP, menunggu kabar baik putrinya. Soyoon menemaninya pulang. Sesampainya di rumah, Mama Gayoung duduk dalam keadaan shock. Ia menggumam seharusnya menuruti apa yang Hyejin katakan. Karena tidak mendengarkannya maka “hal tersebut” terjadi lagi. Soyoon bertanya apa maksud dari kata-kata Mamanya Gayoung? Mama Gayoung menjawab bahwa Hyejin telah mengajaknya menangkap monster Achiara bersama-sama. Soyoon mendesak Mama Gayoung siapa yang dimaksud monster Achiara itu? Mama Gayoung mendesis dijawab pun tetap tidak ada gunanya, toh anaknya akan mati.

Gayoung siuman dan menemukan dirinya berada di bengkel ajusshi tukang kayu di pabrik kayu. Ia memandangi sekitarnya dan takut melihat ajusshi tukang kayu, yang menyadari Gayoung telah bangun. Gayoung kemudian berlari keluar. Hujan dan guntur masih terdengar bertalu-talu. Hal itu membuat Gayoung kolaps lagi.

Untungnya, Gayoung ditemukan cepat oleh tim pencari tidak lama kemudian. Mereka buru-buru pergi ke rumah sakit. Ketika diberikan es penurun panas, ia merasa nyeri, dan dokter melihat bercak-bercak merah di kaki Gayoung. Dokter menanyakan pada Mama Gayoung apakah Gayoung punya riwayat sakit lain? Mereka tidak mau memberikan obat yang bertentangan dengan kondisi Gayoung. Soyoon memberitahu jika Gayoung kemungkinan besar memiliki penyakit Fabry, meskipun belum didiagnosa secara pasti. Ia memberikan kontak dokter dari pusat penelitian Hyejin agar dokter meminta keterangan lebih lanjut dari sana.

Mama Gayoung tidak bisa berdiam diri lagi, dan menjelaskan kepada Soyoon bahwa dirinya sempat diperkaos oleh seorang pria di bulan pertama pernikahannya. Ia tidak melaporkan hal tersebut, karena laporan itu akan dituding sebagai sesuatu yang memalukan oleh para penduduk desa, sehingga ia akan menjadi objek olok-olokan. Soyoon berkomentar korban pemerkaosan bukanlah hal yang memalukan. Mama Gayoung  sadar jika Soyoon bukanlah orang Achiara yang tidak tahu kelakuan masyarakat setempat. Ia memberitahu suaminya meninggalkannya gara-gara itu. Meski begitu, ia merasa baik-baik saja karena ada Gayoung di sisinya, hingga Hyejin muncul. Hyejin mengajaknya menguak kebenaran, dengan alasan bahwa hal yang sama telah terjadi 30 tahun lalu dan 17 tahun lalu, mungkin saja bisa terjadi sekarang. “Kita bisa menghentikannya sekarang,” katanya berargumentasi. Tapi Mama Gayoung tetap tidak mau. Ia bersikeras tidak ada sesuatu terjadi padanya.

Soyoon bertanya bagaimana Hyejin menemukan monster tersebut. Mama Gayoung menyebutkan adanya bau langu dan suara siulan. Ketika Soyoon mendesak ingin tahu siapa yang memberitahu karakter monster itu, ia menjawab jika wanita yang telah melahirkan Hyejin-lah yang telah memberitahunya, tapi ia sendiri tidak tahu siapa wanita itu. Yang ia ketahui adalah Hyejin meninggal ketika coba mencaritahu keberadaan Mamanya Jisook, yaitu Nyonya Baengi.

Sementara itu, Yoona terjebak di RSJ dalam pengawasan penuh. Ketika sesi kegiatan berkelompok, ia menjegal salah satu pasien agar memicu keributan, sehingga bisa mencuri HP salah satu dokter. Setelah itu, ia diam-diam menekan tombol alarm kebakaran, membuat semua orang keluar buru-buru.

Woojae kembali mendatangi gubuk Agasshi untuk mengkonfirmasi tentang video baru Hyejin yang dikirimkan Agasshi kepada Soyoon. Agasshi bertingkah dungu, mengatakan bahwa dirinya tidak menunjukkan itu pada Woojae dan lainnya sebelumnya karena tidak tahun tentang hal itu. Lagipula, file video itu tersimpan di folder “antah berantah” di dalam komputernya. Sulit untuk mengatakan apakah ia bohong atau tidak. Ia mengaku hanya ingin memberikan file video itu pada Soyoon yang peduli dengan Hyejin.

Agasshi mengambilkan minuman, Woojae melihat sederet buku di rak. Ia ingat kata-kata detektif Choi yang menyebutkan bahwa pembunuh berantai memiliki toko buku bekas di internet, yang tampilan beranda-nya menyebutkan buku harian SB. Ia pun mengambil kartu nama bisnis yang menyebutkan situs Romantic World. Detik selanjutnya, ia sudah berada di kantornya kembali, siap menelusuri situs tersebut. Begitu dibuka, situs itu berisi hal-hal yang berbau p*rn*grafi. Tapi kemudian muncul tampilan jendela pop-ups bergambar wajah seorang wanita tersenyum dengan kata-kata yang sudah kita kenali (baca: Village Achiara of Secret episode 11 bagian pertama): “Objek dan kejijikan. Joy dan horor. Surga dan neraka. Dalam mencari rahasia untuk membuatnya bahagia.”

Gayoung terkonfirmasi mengidap penyakit Fabry, membuat Mamanya kecewa. Gunwoo menjenguknya di rumah sakit. Kedatangan Gunwoo membuat Gayoung senang, dan merasa bahagia bisa sakit – karena itu menarik perhatian Gunwoo.

Soyoon menjelaskan temuan terbarunya pada Kihyun, bahwa ada wanita hamil yang kehamilannya dan kelahirannya tidak diketahui oleh orang-orang di sekitarnya. Contohnya kasus adalah kehamilan yang tidak diinginkan – sebut saja kasus pemerkaosan. Ia mengatakan kepada Kihyun bahwa kapsul waktu berisi lebih dari sekadar rekaman suara yang memberatkan Changkwon, tapi juga berisi potongan kain berdarah dan rambut Hyejin. Ia menduga itulah alasan Changkwon diperas oleh Joohee, karena potongan kain berdarah dan rambut Hyejin membuktikan bahwa Hyejin memiliki hubungan darah dengan Jisook.

Kemudian, Yoona menghubungi Soyoon, sepertinya setelah meloloskan diri dari rumah sakit. Di sisi lain, Jisook mendapat panggilan dari RSJ yang mengabarkan bahwa Yoona kabur. Tapi tiba-tiba Soyoon muncul dan meyakinkan Jisoo kalau Yoona baik-baik saja, yang saat ini sedang dijemput oleh Kihyun.

Jisook menyuruh Soyoon keluar, tapi Soyoon sepertinya memiliki banyak hal untuk dikatakan pada Jisook: bahwa Jisook dan Hyejin bertengkar hingga berdarah-darah. Ia menyimpulkan Hyejin memprovokasi pertengkaran tersebut lebih dulu secara sengaja, karena Hyejin membutuhkan bukti untuk melakukan uji DNA. Yang hasilnya membuktikan jika Jisook dan Hyejin memiliki hubungan darah. Kelancangan mulut Soyoon dihadiahi tamparan oleh Soyoon.

Jisook coba menyangkal hal itu. Soyoon menyahut bahwa Kihyun menginginkan kebenarannya, yang saat ini sedang bersama Yoona. Sangat mungkin, ia dan Kihyun melakukan uji DNA kepada Yoona untuk mengkonfirmasikan semuanya.

Jisook menjelaskan, dengan sedikit histeris, bahwa Hyejin adalah bocah yang membuat Mamanya jijik. Mamanya saja tidak mau mengakuinya sebagai anak. Jadi kenapa ia harus mengakui bersaudara? Apa pentingnya hubungan darah? Bagaimana Hyejin telah merusak kehidupannya lebih dari itu? “Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apapun,” tegasnya, “Aku ini korban! Korban!” Saat ia mengatakan hal itu ada air mata menitik di matanya.

Di panti jompo, Nyonya Baengi duduk, dan sebuah tangan memegangi tangannya. Dalam penglihatan Nyonya Baengi, itu adalah Hyejin yang mengenakan gaun berwarna hitam. Nyonya Baengi tersentak melihatnya. Ia gemetar ketakutan ketika Hyejin menggenggam tangannya erat. Hyejin memicu pikiran traumatisnya.

Dalam kilas balik, seorang gadis muda mencari Mamanya. Ia menemukan Mamanya tengah duduk di dekat bayi yang baru saja lahir. Mama gadis muda itu menatap bayi yang terabaikan dan berdarah. Gadis muda itu membelalakkan matanya ngeri. Itulah mimpi yang dialami oleh Joohee yang bangun dalam terengah-engah karena shock.

Bersambung ke episode 13