.

Sinopsis ELIF SEASON 2 EPISODE 184 PART 1

Sinopsis ELIF SEASON 2 EPISODE 184 PART 1

 Adegan sebelumnya, Arzu sangat terkejut ketika Salim memutar sebuah video, yang ternyata isinya adlah rekaman pengakuan semua kejahatan yang telah Arzu lakukan dan juga pengakuan siapa sebenarnya Elif. Sontak saja Arzu langsung menodongkan sebuah pistol kepada salim. Sebelumnya Arzu bersama Erkut memang punya rencana akan membunuh Salim. Arzu membimbing pistol itu ke arah Elif, salim dan juga Zeynep. Ketiganya pun berlumuran darah akibat Arzu.

Salim dan Zeynep tampak berjalan-jalan ditepi pantai sambil berbincang-bincang hangat. Mereka tampak mesra dan bergandengan tangan, sesekali Salim membuat Zeynep tersenyum bahagia. Lalu mereka berhenti, Salim sepertinya menyatakan rasa cintanya pada Zeynep dan mengelus bagian perut Zeynep. Lalu mereka kembali berjalan bergandengan tangan masih dengan perbincangan yang mesra. Saat masih berjalan menyusuri pantai, tiba-tiba Zeynep berhenti dan melihat sebuah cermin kaca sama seperti saat dulu Salim menyatakan perasaannya untuk pertama kali melalui cermin tersebut. Zeynep berjongkok dan mengambilnya lalu tersenyum pada Salim. Zeynep memandangi dirinya melalui kaca tersebut lalu tiba-tiba dia terdiam dan histeris. Salim panik melihat Zeynep yang ketakutan dan bahkan menjatuhkan kaca itu.

Zeynep yang berlumuran darah memandangi Salim dan seketika saja dia langsung jatuh tak sadarkan diri. Salim memanggil-manggil nama Zeynep sambil menangis meminta seseorang memanggil ambulans, semua orang berdatangan menghampiri Salim yang panik. Semua keluarga tampak panik, Veysel menangis memanggil Zeynep, Murat juga begitu, Elif dan Tugce ketakutan sedangkan yang lainnya juga menangis. Melih meminta Salim tenang dan segera membawa Zeynep kerumah sakit.

Sedangkan ditempat lain, Arzu segera menyembunyikan pistol miliknya dan menyerahkan pada Erkut untuk disembunyikan. Erkut ketakutan namun Arzu memaksa Erkut menyimpan pistol itu. Semua orang masih panik, Arzu datang seakan tidak bersalah. Sadik datang memberitahu kalau mobil sudah siap, Salim segera menggendong Zeynep menuju mobil. Semua orang mengikuti Salim.

Dirumahnya, Melek merasa bersedih, dia masuk ke kamar Zeynep dan menyayangkan karena dia tidak bisa melihat Zeynep menikah. Melek menangis dan tiba-tiba foto Zeynep, Salim dan Elif yang ada diatas meja terjatuh. Melek mengambil foto itu dan menatap dengan perasaan cemas.

Salim menggendong Zeynep ke dalam mobil diikuti oleh Gulnur dan juga Melih. Murat menarik tangan Veysel dan segera menuju mobil mengikuti Salim kerumah sakit. Sedangkan Aliye meminta Ipek menghubungi Kenan namun Kenan tidak bisa dihubungi. Elif dan Tugce tampak panik disamping Kiraz yang memegangi mereka berdua. Saat semua orang panik didepan, Arzu kembali ke halaman belakang untuk mengambil CD rekaman itu namun CD itu sudah tidak ada. Arzu sangat kesal dan marah karena tidak menemukan CD itu.

Tugce berjalan sendiri masuk kerumah lalu tiba-tiba ada seorang laki-laki memeganginya. Laki-laki itu tampak ramah dan menyapa Tugce. Dia bahkan menghapus air mata Tugce dan mencium tangannya lalu berjalan pergi. Tugce masuk kembali ke dalam dan bertemu dengan Kiraz serta Elif. Kiraz membawa mereka naik ke atas menuju kamar sedangkan Erkut ketakutan jika sampai Kiraz menemukannya bersembunyi disalah satu kamar diatas. Kiraz ternyata masuk ke kamar dimana Erkut bersembunyi. Setelah beberapa lama didalam, mereka akhirnya keluar menuju kamar mereka.

Ditengah perjalanan, Salim masih sangat panik berusaha membangunkan Zeynep. Tak lama, Zeynep membuka matanya dan memanggil Salim. Melek masih cemas dan berusaha menghubungi Salim dan juga Zeynep namun tidak bisa. Melek lalu menghubungi Murat, Murat menjawab telponnya dan memberitahu Melek kalau Zeynep tertembak. Melek sangat terkejut bahkan menjatuhkan ponselnya.

Dirumah Kenan, setelah semua orang pergi, Sadik kembali ke halaman belakang mencari CD itu namun dia juga tidak menemukannya.  Sadik panik dan bingung kemana perginya CD itu.

Tak lama kemudian, Salim tiba dirumah sakit. Pihak rumah sakit segera membawa Zeynep menuju ruang gawat darurat untuk ditindak segera. Salim yang sangat panik akhirnya ditenangkan oleh Melih. Diluar Salim menangis ketakutan sedangkan didalam, dokter dan perawat sedang berusaha menolong Zeynep.

Bersambung ke part 2