.

Sinopsis Sassy Go Go (cheer up!) episode 2 part 2

Sinopsis Sassy Go Go (cheer up!) episode 2 part 2

Soo Ah serta Direktur Lee bersama ibunya membahas masalah Ivy League yang mirip dengan kompetesi Cheerleader. Karena beberapa Presiden US memiliki pengalaman menjadi Cheerleader di kampus mereka. Nah pada bagian keduan ini kembali ke masa sekarang dimana klub Baek Ho serta klub Real King kembali bertemu membahas kompetisi Cheerleader Regional. Bagi Kim Yeol, klub Baek Ho tidak akan mungkin memenangkan kompetisi itu. Karena klub Baek Ho tak memiliki pengalaman apapun di bidang Cheerleader.

Sambil mengatakan hal itu, Kim Yeol pun memandang wajah dari Soo Ah, seakan mengetahui rencana Soo Ah untuk bisa masuk ke Iyv League dengan memanfaatkan keikutsertaan Baek Ho ke kompetisi Cheerleader wilayah Regional. Alasan ketiga kompetisi ini tidak pantas bagi klub Baek Ho adalah karena ibu Kepsek berusaha memutuskan untuk menggunakan “Real King”. Kemudian kembali ke masa silam pertemuan Direktur Lee (Konsultan Pendidikan Soo Ah), Soo Ah, serta ibunya. Dalam pertemuan itu, Direktur Lee melihat ada cela kesempatan untuk memanfaatkan klub Real King. Karena anggota klub Real King  pandai dalam dance Hip Hop sehingga memungkinkan “Real King” untuk melakukan aksi akrobatik dalam kompetisi Cheerleader nanti.

Kemudian Direktur Lee pun memperlihatkan gambar Yeon Doo sebagai pimpinan anggota Real King. Soo Ah,”Jadi Anda ingin memanfaatkan Kang Yeon Doo ?”. Direktur Lee,”Apa maksudmu memanfaatkan. Dia ditinggalkan oleh sekolahnya. Setelah penutupan klubnya, dia mereasa kehilangan. Kamu hanya memanfaatkan leadership sejati untuk membimbing anak2 semacam ini, itu saja. Dan kemudian, kamu akan memenangkan kompetisi regional. Bukankah itu sebuah cerita yang sempurna ?”. Kemudian kembali ke masa sekarang pertemuan kedua klub SMA Sevit. Akhirnya Yeon Doo sadar dengan memandang Soo Ah, Yeon Doo bertanya apakah klub “Real King” dimanfaatkan untuk membatu Soo Ah masuk Ivy League. Soo Ah hanya terdiam.

Yeo Doo berkata ke Kepsek Sevit,”Anda membuat kami melakukan cheerleading dan kami melakukannya semua buat keuntungan penerimaan Soo Ah ?”. KepSek Sevit menanggapi,”Jika itu benar, apa yang akan berubah ?”. Ibu Kepsek Sevit berandai2 bila apa yang dibayangkan di benak Yeon Doo serta Kim Yeol benar, yakni untuk memanfaatkan Real King. Sebaliknya itu membuat klub Real King bisa kembali eksis di SMA Sevit, dan memberikan keuntungan buat Yeon Doo dan kawan2-nya, tegas ibu Kepsek. Yeon Doo berterima kasih karena ibu Kepsek akan mengembalikan kembali klub Real King. Namun Yeon Doo menegaskan saat pertama kali dia masuk ke SMA Sevit, Yeon Doo mengaku diajarkan tentang perlakuan adil serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa SMA Sevit. Yeon Doo menolak tawaran Kepsek SMA Sevit. Yeon Doo,”bahkan jika saya didiskirminasi dan dianggap remeh. Saya takkan pernah menjadi boneka buat Kwon Soo Ah!”. Soo Ah pun terpaksa keluar dari ruangan itu diikuti dengan keluarnya Yeon Doo.


Sebaliknya Yeon Doo tertawa sembari memandang ibu kepsek. Kim Yeol,”Anda harus menemukan jalan lain untuk membantu aplikasi Soo Ah..”. Yeon Doo pun memburu Soo Ah dan menyuruhnya meminta maaf. Soo Ah,”Kenapa saya harus minta maaf padamu ?”. Justru bagi Soo Ah, Yeon Doo harus berterima kasih padanya karena sudah memiliki hak istimewa untuk membantunya. Soo Ah bahkan mengungkit bagaimana pengorbanan finansial yang sudah dikeluarkan oleh keluarganya buat SMA Sevit. Keluarga Soo Ah sudah mendanai segalanya di SMA Sevit seperti kantin, TV, AC, dan banyak lagi. Soo Ah,”Kesempatan yang tepat dengan hanya menggoyangkan tubuhmu sedikit ?”. Yeon Doo,”Saya sungguh merasa kasihan padamu..”. Soo Ah menegaskan bahwa dirinya sangat berbeda status dengan Yeon Doo. Soo Ah menegaskan bila Yeon Doo dilahirkan kembali sekalipun, status sosial mereka tidak akan pernah sama. Soo Ah melanjutkan perkataannya,”karena kita mengenakan seragam yang sama di sekolah. Kamu pikir kita sama, huh ? Jangan menipu dirimu sendiri”.

Soo Ah menyakinkan, bila Yeon Doo menyelesaikan studinya dari SMA Sevit nanti, Soo Ah sudah berada di tempat dimana Yeon Doo tak berani memandang Soo Ah sedikit pun. Soo Ah mengancam ke Yeon Doo bahwa dia harus hati2 dengan semua ucapannya. Soo Ah mengejek,”Kamu tak berharga..”. Sambil melampiaskan semuanya, Soo Ah pun pergi dari hadapan Yeon Doo. Di luar gedung SMA Sevit, Soo Ah menelpon Direktur Lee. Soo Ah,”ku bilang padamu tidak mengangguku. Ku katakan padamu saya akan menyingkirkanku jika itu tidak berjalan baik..”. Soo Ah marah ke Direktur Lee karena rencana untuk masuk ke Ivy Leaugue yang disembunyikannya selama ini mulai terkuak. Soo Ah melampiaskan semuanya dengan penuh emosi. Soo Ah mengancam jika Direktur Lee tidak mengembalikan situasi SMA Sevit seperti semula, Dikrektur Lee akan dipecat menjadi konsultan pendidikannya.

Soo Ah kebingungan jika ambisinya untuk masuk Ivy League tidak bisa tercapai. Tak lama ibunda Soo Ah menelpon. Sooh Ah,”Yah ibunda.  Bahkan jika saya melakukan cheerleader atau apapun itu. Saya pasti masuk ke Harvard. Jangan kuatir”. Dengan penuh tekanan dari ibunya, Soo Ah berjanji akan bisa masuk ke Universitas terbaik dunia tersebut. Tak lama, sebuah bola basket mendarat ke kepala Soo Ah. Sooh Ah merasa kesakitan. Ternyata Dong Jae yang salah melemparkan bola basketnya. Soo Ah,”kau lagi. Kau bermaksud melakukannya lagi ?”. Dong Jae,”Enggak, itu hanya kecelakaan kali ini..”. Dong Jae pun meminta maaf. Saat Soo Ah pergi, Dong Jae sempat menyinggung kehidupan Soo Ah yang begitu keras. Soo Ah heran,”Saya tanya padamu berapa banyak kau dengar..”. Dong Jae,”Dari awal hingga akhir ?. Tapi saya akan segera melupakannya”. Kemudian Dong Jae pun pergi. Kemudian anggota Real King pun berkumpul bersama di basecamp mereka diatas gedung.

Anggota Real King lain menyarankan agar Yeon Doo menerima tawaran dari ibu Kepsek, karena itulah satu2nya cara agar bisa mengembalikan grup Real King. Da Mi pun setuju. Yeon Doo meminta saran anggota yang lain. Bagi Hyo Sik, Soo Ah adalah musuh dari Real King karena Soo Ah yang menyebabkan klub Real King dihentikan dari SMA Sevit. Namun Da Mi merasa dengan tawaran dari Kepsek Choi bisa mengembalikan kembali ruangan klub Real King. Tak lama Hyo Sik mendapat sms tentang festival dance. Da Mi meminta Hyo Sik membalas smsnya bahwa klub Real King akan ikut dalam kompetisi itu. Yeon Doo bertanya apakah teman2nya akan berkompetisi di festival dance tersebut. Hyo Sik mengaku sangat bersemangat untuk ikut dalam kompetisi dance tersebut, karena anggota Real King sudah berlatih tanpa lelah hingga musim panas. Hyo Sik meminta Yeon Doo pergi jika dia tak ingin ikut dalam kompetisi tersebut.

Yeon Doo menyakinkan dirinya akan pasti ikut dalam kompetisi dance tersebut. Yeon Doo yakin semua temannya takkan bisa berkompetisi dalam kompetisi tersebut tanpa kehadiran Yeon Doo. Semua anggota Real King senang mendengarnya. Yeon Doo bahagia, “Kita akan pergi memenangkan hadiah uangnya!..”. Sebaliknya ayah Kim Yeol serta ibunda Yeon Doo kembali bertemu. Ibunda Yeon Doo nampaknya ingin meminta maaf ke guru anaknya. Maklumlah dia takut karena tindakannya marah2 di SMA Sevit, akan menyebabkan sang anak malah disalahkan di sekolah.  Ibu Yeon Doo bertanya ke ayah Kim Yeol perihal hadiah apa yang dibawanya saat menghadap ke guru Kim Yeol. Ayah Kim Yeol ternyata menghadiahkan guru anaknya dengan bus baru, pemotong rumput baru. Hal itu membuat ibunda Yeon Doo pusing. Ibunda Yeon Doo menyalahkan ayah Kim Yeol. Karena orang sepertinyalah maka SMA Sevit hanya perduli dengan orang tua murid yang memiliki banyak uang. Ayah Kim Yeol,”Masalahnya adalah itulah bagaimana dunia bekerja salama waktu yang lama…. Ibu Yeon Doo menanggapi,”Saya setuju..”.

Ibunda Yeon Doo merasa dirinya sebagai orang tua yang buruk karena mengirimkan anaknya ke SMA Sevit, yang sedikit berpihak pada uang. Ayah Yeon Doo menangapi,”jika kita tak bisa mengubah dunia itulah tanggung jawab orang tua untuk mengirim anak ke dunia yang terlengkapi..”. Ayah Kim Yeol mengungkit anaknya Kim Yeol yang pergi ke SMA Sevit, karena tak ingin tinggal bersama sang ayah. Dong Jae pun kembali ke kamarnya di asrama SMA Sevit. Saat Dong Jae masuk ke kamar mandi, dia melihat tangan Ha Joon sudah berlumuran darah serta mukanya pucat. Dong Jae mendekati Ha Joon sambil ketakutan. Dong Jae berusaha memegang Ha Joon, namun Dong Jae sangat ketakutan. Tak lama Kim Yeol datang dan dengan marah, Yeol menyuruh Dong Jae untuk merangkul Ha Joon. Namun Dong Jae hanya terus ketakutan melihat hal itu dengan nafas yang terengah-engah.

Kim Yeol membawa Ha Joon keluar dari asramanya yang penuh darah. Tak lama Soo Ah mengambil handuk yang terjatuh untuk membalut luka tangan Ha Joon. Soo Ah masuk ke ruangan Kepsek Sevit sambil membawa handuk penuh darah dari Ha Joon. Soo Ah pun memperlihatkan handuk penuh darah Ha Joon itu kepada Kepsek Sevit. Soo Ah mengaku menemukan sebuah jalan agar klub Real King kembali. Sebaliknya anggota klub Real King berjalan di kumpulan penonton  yang menonton sebuah acara kompetisi dance. Mereka berpakain dengan gaya yang unik. Kemudian Yeon Doo muncul di balik kustom anggota Real King yang lain. Dan dance ala Real King pun dimulai. Yeon Doo bersama kawan Real King mempertontonkan gaya danca yang unik ke penonton festival. Penonton pun menikmati gaya dance unik ala Real King. Namun saat melakukan salah satu gerakan, Yeon Doo sempat keseleo. Meskipun sakit Yeon Doo berusaha untuk tetap dance. Sementara itu, Kim Yeol pun membawa Ha Joon ke rumah sakit.

Ha Joon pun diberikan infus pertolongan untuk memulihkan keadaannya. Ha Joon pun sadar. Kim Yeol bertanya,”Apakah kau melakukan ini karena konferensi kemarin ?. Jika kau pernah melakukan ini lagi. Ku beritahukan padamu bahwa aku akan membunuhmu”. Ha Joon pun hanya terdiam dan lesu. Kim Yeol pun keluar dari ruangan rumah sakit sembari merenung. Kemudian kembali ke ingatan lalu Kim Yeol. Ingatan lalu saat Kim Yeol membawa masuk Ha Joon. Saat itu, Ha Joon kembali melakukan bunuh diri namun dengan kondisi yang lebih kritis. Kim Yeol pun menitihkan airmata mengingat serta melihat Ha Joon yang akan bunuh diri kembali. Setelah dance festival itu berakhir. Grup “Real King” pun bergoyang2 dengan menyanyikan lagu “Congratulation2…”. Yeon Doo bahagia,”Wow! Penghargaan “Popularity Award..”. Ternyata klub Real King berhasil memenangkan salah satu kategori dalam kompetisi dance itu. Hyo Sik serta  Da Mi pun memandang piala mereka. Da Mi menangis karena Real King berhasil memenangkan trofi setelah berjuang terus latihan.

Dengan kemenangan itu,  grup Real King mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam kompetisi berikutnya. Namun sangat disayangkan karena Jung Eun serta Joon Soo harus berhenti sampai pada kompetisi itu saja. Mereka tak ingin lanjut ke kompetisi berikutnya. Joon Soo,”Sebetulnya kami tidak bisa mengembalikan kembali Real King. Kita bahkan tak memiliki ruang klu sekarang. Jung Eun,”Semenjak kami tahu kalian merasakan ini kami ingin menjadi bagian dalam kompetisi ini..”. Yeon Doo pun meminta maaf karena klub Real King kini sudah dibubarkan akibat foto ciuman Yeon Doo bersama Kim Yeol. Setelah acara festival itu, Yeon Doo mengajak anggota Real King untuk pergi karaoke merayakan kemenangan mereka. Namun Joon serta Jung Eun menolak bergabung karena mereka harus mengerjakan sesuatu di sekolah.

Hyo Sik merasa tersinggung dengan penjelasan keduanya. Hyo Sik,”Yeon Doo, tinggalkan dua orang kawan yang tidak setia ini..”. Yeon Doo,”Saya sangat sibuk hari ini, juga. Kami akan pergi lain kali bersama Joon Soo..”. Kemudian Yeon Doo pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kakinya yang keseleo tadi. Keluar dari rumah sakit, Yeon Doo berjumpa dengan Kim Yeol. Yeon Doo,”Kim Yeol. Apa yang membawamu kesini ? Apa kamu terluka ?”. Kim Yeol meminta Yeon Doo tak mengurusi urusannya. Tak lama Ha Joon datang dengan banyak darah. Yeon Doo sempat kuatir dengan melihat darah itu, dan mengira keduanya sedang terluka. Namun Kim Yeol marah dan meminta Yeon Doo untuk mengurusi urusannya sendiri. Saat hendak keluar dari rumah sakit, Yeon Doo tanpa sengaja melihat guru Tae Bum di depan loket pembayaran biaya rumah sakit. Guru Tae Bum nampak memiliki masalah dengan biaya rumah sakitnya. Di depan pengawai rumah sakit, guru Tae Bum mengungkit bahwa sekolah SMA Sevit tempatnya mengajar memiliki asuransi kesehatan. Guru Tae Bum,”Mereka (SMA Sevit) menyediakan asuransi kesehatan dengan baik. Saya akan membayar tagihannya..”.

Yeon Doo berusaha agar dirinya tak kedapatan oleh sang guru. Melihat Kim Yeol serta Ha Joon. Yeon Doo berusaha memberikan sinyal bahwa guru Tae Bum juga ada di rumah sakit itu. Namun Ha Joon serta Kim Yeol tak menyadari sinyal isyarat dari Yeon Doo. Akhirnya Yeon Doo berteriak, dan Ha Joon serta Kim Yeol akhirnya melihat guru Tae Bum. Ha Joon bersembunyi ke arah lain sementara Kim Yeol bersama Yeon Doo bersembunyi. Yeon Doo berjanji tidak memberitahukan keberadaan Ha Joon serta Kim Yeol di rumah sakit agar keduanya tak mendapat masalah di SMA Sevit nanti. Melihat luka Ha Joon yang parah, Yeon Doo ragu Ha Joon dapat menyembunyikannya. Yeon Doo,”Dia (Ha Joon) harus akan tetap datang ke rumah sakit..”. Kim Yeol sendiri sangat cemas melihat guru Tae Bum. Kim Yeol takut bila nantinya dia ketahuan berada di rumah sakit, maka rahasia Ha Joon melukai diri sendiri akan ketahuan. Kim Yeol meminta Yeon Doo untuk berhenti berbicara.

Saat guru Tae Bum mendekat ke arah mereka. Kim Yeol langsung mendekap Yeon Doo erat dan bersembunyi di sebuah sudut kecil rumah sakit. Kim Yeol memeluk erat Yeon Doo di salah satu sudut rumah sakit. Kim Yeol menutup mulut Yeon Doo yang inngin bicara. Akhirnya guru Tae Bum pergi. Kim Yeol pun lega namun memandang Yeon Doo disampingnya. Saat Kim Yeol memandang Yeon Doo mesra, Ha Joon menyadarkan keduanya. Ha Joon,”Apa yang kalian berdua lakukan disana ? Guru Yang sudah pergi..”. Kim Yeol pun berdiri dengan tingkah aneh. Kim Yeol pun mengucapkan terima kasih atas bantuan Yeon Doo, dan Yeon Doo pergi. Kemudian guru Tae Bum hendak membayar tagihan rumah sakitnya. Tiba2 seorang pegawai rumah sakit menyebut nama Seo Ha Joon untuk melakukan pembayaran.

Guru Tae Bum pun kaget mendengar nama muridnya dipanggil. Guru Tae Bum bertanya ke pegawai rumah sakit. Tae Bum,”Permisi, orang bernama Seo Ha Joon. Apa dia mengenakan baju seragam SMA Sevit ?”. Kemudian Yeon Doo pulang dan berjumpa dengan Dong Jae. Disaat bersamaan dia berjumpa dengan Kim Yeol serta Ha Joon. Dong Jae pun hendak menanyakan kondisi kesehatan dari  Ha Joon. Namun  Kim Yeol menyuruh Dong Jae untuk pergi. Yeon Doo pun penasaran dan bertanya ke Dong Jae perihal apa yang baru saja terjadi diantara mereka bertiga. Yeon Doo,”Bagaimana Seo Ha Joon melukai dirinya sendiri..”. Dong Jae sendiri kebingungan. Dong Jae,”Saya tak bisa memberitahukanmu..”. Yeon Doo kesal karena Dong Jae menyimpan lagi rahasia. Dong Jae,”Itu bukan sesuatu yang harus kubicarakan..”. Kemudian Dong Jae pun pergi. Dari kejauhan guru Tae Bum melihat mereka berempat.

Guru Tae Bum serta Ha Joon bertemu. Guru Tae Bum memberikan secarik surat ke Ha Joon dan melihat tangannya. Guru Tae Bum melihat banyak luka goresan benda tajam di lengan Ha Joon. Guru Tae Bum hendak memberitahhukan hal tersebut ke orang tua Ha Joon. Namun Ha Joon tak ingin, dan Ha Joon meminta, “Guru Yang, Saya salah. Saya takkan melakukannya lagi..”. Guru Tae Bum,”Saya tidak melakukan ini karena kamu melakukan kesalahan. Jika kamu sakit kamu perlu dirawat”. Ha Joon pun menunduk menangis ke guru Tae Bum. Ha Joon takut cemas bila ayahnya tahu bahwa Ha Joon ternyata sering melukai dirinya sendiri, maka sang ayah akan mengirimkannya ke rumah sakit gangguan mental/kejiwaan. Ha Joon,”Guru Yang, tolong biarkan ini berlalu sekali ini saja. Tolong jangan beritahukan hal ini ke Kepsek Choi. Tolong”. Sebaliknya Kepsek Choi pun berjumpa dengan Kim Yeol di kantornya. Kepsek Choi tahu bahwa Ha Joon melukai kembali dirinya sendiri.

Kepsek Choi tahu orang tua Ha Joon akan mengirimkan sang anak ke tempat lain, bila mereka tahu kelakukan Ha Joon. Kim Yeol bertanya,”Apakah Anda belum menelpon ayahnya ?”. Kepsek Choi,”Belum. Saya akan memutuskan apa yang dilakukan setelah berbicara denganmu”. Tanpa basa-basi, Kepsek Choi meminta Kim Yeol untuk ikut dalam kompetisi Cheerleader regional. Selain itu, Kepsek Choi meminta agar Kim Yeol bisa menarik Kang Yeon Doo serta anggota tim Real King lainnya untuk ikut juga dalam kompetisi Cheerleader Regional. Dan Kepesek Choi takkan memberitahukan apa yang terjadi Ha Joon kepada orang tuanya. Pasalnya Ha Joon adalah teman baik Kim Yeol selama ini. Karena satu tim cheerleader beranggotakan 10 orang, Kim Yeol wajib mengundang semua anggota klub “Real King” untuk bergabung. Kim Yeol menanggapi,”Saya kagum betapa berpengaruhnya ibu Kwon Soo Ah. Dia bahkan membuat Anda melakukan sebanyak ini”. Kepsek Choi menanggapi,”Saya dengar Kamu ingin tamat bersama Seo Ha Joon..”.

Saat Yeon Doo menyusuri  ruang kelas SMA Sevit, tanpa sengaja, Yeon Doo melihat Joon Soo serta Jung Eun jalan bersama. Yeon Doo pun mengintip ke ruangan yang dimasuki kedua temannya. Ternyata di dalamnya, Yeon Doo melihat Joon Soo, Jung Eun, bersama Soo Ah. Terlihat Soo Ah meminta Joon Soo serta Jung Eun untuk mengajarkannya beberapa aksi akrobatik dari Cheerleader. Yeon Doo menutup pintu ruangan itu sembari kecewa karena dikhianati oleh temannya. Yeon Doo teringat saat kedua temannya itu berkata akan ke sekolah, padahal mereka ingin bertemu dengan Soo Ah. Yeon Doo pergi dengan kecewa. Di luar asrama Sevit, Yeon Doo memandang bintang bersama Dong Jae. Yeon Doo,”Dong Jae, Saya dikhianati lagi hari ini. Yeon Doo,”Bagaimana itu bisa terjadi..?. Kemudian muncullah saat dimana Kim Yeol merenungkan ancaman dari Kepsek Choi terhadap Ha Joon. Kim Yeol berjumpa dengan Ha Joon. Ha Joon sendiri merenungkan perkataan guru Tae Bum bahwa dia akan melaporkan tindakan Ha Joon melukai dirinya sendiri ke orang tuanya.

Ha Joon serta Kim Yeol makan mie bersama di kantin SMA Sevit. Ha Joon mengucapkan kata maaf ke Kim Yeol. Keduanya pun tersenyum, dan makan mie itu bersama. Keesokan harinya, Yeon Doo serta Dong Jae jalan bersama. Dong Jae melihat Yeon Doo berusaha menghindari anggota2 Real King. Namun Yeon Doo tak ingin mengakuinya. Tak lama Kim Yeol datang dan meminta untuk berbicara sejenak dengan Yeon Doo. Kim Yeol,”Saya punya sesuatu yang ingin kubeirtahukan ke kang Yeon Doo. Saya ingin bicara denganmu sendiri”. Akhirnya Dong Jae pun mundur beberapa langkah serta berbalik.  Kim Yeol meminta,”Kang Yeon Doo. Lakukan Cheerleading bersamaku..”. Yeon Doo kaget mendengarnya, karena permintaan Yeol itu berbeda dari tanggapan yang pernah diungkapkannya.

Kim Yeol,”Sekarang saya harus melakukannya denganmu. Dengan segenap anggota Real King juga”. Namun Yeon Doo tak ingin karena Kim Yeol berkaitan dengan kasus Soo Ah. Selain itu, Yeon Doo tak bisa bersama dengan orang yang tak bisa memegang kata2nya. Yeon Doo,”Untuk alasan itu, Saya enggak akan melakukan cheerleading denganmu.

Bersambung episode 3