.

Sinopsis Sassy Go Go (cheer up!) Episode 3 part 2

Sinopsis Sassy Go Go (cheer up!) Episode 3 part 2

Orang tua Soo Ah bertemu dengan para orang tua klub Baek Ho. Dia pulang bersama Direktur Lee. Salah seorang orang tua murid ingin juga mendapatkan keuntungan dari projek Cheerleader Soo Ah. Direktur Lee, “Disaat seperti ini, akan lebih aman untuk bekerja sama”. Ibu Soo Ah,”Bisakah kau menelpon pengajar Cheerleading untuk mengubah rencana ?”. Tak lama seorang wanita seksi datang ke SMA Sevit. Wanita itu memiliki tubuh yang seksi. Guru Tae Bum sempat tertarik, sayang ternyata wajah dari wanita itu kurang cantik. Sehingga  Tae Bum sempat terkaget.

Wanita hendak mencari ibu kepsek. Anggota Klub Real King serta Baek Ho pun duduk saling berhadap2-an. Tak lama wanita seksi itu datang. Wanita,”Saya adalah instruktur cheerleading, Nam Jung Ah”. Instruktur Jung Ah yakin kedua klub bisa memenangkan kompetisi regional, serta mendapatkan peringkat dalam dua bulan kedepan. Karena Jung Ah tahu bahwa klub Real King memiliki ketangkasan dalam melakukan dance. Maka Jung Ah berencana menempatkan anggota Real King sebagai pusat untuk memperlihatkan cheerleading dance yang hebat.

Karena anggota Baek Ho yang tak terlalu pandai dengan dance, maka klub Baek Ho hanya dijadikan sebagai sampul untuk beberapa area cheerleading nanti. Baek Ho hanya melakukan hal yang sederhana seperti berteriak semata. Yeon Doo merasa itu tak adil, karena semuanya akan dilakukan oleh grup Real King, dan sisanya hanya dilakukan oleh grup Baek Ho. Jung Ah,”Hidup adalah tak adil, untuk dimulai. Itulah apa yang diberitahukan padaku”. Kemudian Jung Ah pun hendak melakukan latihan dasar cheerleading minggu depan. Jung Ah meminta kedua klub untuk mempersiapkan diri mereka. Setelah guru Jung Ah pergi, Yeon Doo marah kepada Soo Ah yang sengaja menyewa instruktur Cheerleading hanya demi kepentingan dirinya. Soo Ah menanggapi,”Kenapa kalian enggak bersama dan berdiskusi dengan cara kalian ?. Itu bukan terserah kalian perihal peran yang akan kalian mainkan”. Soo Ah pun pergi bersama klub Baek Ho yang lain dengan cueknya.

Sementara itu, Yeon Doo marah dengan tindakan semena2 dari Soo Ah itu. Ha Joon serta Yeol pulang bersama. Ha Joon bertanya apakah Yeol akan tetap ikut dalam kegiatan cheerleading itu. Yeol menanggapi,”Yah, itu sangat menyenangkan melihat mereka bertengkar juga”. Ha Joon heran mendengarnya. Yeol merasa berhutang dengan Yeon Doo sehingga dia merasa perlu untuk membayar kembali hutangnya. Yeol tak ingin mengatakan hal yang sebenarnya dengan Ha Joon. Dan itu membuat Ha Joon begitu penasaran. Kemudian Soo Ah melihat kartu laporan dimana dia membuat kesalahan beberapa waktu lalu. Tak lama Direktur Lee menelpon,”Ibumu sudah memutuskan untuk berhenti dari sekolahmu. Dia sensitif dengan klub dan segalanya, jadi kamu harus hati2”. Ngomong2, kau mendapat skor yang sempurna di test kan ?”.

Soo Ah tak menjawab apapun. Namun Soo Ah secara diam2 pergi ke sebuah tempat. Disana, Soo Ah menyembunyikan sebungkus rokok dibalik batu. Soo Ah pun mengambil sebungkus rokok itu, dan hendak mengambil rokoknya, nampaknya Soo Ah hendak merokok. Namun Dong Jae malah menemukan Soo Ah hendak merokok. Dong Jae tepat berdiri dibelakang Soo Ah. Soo Ah pun membuang batang rokoknya, dan berpura2 pergi seakan2 tak mengenal Dong Jae. Namun Dong Jae mengambil batang rokok yang dibuang Soo Ah. Soo Ah berlari kencang dan akhirnya berhenti. Soo Ah marah Dong Jae mengikutinya. Namun Dong Jae memperlihatkan batang rokok Soo Ah untuk diberikan kepadanya, Dong Jae,”Ini. Ini milikmu, kan ?”.

Namun Soo Ah tetap tak mengakui batang rokok itu miliknya, meskipun Dong Jae mengaku melihat Soo Ah tadi menjatuhkannya. Sooh Ah pun pergi. Tak lama Yeol datang, Yeol,”Bisakah saya mengembalikannya kepada pemiliknya ?. Saya ingin membantu temanmu Kang Yeon Doo”. Akhirnya Dong Jae pun memberikan batang rokok itu. Yeol pun memberikan batang rokok itu ke Soo Ah, disaksikan pula oleh Yeon Doo. Yeon Doo heran dengan apa yang dilihatnya. Yeol pun meminta Yeon Doo untuk menunggu dan melihat apa yang nanti akan dilakukan oleh Yeol. Yeol,”Saya akan membuatnya terjadi dimana kita semua bekerja sama buat cheerleading seperti yang kau harapkan”.

Saat guru Tae Bum selesai mengajar, Yeol mengaku dompetnya telah hilang. Yeol,”Sepertinya ini hanya hilang di ruangan ini”. Karena hal itu, guru Tae Bum pun meminta para murid untuk mengeluarkan isi tas mereka. Saat Soo Ah hendak mengeluarkan isi tasnya, ternyata bungkus rokoknya masih berada dalam tasnya. Sooh Ah pun kaget melihatnya. Soo Ah pun menatap Yeol, dan Yeol hanya melambaikan tangannya. Soo Ah semakin gelisah takut ketahuan sudah merokok. Saat guru Tae Bum hendak memeriksa tas Soo Ah, Yeon Doo malah memangil guru Tae Bum. Yeon Doo mengatakan bahwa Yeol sudah memperoleh dompetnya yang hilang. Yeon Doo mengaku melihat Yeol menaruh dompetnya itu di sakunya. Yeon Doo memberikan sinyal ke Yeol.  Akhirnya Yeol mengaku sudah menemukan dompetnya , dan Soo Ah tak ketahuan punya rokok.

Soo Ah pun menatap benci Yeol. Kemudian Yeon Doo serta Yeol berbicang secara pribadi. Yeon Doo heran dengan apa yang dilakukan Yeol. Namun Yeol mengaku melakukan semuanya itu agar Soo Ah bisa terlibat dalam kegiataan Cheerleading. Dibalik tangga, Soo Ah mendengarnya. Yeol,”Apa yang akan kau lakukan. Kamu enggak menyukainya juga”. Yeon Doo mengaku tak suka dengan Soo Ah, namun dia tak ingin menggunakan cara picik untuk mengakali Soo Ah. Tak lama Soo Ah datang dan menampar Yeon Doo, Soo Ah,”ini adalah jawabanku buat trik kotormu”. Tak lama Dong Jae datang, Yeol pun memegang tangan Soo Ah yang menampar Yeon Doo. Yeol mengaku semua itu adalah idenya. Soo Ah,”Bagus buatmu bila mereka semua disisimu”. Ngomong2, bisakah engkau berhenti memancingku ?”. Kemudian Soo Ah pun pergi.

Soo Ah berada di tempatnya menyimpan rokok. Soo Ah teringat saat Yeon Doo melarangnya merokok karena akan berakibat buruk buat kesehatan. Yeon Doo,”Ini Enggak bagus buat kesehatanmu. Apa ini ? Apa peringkatmu menurun ?”. Yeon Doo pun memberikan permen buat Soo Ah sebagai ganti rokoknya. Kemudian Soo Ah menerangkan bagaimana temannya ketika SMP melakukan bunuh diri. Temannya Soo Ah itu memiliki peringkat nomor satu. Berita bunuh dirinya teman Soo Ah itu diberitakan dari berbagai TV. Kala itu ibu Soo Ah berkata kepada anaknya bahwa, teman Soo Ah mendapatkan perhatian dari khalayak umum karena dia memiliki peringkat teratas di sekolahnya. Saat itu Soo Ah sadar, Soo Ah,”Enggak akan ada orang yang akan mengingat tempat kedua. Tapi saya mendapatkan tempat kedua kali ini”.

Kemudian Yeon Doo berusaha menghibur Soo Ah. Yeon Doo meminta Sooh Ah melihat dirinya yang hanya meraih peringkat ke 196. Bagi Yeon Doo tak penting bila orang2 mengingatnya atau tidak. Yeon Doo juga merasakan hal sama ibunya sering mengomel padanya bila mendapatkan nilai yang buruk. Tak lama seseorang memukul kepala Soo Ah dari belakang, dan ternyata adalah ibu dari Yeon Doo. Ibu Yeon Doo pun memukul anaknya di depan Soo Ah. Yeon Doo,”Ibu kamu mempermalukanku di depan Soo Ah”. Saat itu Soo Ah tehibur melihat ibu Yeon Doo memburu anaknya. Kembali ke masa sekarang dimana Soo Ah pun menatap bungkus rokoknya. Kemudian Ibu Soo Ah meng-sms anaknya. Di mobil, Ibu Soo terus saja mendesak anaknya untuk mendapatkan nilai yang yang terbaik.

Ibu Soo Ah,”Kamu mendapatkan dua nilai yang buruk di tes listening”. Soo Ah,”Saya minta maaf”. Ibu Soo Ah marah kepada anaknya karena kesalahan kecil itu malah membuat sang anak mendapatkan tempat kedua. Ibu Soo Ah,”Apa kamu tahu betapa besarnya perbedaan antara tempat pertama dan kedua ?”. Soo Ah pun kembali meminta maaf. Di balik jendela mobil, Soo Ah melihat Yeon Doo asyik bermain dengan teman2nya di Real King. Soo Ah melihat kebersamaan terjalin diantara mereka semua. Ibu Soo Ah memandang remeh semua anak2 Real King yang terlihat bahagia bersama temannya itu. Ibu Soo Ah,”Tunggu dan lihat kamu akan memiliki kelas yang berbeda di masa depan. Saat kau tamat dari sekolah ini. Kamu akan berada di sebuah tempat dimana mereka bahkan tak berani memandangmu”. Ibu Soo Ah meminta sang anak untuk tak bergaul dengan anak2 seperti Real King yang hanya tahu hidup bergembira semata, tanpa mengejar prestasi akademik.

Ibu Soo Ah meminta sang anak untuk tetap fokus belajar, karena sang ibu tak tahan bila melihat sang anak harus berada di tempat kedua.  Soo Ah menanggapi,”Baiklah, Saya enggak akan mengecewakan Anda lagi”. Kemudian guru Tae Bum pun melihat bagaimana guru Jung Ah melatih para anak2 Real King serta Baek Ho di ruang latihan basket.  Guru Jung Ah hendak melatih ketangkasan fisik semua anggota klub. Saat waktu istirahat, Soo Ah melihat kebersamaan yang erat antara anak2 Real King terjalin. Anak2 Real King pun saling berguling bersama. Semuanya keluar dari ruang latihan, dan beberapa anggota klub Baek Ho menelpon orang tua mereka karena tak tahan harus menderita dengan latihan fisik ala instruktur Jung Ah. Saat hendak pergi, tanpa sengaja Yeon Doo menyentuh kaki Soo Ah.

Soo Ah berdiri dan bertanya mengapa Yeon Doo menolongnya di kelas tadi. Yeon Doo,”Saya tahu rokok memiliki ingatan menyakitkan buatmu”. Soo Ah,”Apa kau kasihan padaku sekarang ?” Yeon Doo,’Kamu sungguh gila di dalamnya, kan ?”. Soo Ah,”Akan lebih baik jika kita bahkan tak saling perduli”. Yeon Doo sadar Soo Ah berasal dari kelas yang tinggi, jadi buat apa baginya untuk merasa kasihan dengan Soo Ah. Soo Ah,”Kau merasa kasihan denganku ? Beraninya kau ?”. Soo Ah mengaku dapat melukai Yeon Doo dalam berbagai cara. Tak lama Dong Jae datang dan memberikan minuman ke Yeon Doo, dan mereka pergi dari hadapan Soo Ah. Soo Ah menatap sinis keduanya. Kemudian Soo Ah bertemu dengan dua orang pemain basket SMA Sevit, Soo Ah memberikan mereka sebuah buku. Yeol sempat menyaksikan hal itu. Kemudian Yeol datang menyaksikan Dong Jae bermain bola basket dengan sangat tangkas.

Yeon Doo pun hadir disana. Dong Jae diteriaki banyak murid2 cewek karena kelihaiannya membawa bola. Namun saat bermain, dua lawan Dong Jae berusaha kasar dengannya. Lawan Dong Jae itu banyak melakukan kontak fisik dengannya. Teman2 Dong Jae juga menegur bila lawan mereka melakukan kontak fisik yang berlebihan dengan Dong Jae. Yeon Doo menyuruh Dong Jae untuk berhenti. Tak lama Soo Ah datang dan tertawa melihat apa yang dialami Dong Jae. Soo Ah,”Ku peringatkan padamu jangan memancingku”. Tak lama Dong Jae malah terluka di aula latihan basket. Melihat Dong Jae terluka, Soo Ah bergegas pergi dari aula latihan basket itu. Namun Yeol mengukutinya, dan tahu bila Soo Ah berada dibalik semuanya. Namun Soo Ah menolak dirinya berada dibelakang cideranya Dong Jae.

Soo Ah,”Itu adalah Kang Yeon Doo yang memulainya. Dia (Yeon Doo) menyuruhnya (Dong Jae) untuk memberikan rokok itu padamu dan menertawaiku”. Yeol,”Enggak, kamu yang salah. Kamu tahu lebih dari orang lain bahwa Kang Yeon Doo tak melakukannya”. Yeol menegaskan Soo Ah sudah salah orang dengan memilih Dong Jae. Yeol mengakui dirinya yang harus dilukai oleh Soo Ah, bukan Dong Jae. Sebaliknya Yeon Doo bersama Dong Jae berada di ruang UKS SMA Sevit. Dong Jae merasa dirinya baik2 saja dan tak perlu ke dokter. Namun Yeon Doo yang cemas memukulnya, Dong Jae menghentikan tangan Yeon Doo sembari berkata,”Saya sungguh baik2 saja Yeon Doo”. Yeon Doo pun duduk sembari menangis. Yeon Doo,”Saya minta maaf, itu salahku”. Soo Ah pun duduk diluar gedung SMA Sevit.  Soo Ah membaca artikel teman SMP-nya yang melakukan bunuh diri.

Selain itu, Soo Ah melihat fotonya bersama dengan almarhum teman SMP-nya itu. Soo Ah,”Apa kamu bahagia sekarang ?. Saya enggak bahagia sama sekali. Tapi saya enggak bisa berhenti sekarang meskipun aku enggak bahagia”. Soo Ah ingin hidup lebih kuat lagi, sehingga bisa lebih bertahan untuk meraih semua prestasi2 akademik itu. Soo Ah bingung mengapa kebahagian mendapatkan prestasi2 akademik malah membuatnya sedih. Dong Jae serta Yeon Doo pun jalan bersama. Tak lama Yeon Doo berpapasan cuek dengan Soo Ah. Namun Yeon Doo yang sudah emosi tak tahan, Yeon Doo mengambil bola basket Dong Jae, dan hendak melemparkannya ke Soo Ah sembari berteriak,”Hey, Kwon Soo Ah”. Dengan berani, Yeon Doo berhadapan dengan Soo Ah. Soo Ah hendak menampar Yeon Doo, namun Yeon Doo menghempaskan tangan Soo Ah.

Yeon Doo,”Kamu harus memilihku sebagai gantinya!”. Soo Ah,”Ku ingatkan padamu jangan memancingku”. Yeon Doo melihat Soo Ah buruk dalam segala hal karena melukai orang lain. Namun Soo Ah tak ingin kalah. Bagi Soo Ah tak penting baginya jika harus melukai orang lain. Soo Ah,”Aku enggak perduli bila Ha Dong Jae hidup atau meninggal..”. Yeon Doo memegang pundak Soo Ah,”Aku baik2 saja jika kamu menjadi orang jalang yang jahat. Tapi setidaknya hiduplah sebagai seorang manusia”. Keesokan harinya kedua klub kembali melakukan latihan fisik oleh instruktur Jung Ah. Salah seorang klub Baek Ho terluka, sehingga Soo Ah menjelaskan bahwa klub mereka tak bisa melakukan latihan fisik lagi. Mendengar Soo Ah tak bisa melakukan latihan fisik itu lagi. Guru Jung Ah menyuruhnya untuk keluar dari ruangan latihan. Akhirnya beberapa anggota Baek Ho pun keluar serta Soo Ah.

Tak lama orang tua murid klub Baek Ho datang ke SMA Sevit. Ibu kepsek pun keluar dari ruangannya ditemani guru Soo Yong. Sementara itu, orang tua murid pun melampiaskan kemarahannya ke instruktur Jung Ah. Jung Eun sempat takut melihat emosi orang tua klub Baek Ho itu. Pelatih Jung Ah tak takut dirinya dipecat, dan langsung mengundurkan diri sebagai pelatih. Tak lama guru Tae Bum datang dan memberitahukan bahwa tuan Joo dari dinas pendidikan datang ke SMA Sevit.

Bersambung episode 4