.

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 13 Part 2

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 13 Part 2
 
Nampak Chang Kwon dan ketua Noh sedang duduk santai dengan menikmati minuman segar di sebuah meja makan. mereka istirahat sejenak dari kegiatan berburu.Chang Kwon menawarkan minuman yang sudah di beri obat tidur kepada ketua Noh. Tak lama setelah ketua Noh meminumnya, ia langsung terlelap. Chang Kwon dan sekretaris Ketua Noh meninggalkannya sendiri. Begitu terbangun, ketua Noh sadar bahwa dirinya hanya sendirian. Ia mencoba mencari Chang Kwon dan sekretarisnya, tapi ia tak kunjung menemukan mereka. HIngga ahirnya ia terserat.

Nenek menghampiri Changkwon untuk memerintahkannya mendepak Jisook sekarang juga. Ia takut jika Jisook tidak didepak sekarang akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk. Ia beralasan Jisook memiliki darah yang terlalu dingin. Changkwon sendiri bingung harus berbuat apa, karena telah “terjebak” bersama Jisook selama 20 tahun terakhir. Nenek menegaskan untuk itulah Jisook harus melakukannya daripada nanti-nanti.

Penyidik suruhan Kihyun melaporkan temuannya. Ia mengatakan kepemilikan sekolah Haewon telah dilimpahkan kepada orang lain, yaitu: Joohee. Kihyun pun menemui Changkwon dan Jisook untuk menyampaikan berita ini. Changkwon bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Hal itu membuat Kihyun marah dan menuding Changkwon telah melakukan kesepakatan ilegal dengan Joohee di belakangnya. Ia mengatakan file rekaman percakapan Changkwon dengan sopir Yang pasti yang dipakai sebagai titik dari pemerasan Joohee.

Changkwon menarik leher Kihyun dan menyuruhnya diam. Jisook kaget mengetahui Changkwon sudah tahu hubungan kekerabatannya yang dimiliki Hyejin dan dirinya selama ini. Ia kemudian memperlihatkan wajah penyesalan, dan meminta Changkwon untuk memaafkannya. Ia menangis karena takut Changkwon meninggalkannya, sekalian berjanji akan melakukan apapun agar Changkwon bisa membiarkannya tetap tinggal. Sayangnya Changkwon berada di pihak Nenek. Ia geram dan mengatakan bahwa dirinya seharusnya meninggalkan Jisook dua tahun lalu, pas pemilu. Sikap Jisook tiba-tiba berubah. Ia mempersilakan Changkwon mendepaknya. Ia mengingatkan Changkwon yang sudah main dengan semua wanita Achiara. Agar tidak didepak, ia mengingatkan Cangkwon tentang jabang bayi yang dikandugnya.

Soyoon menemui Joohee untuk minta bantuan, minta diizinkan bertemu dengan Nyonya Baengi. Ia menunjukkan simpatinya untuk Hyejin dengan mengatakan bahwa dirinya perlu mencari tahu siapa papa kandung Hyejin sebenarnya. Joohee iba dan memberitahu keberadaan Mamanya pada Soyoon.

Detik selanjutnya Soyoon mengunjungi Nyonya Baengi untuk mengatakan siapa papa kandung Hyejin. Saat ia bertanya, Nyonya Baengi justru teringat bahwa pertanyaan yang sama sempat Hyejin ajukan dulu. Ia pun bicara, walau hanya satu kata berulang-ulang: “Yoona.”

Bawoo memberitahu Yoona bahwa dirinya akan pindah ke sekolah khusus. Ia juga bertanya-tanya apa benar kotak kapsul waktu yang ditemukannya adalah kapsul waktu yang asli? Seingatnya, kapsul waktu milik mereka bertiga berisi keinginan yang ingin mereka raih di masa depan? Nah, apakah rambut dan potongan baju terciprat darah adalah sebuah keinginan dari Hyejin?

Dalam perjalanan pulang, Yoona merenungkan kata-kata Bawoo. Ia menghampiri sebuah toko kayu baru buka dan tertarik pada salah satu benda di sana. Ajusshi tukang kayu muncul dari dalam untuk menawarkan Yoona barang-barang jualannya.

Gunwoo menjenguk Gayoung di rumah sakit. Gayoung yang baru bangun, kemudian mengatakan bahwa dirinya sedih tidak mendengarkan apa yang Mamanya bilang tentang tidak keluar di malam hari. Mama secara khusus telah memperingatkannya untuk berhati-hati dari seorang pria yang bersiul. Itulah yang didengarnya ketika bangun – ajusshi tukang kayu yang bersiul. Wajah Gunwoo mengeras mendengar cerita Gayoung.

Sepulangnya dari membesuk Gayoung, ketika Joohee membahas rencana mereka pindah dari Achiara, Gunwoo menegaskan bahwa dirinya takkan pergi. Ia memberitahu bahwa penyakit yang Gayoung dan Hyejin idap adalah sama persis. Dari situ kita mendapat kesimpulan bahwa Gayoung adalah adiknya Gunwoo. Ia terlihat muram dan mengatakan bahwa papanya (ajusshi tukang kayu) harus bertanggung jawab. Ia menegaskan akan menghentikannya.

Sersan Han dibesuk Woojae dan bosnya. Ia memberitahu bosnya bahwa insiden pemukulan dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan kasus yang sedang diselidikinya, tapi hanya perkelahian random. Bos mereka akhirnya memberitahu agar sersan Han kembali aktif. Masa skorsing sersan Han berakhir. Tapi ia mengingatkan sersan Han untuk tidak membuat ulah lagi.

Woojae memberitahu sersan Han bahwa orang yang bertanggung jawab memukulinya, yaitu ketua Noh, kini dilaporkan meninggal. Ia menunjukkan berita yang menginformasikan bahwa ketua Noh ditemukan meninggal di hutan, setelah tersesat di sana selama dua hari. Ia bertanya apa kira-kira yang harus mereka lakukan? Sersan Han mendesah: “Ini selesai!”

Istri ajusshi tukang kayu pulang dan membawa kabar baik bahwa putri kecil mereka, yang bernama Dain, takkan menderita penyakit Fabry terlalu parah asalkan mendapatkan perawatan yang tepat. Ketika ajusshi tukang kayu meminta maaf telah menyebabkan semuanya, ia mengatakan dengan penuh kasih agar ajusshi tukang kayu tidak memikirkan hal itu. Meski begitu, ia bertanya-tanya apakah “orang itu” akan baik-baik saja? Tidak tahu siapa yang dimaksud orang itu – Gayoungkah, Hyejinkah, atau siapa.

Tiba-tiba Agasshi muncul dan menanyakan pada ajusshi tukang kayu tentang kebohongan yang dikatakan istrinya pada Soyoon yang mengatakan pabrik kayu itu tidak berpenghuni dua tahun lalu. Ia tahu ajusshi tukang kayu dan istrinya tinggal di situ. Ajusshi tukang kayu tampak panik dan marah. Ia bertanya apa yang Agasshi inginkan darinya? Agasshi menjawab bahwa dirinya hanya ingin tahu hubungan ajusshi tukang kayu itu dengan Hyejin.

Jisook menemui Joohee yang kini telah menjadi pemilik sekolah Haewon. Ia bertanya apa Joohee puas? Joohee mengatakannya secara sarkas bahwa dirinya puas, dan bertanya balik apa Jisook datang untuk mengungkit-ungkit soal biaya hidup dan pendidikan yang telah dikeluarkan untuknya – kini semua itu terasa seperti uang saku saja dibandingkan dengan apa yang telah dimilikinya dari hasil memeras Changkwon. Ia menyindir Jisook dan Hyejin sama lucunya – mengenal dengan baik satu sama lain tapi pura-pura tidak kenal. Jisook mengancam bahwa suaminya takkan tinggal diam, tapi Joohee mengingatkannya bahwa orang yang seharusnya khawatir bukanlah dirinya melainkan Jisook. Kenapa? Saat ini Soyoon tengah mencari papa kandung Hyejin, yang mana itu akan membuat Jisook hancur dicemooh warga Achiara jika sampai terkuak.

Jadi Jisook menemui Soyoon, dan memohon padanya berhenti mengorek kebenaran. Ia mengatakan pada Soyoon bahwa dirinya minta maaf pada Hyejin, tapi Hyejin kini sudah meninggal, dan hidup harus terus berjalan. Ia menawarkan akan memberikan tempat tinggal dimanapun Soyoon mau – Kanada ataupun Seoul. Soyoon menolak dengan tegas. Jisook lagi-lagi melihat kemiripan kata-kata dan penegasan yang sama antara Soyoon dan Hyejin. Itu membuatnya terkejut. “Kau... seperti setan saja,” komentarnya sarkas.

Soyoon meminta Woojae membantunya melacakkan papa kandung Hyejin, tapi Woojae mengaku tidak bisa melakukannya karena itu termasuk perbuatan melanggar hukum. Meski begitu, ia berjanji untuk melakukan hal terbaik yang dibisanya, dan kemudian ia pergi menemui ke detektif Choi. Sayangnya, detektif Choi tetap tidak bisa membantu karena satu tidak ada bukti langsung yang menghubungkan pasien penyakit Fabry di rumah sakit dengan pemerkaos atau pembunuh berantai. Mereka tidak bisa mengeluarkan informasi tentang pasien itu hanya berdasarkan kecurigaan semata.

Tiba-tiba anak buah detektif Choi menginformasikan bahwa Agasshi memberikan respons terhadap umpan mereka, terkait pemesanan buku online. Sebuah alamat IP menunjuk pada kota tertentu. Merujuk pada pola pembunuhan berantai yang Agasshi lakukan, itu berarti korban berikutnya berada di kota tersebut. Polisi bergerak. Sementara itu, kita melihat Agasshi di kantor pos untuk mengirimkan pemesanan buku dengan identitas “Sweet Boy”. Petugas kantor pos menerima paket tersebut. Ketika melihat informasi Agasshi, ia menekan alarm diam-diam yang memberi peringatan kepada polisi.

Petugas kantor pos itu terlihat gelisah. Agasshi yang melihatnya langsung curiga. Ia berusaha pergi, bertepatan saat satpam coba menahannya di sana. Ia berkelahi dengan satpam itu di luar kantor pos, dan berhasil lolos tidak lama sebelum polisi tiba.

Setibanya di kantor polisi, detektif Choi menyuruh anak buahnya untuk mencari seluruh rekaman CCTV di sekitar kantor pos. Mereka kemudian menonton rekaman CCTV satu per satu. Saat menonton rekaman CCTV di dalam kantor pos, Agasshi berhasil tidak menampakkan wajahnya di depan kamera. Polisi hampir frustasi andai saja tidak melihat Agasshi memegang kaleng kopi ketika berada di dalam antrian. Segera, mereka bergerak mencari kaleng kopi tersebut untuk mendapatkan sidik jari yang menempel di sana. Setelah itu, mereka mencari di database kepolisian siapa pemilik sidik jari tersebut.

Sementara polisi masih menunggu hasil penyelidikan sidik jari, Agasshi kembali ke laboratorium bawah tanahnya tanpa diketahui siapapun. Ia kemudian mengirimkan SMS kepada Soyoon, mengatasnamakan dirinya sebagai Woojae yang mengaku menemukan petunjuk baru dan memintanya menemui dirinya di rumah Agasshi.

Woojae menunggu kantor sepi untuk memeriksa laporan pembunuhan berantai yang dicolongnya dari tim detektif. Saat menemukan foto-foto korban pembunuhan terlihat tersenyum, ia membaca keterangan detail teori polisi tentang korban terbaru itu yang menyebutkan bahwa pembunuh berantai ini mengembangkan beberapa jenis obat hasil eksperimen sendiri. Ia masuk ke situs World Romance, dan membandingkan foto wajah korban dengan gambar yang muncul di jendela pop-ups. Hal itu mengingatkan pada apa yang Soyoon katakan sebelumnya bahwa Agasshi bereskperimen serum kebahagiaan. Langsung Woojae menghubungi Soyoon, dan bertanya-tanya ketika Soyoon menjawab bahwa dirinya hampir saja sampai. Karena berpikir akan segera menemui Woojae, Soyoon menutup telpon sesampainya di depan gubuk Agasshi dan meninggalkan HP-nya di dalam mobil.

Yoona akhirnya membeli kotak kayu yang dilihatnya di toko baru ajusshi tukang kayu. Kotak itu kini berada di meja samping tempat tidur. Tengah malam, ia terbangun dan ketakutan saat melihat seseorang berada di tempat tidur. Orang itu adalah Soyoon. Waa...

Tapi itu bukanlah hantu sebab Soyoon masih hidup, yang kini berada di gubuk Agasshi untuk mendengar temuan terbaru Woojae. Ia tidak menemukan siapapun ada di dalam gubuk Agasshi. Itu memberinya pemikiran untuk masuk ke ruang laboratorium rahasia Agasshi.

Detektif Choi dan anak buahnya mati bosan menunggu hasil database sidik jari. Ketika pada akhirnya muncul, mereka berteriak senang. Komputer menunjukkan sidik jari dimiliki oleh Agasshi.

Soyoon yang berada di ruang laboratorium rahasia menemukan beberapa foto Hyejin dan kliping berita di atasnya. Ia mendengar suara di belakangnya yang mengatakan, “Foto-fotonya terlihat bagus kan?” Begitu ia menoleh, Agasshi melayangkan pemukul bola baseball ke kepala Soyoon. BAM!!! Ambruklah Soyoon.

Bersambung ke episode 14