.

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 14 Part 1

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 14 Part 1

Soyoon datang kerumah Aggashi, tapi disana ia tidak menemukan siapa pun. Soyoon menemui aggahsi ingin menunjukkan SMS yang beratas namakan dari Woojae, padahal SMS itu dikirim Aggashi. Karna dirumahnya tak ada siapa pun Soyoon melihat isi ruang laborium aggashi. Soyoon melihat foto-foto Hye Jin terpampang di ruangan itu. Tak lama kemudian ada seseorang bertanya, "fotonya bagus kan?". Ternyata orang itu adalah aggashi yang secara tiba-tiba muncul dari belakang Soyoon. Kemudian Aggashi memukul Soyoon dari belakang dengan tongkat baseball.

Soyoon tak sadarkan diri akibat pukulan aggashi. Soyoon mulai sadar. Membuka matanya, melihat sekeliling ruangan. ia kaget karna ada sebuah infus mancap di lengan tangannya. Ia makin panik ketika lengan tangannya ternyata di ikat di kursi.

Agasshi muncul dan menyetel infus. Ia menenangkan Soyoon bahwa dirinya telah mempersiapkan agar Soyoon bahagia. Suaranya terdengar bahwa ia sedang berusaha menolong Soyoon. Kemudian, Soyoon bertanya apakah Agasshi juga melakukan hal yang sama pada Hyejin? Agasshi menjawab dengan sangat menyesal bahwa dirinya belum sempat membuat Hyejin bahagia sudah keburu meninggal duluan. Ketika Soyoon meminta Agasshi berhenti karena Hyejin tidak menyukai apa yang Agasshi lakukan, Agasshi menjawab bahwa Hyejin akan baik-baik saja jika mengetahui apa yang sedang dilakukannya.

Selanjutnya, Agasshi mengikat mulut Soyoon dan menunggu Soyoon melemas. Ketika obat mulai bereaksi, kepala Soyoon terkulai. Agasshi mendapatkan panggilan dan buru-buru keluar untuk bertemu seseorang, meninggalkan Soyoon di laboratorium rahasianya. Saat itu angan Soyoon melayang ke dalam kenangan masa kecilnya.

Woojae dan Sersan Han segera pergi ke rumah Agasshi karena mencurigai sesuatu ada di sana. Hal itu bersamaan dengan tim detektif yang mendapatkan sidik jari Sweet Boy sama dengan sidik jari Agasshi yang ada di database kepolisian. Di sisi lain, Yoona yang terbangun tengah malam melihat Soyoon yang terlihat pucat tidur di sebelahnya. Hantu Hyejin muncul dan menutup mata Yoona. Ia memanggil nama Soyoon...

Di laboratorium rahasia, Soyoon yang mulai melemah kembali pada kesadarannya. Ia meronta untuk coba membebaskan dirinya dari ikatannya. Baut yang menghubungkan kaki kursi dengan lantai mulai melonggar.

Woojae dan Sersan Han menendang pintu rumah Agasshi, setelah mendengar suara gledak-gleduk dari dalam. Di dalam mereka tidak mendengar suara itu lagi, dan terus melakukan pencarian. Di laboratorium rahasia, Soyoon berhasil membuat baut yang menempelkan kaki kursi dengan lantai terlepas. Ia terjatuh dan memberikan petunjuk kepada Woojae dan Sersan Han untuk mencari asal suara. Mereka menemukan laboratorium rahasia, lalu bergegas membantu membebaskan Soyoon.

Agasshi menemui ajusshi tukang kayu yang setuju menjelaskan hubungannya dengan Hyejin. Sebenarnya, ia sudah menebak Hyejin adalah putri ajusshi tukang kayu itu. Tapi ia ingin minta konfirmasi. Ajusshi tukang kayu kelihatan gugup. Ketika terdengar suara sirene polisi meraung-raung di kejauhan, ia mengeluarkan batang kayu yang dipegangnya dan menghantamkannya ke sekujur tubuh Agasshi, hingga Agasshi pingsan.

Tim buser masuk ke dalam rumah Agasshi dengan persenjataan lengkap. Mereka mengarahkan moncong senapan ke tubuh Sersan Han yang muncul tiba-tiba dari balik pakaian. Setelah itu, Soyoon dibawa petugas medis dengan ambulans. Ia melihat hantu Hyejin berdiri melihatnya, tersenyum.

Tim detektif mengecek laboratorium rahasia Agasshi untuk mendapatkan bukti. Woojae menemukan kartu identitas Hyejin yang sudah setengah terbakar. Satu petunjuk tambahan yang mengaitkan Agasshi dengan kematiannya.

Kihyun berkeliling rumah sakit untuk mengambil kartu nama rumah sakit. Ia tampaknya berusaha mencari kartu nama rumah sakit yang dilihatnya ketika bertemu dengan Hyejin terakhir kalinya. Ia menemukan kartu nama itu, dan itu kartu nama dokter yang bisa di sebuah departemen transplantasi organ.

Besoknya Agasshi siuman. Ketika kembali ke rumahnya, ia menemukan rumahnya telah berubah menjadi TKP.

Kihyun dan Yoona menjenguk Soyoon di rumah sakit. Yoona mengatakan bahwa dirinya takut Soyoon meninggal. Kihyun kemudian meminta Yoona keluar, agar ia bisa memberitahu Soyoon mengenai apa yang ditemukannya di pusat transplantasi, dan membagikan pemikirannya jika Jisook telah merencanakan untuk memberikan ginjalnya pada Hyejin. Tapi kenapa selama ini, ia berkelit? Soyoon bertanya-tanya apakah ada alasan lain yang membuat Jisook berbohong?

Gunwoo mengunjungi Papanya si ajusshi tukang kayu, dan memintanya dengan kasar agar meninggalkan Achiara dan tidak membuat kekacauan lagi. Ajusshi menegaskan semua kejadian itu tinggallah masa lalu. Ia menegaskan sudah tidak melakukan “itu” lagi, karena sedang berusaha membangun kehidupan baru. Gunwoo menanyakan apakah waktu membawa Gayoung yang pingsan ke rumah di malam berhujan Papanya sama sekali tidak punya niat tertentu? Ajusshi tukang kayu mengingat kembali malam itu, ketika ia membawa Gayoung ke rumah dan meletakkannya di tempat tidur, sempat ada momen ia tergoda menyentuh Gayoung. Tapi ia mengurungkan niatan tersebut.

Ajusshi tukang kayu bersikeras bahwa dirinya sama sekali tidak menyentuh Gayoung. Sewaktu Gunwoo memperingatkan bahwa dirinya melapor ke polisi jika Papanya tidak pergi. Ajusshi tukang kayu bertanya apa Gunwoo mau menjadikan adik Gunwoo sebagai putri seorang kriminal? Ia memohon agar Gunwoo tidak melakukan itu, sehingga ia bisa hidup secara normal seperti kebanyakan orang.

Sersan Han kembali resmi bertugas. Itu waktu bagus karena semua polisi di Achiara sedang mengurus kasus Agasshi. Kemudian, ia dan Woojae membesuk Soyoon di RS. Soyoon menjelaskan jika Agasshi tidak pernah merasa membunuh korban-korbannya, melainkan membuat “mereka bahagia”. Woojae menjelaskan jika Agasshi dicurigai juga membunuh Hyejin. Soyoon tidak setuju dengan dugaa tersebut. Ia mengatakan Agasshi sempat bercerita Hyejin keburu meninggal sebelum bisa dibuatnya bahagia.

Woojae mendiskusikan hal ini pada Detektif Choi, yang tidak yakin dengan kesimpulan Soyoon. Agasshi adalah orang yang menguntit Hyejin, dan makin memungkinkan membunuh Hyejin dengan cara berbeda – karena Hyejin berbeda di matanya. Atau Hyejin meninggal sebelum Agasshi menyuntikkan obatnya. Atau memang ada pembunuh lain. Detektif Choi menekankan bahwa mereka harus membuat kesimpulan, bukan hipotesa ini-itu.

Jisook membawakan makan siang untuk Changkwon. Ia chit-chat secara riang dan bertanya kenapa Changkwon tidak ingin menyingkirkannya lagi, berpikir bahwa ia masih bermanfaat untuknya. Ia menunjukkan bahwa dirinya akan hamil besar pas pemilu mendatang, sehingga itu bisa menjadi pencitraan yang bagus untuk Changkwon.

Tapi Changkwon sudah cukup termanipulasi oleh Jisook. Ia mengatakan Jisook boleh memikirkan hal tersebut. Ia menilai Jisook adalah beban terbesarnya, lebih daripada Hyejin. Ia menyebut Jisook itu bom waktu yang tinggal menunggu waktu meledaknya, dan memutuskan bahwa dirinya takkan ikut serta dalam pemilu sehingga bisa menyingkirkannya. Ia tak ingin mengambil risiko.

Kihyun mampir di apotek Joohee untuk menanyakan apakah tahu Jisook berniat mendonorkan ginjal untuk Hyejin? Ia menambahkan pertanyaannya kenapa Hyejin tidak meminta Joohee karena mereka kan juga bersaudara – apa hubungan mereka sebenarnya? Joohee menjawab jika itu pasti karena mereka tidak satu tipe jenis darah, dan mengatakan jika Hyejin mirip seperti Jisook – mereka berdua sama-sama memiliki hubungan persaudaraan dengan Jisook, kehilangan cinta Mama, dan marah serta cemburu karena itu semua.

Peneliti penyakit Fabry memanggil Soyoon untuk memberikan beberapa informasi tentang pasien tua yang dicarinya. Ia mengaku tidak mendapatkan informasi resminya, tapi karena pasien tua itu merupakan kasus penyakit Fabry yang tidak biasa, sudah ada selentingan kabar tentang kondisinya. Ia mengatakan pasien tua itu didiagnosa terkena penyakit Fabry di usia 40-an yang saat itu memiliki seorang putri berusia 7 tahunan. Karena penyakit Fabry adalah penyakit keturunan, gadis itu memperlihatkan tanda-tanda terkena tiap tahunnya. Detail penjelasan itu cukup membuat Soyoon berpikir tentang keluarga tukang kayu.

Ketika pada malam harinya Soyoon kembali ke kota, mobil polisi berpatroli seliwar-seliwer di sana dan pengumuman tentang menjaga keamanan ditempel di mana-mana. Tiba-tiba lengannya ditarik seseorang ke balik bayangan – itu Agasshi yang menyuruhnya untuk tidak berteriak sebelum melepaskannya.

Agasshi terlihat tidak merasa bersalah dan bersikap seperti biasanya. Ia mengatakan bahwa dirinya memiliki informasi lain tentang Hyejin. Soyoon setuju bicara padanya, tapi memintanya pindah ke apartemennya saja, dan menanyakan informasi apa yang dibawa Agasshi? Agasshi bercerita jika dirinya dipukuli hingga hampir mati oleh ajusshi tukang kayu tadi malam, dan menjelaskan bahwa pria itu memiliki dorongan untuk melakukan “hal-hal buruk” pada wanita.

Agasshi mengatakan ajusshi tukang kayu bersikeras tidak membunuh Hyejin. Ia tahu ajusshi itu tidak berbohong, tapi ia mengatakan istri ajusshi telah berbohong. Mereka ada di pabrik kayu, ketika Hyejin masih tinggal di Achiara. Ia menduga jika kemunculan Hyejin di dekat danau bertujuan agar ajusshi tukang kayu melihatnya. Soyoon memberitahu Agasshi jika polisi telah mencurigai Agasshi sebagai pembunuh Hyejin, setelah mereka menemukan barang-barang Hyejin yang terbakar di rumahnya. Agasshi menjawab bahwa dirinya menemukan semua itu di dalam hutan.

Ketika Soyoon menanyakan apakah Agasshi mau membunuhnya sebelumnya, Agasshi berseru jika dirinya tidak punya niatan itu. Agasshi kembali menyatakan ingin membuat Soyoon bahagia, dan mengatakan padanya tentang wanita yang telah dibuatnya tersenyum untuk selama-lamanya. Tapi ia kecewa tidak bisa melakukan itu lagi, karena polisi telah mengambil semua serum kebahagiaan yang telah dibuatnya susah payah. Ia berjanji akan membuat serum kebahagiaan yang baru dan membuat Soyoon bahagia.

Soyoon berpendapatkan mengambil hidup seseorang bukanlah kebahagiaan. Agasshi mengaku melihat Soyoon menikmati serum kebahagiaannya. Kata-kata Agasshi membuat Soyoon berpikir kembali tentang pengalaman masa kecilnya yang bahagia bersama Hyejin. “Jika kau bahagia, kenapa hidupmu penuh dengan kesedihan, rasa sakit, dan rasa takut?” tanya Agasshi.

“Itulah hidup!” sahut Soyoon, “Karena kesedihan, rasa sakit, dan rasa takut merupakan keinginanku. Aku memutuskan mau dibawa kemana hidupku. Kau tak berhak memutuskan hal apa yang kau harapkan dari kehidupan orang-orang!”

Agasshi mendekat. Soyoon tersentak, tapi Agasshi hanya menyentuh rambutnya dan takjub tentang seberapa pandainya Soyoon bicara.

Soyoon menghubungi polisi segera setelah Agasshi pergi. Polisi segera bergerak untuk melacak keberadaannya. Detektif Choi cukup dekat untuk bisa menangkap Agasshi di sebuah gang kecil, tapi Agasshi berhasil kabur dan bersembunyi.

Bersambung ke The Village: Achiara's Secret sinopsis episode 14 bagian kedua