.

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 14 Part 2

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 14 Part 2

 Kihyun telah menemukan bukti bahwa Jisook sudah berusaha untuk mendonorkan ginjalnya untuk Hye Jin. "Tapi kenapa selama ini dia mengelak?, gumam Kihyun".

Hari berikutnya, nampak Soyoon mengunjungi pabrik kayu dan bertemu dengan putri ajusshi tukang kayu, Dian namanya. Ia penasaran dengan lagu anak-anak yang Dain nyanyikan. Gadis itu menjelaskan jika Papa nya menyanyikan lagu tersebut sepanjang waktu. Soyoon tidak menanyakan lebih lanjut, lalu menemui Papanya Dain untuk menudingnya telah menculik Gayoung. Ajusshi tukang kayu bersikeras tidak bersalah. Ia memperingatkan bahwa ajusshi tukang kayu takkan bisa menutupi hal ini lagi seperti dua tahun lalu, dan berkata, “Kakakku memang tidak bisa menguaknya, tapi aku akan melakukannya!” Soyoon pergi begitu istri ajusshi tukang kayu muncul, yang terlihat khawatir bahwa Soyoon mengetahui semuanya.

Di rumah sakit, kondisi Gayoung belum membaik. Ginjalnya malah makin buruk ke titik dimana ia membutuhkan transplantasi. Mamanya Gayoung berterima kasih kepada Gunwoo yang menawarkan ginjalnya apakah cocok atau tidak untuk didonorkan kepada Gayoung. Ia tidak tahu Gunwoo dan Gayoung memiliki hubungan darah. Ia hanya tahu Gunwoo adalah guru yang baik.

Tapi Soyoon tahu lebih banyak. Permintaan Gunwoo tadi cukup untuk menghubung-hubungkan titik fakta-data yang ditemukannya. Ia bertanya secara langsung bahwa Gunwoo adalah saudara beda ibu dengan Gayoung, Hyejin, dan juga Dain. “Apakah kau tahu kejahatan apa yang dilakukan Papamu selama ini?” tanyanya.

Gunwoo menjelaskan bahwa dirinya tidak banyak berhubungan langsung dengan Papanya dalam pertumbuhannya. Ia mengaku dibesarkan neneknya, dan mengatakan bahwa ia mendengar semuanya untuk kali pertama justru dari Hyejin. Soyoon bertanya apakah Gunwoo bermaksud untuk menyembunyikan semua itu selamanya? Gunwoo balik bertanya apakah Soyoon bisa dengan mudah mengungkapkan kebenaran?

Changkwon memberitahu niatannya untuk menceraikan Jisook kepada Kihyun, dan mempersiapkan untuk melikuidasi saham miliknya sendiri. Ia yakin Jisook takkan tinggal diam. Meski begitu, Kihyun masih berada di sisi Jisook. Ia kaget Papinya mendepak Jisook sebegitu mudah. Ia bertanya hal buruk apa yang telah Jisook lakukan sehingga mau didepak? Changkwon menjawab bahwa dirinya banyak mengalami kerugian karena “putri yang buruk”, dan menambahkan maksudnya adalah seorang Mama terkutuk (Nyonya Baengi) memiliki tiga putri yang buruk, yaitu Jisook-Joohee-Hyejin.

Joohee menolak dengan tegas keputusan Gunwoo untuk mendonorkan salah satu ginjalnya demi Gayoung. Ia tidak mau kabar bahwa Gunwoo adalah putra seorang pemerkaos terekspos ke publik. Gunwoo menjawab pendapat Joohee jika Soyoon sudah tahu kebenarannya dan bersikeras mengungkapkannya. Ia menyuruh Joohee untuk putus dengannya jika malu pada fakta dirinya punya hubungan dengan Papanya. Joohee terkejut pada ucapan Gunwoo, dan bertanya, “Apa kau tahu siapa Mamanya Hyejin yang sebenarnya?” Rupanya ada cerita dibalik cerita.

Nenek menyuruh Jisook ke kuil untuk berdoa yang bisa menentramkan jiwa. Setelah selesai, pendeta menyerahkan plakat milik almarhumah Hyejin kepada Jisook. Di plakat itu tertulis “Kim Hyejin, putri Yoon Jisook”, selanjutnya ada nama Nenek – itu berarti... Nenek juga tahu tentang hal ini? Jisook terkesiap membaca tulisan di plakat dan melemparkan plakat itu ke lantai.

Kihyun membiarkan Soyoon menghubungi pusat transplantasi organ, yang didapatnya dari kartu nama yang sebelumnya didapatkan dari satu rumah sakit ke satu rumah sakit lainnya. Saat terhubung dengan bagian call center pusat transplantasi organ tersebut, Soyoon mengaku sebagai Hyejin yang menghubungi untuk menanyakan tentang Jisook. Jawaban dari sana membuat matanya melebar: “Mamaku?”

Wajah Jisook terlihat gamang dan tangannya gemetar. Kita kemudian diperlihatkan kilas balik hari dimana Hyejin lahir, yang sebelumnya kita melihat dari sudut pandang Joohee. Sekarang kita melihat Nyonya Baengi mendatangi Jisook muda yang sedang menggambar di luar ruangan. Ia melihat bercak darah di gaun Jisook. Terdengar suara tangis bayi. Dengan tenang Jisook mengatakan, “Itu adalah monster.” Kembali ke masa kini, Jisook menggeleng untuk menyangkal, lalu histeris, “Tidak! Bukan itu!” Tangisnya pecah, lalu ia pingsan.

Tiba di kantor Woojae langsung mengatakan pada Sersan Han jika ajusshi tukang kayu melakukan dua pelanggaran hukum yang pernah tercatat sekurun waktu satu dekade sebelumnya, ketika ajusshi tukang kayu (dan Agasshi) tinggal di Pulau Jeju. Satu pelanggaran hukum adalah pemerkaosan yang sudah terbukti dan satu lagi kecurigaan bahwa ia coba memperkaos seseorang. Untuk kasus kedua, ajusshi tukang kayu terbukti tidak bersalah, karena mendapatkan bantuan kesaksian dari Agasshi. Hal selanjutnya yang akan ia lakukan adalah memeriksa alibi ajusshi tukang kayu.

Jisook kembali ke rumah. Sikapnya sudah terlihat tenang. Hal itu mengejutkan Nenek. Jisook menekankan jika Hyejin telah mengatakan kebohongan yang kotor, dan memberikan isyarat jika Nenek mungkin sudah mulai pikun.

Woojae dan Sersan Han meminta ajusshi tukang kayu memberikan alibinya pada waktu Hyejin hilang. Ajusshi tukang kayu memperlihatkan foto dirinya bersama keluarganya datang ke sebuah pertunjukan musik. Ketika dicek, Woojae mendapatkan konfirmasi jika keluarga ajusshi tukang kayu telah meninggalkan Achiara sebelum hari Hyejin diduga dibunuh (pagi hari tanggal 15 September, Hyejin diduga masih hidup). Sementara itu, kemungkinan ajusshi tukang kayu kembali ke Achiara hari berikutnya tidak terkonfirmasi. Woojae kemudian menemui Detektif Choi untuk membujuk sekalian mengganggu agar mengeluarkan surat perintah. Akhirnya Detektif Choi menyetujuinya.

Soyoon menemui Jisook untuk mengatakan bahwa dirinya telah menemukan kebenaran tentang Mamanya Hyejin adalah Jisook. Tentu saja Jisook menampik anggapan Soyoon tersebut. Soyoon menegaskan bahwa petugas pusat transplantasi organ masih ingat kondisi itu dengan jelas. Karena, itu kejadian yang sangat tidak biasa bagi seorang wanita-ibu untuk bersikeras tidak memasukkan hubungan kekerabatan ke dalam buku catatan rumah sakit.

Soyoon mengatakan kedatangannya menemui Jisook bukan untuk memperdebatkan apakah Jisook tidak mau mengakui Hyejin sebagai putrinya atau berbohong. Ia hanya ingin bisa memahami kenapa Hyejin menjadi sedih setelah Mamanya akhirnya setuju untuk menolongnya? “Mama? Siapa Mamanya? Kau pikir aku memiliki rasa kasihan, bahkan seujung kuku pun, pada gadis itu dan setuju memberinya ginjalku? Takkan pernah dalam jutaan tahun sekalipun! Jika bisa aku menyingkirkannya, aku akan memotong tangan dan kakiku! Itulah cara mengerikannya untuk menciptakan ketakutan-ketakutan!” Wajah Jisook terlihat kesal ketika mengatakan betal menjijikkannya Hyejin baginya. “Kau pikir ia manusia? Bukan, ia monster!”

Malamnya, Agasshi menemui Ajusshi tukang kayu di rumahnya, meminjam setelan jas dan kali ini, ia mengambil uang yang Ajusshi tukang kayu berikan. Agasshi bertanya apakah Ajusshi tukang kayu memukulinya beberapa malam lalu, karena tidak ingin mengaku bahwa dirinya adalah Papanya Hyejin. Ajusshi tukang kayu mengaku Agasshi membuatnya takut, ketika dirinya mulai berusaha menata kehidupan secara normal lagi.

Gayoung bangun, hanya untuk meminta maaf pada Mamanya yang masih setia menungguinya. Beberapa waktu kemudian, tanda-tanda kehidupannya mulai berbunyi di monitor pemantau. Mama kaget melihatnya, terlebih ketika tim dokter datang dan berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Sayangnya takdir Tuhan berkata lain.

Yoona bermimpi lagi, dan kali ini Gayoung yang muncul untuk dadah-dadah sebagai salam perpisahan. Ia bangun dengan terkejut, dan entah bagaimana ia kemudian melihat kotak kayu yang dibelinya dari ajusshi tukang kayu. Ia terlihat heran, “Nenek?” (Nyonya Baengi maksudnya). Di rumah sakit, Nyonya Baengi mengatakan kepada perawat agar memberitahu cucunya untuk datang, karena ia mau melihatnya.

Mamanya Gayoung datang ke kantor polisi. Dengan mata kosong dan wajah penuh rasa duka, ia mengatakan pada Woojae dan Sersan Han bahwa dirinya mau melaporkan orang yang menyerangnya 9 tahun lalu.

Meskipun wajahnya terlihat lelah, Jisook tetap mengantarkan Yoona ke panti jompo. Ketika Yoona bertanya apakah Mamanya itu sedang sakit, Jisook mengiyakan. Yoona menggenggam tangan Jisook dan memintanya untuk tidak sakit.

Nyonya Baengi cukup jelas menyapa Yoona. Ketika Jisoo keluar ruangan, ia bertanya pada Yoona tentang “sesuatu” miliknya yang memiliki cermin. Yoona kaget Neneknya tahu mengenai hal tersebut. Nyonya Baengi kemudian memintanya untuk memberikan itu pada Soyoon.

Jadi, Yoona memberikan kotak kayunya kepada Soyoon malam itu. Ia mengatakan bahwa dirinya hanya mengikuti perintah Neneknya.

Saat duduk di dalam apartemennya, Soyoon mendengar suara memanggilnya, sepertinya berasal dari kotak itu. Suara itu berbisik, “Selamatkan aku.” Ia mendekati kotak tersebut dan melihat sesosok orang di dalam kaca. Ia berbalik dan menemukan Hyejin.

Bersambung ke episode 15