.

Sinopsis Drama Korea Sasy Go Go (Cheer Up) Episode 5 part2

 Sinopsis Drama Korea Sasy Go Go (Cheer Up) Episode 5 part2

Kemudian guru Soo Yong pun pergi mengunjungi Park Hyang Ja di rumah sakit. Soo Yong merasa sepertinya Park Hyang Ja adalah orang melaporkan rahasia SMA Sevit ke dinas pendidikan. Melihat kedua anak Baek Ho yang tak ingin bergabung Cheerleading dengannya, Yeon Doo bersikap bosan. Tak lama Ha Joon lewat, dan Yeon Doo menegurnya. Yeon Doo pun memberikan tangannya untuk digigit oleh Ha Joon. Yeon Doo,”yah, Ini tentang ketika saya mengggit lenganmu beberapa waktu lalu”. Yeon Doo pun meminta bantuan agar Ha Joon membantunya di Cheerleading.


Tak lama, Yeol pun datang. Yeol,”Apa yang kalian berdua lakukan disini ?”. Melihat Yeol datang, Yeon Doo pun meminta bantuan ke Yeol untuk juga membatunya. Tiba2 saja mereka mendengar guru Soo Yong serta ibu Kepsek berbicang tentang pemecatan guru Tae Bum. Pemecatan guru Tae Bum dimulai dengan membicarakannya bersama pihak komite sekolah.


Ibu kepsek meminta guru Soo Yong untuk menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Tae Bum. Namun guru Soo Yong menyadari Yeon Doo, Yeol, serta Ha Joon sedang menguping, dan mendapati mereka. Ibu Kepsek meminta pengertian dari ketiga muridnya. Ibu Kepsek meminta agar ketiga murid menutup mulut mereka—perihal apa yang baru saja mereka dengarkan. Ibu Kepsek,”Jika kalian melakukan wawancara, Saya ingin kalian siap menerima konsekuensinya”.


Ibu Kepsek sempat mengancam Ha Joon tentang laporan kepada orang tuanya, dan membuat Ha Joon jengkel. Kemudian Yeon Doo, Yeol, serta Ha Joon berbicang bersama. Yeon Doo,”Hey, Guru Yang tidak akan dipecat kan ?”. Yeol,”Jangan terlibat”. Yeol meminta Yeon Doo untuk tak terlibat dengan persoalan guru Tae Bum. Karena mereka tak punya wewenang akan hal itu. Yeol mengingatkan Yeon Doo, jika dia tetap mencampuri urusan guru Tae Bum. Maka dipastikan Yeon Doo tak bisa bersekolah di Sevit lagi. Yeol,”Orang dewasa memiliki dunia mereka sendiri. Jangan coba masuk kedalamnya”. Namun Yeon Doo masih memikirkan nasib guru Tae Bum. Yeol meminta Yeon Doo untuk fokus dengan urusan dirinya sendiri bukan guru Tae Bum. Sementara itu, guru Tae Bum datang ke kamar Park Hyang Ja. Tae Bum membersihkan kamar pasien itu. Dan Tae Bum juga melihat hadiah dari SMA Sevit.


Kemudian Yeon Doo pun bertemu dengan guru Tae Bum. Tanpa berpikir panjang, Yeon Doo memberitahukan rencana pemecatan guru Tae Bum itu. Tae Bum,”Apa dia juga tahu kalau kamu mendengar segalanya ?”. Yeon Doo,”yah”. Tae Bum pun berterima kasih atas informasi Yeon Doo itu. Tae Bum meminta Yeon Doo untuk melupakan apa yang baru didengarnya. Kemudian Tae Bum menelpon seseorang. Tae Bum,”Apakah kesepakatan yang Anda sebuat beberapa waktu lalu masih bisa ?”. Kemudian guru Tae Bum pun bertemu dengan pihak Gobal News. Tae Bum memberikan sebuah dokumen rahasia SMA Sevit. Melihat isi dokumen itu, pria itu kagum,”Ini lebih baik dari wawancara dengan anggota klub dance”. Termasuk membangun spesifikasi dan pemalsuan nilai. Ada daftar keterlibatan illegal”. Pihak Gobal News menyebutkan jika informasi dalam dokumen itu terbongkar, maka SMA Sevit tidak akan lagi ditunjuk sebagai SMA Independen.


Tae Bum pun bertanya,”Bagaimana Anda tahu bahwa sayalah orang yang melaporkannya ?”. Pihak Gobal,”Kami menutupi kasus di Dinas Pendidikan”. Guru Tae Bum pun meminta video tentang anak Real King serta Baek Hoi yang keluar tanpa ijin dihapus. Pihak Gobal,”Guru Yang, apakah kamu tidak takut ? Apa ini sungguh baik2 saja ?”. Pihak Gobal mengatakan jika dokumen itu diketahui publik. Maka akan banyak orang2 yang akan terlibat. Pihak Gobal ingin mewawancarai murid2 SMA Sevit sebagai bukti. Namun guru Tae Bum meminta agar para murid2 Sevit tak dilibatkan. Tae Bum,”Jika anak2 menjalankan wawancara, mereka akan dapat masalah. Saya akan terlibat wawancara sebagai gantinya”. Kemudian ibu kepsek Sevit pun mengumpulkan anak2 Real King serta Baek Ho. Ibu kepsek memberikan pengumuman bahwa kedua klub dilarang untuk melakukan wawancara dengan pihak Gobal News. Ibu Kepsek,”Jika kalian merilis informasi yang salah selama wawancara. Saya akan menskors dan bahkan pengusiran”.


Terlihat Yeon Doo tak mengindahkan perkataan ibu Kepsek. Akhirnya ibu kepsek mendatangi Yeon Doo. Dan dia menegaskan jika siswa Sevit melakukan wawancara, maka akan ada tindakan skor dan dikeluarkan dari SMA Sevit. Di ruangan ibu kepsek. Ibu Kepsek meminta guru Soo Yong untuk menemukan alasan untuk mengeluarkan Yeon Doo dari SMA Sevit. Ibu Kepsek takut jika tak melakukan sesuatu, maka Yeon Doo akan semakin tak bisa dihentikan. Ibu Kepsek,”Kumpulkan rekap lengkap dari poin hukumannya dan kelakuan buruknya”. Kemudian Yeon Doo melihat Tae Bum sedang merapikan buku2nya di ruang guru. Melihat hal itu , Yeon Doo menjadi ingat dengan masa2 bersama guru Tae Bum. Tanpa memikirkan hukuman dari ibu Kepsek Yeon, Yeon Doo langsung memanggil pihak Gobel dan ingin melakukan wawancara. Pihak Gobel,”Apa kamu yakin tentang ini ?”. Yeon Doo,”Yah, saya akan melakukan wawancara”. Saat proses wawancara dimulai. Tiba2 Yeol datang, dan menghentikan hal tersebut.


Akhirnya wawancara pun dihentikan. Yeol,”Saya bilang jangan melakukan itu. Saya tahu kau tidak pintar, tapi kau setidaknya masuk akal”. Yeon Doo,”Saya tahu, saya takut juga”. Yeol,”Jangan mempercayai orang2 dewasa”. Yeon Doo beralasan dia melakukan wawancara itu karena bukan percaya kepada guru tae Bum. Melainkan Yeon Doo ingin memberitahukan korupsi yang terjadi di SMA Sevit. Yeol meminta Yeon Doo,”Jangan memulainya jika kamu tidak bisa memecahkannya. Jangan pernah lari setelah kamu memulai sesuatu”. Yeon Doo tahu mungkin dia akan lari setelah memulai wawancara itu. Namun Yeon Doo tak menjadi orang yang takut untuk memulai. Yeol mencap tindakan Yeon Doo hanyalah tindakan bodoh. Kemudian Yeon Doo menelpon ibunya. Namun ibu Yeon Doo meminta agar sang anak untuk tak terlibat dengan masalah di SMA Sevit.


Ibu Yeon Doo,”Jangan mengatakan apapun, oke ?”. Yeon Doo terus saja bersikap prihatin dengan nasib guru Tae Bum. Namun ibunya mengancam jika Yeon Doo dikeluarkan. Maka sang ibu tak akan bisa bertahan hidup. Ibu Yeon Doo merasakan jantungnya berdetuk dengan kencang—saat mendengar sang anak hendak terlibat dengan kasus SMA Sevit. Namun ayah Yeol sempat cemburu melihat ibu Yeon Doo yang ditelpon sang anak. Maklumlah Yeol tak pernah menghubungi ayahnya. Ibu Yeon Doo,”Apa kamu melihat anakmu ketika kamu pergi ke sekolah ?”. Ayah Yeol,”Enggak. Itu semua salahku. Kau tahulah”. Ayah Yeol pun menyinggung tentang lamarannya. Namun ibu Yeon Doo tak terlalu menggubrisnya. Ibu Yeon Doo berusaha untuk menguatkan ayah Yeol yang harus menghadapi anaknya yang berwatak keras. Saat hendak pergi ke sekolah. Pihak Gobal tiba2 saja mendatangi Yeon Doo.

Pihak Gobal News meminta agar Yeon Doo ingin melakukan wawancara. Namun Yeon Doo tak ingin melakukannya karena teringat perkataan ibunya. Dong Jae berusaha untuk memberikan susu kesukaan Yeon Doo. Namun Yeon Doo menolaknya. Kemudian ibu Kepsek pun bertemu dengan ayah Ha Joon di kantornya. Mereka berbicang di kantor ibu Kepsek. Ibu Kepsek mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ayah Ha Joon karena sudah membantu pembangunan lab SMA Sevit. Ibu Kepsek berjanji akan membuat Ha Joon dalam keadaan yang baik, selama berada di SMA Sevit. Kemudian ayah Ha Joon menyinggung tentang Ha Joon yang sulit masuk ke universitas yang dipilih oleh sang ayah. Mendengar hal itu ibu kepsek menjadi terdiam. Saat berjalan, tanpa sengaja Yeon Doo melihat Ha Joon dihajar oleh ayahnya di halaman parkir Sevit. Ha Joon pun berdarah. Tak tega melihat Ha Joon, Yeon Doo bersembunyi dan memanggil nama Ha Joon. Setelah memukul Ha Joon hingga berdarah, sang ayah menyuruh sang anak untuk fokus dalam belajar.  Setelah ayah Ha Joon pergi, Yeon Doo menghampiri Ha Joon.


Namun Ha Joon langsung saja pergi. Saat bertemu dengan Ha Joon di kantin. Yeon Doo memberikannya sebuah obat untuk mengobati lukanya. Yeon Doo,”Kamu pikir bahwa saya lebih setia dari yang kamu pikirkan. Saya enggak akan mengatakan apapun. Jadi janganlah kuatir”. Kemudian Ha Joon memandang obat yang diberikan Yeon Doo di tangannya. Yeon Doo hanya terdiam di ruangan Baek Ho, karena anak2 Baek Ho tak ingin terlibat Cheerleading. Yeol juga sempat prihatin dengan gaya termenung Yeon Doo. Kemudian Ha Joon pun berdiri di depan Yeon Doo. Ha Joon,”Karenamu, kita tak bisa mendapat poin juga. Sekarang apa yang harus saya lakukan ? Tentang Cheerleading atau apapun itu..”. Yeon Doo nampaknya senang mendengar ajakan Ha Joon itu. Kemudian Yeon Doo mendatangi guru Tae Bum yang akan keluar dari SMA Sevit.


Yeon Doo mengungkit seandainya dirinya melakukan wawacara dengan media Gobal. Maka itu bisa membantu guru Tae Bum. Namun Tae Bum marah mendengarnya, Tae Bum,”Kamu jangan pernah melakukan wawancara, oke ?”. Yeon Doo sedih melihat gurunya. Tae Bum,”Jika kamu ingin membantuku kamu harus belajar matematika lebih dalam lagi”. Yeol pun memandang hujan di asrama Sevit. Dia mengingat perkataan Ha Joon saat itu. Kala itu, Ha Joon mengatakan sosok Yeon Doo yang berbeda. Kemudian Yeol teringat perkataan Yeon Doo.


Saat itu Yeon Doo mengatakan tak ingin melihat ketidakadilan menimpa guru Tae Bum. Perkataan Yeon Doo yang membekas di hati Yeol yakni,”Ini bukanlah perbedaan dari bagaimana orang dewasa yang kau benci memandangmu”. Yeon Doo pun dance sendirian di ruangan Baek Ho. Yeon Doo merasa kesepian melakukan latihannya sendiri di ruangan Baek Ho. Tak lama Yeon Doo menemukan sebuah poster bertuliskan,”Mencari yang punya suara hati”.


Yeon Doo pun teringat masa kebersamaannya dengan guru Tae Bum. Kemudian Yeon Doo meninggalkan ruangan Baek Ho. Namun Yeon Doo tak melihat payung yang diberikan oleh Ha Joon. Melihat hujan Yeon Doo duduk sejenak, dan Yeol pun datang. Yeol,”Kamu salah jika kamu pikir saya datang kesini untuk memberikanmu sebuah payung”. Yeon Doo,”Saya sudah tahu itu”. Kemudian Yeol duduk disamping Yeon Doo. Yeol pun meminta maaf. Yeol,”Saya bilang kamu mencoba untuk terlibat denga rasa keadilan yang tak berguna”. Yeon Doo,”Enggak, kamu mungkin benar tentang itu. Saya memulai sesuatu hal dimana saya enggak bisa bertanggung jawab. Saya mengakhirinya dengan tak bisa membantu guru Yang”. Yeon Doo mengungkapkan perasaaan yang merasa kecil di depan para guru. Yeon Doo merasa kecil seperti itu semenjak dia masuk ke SMA Sevit.


Yeol,”Yah… saya kira kau tangguh..”. Yeon Doo mengaku tak punya ide tenang masa depannya. Yeol menasehati,”lakukan apa yang kamu suka lakukan sekarang. Jika kamu melakukan apa yang kamu suka lakukan sekarang. Suatu hari kamu mungkin ingin menjadi sesuatu”. Yeon Doo tersenyum mendengar perkataan Yeol itu. Yeon Doo pun ingin melakukan saran dari Yeol itu. Yeon Doo,”Saya akan melanjutkan melakukan apa yang saya sukai mulai dari sekarang”.


Yeol menatap manis Yeon Doo. Kemudian Yeol memberikan payungnya ke Yeon Doo. Namun Yeol tak ingin satu payung bersama Yeon Doo. Yeol takut dia nanti kena masalah karena hal itu, hmmm entah apa maksud Yeol itu. Kemudian Yeol pun kembali ke asrama, dan Yeon Doo bingung dengan perkataan Yeol itu. Yeon Doo pun kembali melanjutkan belajar di SMA Sevit. Sesaat di teringat perkataan tuan Joo (dari dinas pendidikan). Saat itu, tuan Joo datang ke SMA Sevit, karena mendapat kiriman foto Yeon Doo.

Sementara itu, guru Tae Bum masih asyik memberikan pelajaran matematika di kelasnya. Yeon Doo sadar yang mengirimkan fotonya dulu ke dinas pendidikan adalah guru Tae Bum. Di depan pintu, ibu kepsek serta guru Soo Yong sedang menunggu diluar. Tae Bum mengucapkan salam perpisahan, Tae Bum,”Sampai jumpa di kelas berikutnya”.  Tae Bum pergi bersama ibu kepsek serta guru Soo Yong. Yeon Doo yang sedih mengejar guru Tae Bum, dan menghentikannya. Yeon Doo berkata di depan guru Tae Bum,”Guru. Saya sudah menemukan teman dimana Saya bisa melakukan apapun. Namun saya mungkin sudah menemukan hal kedua baru saja. Orang dewasa yang selalu disampingku enggak perduli apapun itu. Terima Kasih” . Tak lama Yeon Doo dengan yakin mendatangi wartawan dari pihak Gobal News. Yeon Doo hendak memberikan konfirmasi tentang SMA Sevit yang  sudah melakukan spesifikasi  khusus buat para siswa mereka.

Lanjut episode 6