.

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) episode 10 Part 2

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) episode 10 Part 2

Soo Ah meminta maaf karena memanfaatkan phobia yang dimiliki oleh Dong Jae saat bertanding di lapangan basket dulu. Soo Ah menyadari dirinya sudah banyak berbuat jahat ke Dong Jae. Dong Jae,”Kamu biasanya enggak minta maaf”. Soo Ah menyadari dirinya yang memiliki sifat yang buruk. Soo Ah,”Saya minta maaf, Ha Dong Jae”. Sebaliknya di kamar Yeol anggota klub Cheerleading masih bercanda dengan si Yeol di RS. Kemudian Yeon Doo hendak mengambil air. Saat Yeon Doo membuka pintu kamar Yeol, dia menemukan surat dari Soo Ah buat dirinya. Yeon Doo pun membuka surat tersebut. Setelah membaca surat Soo Ah itu, Yeon Doo memanggil semua temannya yang keasyikan bercanda. Yeon Doo merasa ada yang aneh dengan Soo Ah.


Kemudian Yeon Doo memberikan surat itu ke Yeol serta kawan2nya yang lain. Semuanya membaca surat Soo Ah itu. Dong Jae menemani Soo Ah hingga malam hari. Soo Ah pun mengucapkan terima kasih karena Dong Jae telah menemaninya hingga larut malam. Soo Ah,”Terima kasih, Saya punya ingatan yang baik yang akan kubawa”. Dong Jae merasa aneh dengan perkataan Soo Ah. Dong Jae mengira Soo Ah akan kembali ke asrama Sevit. Soo Ah,”Saya harus berhenti disuatu tempat”. Soo Ah pun berharap Dong Jae bisa mengatasi masalah phobianya bersentuhan dengan orang lain. Kemudian Soo Ah berkata aneh,” Kemudian, Saya akan pergi pertama kali. Terima kasih banyak”. Kemudian Soo Ah hendak pergi. Tak lama Yeon Doo menelpon Dong Jae . Yeon Doo,”Dong Jae, kita punya masalah. Sesuatu yang aneh ada pada Kwon Soo Ah”.


Nampaknya teman2 klub Cheerleading serta Yeon Doo sudah mengetahui bahwa Soo Ah sudah hendak mengakhiri hidupnya. Dong Jae,”Kwon Soo Ah ? Dia baik2 saja. Dia bersamaku beberapa menit lalu”. Dong Jae pun tersadar nampaknya Soo Ah hendak melakukan sesuatu yang aneh. Tanpa berpikir panjang, Dong Jae langsung mencari Soo Ah. Sebaliknya ibu Soo Ah bertemu dengan ibu Kepsek. Kepsek Sevit,”Kami memiliki bukti nyata bahwa Soo Ah yang mencurinya. Dia bahkan melukai teman sekelasnya, Kim Yeol”. Ibu Kepsek merasa sulit menganggap semuanya seperti tak pernah terjadi. Ibu Soo Ah pun mengungkit hadiah yang diberikannya ke ibu Kepsek, sejak awal saat Soo Ah masuk ke Sevit. Semuanya agar ibu Kepsek bisa tutup mulut.


Ibu Soo Ah mengancam akan membongkar semua pemberiannya itu. Ibu Soo Ah meminta ibu Kepsek menyelesaikan pemindahan sekolah Soo Ah ke luar negeri. Ibu Soo Ah,”Saya tak mau dia memiliki catatan yang jelek di sekolah ini”. Ibu Kepsek,”Berdasarkan aturannya, dia akan menerima poin nol di ujian tengah semester bahasa Inggrisnya”. Ibu Kepsek bahkan ingin menghukum Soo Ah untuk terlibat dengan pelayanan sosial. Bagi Ibu Kepsek, Soo Ah dan ibunya telah melewati batas aturan yang berlaku. Ibu Kepsek,”Sangat terlambat bagiku untuk melindungi kalian”.  Tak lama ibu Soo mendapat telepon bahwa Soo Ah sudah menghilang. Ibu Soo Ah terkejut mendengar anaknya sudah menghilang. Semua anak2 Cheerleading pun keluar dari rumah sakit, termasuk Yeol. Mereka cemas hendak mencari Soo Ah. Mereka takut bila Soo Ah akan berbuat yang tidak2. Anak Cheerleading,”Bagaimana bisa tak ada taksi ?”.


Anak2 Cheerleading yang cewek serta Yeon Doo menangis, karena takut Soo Ah akan bunuh diri. Soo sendiri sedang berjalan menyusuri jalan setelah berpisah dengan Dong Jae. Dalam surat itu, Soo Ah meminta maaf atas semua yang dilakukannya. Soo Ah tak tahu mengapa sulit baginya untuk mengucapkan kata maaf itu. Soo Ah bingung apa harus meminta maaf atau berterima kasih. Soo Ah tak tahu bagaimana cara meminta bantuan saat merasa sendiri. Dulunya, Soo Ah merasa dengan fokus belajar dan mendapat nilai yang baik akan membuatnya bahagia. Kini Soo Ah menyadari dengan hanya fokus pada nilai semata justru semakin membuatnya tidak bahagia. Soo Ah heran mengapa dirinya semakin terasa ingin mati lemas. Soo Ah membenci dirinya yang hidup hanya mengejar nilai, tanpa memperhatikan orang sekitarnya. Apalagi setelah Soo Ah banyak berbuat curang.


Soo Ah menuliskan,”Saya membenci diriku sendiri menjadi seperti itu. Jadi saya takkan mengambilnya lagi. Yeon Doo, Kita disuruh untuk menjadi bahagia hari ini untuk menjadi bahagia besok. Jangan percaya kebohongan itu yang dilakukan oleh orang dewasa. Jangan lupa bahwa kalian akan bahagia besok hanya jika kalian bahagia hari ini. Saya minta maaf kepadamu dan Kim Yeol. Saya juga minta maaf ke guru Yang dan murid yang lain. Saya berharap permintaan maafku tidak terlalu terlambat. Saya berharap tak ada lagi orang yang menderita karenaku. Selamat tinggal”.


Semua kenangan pahit  yang pernah dilakukan Soo Ah pun terlintas terhadap teman2 di klub Cheerleading, termasuk kenangan indah Soo Ah bersama Yeon Doo dan teman2 Cheerleading. Kembali ke Soo Ah. Soo Ah pun berada di sebuah jalan dengan penuh perasaan penghakiman, tertuduh, rasa bersalah, dan perasaan seperti melakukan dosa yang tak terampuni. Sementara itu, ibu Soo Ah serta Direktur Lee sangat cemas menantikan kabar Soo Ah yang hilang. Tak lama ibu Soo Ah mendapat sms dari anaknya. SMS Soo Ah bertuliskan,”Ibu..Saya minta maaf  saya enggak bisa hidup sesuai harapan2mu. Bahkan jika itu harus dilakukan dengan tak pantas. Saya senang kamu mengingatku Saya pernah meraih peringkat satu. Saya ingin membuat keinginanmu menjadi nyata setidaknya satu kali”. Ibu Soo Ah pun kaget melihat sms dari anaknya itu. Semua anak2 Cheerleading pun cemas mencari Soo Ah di jalan2 kota. Hyo Sik dan Da Mi,”Soo Ah, Kwon Soo Ah!”, demikian pula dengan Jae Young serta Na Yeon cemas mencari Soo Ah. Semua anak2 Cheerleading berkumpul, namun mereka tetap tak menemukan Soo Ah. Da Mi sangat cemas, Da Mi,”Ini gila, Seandainya saja saya tidak mengunggah video tersebut”. Hyo Sik,”Enggak2, Saya juga bertanggung jawab”.


Tak lama muncullah sosok Da Mi yang menggungah video CCTV Soo Ah ke portal online SMA Sevit melalui laptop Yeon Doo. Ini supaya tindakan Soo Ah itu mendapat perhatian dari banyak siswa SMA Sevit. Jae Young serta Na Yeon juga menyesal telah membiarkan video CCTV Soo Ah itu diunggah. Ha Joon pun teringat kenangannya yang melihat Soo Ah mabuk dulu. Saat itu Soo Ah merasa seperti kepalanya hendak memakan hatinya. Akhirnya Ha Joon menyuruh teman2nya untuk tetap mencari Soo Ah. Yeon Doo serta Yeol pun masih mencari Soo Ah. Yeon Doo,”Dia takkan melakukan hal bodoh, kan ?”. Yeon Doo takut sesuatu yang buruk menimpa Soo Ah. Yeon Doo teringat saat dirinya mengancam akan membeberkan semua kejahatan yang dilakuan Soo Ah — ke siswa Sevit, guru, serta ibunya. Yeon Doo menyesal telah membenci Soo Ah, yang harus melalui masa sulit karena tekanan ibunya. Yeol juga merasa dirinya sudah menekan Soo Ah terlalu jauh. Dong Jae pun terus mencari keberadaan Soo Ah.


Sementara itu, Soo Ah terus saja menyebrang di jalan tanpa memperhatikan mobil yang lewat. Akhirnya Dong Jae berhasil melihat Soo Ah yang menyebrang tanpa perduli lagi dengan mobil yang lewat. Yeol serta Yeon Doo juga berhasil menemukan Soo Ah. Akhirnya sebuah mobil hendak menabrak Soo Ah. Melihat mobil itu, Soo Ah hanya terdiam. Untungnya Dong Jae yang sigap langsung memegang tangan Soo Ah, dan menariknya. Demi menolong Soo Ah, Dong Jae pun berhasil melawan phobianya menyentuh orang. Dong Jae menarik Soo Ah jatuh kedalam dekapannya. Soo Ah pun menangis di dalam pelukan Dong Jae. Yeol serta Yeon Doo lega melihat Soo Ah berhasil diselamatkan oleh Dong Jae. Nafas Dong Jae sempat  terengah2 berhasil menyentuh Soo Ah. Soo Ah melampiaskan tangisannya dipelukan hangat Dong Jae. Dong Jae bahkan bisa memegang pundak Soo Ah dengan erat. Semua orang menyaksikan Dong Jae menyelamatkan Soo Ah. Kemudian anak2 Cheerleading pun berkumpul.


Soo Ah sendiri belum masuk ke SMA Sevit, dan belum bisa menerima tamu. Yeol,”Kami pergi kemarin tapi berbalik”. Na Yeon berharap Yeon Doo bisa bertemu dengan Soo Ah. Tak lama Yeon Doo datang dan memberitahukan dirinya yang belum bisa bertemu dengan Soo Ah. Yeon Doo,”Dia perlu istirahat sekarang”. Yeol pun penasaran dengan kondisi Soo Ah sekarang. Sementara itu, Yeon Doo pun berjalan bersama Dong Jae. Yeon Doo menyentuh Dong Jae, dan Dong Jae tak bereaksi apapun alias tak takut ataupun berkeringat. Yeon Doo heran bagaimana Dong Jae bisa mengatasi phobia terhadap sentuhan fisiknya itu. Dong Jae juga tak tahu mengapa dirinya bisa sembuh. Yeon Doo,”Kapan dia akan membiarkan kita melihatnya lagi ?”. Yeon Doo sendiri berada di rumah sakit mewah, ibu Soo Ah menyuruh Direktur Lee untuk segera mempersiapkan sekolah Soo Ah keluar negeri Korea Selatan.


Ibu Soo Ah meminta Soo Ah untuk tetap tenang. Ibu Soo Ah,”Sekali kamu belajar ke luar negeri, semuanya akan baik. Saya akan mengatasi segalanya, jadi janganlah kuatir”. Disisi lain, murid2 Sevit membicarakan Soo Ah yang memiliki gangguan mental. Mereka percaya hal itu karena Soo Ah berani mencuri soal ujian di USB guru Soo Yong. Mendengar Soo Ah dicap sebagai orang berpenyakit mental, anak2 klub Cheerleading marah. Da Mi,”Apa kamu lihat dengan mata kepalamu sendiri bahwa Soo Ah punya penyakit mental ?”. Tae Pyung pun marah. Jae Young juga marah, Jae Young,”Kamu semuanya sempurna yah tanpa cacat ?”. Na Yeon menjelaskan Soo Ah yang sudah menyesali semua perbuatannya. Tae Pyung,”Kita semua pernah membuat kesalahan”. Na Yeon,”Saat ada hal2 yang sulit, kami akan memberikanmu bantuan”. Anak2 Cheerleading marah anak2 Sevit yang mengejek Soo Ah dan tak memberi perhatian dengan teman mereka satu sama lain. Malahan senang jika Soo Ah pergi, sehingga peringkat mereka bisa naik peringkat.


Murid itu heran dengan anak2 Cheerleading yang mencampuri urusan Soo Ah. Hyo Sik marah mendengarnya. Hyo Sik,”Bro, apa kamu pikir kami adalah orang asing baginya ?. Kami semua adalah tim dan semuanya teman”. Hyo Sik memperingatkan murid2 Sevit itu untuk tak lagi menjelek2-an anak2 klub Cheerleading. Sebaliknya Direktur Lee berterima kasih ke ibu Kepsek karena telah memberikan ijin transfer sekolah Soo Ah. Ibu Kepsek,”Sekarang masalahku klub Cheerleading”. Karena Soo Ah tak ada lagi, ibu kepsek berencana untuk menghentikan klub Cheerleading. Namun guru Soo Yong menjelaskan dinas pendidikan tetap mengamati perkembangan klub Cheerleading di Sevit. Sementara itu, klub Cheerleading tetap melakukan latihan. Namun Hyo Sik merasa sulit latihan karena tak ada Soo Ah. Hyo Sik merasa tangannya terasa kosong tanpa kehadiran Soo Ah.


Tak lama guru Tae Bum datang dan memberitahukan bahwa Soo Ah hendak pergi ke luar negeri. Tae Bum,”Soo Ah memutuskan untuk pergi ke luar negeri”. Tae Bum tahu Soo Ah sulit kembali lagi ke Sevit sehingga memutuskan hal tersebut. Mendengarnya anak Cheerleading merasa kecewa. Soo Ah sendiri menyendiri di RS mewah ditemani Direktur Lee. Tak lama Direktur Lee melihat pesan di hp Soo Ah. Direktur Lee,”Saya pikir kau memiliki pesan penting”. Kemudian Soo Ah melihat isi pesannya. Di dalamnya, Soo Ah melihat Jae Young serta Na Yeon bergaya lucu. Jae Young serta Na Yeon berkata,”Lihatlah ? Kami tak terlihat baik tanpamu”. Jae Young serta Na Yeon meminta Soo Ah untuk kembali lagi ke klub Cheerleading. Soo Ah tersenyum melihat rekamannya. Tak lama Soo Ah mendapat kiriman rekaman video dari anak2 Cheerleading.  Soo Ah semangat untuk melihatnya.


Kali ini dari Dong Jae, Hyo Sik, Ha Joon, Joon Soo, Da Mi, dll. Dong Jae bergaya di depan Soo Ah, dan tak lama Jae Young naik ke paha Dong Jae. Dong Jae berkata,”Terima kasih buatmu, sekarang saya bisa melakukannya. Kau adalah penerbang tim kita. Cepatlah kembali. Yeon Doo juga adalah penerbang, namun dia sungguh berat”. Yeon Doo pun marah mendengar ucapan anak2 Cheerleading itu. Kemudian Ha Joon pun mengirimkan videonya dan meminta Soo Ah untuk kembali. Tak lama semua anak2 Cheerleading pun mengirimkan video lucunya yang meminya Soo Ah kembali ke klub Cheerleading. Tak lama Da Mi mengirimkan video lucunya yang menyesal telah mengunggah video Soo Ah itu. Hyo Sik juga meminta maaf telah mengunggah video Soo Ah. Hyo Sik berkata,”Saya minta maaf Soo Ah. Kembalilah segera. Kami merindukanmu. Kita enggak punya seorang penerbang”. Soo Ah tersenyum melihatnya. Tak lama Yeol pun memberikan videonya. Yeol memperlihatkan catatan pentingnya sebagai peringkat satu.


Yeol berkata,”Saya akan membagikannya hanya buatmu. Kembalilah segera. Kau tahu kita hanya dapat sekali kesempatan kan ?”. Selain itu, di dalam video itu Yeol juga meminta maaf. Soo Ah tersenyum melihatnya. Beberapa waktu kemudian, Soo Ah menjadi bisa keluar dari rumah sakit dan sehat. Tak lama Yeon Doo mengirimkan video yang berupa kumpulan foto dirinya bersama Soo Ah sewaktu di asrama Sevit dulu. Kemudian berkumpulah semua anak2 klub Cheerleading, yang meminta Soo Ah untuk kembali lagi. Yeon Doo berkata di video,”Kwon Soo Ah, Apa kau tahu betapa sulitnya bagiku ? Saya sungguh membenciumu, tapi…Saya tak bisa sungguh membencimu diwaktu yang sama. Itu karena ingatan ini. Kamu tidaklah sendiri. Bagimu ini adalah teman2 yang akan melakukan banyak hal bersamamu. Disinilah guru akan berada disampingmu tak perduli apapun itu. Kami akan memperlihatkan padamu bagaima meminta bantuan. Jadi cepatlah kembali segera”.


Dan muncullah guru Tae Bum serta pelatih Jung Ah. Soo Ah pun menangis terharu atas semua video kiriman yang diberikan padanya dari anak2 Cheerleading. Yeon Doo pun sempat jengkel pasalnya klub Cheerleading Sevit ini bisa berdiri karena ide dari Soo Ah.

Lanjut episode 11