.

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) Episode 12 Part2 (END)

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) Episode 12 Part2 (END)

Soo Ah meminta Yeon Doo untuk tak menyerah dengan apa yang menimpa klub Cheerleading. Soo Ah juga meminta Yeon Doo untuk tak lari. Yeon Doo berjanji akan hal tersebut. Semua anak2 Cheerleading kembali berkumpul di ruang kelas. Maklumlah esok hari adalah kompetisi regional Cheerleading. Hyo Sik,”Kang Yeon Doo, apa yang akan kau lakukan ?”. Yeon Doo,”Saya ingin di panggung bersama dengan kami semua”. Tae Pyung,”Jadi kau ingin kita semua berkeompetisi besok ?”. Da Mi takut semua temannya akan menyerah dengan kompetisi Cheerleading itu. Akhirnya Yeon Doo mengambil langkah, Yeon Doo,”Jam 10:30 besok pagi, 30 menit sebelum kompetisi. Saya akan menunggu kalian di arena”.


Bila semua temannya ingin berkompetisi Cheerleading, Yeon Doo meminta semua temannya untuk bertemu di arena kompetisi besok. Yeol,”Jika sungguh ingin melakukan ini, bergabunglah dengan kita”. Bila teman2 Yeon Doo tak ingin bergabung besok, Yeon Doo meminta untuk tak mendatangkan orang lain sebagai pengganti mereka. Yeon Doo ingin menghormati semua pilihan teman2nya. Yeol serta Yeon Doo berjalan bersama. Inilah tindakan terbaik yang bisa Yeon Doo lakukan untuk klub Cheerleading. Selama dua bulan setelah klub Cheerleading terbentuk ada banyak hal yang terjadi. Ada banyak kejadian yang menyesakkan, namun ada pula kenangan yang membahagiakan. Yeon Doo sempat mengkhawatirkan Ha Joon, apakah tetap akan datang besok di arena kompetisi Cheerleading. Yeol berjanji akan membawa Ha Joon besok. Yeol,”Dia harus ada di panggung”. Saat dini hari, Yeol hendak keluar dari asrama Sevit.


Tak lama Yeon Doo datang dan menegur Yeol. Yeon Doo ingin bersama Yeol pergi mendatangi rumah Ha Joon. Akhirnya Yeol dan Yeon Doo berada di halaman parkiran apartemen Ha Joon. Yeol serta Yeon Doo datang pagi agar tak kedapatan ayah Ha Joon yang pergi ke pertemuan main golf pagi hari. Yeon Doo ragu bila Ha Joon tak di rumah. Namun Yeol yakin Ha Joon pasti di apartemennya. Tak lama Yeol melihat ayah Ha Joon keluar dari apartemennya bersama ibu Ha Joon. Yeon Doo serta Yeol pun masuk ke apartemen Ha Joon, dan Yeon Doo menekan tombol alarm apartemen. Ha Joon mendengar bunyi alarm itu dan tersadar. Ha Joon menyuruh bibinya untuk membuka pintunya. Akhirnya Ha Joon keluar dari apartemennya karena alarm kebakaran itu. Dan didepan pintu apartemen, Yeol sudah menunggu. Ha Joon pun lari bersama Yeol dan ahjumma penjaganya berteriak karena Ha Joon kabur dari apartemennya.


Akhirnya bibi itu menelpon tuan Seo. Yeon Doo, Yeol, Ha Joon berlari bersama menuju arena kompetisi. Melihat mobil ayahnya, Ha Joon menyuruh Yeol serta Yeon Doo untuk pergi duluan karena Ha Joon ingin berbicara dengan ayahnya. Ha Joon pun berbicara dengan ayahnya, sementara Yeon Doo serta Yeol menunggu Ha Joon disisi jalan yang lain. Yeon Doo gelisah dengan Ha Joon yang tak kunjung pula datang. Kemudian Yeol berkata,”Mobil ayah Ha Joon diparkir disana”. Yeon Doo ingin kembali ke tempat Ha Joon. Namun Yeol meminta Yeon Doo untuk membiarkan Ha Joon melakukan apa yang diingikannya dengan cara Ha Joon sendiri. Yeol,”Namun kita harus mempercayainya dan menunggunya disini sekarang”. Kembali ke ayah Ha Joon dan anaknya. Ayah Ha Joon ingin anaknya kembali ke apartemen. Namun Ha Joon menolak karena dia ingin bersama temannya untuk berkompetisi. Mendengarnya, ayah Ha Joon ingin menampar anaknya.


Namun Ha Joon langsung menahan  tangan ayahnya. Ha Joon,”Ayah saya tidak akan dipukuli olehmu lagi”. Kemudian Ha Joon memperlihatkan luka sayatan di lengannya. Luka sayatan itu diperbuat Ha Joon saat ingin bunuh diri. Ketakutan Ha Joon dengan ayahnya justru membuatnya ingin bunuh diri. Ha Joon,”Saya mencoba untuk melukai diriku sendiri. Saya memotong diriku sendiri. Apa kau tahu kenapa saya melakukan itu ?”. Setiap kali, ayah Ha Joon memukulnya, Ha joon merasa membenci dirinya sendiri serasa ingin mati saja. Ha Joon merasa seperti orang yang tak berguna. Kini Ha Joon tak ingin merasakan hal itu lagi. Ha Joon sangat membenci tingkah ayahnya itu. Karena itu, Ha Joon ingin melampiaskannya balas dendamnya ke ayahnya dengan melukai dirinya sendiri. Sekarang, Ha Joon tak ingin membenci dirinya lagi. Ha Joon menegaskan ke ayahnya bahwa dia bukanlah tempat pelampiasan kemarahan sang ayah.


Ha Joon menantang ayahnya untuk melakukan apapun yang diinginkannya, namun Ha Joon tegas kepada ayahnya, Ha Joon,”Saya enggak takut denganmu lagi”.  Ha Joon tak mendengarkan lagi perkataan ayahnya. Kemudian Ha Joon, Yeon Doo, serta Yeol bergegas untuk pergi ke arena kompetisi. Di arena  itu, klub Cheerleading dari SMA2 Seoul sudah mempersiapkan diri mereka. Yeon Doo tak melihat teman2 Cheerleadingnya. Yeon Doo,”Saya kira yang lainnya malah enggak datang”. Tanpa sengaja, Ha Joon melihat teman2 Cheerleadingnya yang lain. Dengan nafas yang terengah2 anak2 Cheerleading yang lain datang ke Ha Joon, Yeol, serta Yeon Doo. Soo Ah,”Hey, Dua menit sudah berlalu”. Hyo Sik,”Kami ada disisi lain dan menunggumu”.  Da Mi mengira Yeon Doo tak jadi datang. Tae Pyung pun menyuruh teman2 mereka untuk segera bersiap2.


Hyo Sik bersemangat untuk melakukan kegiatan Cheerleading itu, dan memenangkan kompetisinya. Namun tiba2 saja ada pengumuman dari panitia yang melarang klub Cheerleading dari Sevit untuk bergabung dalam kompetisi tersebut. Yeon Doo tak habis pikir klubnya dilarang untuk bertanding. Yeon Doo,”Guru kami memberitahukan kami dia sudah mendaftarkan kami”. Panitia,”Dia mendaftarkan timnya, namun sekolahmu membatalkan pendaftarannya”. Da Mi berusaha membujuk panitia agar klub Cheerleading dibiarkan untuk mendaftar dalam kompetisi itu. Hyo Sik meminta panitia untuk sekali saja melanggar aturan kompetisi itu.  Jae Young juga marah ke panitia. Panitia,”Tapi aturan adalah aturan”. Anak2 Cheerleading menjadi kesal saat mendengar panitia berkata seperti itu.


Tak lama pelatih Jung Ah muncul dan meminta panitia untuk mendaftarkan SMA Sevit. Kemudian pelatih Jung Ah memperkenalkan dirinya yang adalah seorang anggota komite Cheerleading. Namun panitia tetap tak mengijinkan Cheerleading Sevit untuk masuk dalam kompetisi. Pelatih Jung Ah berusaha untuk mengunakan posisinya itu. Tanpa basa basi, pelatih Jung Ah menyuruh anak Cheerleading Sevit untk bersiap diri untuk ikut dalam kompetisi. Dan pelatih Jung Ah pun berurusan dengan pihak panitia. Pelatih Jung Ah pun berbicara dengan panitia. Jung Ah,”Apa kau serius enggak tahu siapa saya..”. Pelatih Jung Ah pun berlutut di depan panitia untuk mengijinkan anak2 Sevit bertanding. Di depan panitia, pelatih Jung berlutut mengemis. Jung Ah menjelaskan bagaimana anak2 Cheerleading Sevit yang mendapat larangan dari orang tua mereka, namun tetap datang dengan harapan untuk tetap berkompetisi. Jung Ah,”Setidaknya, kita membiarkan mereka ke atas panggung”.


Di ruang ganti, Ha Joon serta Yeon Doo pun tetap melakukan pemanasan. Tak lama Tae Pyung datang dan mengatakan ada masalah. Yeon Doo serta anak2 Cheerleading Sevit pun melihat panggung dan menyaksikan lawan mereka yang sangat mahir dalam formasi Cheerleading. Yeon Doo tak menyangka semua kemampuan klub Cheerleading di kompetisi itu sangat hebat. Soo Ah,”Bagaimana bisa Direktur Lee berpikir kita bisa mengalahkan mereka ?”. Hyo Sik terkagum2 melihat aksi klub Cheerleading itu. Da Mi,”Penitia2 bahkan tak melihat kita”. Yeon Doo berusaha untuk menguatkan kembali temannya. Yeon Doo,”Teman2, apa kita datang kesini hanya untuk memenangkan tempat pertama ?”. Yeon Doo menyuruh anak2 Cheerleading Sevit saling memandang satu salam lain tak patah semangat, dan menikmati lomba Cheerleading itu sendiri. Yeon Doo menaruh tangannya ke tengah diikuti teman2 yang lain, dan mereka kembali percaya diri untuk menang.


Kemudian panitia mengudang penampilan dari anak2 Cheerleading Sevit Baek Ho. Guru Tae Bum serta pelatih Jung Ah menyaksikan aksi panggung dari anak2 Cheerleading Sevit Baek Ho. Yeon Doo dan dari anak2 Cheerleading Sevit Baek Ho pun masuk arena. Namun para hadirin yang hadir meledek mereka terkait kasus dengan Dinas Pendidikan. Yeon Doo dan dari anak2 Cheerleading Sevit Baek Ho tak gentar. Yeon Doo memangil temannya2 dan mereka saling berpegas. Mereka menggemgam tangan satu sama lain serta memberi salam kepada penonton. Kemudian semua anak2 Cheerleading mengambil  posisi kereka masing2 kecuali Hyo Sik. Hyo Sik lupa dengan posisinya karena gugup. Kemudian Ha Joon pun memanggil Hyo Sik, dan Hyo Sik baru sadar posisinya sudah salah.


Tae Bum pun memberanikan diri, dan berteriak kepada anak2 Cheerleading,”Anak2. Enggak perduli apa yang mereka katakan, kalian yang terbaik!”. Jung Ah menyemangati anak2 dari anak2 Cheerleading Sevit. Melihat tingkah guru Tae Bum serta Jung Ah, dari anak2 Cheerleading Sevit kembali bersemangat. Musik pun diputar. Dan anak2 Cheerleading Sevit pun memulai gaya dance mereka sesuai yang diajarkan oleh pelatih Jung Ah.  Soo Ah serta Yeon Doo dan Da Mi kembali dijadikan penerbang untuk anak2 Cheerleading Sevit. Semua anak2 Cheerleading Sevit menikmati aksi panggung mereka untuk kompetisi tersebut. Penonton bersorak2 melihat aksi anak2 Cheerleading Sevit. Kemudian anak2 Cheerleading Sevit pun mengangkat spanduk bertuliskan,”Kami bersorak hari ini buat Saya hari ini”. Setelah kompetisi itu, munculah masa silam saat Baek Ho serta Real King berkelahi. Yeon Doo mengingat saat dirinya yang akan berumur 18 tahun. Kisah lampau saat pelatih Jung Ah menghukum anak2 Cheerleading karena mereka berkelahi, dan setelahnya anak2 Cheerleading menjadi bahagia.


Yeon Doo merasa dewasa kembali setelah mengenal teman2nya di klub Cheerleading. Mungkin anak2 Cheerleading akan membuat kesalahan dan terluka karena mereka belum berpengalaman.  Anak2 Cheerleading Sevit tak menyesal membuat kesalahan karena mereka sudah mencoba yang terbaik untuk bahagia hari ini. Anak2 Cheerleading Sevit kembali berkumpul di ruangan klub. Mereka bahagia karena berhasil berkompetisi di kompetisi Cheerleading regional. Yeol sempat membanggakan dirinya bersama Ha Joon. Hyo Sik tak menyangka orang2 bersorak atas penampilan mereka. Sementara itu, seorang murid lewat dan meledek anak2 Cheerleading Sevit. Pasalnya mereka terlihat bahagia padahal hanya mendapat peringkat terakhir di kompetisi regional. Soo Ah,”Aii, bagaimana bisa saya berpikri untuk membangun spesifikasiku dengan Cheerleading ?”. Dong Jae memprediksi anak2 Cheerleading Sevit sudah sudah ajalnya berada di posisi paling bawah. Mendengarnya semua anak2 Cheerleading tertawa.


Di ruang dapur asrama Sevit, Ha Joon sedang makan permen. Yeon Doo duduk bersama Ha Joon, Ha Joon memperlihatkan dua permen beruang yang semakin dekat. Ha Joon mengisahkan bagaimana beruang jantan yang berusaha menjauh dari beruang betina. Namun beruang betina terus berusaha mendekati beruang jantan merah, dan keduanya akhirnya dekat. Namun beruang jantan merah merasa terluka karena dia sudah memiliki perasaan terhadap beruang betina. Beruang jantan merah itu berusaha belajar untuk mencintai meskipun tahu dirinya akan terluka. Akhirnya beruang jantan itupun berterima kasih kepada beruang betina. Yeon Doo sendiri mulai mengerti yang dimaksud beruang jantan merah itu adalah perasaan Ha Joon. Ha Joon berbaring sendiri di ruang latihan. Tak lama Yeol datang.


Yeol serta Ha Joon pun bercanda bersama di ruang latihan itu. Sementara itu, ayah Ha Joon mendapat hukuman atas tindak pidana penyiksaan anak2. Dan ternyata ayah Ha Joon kedapatan mengalami gangguan kejiwaan sehingga melakukan hal itu. Ayah Ha Joon pun mendapat perawatan di rumah sakit karena gangguan kejiwaannya itu. Sementara itu, ibu Soo Ah mendapat juga mendapat investigasi pihak kepolisian terkait korupsinya. Karena kasus ibunya itu, Soo Ah menjadi tak ingin lagi banyak bicara dengan ibunya seperti dulu. Meskipun ibunya sedang diinvestigasi, aneh Soo Ah terlihat bahagia. Untuk berkomunikasi dengan ibunya, Soo Ah hanya mengirimkannya sebuah video. Dalam video itu Soo Ah berkata,”Ibu, bergembiralah. Saya minta maaf dan saya selalu mencintaimu”. Ibu Soo Ah bahagia melihat video anaknya itu. Sementara itu, guru Soo Yong yang selalu menderita karena penyiksaan Ibu Kepsek malah berbahagia. Berbahagia karena guru Soo Yong menjadi pengganti ibu Kepsek.


Guru Soo Yong tak menyangka dia begitu cepat menjadi Kepsek Sevit. Anak2 Real King tetap menjadi siswa dengan peringkat bawah. Sedangkan ank2 Baek Ho tetap menjadi anak dengan peringkat yang baik. Namun anak2 Baek Ho serta Real King sudah berteman baik satu sama lain. Yeol bahkan mengajak anak2 real King makan bersama. Sementara itu guru Tae Bum dan Jung Ah tetap kembali mengajar di Sevit dan memperbaharui kontraknya. Guru Tae Bum pun menggantikan posisi guru Soo Yong yang mengatur anak Sevit. Dan saat itu guru Tae Bum memburu anak2 Cheerleading Sevit yang nakal padanya. Yeo Doo bertanya ke Yeol,”Ngomong2 dimana Dong Jae dan Soo Ah ?”. Ternyata Dong Jae sedang berkompetisi basket. Dong Jae kembali ke klub basket karena basket membuatnya bahagia. Dong Jae kembali ke posisinya yang dipuja oleh banyak murid2 perempuan karena kehebatannya bermain basket. Ternyata saat Dong Jae bertanding, dia ditemani oleh Soo Ah. Soo Ah menggantikan posisi Yeon Doo, dan mulai menjalin hubungan dengan Dong Jae.


Sementara itu ibu Yeon Doo dan ayah Yeol kembali memulai untuk saling mencintai kembali. Padahal awalnya Yeol menantang hubungan mereka. Terlihat bagaimana ayah Yeol dan ibu Yeon Doo memasak masakan buat Yeol serta Yeon Doo. Yeol  kini tak menantang hubungan cinta ayahnya dan Yeon Doo. Kemudian munculah pertemuan ayah Yeol dan Yeol di mobil. Ayah Yeol,”Bertumbuh tua tidak selalu berarti menjadi dewasa. Saat saya bercerai ibumu dan saya sangatlah tak dewasa”. Saat ayah Yeol bercerai, dia merasa tak bisa bisa membesarkan Yeol. Karena itu, ayah Yeol malah membiarkan Yeol diasuh oleh neneknya dan banyak melukai Yeol. Kini ayah tak ingin melukai Yeol lagi. Ayah Yeol ingin Yeol menjadi seorang dewasa yang keren. Tak lama ayah Yeol mendapat telepon. Yeol tanpa sengaja melihat cincin di laci mobil ayahnya. Cincin sebenarnya ingin digunakan ayah Yeol untuk melamar ibu Yeon Doo. Di dalamnya, Yeol membaca kertas yang ditulis oleh Ibu Yeon Doo.


Ibu Yeon Doo menuliskan perasaan bahagianya saat menerima cincin dari ayah Yeol. Ibu Yeon Doo menuliskan,”Saya menghormati pilihanmu akan menyerah dengan pernikahan itu demi kebahagiaan anakmu. Dan saya mencintaimu”. Yeol pun memandang ayah yang sedang menelpon klien bisnisnya. Karena alasan itu, Yeol menerima ayahnya berhubungan kembali dengan ibu Yeon Doo. Terlihat Yeon Doo dan Yeol mulai menjalin persaudaraan. Kembali ke masa sekarang, dimana Yeol sedang sibuk  menelpon untuk mengurus urusan adopsi keluarganya di Amerika Serikat. Yeol,”Sepertinya ayahku akan menikah kembali, jadi saya coba siap2”. Saat Yeon Doo mendatangi Yeol, Yeol berusaha untuk menyembunyikan hal itu. Yeon Doo mengira Yeol berselingkuh. Tak lama Ha Joon datang, dan dia meminta Yeon Doo berpaling padanya bila Yeol berselingkuh. Yeon Doo,”Kami masih tak menyerah dengan cinta kami”. Nampaknya Yeol serta Yeon Doo masih menjalin cinta. Kemudian datanglah semua anak2 Cheerleading Sevit. Dan drama ini pun berakhir dengan sambutan dari para anak2 klub Cheerleading di Korea.

TAMAT