.

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) Episode 12 Part 1

Sinopsis Drama Sassy Go Go (cheer up) Episode 12 Part 1

Yeol datang  ruang latihan dan marah ke Ha Joon karena dia keluar dari klub Cheerleading. Yeol ingin tahu alasan Ha Joon keluar apakah karena Yeon Doo. Ha Joon,”Apa yang akan kau lakukan jika itu karena dia ?”. Dulunya, Ha Joon tak menyangka bahwa perempuan yang disukai oleh Yeol adalah Yeon Doo. Yeol juga berteriak dan  berkata semestinya Ha Joon juga mengatakan perasaannya itu. Ha Joon meminta Yeol untuk tak mengurusi urusannya, meskipun terlihat seperti seorang pengecut. Ha Joon pun pergi dari hadapan Yeol. Tingkat emosi Ha Joon naik hingga ke ujung kepalanya. Ha Joon masuk ke sebuah ruangan kelas Sevit, dan berteriak keras untuk melampiaskan emosinya yang sudah marah dengan sobat karibnya. Ha Joon menendang semua bangku sekolah, dan memukul cermin yang ada didepannya dengan kepalan tangan.


Ha Joon keluar dari ruang kelasnya, dan bertemu dengan Yeon Doo. Tangan Ha Joon begitu terluka, dan tanpa sengaja Ha Joon bertemu dengan Yeon Doo. Yeon Doo ingin tahu mengapa Ha Joon keluar dari klub Cheerleading. Namun tanpa sengaja, Yeon Doo melihat tangan Ha Joon yang terluka. Yeon Doo tahu Ha Joon merasakan sakit, Ha Joon akui dirinya yang begitu sakit. Namun sebenarnya bukan sakit di dalam fisik, melainkan psikis Ha Joon. Ha Joon tak banyak bicara ke Yeon Doo, dan memintanya untuk tak mengikutinya lagi saat ini. Ha Joon pun pergi dari hadapan Yeon Doo. Yeol merenung di ruang latihan, sementara Ha Joon merenung di kamarnya. Di kamar Yeol merenungkan perkataan Ha Joon. Ha Joon yang sudah pasrah akan cintanya kepada Yeon Doo. Karena Yeol yang sudah tak bisa melepaskan cinta Yeon Doo.


Ha Joon tak bisa berbuat apapun atas cinta mati si Yeol terhadap Yeon Doo. Keesokan harinya, Yeol sudah tak memiliki hubungan yang baik dengan Ha Joon. Saat jam makan siang SMA Sevit, Yeon Doo mengajak Yeol untuk makan siang bersamanya. Namun Yeol menolaknya, Yeol,”Saya minta maaf, tapi Saya tak pikir Saya bisa makan siang dengan mu hari ini”. Yeol tak bisa mengabaikan Ha Joon. Akhirnya Yeol mendatangi Ha Joon yang termenung di ruang latihan Sevit. Yeol heran mengapa Ha Joon tinggal lama di ruangan itu. Ha Joon meminta Yeol untuk mengurusi urusannya sendiri. Yeol,”Apa yang kau katakan sebelumnya benar. Enggak perduli berapa lama saya memikirkannya. Saya enggak bisa berhenti menyukai Kang Yeon Doo sekarang”. Meskipun rasa cinta Yeol sungguh besar ke Yeon Doo, Yeol juga tak bisa kehilangan sobat baiknya itu.


Yeol bingung akan seperti apa sikapnya sekarang. Ha Joon,”Saya akan menjaga perasaanku padanya. Saya bisa melakukannya. Itu bukan kesepakatan yang besar”. Namun Yeol tak ingin Ha Joon melakukan hal itu. Yeol meminta Ha Joon agar keduanya saling memberikan waktu untuk memikirkan hubungan kedepan mereka antara cinta dan persahabatan. Setelah berbincang dengan Yeol, Ha Joon menerima telepon dari bapaknya. Ayah Ha Joon bertanya apakah anaknya sudah berhenti dari aktifitas klubnya. Saat ayah Ha Joon menanyakan itu, Ha Joon memandang Yeon Doo yang bermain bersama dengan teman2 klub Cheerleading. Meskipun dalam hati yang berat, Ha Joon mengaku ke ayahnya sudah berhenti dari aktifitas klub Cheerleading. Ha Joon,”Jadi peganglah janjimu tak merusak klub Cheerleading”. Kemudian ayah Ha Joon bertemu dengan Presiden Lee. Presiden Lee memberitahukan akan adanya tim inspeksi yang datang untuk menyelidiki kasus di SMA Sevit.  Presiden Lee  itu senang ayah Ha Joon telah mengelurkan Ha Joon dari klub Cheerleading. Dalam pembicaraaan itu, nampaknya akan ada masalah yang terjadi dengan pembetukan klub Cheerleading Sevit.


Saat Soo Ah sedang membersihkan di sekolahnya, tanpa sengaja Soo Ah bertemu dengan ibunya. Ibu Soo Ah tak menyangkan anaknya rela membersihkan lantai ruangan kelas Sevit hanya untuk diijinkan masuk ke dalam sekolah itu. Soo Ah heran dengan ibunya yang tiba2 datang ke sekolah. Ibu Soo Ah,”Saya datang kesini untuk bertemu dengan Kepsek”. Untuk menenangkan hati ibunya, Soo Ah mengungkapan keadaanya dirinya di sekolah semakin baik. Karena Soo Ah kini telah memiliki pergaulan yang baik dengan temannya. Ditambah lagi prestasi akademik Soo Ah semakin meningkat.  Soo Ah pun meminta ibunya untuk jangan terlalu sering datang ke sekolah Sevit. Soo Ah juga meminta ibunya untuk berhenti bertemu dengan Kepsek Sevit. Soo Ah berharap tak ada lagi kesalahan yang dibuatnya hingga bisa tamat dari SMA Sevit.


Namun ibu Soo Ah tak terlalu setuju dengan permintaan anaknya itu. Ibu Soo Ah pun bertemu dengan ibu Kepsek. Ibu Soo Ah,”Saya bergegas kesini secepatnya setelah mendenar inpeksi. Kamu tahu bahwa kita ada di perhahu yang sama kan ?”. Ibu Kepsek berniat untuk segera menghilangkan bukti terkait adanya spesifikasi perbedaan serta kebohongan nilai murid2 di tubuh SMA Sevit. Ibu Soo Ah tahu bukti yang paling besar ada di klub Cheerleading. Ibu Soo Ah juga  berusaha keras untuk menghilangkan bukti spesifikasi murid Sevit , dengan bertemu satu demi satu orang tua di klub Baek Ho.   Ibu Soo Ah berusaha menyakinkan wali klub Baek Ho untuk tutup mulut. Ibu Soo Ah ingin menghapus semua bukti itu untuk Soo Ah anaknya tercinta.  Tak lama berapa tim inspeksi dari dinas pendidikan datang ke SMA Sevit. Tim inspeksi dinas pendidikan itu pun bertemu dengan beberapa orang tua murid klub Cheerleading.


Para wali Baek Ho mengaku sebenarnya tak setuju dengan pembentukan klub Cheerleading dan telah protes ke kepsek. Namun karena ibu Soo Ah meminta mereka untuk berkumpul bersama, akhirnya mereka menerima anak2 mereka masuk klub Cheerleading. Orang tua Jae Young,”Kamu hanya berpikir bahwa anak kami berpartisipasi dengan tidak bersalah disebuh klub”. Orang tua murid lain juga mengatakan anak mereka sudah dimanfatkan untuk menunjang prestasi Soo Ah untuk masuk ke Ivy Language. Melihat semua keterangan wali murid, penyidik merasa bukti2 yang sudah cocok. Ibu Soo Ah sendiri tak bisa berkata2 apapun.


Sementara itu, anak2 klub Cheerleading tetap malakukan latihan mereka menyambut kompetisi Cheerleading regional. Tae Pyung, Jae Young, dan teman2 lainnya berhasil melakukan gerakan formasi  mereka dengan benar. Dan mereka bangga akan hal itu.  Tae Pyung yakin klub Cheerleading mereka akan bisa tembus di tempat pertama kompetisi Cheerleading nanti. Pelatih Jung Ah merasa mungkin klub Cheerleading Sevit menempati peringkat dua. Mendengarnya anak2 klub Cheerleading marah. Anak2 Cheerleading yakin mereka bisa mendapat peringkat pertama. Namun Jung Ah merasa tempat kedua. Tiba2 saja Hyo Sik  melihat di dunia maya tentang klub Cheerleading mereka yang menjadi topik pembicaraan utama di internet. Guru Yang tak percaya pasalnya klub Cheerleading Sevit bahkan belum pernah berkompetisi apapun. Soo Ah,”Artikel tentang klub Cheerleading kita merebak luas di semua web”. Akhirnya semua anak2 Cheerleading pun melihat hp mereka untuk memastikan hal itu. Tak lama Da Mi datang dan memberitahukan adanya sebuah pengumuman di mading Sevit. Semua anak2 Cheerleading melihat pengumuman itu dan ternyata pengumuman klub Cheerleading yang dibubarkan.


Semua kaget melihatnya, Tae Pyung ragu klub mereka bisa berkompetisi di kompetisi Cheerleading regional. Soo Ah,”Ini karena inpektur dari Dinas Pendidikan beberapa hati lalu”. Yeol pun tahu klub Cheerleading mereka dalam pembicaraan karena adanya spesifikas siswa yang dilakukan ibu Soo Ah. Guru Yang meminta semua anak Cheerleading untuk kembali ke ruangan klub untuk melihat apa yang akan terjadi. Soo Ah menelpon ibunya. Ibu Soo Ah meminta anaknya untuk tak kuatir. Soo Ah takut karena hasil inspeksinya sangat buruk buat klub Cheerleading. Ibu Soo Ah,”Ibumu akan menangani semuanya janganlah kuatir tentang apapun”. Di kantornya, Ibu Kepsek sedang mengepak barang2nya dibantu guru Soo Yong. Untuk sementara Presiden Lee meminta guru Soo Yong untuk menjadi kepala sekolah sementara di Sevit.


Guru Soo Yong nampaknya bahagia karena menggantikan posisi ibu Kepsek sementara. Guru Soo Yong,”Saya akan melakukan beberapa pengaturan setelah Anda pergi”. Ibu Kepsek pun curiga guru Soo Yong adalah orang yang melaporkan semua hal yang terjadi di Sevit ke dinas pendidikan. Ibu Kepsek tak menyangka dia akan diberhentikan dari posisinya sebagai kepala sekolah Sevit. Tak lama guru Tae Bum serta pelatih Jung Ah datang. Tae Bum,”Mengapa klub Cheerleading kami dibubarkan ?”. Kepsek,”Klub Cheerleading bodoh itu”. Guru Soo Yong menyuruh Tae Bum untuk diam. Guru Soo Yong memberitahukan Ibu Kepsek dipecat oleh pihak SMA Sevit karena terlibat dalam spesifikasi murid2 lewat klub Cheerleading. Pelatih Jung Ah meminta ibu Kepsek untuk bertanggung jawab atas klub Cheerleading itu. Jung Ah,”Anak2 itu sudah bekerja keras tanpa selama sebulan untuk latihan”. Guru Soo Yong angkat bicara bahwa Ibu Kepsek kini bukanlah orang yang harus bertanggung jawab buat klub Cheerleading. Kemudian guru Yang dan Jung Ah berkumpul untuk minum bersama.


Guru Tae Bum minum banyak Soju, Jung Ah,”Saya adalah orang yang akan dipecat, kenapa kau minun sangat banyak ?”. Tae Bum,”Guru Nam, tidakkah kau marah. Kau sudah bekerja keras hingga sekarang ?”. Guru Yang tak menyangka guru nam akan dipecat. Pelatih Nam tak bisa berbuat apa2 lagi, karena klub Cheerleading sudah tidak ada di SMA Sevit. Guru Yang berterima kasih karena sudah mengenal pelatih Jung Ah. Tae Bum,”Nilai.. spesifikasi. Anak2 yang tak tahu apapun namun berubah banyak melalui klub Cheerleading”. Tae Bum tak menyangka melalui klub Cheerleading anak2 muridnya berkelahi, tertawa, menangis bersama. Melihat anak2 muridnya di Cheerleading membuat guru Tae Bum merasa ada banyak hal yang berbeda. Disisi lain, pelatih Junjg Ah juga kuatir bila murid2nya tak bisa berkompetisi lagi di klub Cheerleading dan justru akan kecewa karena hal itu. Jung Ah,”Saya ngerasa kasihan buat mereka”.


Kemudian semua anak2 Cheerleading kecuali Ha Joon, Jung Ah, Tae Bum berkumpul di ruangan klub. Tae Bum,”Ini sungguh memalukan, namun guru Nam akan meninggalkan kita”. Yeon Doo tak setuju karena kompetisi Cheerleading tinggal beberapa hari lagi. Guru Tae Bum mengaku tak bisa berbuat apa2 karena keputusan pembubaran klub Cheerleading Sevit adalah keputusan dari Dinas Pendidikan. Semua anak2 Cheerleading menjadi sedih mendengarnya. Pelatih Jung Ah meminta semua muridnya untuk melupakan segala yang sulit selama belajar di klub Cheerleading, apalagi saat pelatih Jung Ah mengomel. Namun pelatih Jung Ah meminta semua anak2 Cheerleading mengingat semua hal2 yang menyenangkan selama belajar di klub Cheerleading. Timbal baliknya, Jung Ah juga akan tetap mengingat semua kenangan dirinya saat melatih tim Cheerleading SMA Sevit.


Bagi pelatih Jung Ah semua kenangan indah di Sevit akan menjadi ingatan yang berarti di hati pelatih Jung Ah. Semua anak2 Sevit menjadi sedih mendengarnya. Cheerleading adalah usaha tulus dalam hati untuk membuat orang lain bersorak atau terhibur, itulah pesan pelatih Jung Ah. Pelatih Jung juga meminta semua anak2 Cheerleading untuk saling menghibur satu sama lain. Semua anak2 Cheerleading menangis mendengar perkataan pelatih Jung Ah itu. Pelatih Jung Ah meminta semua anak2 Cheerleading untuk tetap tegar. Kemudian Pelatih Jung Ah mengucapkan salam perpisahan kepada semua anak2 Cheerleading, dan anak2 Cheerleading sedih karena pelatih Jung Ah pergi. Guru Tae Bum pun mengejar pelatih Jung Ah di depan pintu klub Cheerleading, dan diikuti oleh semua anak2 Cheerleading. Yeon Doo memanggil pelatih Jung Ah sambil mengucapkan terima kasihnya, dan diikuti oleh murid2 lainnya serta salam kepada pelatih Jung.


Pelatih Jung Ah pun pergi. Kemudian Ha joon melihat pengumuman pembubaran klub Cheerleading. Beberapa murid bergosip tentang keberadaan klub Cheerleading yang dibentuk untuk menguntungkan Soo Ah. Murid,”Tapi saya lihat semua anak2 disana menangis”. Kemudian Ha Joon mendatangi kantor ayahnya. Ha Joon mendengar pembicaraan ayahnya yang menjadi dalang dalam pembubaran klub Cheerleading Sevit di dinas pendidikan. Ha Joon,”Kamu melakukan itu ayah. Apakah yang menyebabkan klub Cheerleading dibubarkan ?”. Ha Joon tak menyangka ayahnya melakukan hal itu, Ha Joon pun berani marah di depan ayahnya. Namun ayah Ha Joon tak mengangap penting keluhan Ha Joon, dan menyuruhnya untuk segera kembali ke sekolah. Ha Joon tak bisa percaya lagi dengan ayahnya.


Dulunya Ha Joon berpikiran bisa melindungi klub Cheerleading setelah pergi dari klub itu. Ha Joon,”Saya kira saya bisa membantu teman2ku juga. Jadi kenapa bisa kau melakukan ini ?”. Ayah Ha Joon,”Diam. Ini semua untuk melindungimu!”. Ayah Ha Joo mengaku sulit melindungi klub Cheerleading karena perintah Dinas Pendidikan. Ha Joon tahu ayahnya melakukan semua itu karena takut tindak korupsi sang ayah di Sevit akan diekspos ke media. Ayah Ha Joon marah mendengar hal itu dan langsung menampar Ha Joon. Ayah Ha Joon,”Kamu, yang tidak tahu tentang dunia. Apa yang kamu baru saja bilang ?”. Yeon Doo pun bersama Yeol. Yeon Doo,”Apakah menjadi 18 tahun sungguh sulit buat semua orang ?”. Yeon Doo tak bersemangat karena harus menjalani kesulitan di klub serta masalah percintaan ibunya. Yeol tahu satu masalah akan muncul lagi saat masalah sebelumnya sudah terselesaikan. Yeon Doo,”Kim Yeol Apa kau punya hal lain yang kau kuatirkan juga ?”. Yeol,”Enggak saya hanya bilang saja..”. Di pikiran Yeon Doo terlintas dia harus melakukan yang terbaik saat melakukan apa yang disenanginya. Di pikiran Yeon Doo juga terlintas pikiran untuk berusaha yang terbaik saat temannya membutuhkan bantuan.


Namun kini Yeon Doo merasa sulit untuk menemukan jawaban2 atas semua pertanyaan2 itu. Yeol pun meminta maaf karena dia juga tak tahu cara menjawab pertanyaan2 di kepala Yeon Doo. Semua anak2 Cheerleading berkumpul bersama. Hyo Sik,”Jadi apa kita harus menyerah untuk kompetisi regional sekarang ?”. Jae Young juga bingung dengan nasib klub Cheerleading mereka. Da Mi meminta anak2 klub Baek Ho untuk menyuruh orang tua mereka membantu klub Cheerleading. Soo Ah,”Saya minta maaf mengecewakan kalian, namun itu sulit dilakukan. Dinas Pendidikan adalah lembaga yang membubarkan klub kita”. Tae Pyung juga merasa klub Cheerleading sulit untuk berkompetisi lagi, soalnya ibu Tae Pyung menyuruhnya untuk tak pernah lagi memikirkan tentang klub Cheerleading. Yeol,”Tak perduli apapun yang kita katakan, orang2 akan berpikir kita melakukan karena spesifikasi kita”.


Da Mi kesal klub Cheerleading tak bisa lagi ikut kompetisi regional. Awalnya Yeon Doo akui ikut klub Cheerleading hanya untuk mengembalikan klub Real King. Yeon Doo tak menyangka sekarang baik anak2 Real King serta Baek Ho bertumbuh dan menyukai kegiatan Cheerleading. Yeon Doo tak menyangka sangat menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama anak2 klub Cheerleading. Yeon Doo kecewa Dinas Pendidikan membubarkan klub Cheerleading tanpa mendengarkan pendapat2  mereka. Yeon Doo tahu apa yang semua anak2 klub Cheerleading rasakan yang ingin ikut kompetisi Cheerleading ataupun menyerah dengan klub mereka. Namun karena kompetisinya masih tinggal beberapa hari, Yeon Doo meminta anak2 klub Cheerleading tidak cepat memutuskan apa yang terjadi buat klub mereka. Keesokan harinya anak Cheerleading kembali melakukan aktifitas mereka di sekolah.


Ha Joon tak datang sekolah. Guru Tae Bum meminta semua murid tak terpengaruh dengan kekacauan yang terjadi di Sevit. Guru Tae Bum meminta para murid2 untuk fokus dalam hal2 yang penting buat mereka. Yeon Doo ingin tahu Ha Joon yang tak hadir. Guru Tae Bum menjelaskan Ha Joon kini sedang berada di rumahnya untuk istirahat beberapa hari, karena sedang tak sehat. Guru Yang,”Itu enggak ada yang serius, jadi jangalah kuatir”. Ha Joon sendiri bukan istrirahat, namun dikurung di rumahnya. Munculah momen saat Ha Joon bertengkar dengan ayahnya di kantor tadi. Ayah Ha Joon mengambil Hp Ha Joon karena dia takut bila Ha Joon keluar akan membuat masalah. Ayah Ha Joon menyuruhnya untuk tinggal di rumah. Ayah Ha Joon,”Sementara kau dirumah, Saya menyiapkan karya tulismu untuk belajar di luar negeri”.


Kembali  ke masa sekarang, dimana Yeol datang ke rumah Ha Joon. Namun pihak keamanan mengatakan Ha Joon tak ada di rumah karena pergi ke rumah sakit. Ha Joon menyadari kehadiran yeol di rumahnya. Namun Yeol tak percaya, Yeol yakin Ha Joon di rumah. Kemudian Yeol datang ke kantor ayah Ha Joon untuk bertemu dengan Ha Joon. Yeol,”Saya dengar dia sakit, tapi saya kuatir bagaimana dia bisa sakit, jadi saya datang kesini”. Ayah Ha Joon,”Dia baik2 saja. Jangan kuatir dan kembalilah ke sekolah”. Yeol mengungkapkan ke ayah Ha Joon tentang keiinginan Ha Joon yang sangat ingin berkompetisi regional Cheerleading. Ayah Ha Joon menjelaskan anaknya sudah berhenti dari kegiatan Cheerleading. Ayah Ha Joon memberitahukan bahwa dirinyalah yang menyuruh Ha Joon untuk segera berhenti dari klub Cheerleading. Ayah Ha Joon beralasan melakukan itu agar Ha Joon tak banyak menghabiskan waktu di klub Cheerleading, dan melakukan hal2 yang sia2. Yeol kaget mendengarnya, Yeol,”kau adalah orang yang memaksanya berhenti ?”.


Ayah Ha Joon menyuruh Yeol untuk segera keluar dari ruangannya. Sementara Yeol terlihat penuh emosi melihat  gaya mendidik ala ayah Ha Joon itu. Dengan berani, Yeol menyuruh ayah Ha Joon berhenti memukul anaknya. Yeol,”Bahkan jika kau ayahnya kamu enggak punya hak untuk berlaku kasar dengan anakmu. Itu bukan cinta”. Di kamarnya, Yeon Doo tak bisa tidur sehingga pergi ke ruangan laundry. Tak lam Soo Ah datang dan duduk disampingnya. Soo Ah heran dengan Yeon Doo. Sekarang Yeon Doo hanya tenang dan diam tak protes kemana2 tentang klub Cheerleading yang ingin ikut kompetisi Regional. Yeon Doo yang Soo Ah kenal adalah orang yang berani protes dan percaya diri akan segalanya.


Yeon Doo menanggapi,”Apa kamu lebih menyukaiku yang seperti ini huh ?”. Soo Ah,”Enggak sama sekali. Semenjak kau terlalu tenang itu mengangguku lebih lagi”. Soo Ah berniat untuk membantu Yeon Doo. Yeon Doo,”Terima kasih, Kwon Soo Ah”. Yeon Doo berdiam diri sekarang karena dia takut bila tindakannya nanti malah akan melukai orang lain. Yeon Doo,”Bagaimana jika sesuatu terjadi kepada orang lain ?”

Lanjut part 2