.

Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 7 Part 1

Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 7 Part 1

Anak - anak Cheerleading memberikan dukungan mereka agar guru Tae Bum kembali. Itu diperlihatkan lewat pentas mereka di kompetisi Atletik SMA Sevit. Guru Tae Bum sedih mendengarnya, dan murid2 yang lain juga memberikan sorak sorai agar guru Yang bisa kembali lagi. Terlihat ibu Kepsek serta guru Soo Yong takut bila pihak dinas pendidikan yang melihat hal ini menjadi marah. Ibu Kepsek serta guru Soo Yong pun mengantarkan pihak dinas pendidikan keluar dari ruangan penampilan anak2 Cheerleading.


Sejenak Kepala Dinas Pendidikan berhenti, dan memberikan pujian atas penampilan anak2 Cheerleading SMA Sevit. Kemudian semua anak2 Cheerleading merayakan kesuksesan pentas mereka tadi  di ruang pertemuan Baek Ho. Perayaan ini dirayakan dengan acara makan2 enak. Namun Soo Ah memperlihatkan sikap acuhnya. Sementara teman2 yang lain kegirangan menyambut penampilan mereka yang disambut meriah oleh penonton. Hyo Sik,”He3x, Apa kalian lihat penontonnya ?”. Hyo Sik merasa mereka seperti seorang artis karena penonton memotret penampilan mereka. Pelatih Jung Ah serta guru Tae Bum juga hadir dalam perayaan klub Cheerleading. Tae Pyung juga merasa senang untuk pertama kalinya diatas panggung. Pasalnya banyak penonton yang bertepuk tangan atas penampilan mereka.

Guru Tae Bum sempat membahas mengapa anak2 Cheerleading membelanya di atas panggung. Namun pelatih Jung Ah berusaha untuk mengalihkan perhatian, dengan memuji penampilan klub Cheerleading SMA Sevit. Meskipun ada penampilan koreografi yang salah tadi. Selama klub Cheerleading sudah membuat penonton bersorak, itu adalah penampilan Cheerleading yang sejati—tegas pelatih Jung Ah. Mendengar hal itu, semua anggota Cheerleading bersorak kecuali Soo Ah. Di tengah kebahagian klub Cheerleading itu, Yeon Doo menyela,”Guru, Na Yeon dan Jae Young punya sesuatu yang ingin dikatakan pada Anda”.  Sambil menundukkan kepalanya, Jae Young mengucapkan permintaan maafnya kepada guru Tae Bum. Selain itu, Jae Young juga mengaku sudah bersalah kepada sang guru. Na Yeon juga melakukan hal yang sama, dan mengakui kesalahannya. Guru Tae Bum menerima permintaan maaf keduanya, serta mengucapkan terima kasih telah mengucapkan kata maaf.


Selain itu, guru Tae Bum juga mengucapkan terima kasih kepada anggota lain yang sudah memberikan penampilan terbaik mereka tadi di panggung. Jae Young memandang ke Soo Ah, Jae Young,”Soo Ah,”Kamu enggak punya sesuatu untuk dikatakan padanya ?”. Soo Ah memandang sinis dan berujar,”Enggak ada”. Mendengarnya, Jae Young menjadi sangat marah, dan menyindir Soo Ah yang memiliki perilaku kurang ajar kepada guru. Namun Yeon Doo berusaha merelai agar suasana yang bahagia tak menjadi murung karena tingkah Soo Ah. Tak lama ibu Kepsek serta guru Soo Yong datang, dan memanggil Yeon Doo, Na Yeon serta Ja Young ke kantornya. Da Mi cemas bila sesuatu yang buruk akan menimpa ketiganya. Pasalnya ibu Kepsek Sevit datang ke ruangan Baek Ho tadi dengan muka musam. Namun Ha Joon tak ingin lepas tangan dari nasib yang menimpa ketiga temannya. Ha Joon keluar dan mendatangi ibu Kepsek.

Ha Joon mengaku juga bertanggung jawab dalam aksi Cheerleading tadi—untuk mendukung kembalinya guru Tae Bum kembali ke Sevit. Tak lama kemudian Kim Yeol datang dan menghadap ke ibu kepsek. Kim Yeol juga mengaku bertanggung jawab dalam aksi Cheerleading tadi. Tak lama semua anak2 Real King serta Tae Pyung datang, kecuali Soo Ah. Mereka mengakui semuanya bertanggung jawab atas aksi Cheerleading tadi. Akhirnya ibu Kepsek tak bisa berkata apapun. Pasalnya ada banyak murid yang mendukung aksi guru Tae Bum. Ibu Kepsek serta guru Soo Yong pun kembali ke ruangan. Di ruangannya, ibu kepsek Sevit teringat akan perkataan kepala dinas pendidikan kepadanya. Saat itu Kepala Dinas pendidikan ingin melakukan investigasi ulang atas pemecatan guru Tae Bum. Di kamar asramanya, Ha Joon memandang obat yang diberikan oleh Yeon Doo kepadanya. Saat itu Yeon Doo memberikannya obat  ke Haa Joon – untuk mengobati lukanya setelah dipukuli habis oleh sang ayah. Tak lama Kim Yeol datang. Kim Yeol tak menyangka Ha Joon berani berurusan dengan ibu kepala sekolah.

Maklumlah Ha Joon begitu takut bila berhadapan masalah di Sevit, karena setelah itu akan dipukuli hingga babak belur oleh sang ayah. Kim Yeol penasaran mengapa Ha Joon melakukannya. Ho Joon mengaku melakukan hal tersebut hanya karena alasan “Hanya karena”. Ha Joon berkata,”Setelah melihat apa yang Kang Yeon Doo lakukan . Saya merasa malu, kalau enggak melangkah juga”. Kemudian investigasi ulang kembali dilangsungkan untuk menyelediki kasus guru Tae Bum. Di dalam ruangan berkumpulah Soo Ah, Na Yeon, serta Ja Young. Didampingi pihak dinas pendidikan, serta guru Tae Bum.  Dinas pendidikan,”Jadi apa yang kalian katakan sebelumnya adalah kebohongan”. Jae Young pun mengaku dia telah berbohong, dan telah terjadi kesalapahaman saat latihan Cheerleading bersama guru Tae Bum. Na Yeon pun memberikan pengakuan yang sama. Soo Ah tak mampu berkata apapun. Akhirnya komisi disiplin Dinas Pendidikan menyatakan guru Tae Bum tak bersalah  atas tuduhan kejahatan seksual yang dilakukannya.


Mendengar pernyataan dinas pendidikan tersebut. Na Yeon serta Ja Young menyambut bahagia. Kemudian Tae Bum pun bertemu dengan Ibu Kepsek Sevit di ruangannya. Ibu Kepsek Sevit terlihat jengkel dengan kembalinya lagi Tae Bum lagi ke SMA Sevit. Pasalnya kontrak  mengajar guru Tae Bum akan habis dalam dua bulan kedepan. Ibu Kepsek meminta Tae Bum untuk tetap diam  di hadapan para murid perihal kontrak mengajarnya itu. Namun dengan berani guru Tae Bum mengungkapkan prasangkanya, guru Tae Bum,”Anda sedang mencari tempat untuk mengeluarkan Kang Yeon Doo kan ?”. Dengan berani pula Tae Bum menyatakan dirinya yang akan melindungi Yeon Doo selama menjadi guru di Sevit. Setelah mengatakan hal itu guru Tae Bum pun keluar dari ruangannya. Di luar ruangan Yeon Doo, Yeol, serta Ha Joon menyambut kedatangan kembali guru Tae Bum di Sevit. Ha Joon,”Kami merindukanmu”. Tae Bum,”Yeah, Makasih”.

Yeon Doo mengajak guru Tae Bum untuk merayakan kembalinya ke Sevit. Guru Tae Bum pun pergi bersama Ha Joon, Yeol, serta Yeon Doo ke lantai atas SMA Sevit. Disana guru Tae Bum sudah disajikan masakan yang enak. Guru Tae Bum sempat marah soalnya ketiganya membawa makanan pesanan antar kedalam sekolah. Yeon Doo,”Guru! Bagaimana kau bisa menyerah dengan makanan seenak ini hanya karena point hukuman ?”. Akhirnya guru Tae Bum pun menikmati makanan pesan antar Jjajjangmyun yang dibeli oleh Yeon Doo, Yeol, serta Ha Joon. Keempatnya menikmati makan Jjajjangmyun dengan lahap. Terkadang Yeol mengganggu Yeon Doo yang sedang menikmati makan Jjajjangmyun. Tae Pyung pun keluar dari asramanya dan marah karena ada seseorang yang merusak buku catatannya.

Tae Pyung,”Yah tuhan buku catatanku”. Melihat Tae Pyung yang stress karena buku catatannya rusak, Yeon Doo menjadi heran dengan anak2 SMA Sevit. Dimana saat musim ujian, banyak para siswa SMA Sevit yang mencuri, merusak, bahkan mensabotase buku teks teman mereka. Yeon Doo penarasan dengan buku catatan yang dipunya oleh Mr nomor satu tepatnya Kim Yeol. Hanya sejenak, Yeon Doo berkata seperti itu, Yeol langsung melayangkan bukunya ke Yeon Doo, Yeol,”Aura yang sungguh berbeda, kan ?”. Yeon Doo pun tanpa ragu dan melihat buku catatan dari Kim Yeon. Bersama Dong Jae, Yeon Doo melihat buku catatan Yeol itu. Yeon Doo berpura2 tak kagum melihat buku catatan Yeol itu. Yeol mengira Yeon Doo membutuhkan buku catatannya, sehingga memberikannya buat Yeon Doo. Yeol mengatakan di dalam buku catatannya itu terdapat beberapa catatan penting, yang sangat berguna untuk ujian semester nanti. Yeon Doo bahagia mendengarnya, Yeon Doo meminta berapa harga atas buku catatan penting Yeol itu. Yeol,”Belikan aku barbeque tiga kali, dan jjajjangmyung sebanyak tiga kali, Okay ?”.


Terpaksalah Yeon Doo serta Dong Jae menatap sekilas buku catatan dari Kim Yeol tersebut. Yeol yang sudah cinta dengan Yeon Doo, bahkan rela mengajar Yeon Doo hingga larut malam. Saat Yeol menjelaskan beberapa pelajaran penting matematika, Yeon Doo malah tertidur. Menatap Yeon Doo yang tertidur, Yeol malah tersenyum. Yeon Doo serta Yeol belajar larut malam di ruangan laundry. Yeol pun membangunkan Yeon Doo. Yeol bahkan mengungkit peringkat Yeon Doo yang hanyalah 196. Yeon Doo mengaku sulit menyerap pelajaran akademik sehingga sulit untuk mendapatkan peringkat yang tinggi. Yeol heran mengapa Yeon Doo masuk ke SMA Sevit– yang lebih mengutamakan kecerdasaan akademik. Yeon Doo masuk ke Sevit hanya karena impian ibunya. Meskipun begitu, Yeon Doo juga tetap merasa tak enakan dengan ibunya. Pasalnya ibu Yeon Doo sudah membayar biaya sekolah  yang sangat mahal. Namun Yeon Doo hanya meraih peringkat ke 196.

Yeon Doo bahkan ragu apakah dirinya bisa naik kelas 2 SMA. Yeol melihat Yeon Doo yang begitu kuatir dengan nilainya. Yeon Doo merasa semua pelajar di Korea juga merasakan hal itu, yakni kuatir dengan nilai mereka. Yeon Doo merasa bahagia jika bisa saja mendapatkan peringkat ke 194. Yeol menyakinkan Yeon Doo bisa meraih peringkat nomor satu.  Asalkan Yeon Doo ingin diajar oleh Yeol. Yeon Doo pun memandang gantungan hpnya.  Yeon Doo yakin gantungan itu bisa membuat peringkatnya tak terjungkal ke 197. Tiba2 saja Jae Young juga masuk ke ruangan laundry itu. Yeon Doo serta Yeol berpura2 sedang tidur. Jae Young kaget mendapati Peringkat 1 dan 196 berkumpul bersama di ruangan laundry. Jae Young terpaksa datang ke ruangan laundry, pasalnya Soo Ah sudah memilih kamar mandi untuk belajar, dan tak boleh ada ganguan.


Soo Ah pun belajar super keras di kamar mandi agar bisa mendapat peringkat satu. Soo Ah belajar tanpa mengenal waktu. Tak lama hidung Soo Ah malah berdarah, namun dia tetap saja belajar tiada henti. Kemudian seluruh anak2 klub Baek Ho serta Real King berkumpul di ruangan klub Cheerleading mereka. Tae Pyung sempat mengajar Hyo Sik yang agak lamban dalam pelajaran. Yeol tak menyangka kedua anggota klub Baek Ho serta Real King sudah berkumpul bersama sebelum ujian tengah semester mereka dimulai. Jae Young,”Semenjak kita datang kesini setiap harinya, ini menjadi kebiasaan”. Da Mi memberitahukan peringkatnya 158. Mendengarnya Ja Yeong serta Na Yeon tertawa. Namun Soo Ah malah marah karena merasa terganggu. Na Yeon meminta Soo Ah untuk tetap tenang. Pasalnya Yeol yang peringkat 1 saja tetap  bersikap tenang tak gelisah. Soo Ah memandang Yeol cemburu, serta marah dan meninggalkan ruangan klub Cheerleading.


Saat Soo Ah keluar, tiba2 saja hidungnya mengeluarkan darah. Guru Tae Bum yang melihat hal itu langsung memberikan Soo Ah sebuah saputangan. Untuk menghentikan darah di hidung Soo Ah. Tae Bum serta Soo Ah pun bertemu. Tae Bum,”Soo Ah apa kamu tak tidur sepanjang hari ini ?”. Tae Bum menyarankan belajar memang baik, namun menjaga kesehatan tak kalah pentingnnya.   Soo Ah tetap bersikap acuh tak ingin meminta maaf kepada gurunya Tae Bum. Soo Ah bahkan berjanji akan mengembalikan sapu tangan Tae Bum yang digunakan untuk hidungnya yang berdarah. Dengan cueknya Soo Ah pun pergi. Namun Tae Bum memanggil Soo Ah. Tae Bum tahu Soo Ah mengalami kesendirian. Tae Bum,”Datanglah padaku kapanpun kamu memiliki waktu yang sulit”. Namun Soo Ah bersikeras dan mengatakan tak memiliki waktu seperti itu. Yeol masih tetap mengajarkan Yeon Doo pelajaran matematika – yang  mungkin keluar di ujian tengah semester nanti.


Namun dasar karena tak memiliki kesukaan dengan pelajaran akdemik, Yeon Doo malah tetap ketiduran. Yeol pun pergi, dan menaruh banyak buku di sekitar Yeon Doo agar sinar terik matahari tak menghalanginya. Yeol pun menaruh sebuah catatan di kepala Yeon Doo bertuliskan,”Apa kamu ingin pergi nonton setelah ujian tengah semester ?”. Di kelas, Yeol berusaha untuk mengirimkan sms ke Yeon Doo. Namun guru Tae Bum langsung memergokinya, dan mengambil hp Yeon Doo. Yeon Doo merasa tak bisa naik peringkat lagi tanpa gantungan di hpnya. Yeon Doo menangis karena kucing keberuntungannya diambul oleh guru Tae Bum. Yeon Doo menyalahkan Yeol bila harus turun peringkat ke peringkat 197. Agar membuat hati sang kekasih tenang, Yeol pun mendatangi kantor guru untuk mengambil gantungan kunci keberuntungan Yeon Doo. Yeol mendapatkan hp Yeon Doo di laci guru Tae Bum.

Melihat hp Yeon Doo, Yeol memandang manis gantungan kunci yang dimiliki Yeon Doo itu. Namun tak lama Yeol dipergoki sedang berada di ruangan guru. Aturan SMA Sevit, murid2 tak boleh memasuki ruangan guru selama mendekati ujian tengah semester. Terpaksalah Yeol diusir oleh salah satu staff guru Sevit. Di kantin, Yeon Doo begitu pusing karena kucing keberuntungannya harus diambil oleh guru Tae Bum. Tak lama Yeol datang. Mereka berbincang sejenak, dan Hyo Sik pun datang. Hyo Sik heran dengan Yeol serta Yeon Doo yang selalu bersama akhir2 ini. Untuk mengabadikan kebersamaan Yeon Doo dan Yeol. Hyo Sik berusaha merekam keduanya. Di belakangnnya terlihat guru Soo Yong yang sedang berbelanja di kantin. Sambil merekam, Hyo Sik bertanya,”Apakah kebenaran dari hubungan kedua orang ini ?”. Yeon Doo marah mendengarnya, dan mengejar Hyo Sik. Yeol berteriak ke Hyo Sik, jika Hyo Sik ingin mengetahui rahasia mereka berdua datang saja padanya.


Seusai istrirahat, guru So Yong kembali mengajar. Guru Soo Yong pun memberiakan hasil dari ujuan esai anak2 kelas 1 Sevit. Yeon Doo harus menerima kembali nilainya yang kurang. Kemudian Soo Ah kembali menerima nilai esainya, namun Soo Ah malah kembali mendapati tempat kedua. Kemudian guru So Yong memanggil nama Yeol. Yeol ternyata memiliki nilai yang paling tinggi. Guru So Yong menyuruh murid lain untuk bertepuk tangan. Guru So Yong,”Bagaimana kamu bisa sebagus ini menulis essai, juga ?”. Yeol hanya tersenyum. Soo Ah merasa sangat cemburu karena hanya mendapat peringkat kedua. Kemudian muncullah ingatan lalu Soo Ah. Dimana Direktur Lee menjadi begitu marah kepada Soo Ah, karena memiliki ujian yang sangat buruk. Direktur Lee,”Kamu tahu mereka mengambil setiap poin untuk mengambil peringkat”. Kembali ke masa sekarang, Soo Ah pun merobek habis nilai ujiannya itu.


Soo Ah protes ke guru Soo Yong mengenai perbedaan nilainya dengan Kim Yeol. Soo Yong menjelaskan,”Dia menulis essai yang sangat bagus”. Namun Soo Ah tak terima, dia ingin melihat essai dari Yeol sehingga menyebabkannya barada di tempat kedua.  Saat guru Soo Yong hendak memperlihatkan essai itu, Hyo Sik mendorong pintu, dan membuat guru So Yong terjatuh. Guru So Yong pun mengejar Hyo Sik yang nakal. Namun Soo Ah mengambil kesempatan itu untuk mengambil USB guru Soo Yong. Di kantornya guru Soo Yong sedang cemas untuk mencari usb-nya yang mirip beruang.

Lanjut ke part 2 yah.