Sinopsismu.blogspot.com - Sinopsis Drama Korea Please Come Back Mister Episode 1 Part 2
Yungsoo tiba di mall tempatnya bekerja dan langsung disemprot alat pemadam kebakaran oleh seorang wanita (seperti supplier pakaian). Wanita itu marah-marah pada Yungsoo karena berbohong padanya, padahal sebelumnya Yungsoo bilang kalau barangnya laris manis. Wanita itu bawa penjaga pergi. Yungsoo mengerti apa yang wanita itu maksud.
Yungsoo bergegas ke etalase dan melihat beberapa orang sedang mengganti supplier wanita itu dengan supplier merek lain (Kong Gui Moo Reu). Dia kaget supplier merek lain bisa masuk ke tokonya tanpa konfirmasi darinya. Dia pun menemui seseorang di tangga darurat.
Teman kerja Yungsoo itu memberitahu Yungsoo masuknya supplier Kong Gui Moo Reu dipindahkan ke pusat karena diminta direktur langsung. Ketika Yungsoo meminta nama orang yang memprovokatori, temannya itu bilang jika manajerial memutuskan mengambil “tindakan yang tepat”.
Yungsoo menyuruh temannya untuk menurunkan supplier Kong Gui Moo Reu. Dia akan bertanggun jawab, tapi temannya itu mengatakan jika Yungsoo sudah tidak melakukan. Mulainya mengetak, tanda kalau posisi Yungsoo sudah di-cut. Yungsoo ingat itu pasti gara-gara kue beras yang diberikan kepada Dahye di pemakaman Hwangchul.
Yungsoo menghubungi Dahye untuk membawakan kue beras yang sebelumnya diterimanya di pemakaman. Dia memberitahu kue beras itu bukan untuk mereka, melainkan untuk kepala departemen.
Obrolan Yungsoo itu secara sengaja direkam oleh supplier yang sakit hati pada Yungsoo yang telah meng-cut produknya begitu saja. Dia menghubungi wartawan untuk memberitahu kebusukan Seo Jin Mall.
Gitak menyerahkan restoran pada anak buahnya. Dia yang kepikiran ucapan Yiyun berniat pergi untuk membereskan sesuatu. Dia meminta Seungjae tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia baik-baik saja.
Yungsoo menemui Kepala Departemen untuk mengembalikan kue beras yang telah dibawa pulang istrinya. Kepala Departemen bertanya apa Yungsoo berpikir segala sesuatunya akan kembali, hanya jika dia mengembalikan kue berasnya? Dia meminta Yungsoo tidak menyalahkan siapa-siapa, dan fokus pada kinerjanya saja. Jika mereka berhasil, maka omzet pasti melejit lagi. Dia bertanya apa Yungsoo mengetahui alasannya Yungsoo terpental dari tim manajerial? Yungsoo tidak menjawabnya, tapi dia justru bertanya jam berapa makan malamnya?
Dahye menyuruh Yungsoo memberikan kue beras itu pada Kepala Departemen, lalu dia meminta maaf telah mengambilnya. Yungsoo meminta Dahye tidak menyalahkan diri sendiri, kesalahan berada di pundaknya. Kemudian dia minta izin tidak ikut makan malam bersama keluarga lagi. Wajah Dahye menunjukkan ketidaksukaannya Yungsoo selalu mendadak meninggalkan keluarga. Yungsoo meminta pengertian Dahye, dan berjanji mengajaknya ke luar negeri bersama putrinya.
Dahye mengatakan pada Yungsoo bahwa dirinya ingin pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya. Dia mau nambah momongan. Yungsoo meminta maaf. Dia tidak bisa, tapi lain kali pasti bisa. Dahye menyuruh Yungsoo tidak menjanjikan sesuatu yang tak bisa dipenuhinya. Dia merasa frustasi berada di posisi mengertikan kondisi Yungsoo terus. Dia ingin mereka berdua saling memahami. “Posisiku juga sulit. Aku juga tak bersenang-senang sendirian. Apa yang kulakukan semua demi keluarga!” Yungsoo meyakinkan.
Dahye menyenggol idealisme Yungsoo dalam bekerja, seolah-olah Yungsoo menjadi budak pekerjaan dan mengabaikan keluarganya. Yungsoo muntab. Dia mengangkat tangan kanannya, mau memukul Dahye yang dirasanya mulai terlalu menuntut. Tapi belum sampai tangan itu melayang di pipi Dahye, dia sadar dengan apa yang dilakukannya, lalu menurunkan tangannya. Dia menyalahkan Dahye yang terus-menerus menekannya.
Mata Dahye berair. Dia bertanya, “Inikah tujuanmu menikahiku?”
Dalam keadaan terikat, seorang pria menanyakan siap Gitak? Tanpa menjawabnya, Gitak meninju tembok di atas kepala pria itu hingga ambrol, sambil berkata, “Tak ada yang bekerja lebih baik daripada pukulan untuk pembohong! Kau punya masalah dengan itu?”
Anak buah Jaeguk melaporkan jika artikel tentang penyuapan berhasil dihentikannya, hanya saja masih ada sesuatu yang mengganggu dan akan diselesaikan dengan sedikit berdarah-darah. Pihak media akan mem-blow-up kesalahan itu. Jaeguk memberitahu orang-orang yang ada di depannya, “Intinya orang yang mampu menangani kesalahan yang salah satu dari kalian buat adalah Tuan Ko.” Dia menggeram dan menuding-nuding mereka dengan gunting: “Jika sampai saham mall-ku turun akan kupisahkan kepala dan badannya! Jika tidak mau hal buruk terjadi, maka hapus jejak kesalahan kalian!”
Gitak mengaku akan melepaskan pria itu jika mau memberinya informasi. Pria itu memohon pada Gitak untuk tidak membunuhnya.
Yungsoo dan Kepala Departemen berada di pertemuan dengan Tuan Choi. Yungsoo memberikan minuman untuk Tuan Choi, tapi Tuan Choi lebih suka minum air putih. Belakangan baru diketahui dari asistennya Tuan Choi, jika Tuan Choi tidak suka minum dan tidak suka main perempuan. Tuan Choi kesal. Dia pergi begitu saja. Tanpa mau mendengar penjelasan Kepala Departemen maupun Yungsoo, dia memutuskan takkan bekerja sama dengan Seo jin Mall.
Kepala Departemen mendamprat Yungsoo, “Sekarang apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat semuanya deal?” Yungsoo melongo, saat Kepala Departemen meninggalkannya. Dia menerima SMS dari Hana (nama putrinya Yungsoo) yang memintanya pulang dengan selamat dan menyemangatinya. Kata-kata itu berhasil memompa semangat Yungsoo.
Tenaga dalam Yungsoo keluar tiba-tiba. Dia mengejar mobil yang ditumpangi Tuan Choi dan anak buahnya. Kata-kata Hana begitu memengaruhinya. Dia juga ingat janjinya pada Dahye untuk ke luar negeri tahun depan di ulang tahun pernikahannya. Untung mobil yang Tuan Choi tumpangi berhenti kena lampu lalu lintas. Segera Yungsoo berdiri di depannya supaya Tuan Choi memberikannya kesempatan, satu kali saja.
Tuan Choi tidak bergeming, tapi ketika Yungsoo menceritakan bahwa dirinya datang ke pertemuan itu setelah membatalkan janjinya dengan Dahye yang ingin merayakan ulang tahun pernikahannya, Tuan Choi berubah pikiran. Tuan Choi akan memberikan kesempatan bagi Seo Jin Mall. Yungsoo berjanji takkan mengecewakan Lucia – merek pakaian yang Tuan Choi pakai. Tuan Choi meminta Yungsoo mengatur pertemuan lagi besok.
Gitak berhasil mendapatkan file video pengakuan si model yang berbohong pada notaris. Dia memberikannya pada Yiyun supaya skandal gosip yang menimpa Yiyun dan mantan suaminya (Jaeguk) selesai. Dia juga meminta agar mereka berdua tidak bertemu lagi dan pura-pura tidak kenal saja. Dia mengaku tidak marah lagi atas kejadian yang menimpanya waktu muda dulu. Dia pergi. Yiyun menahannya. Dia berterima kasih dan meminta maaf. Gitak mau pergi, tapi Yiyung tak mengizinkannya, sehingga Gitak pun memeluknya.
Saat mereka berpelukan, ada blitz dari kamera paparazzi. Yinyu menjerit. Gitak langsung mengejarnya. Kebut-kebutan di jalanan pun terjadilah.
Seungjae menelpon Gitak untuk menanyakan kenapa polisi datang ke restoran, karena Gitak telah memukul seseorang. Gitak kesal dan membanting HP-nya. Dia berhasil menjejeri mobil yang dikejarnya dan mau menyuruh mobil itu berhenti, tapi kaca hitam pekat yang dimiliki mobil itu membuatnya tak bisa berkomunikasi dengan baik. Dari arah berlawanan ada mobil melaju kencang. Gitak banting kiri dan banting kanan lagi untuk terus mengejar mobil wartawan.
Di sisi lain, Yiyun juga menonton berita TV jalanan jika pacarnya Yiyun diancam dan dipukuli gangster.
Yungsoo keluar dari taksi yang akan membawanya pulang. Dia keluar dan jackpot di depan Seo Jin Mall, lalu terkapar. Tepat di saat itu, festival kembang api internasional 2016 memulai acara. Dia melihat di langit hitam percikan-percikan kembang api yang dinilainya indah. Hana menelpon untuk menanyakan keberadaan Yungsoo. Dia marah, karena Papi Yungsoo ingkar janji dan membuat Mami Dahye menunggu sendirian.
Hana menebak Papi Yungsoo minum-minum lagi. Tapi Yungsoo meyakinkan putri tunggalnya itu bahwa dirinya tidak minum sedikitpun – dia hanya kelelahan habis berlari tadi. Hana tidak percaya. Dia mengancam akan mengamuk, sehingga Papi Yungsoo-Yoo Jaesuk-kakek berada dalam bahaya. Yungsoo menegaskan akan sampai rumah tidak lama lagi. Dia masih dalam perjalanan.
Yungsoo bangkit dan mau pulang, tapi dia melihat banner Seo Jin Mall terlepas di bagian atasnya. Dasar workaholic, dia tidak bisa membiarkan banner itu begitu saja. Dia naik ke atap gedung, lalu tanpa pengamanan apa-apa, dia coba mengikat banner itu pada posisinya.
Di tempat lain, Gitak kembali banting stir ke kanan, setelah mobil putih yang dikejarnya berhenti mendadak. Akibatnya fatal, mobil yang dikendarainya terbalik.
Yungsoo kehilangan kesadarannya. Kakinya meleset menginjak pijakan. Dia jatuh! Dahye menunggu kedatangan Yungsoo sendirian.
Ternyata Yungsoo belum jatuh. Dia masih bisa berpegangan pada pijakan yang tadi diinjaknya. Seorang satpam memeriksa atap gedung. Dia memanggil-manggil apakah ada orang? Yungsoo ingin berteriak, tapi kesadarannya habis. Dia akhirnya jatuh.
Gitak tak berdaya berada di dalam mobil yang terbalik. Sebuah truk bergerak ke arahnya dengan kecepatan penuh, tanpa basa-basi truk itu menabrak mobil Gitak, sehingga mobil itu terguling-guling lagi beberapa kali. Apakah Yungsoo dan Gitak mati? Ya!
Kedua orang ini mengambil tiket ke akhirat. Yungsoo mendapat tiket ke neraka. Gitak mendapat tiket ke surga. Mereka berpikir salah dapat tiket dan menanyakannya pada petugas pemberi tiket apakah tiket yang mereka pegang sudah benar? Petugas mengecek di komputernya. Hasilnya sudah benar!
Petugas memberitahu Gitak mendapat tiket ke surga, karena walaupun Gitak banyak dosa semasa hidupnya tapi hal terakhir yang dilakukan di akhir hayatnya adalah pahal. Jadi dia mendapat tiket ke surga. Kemudian, petugas juga memberitahu Yungsoo kenapa bisa sampai mendapat tiket ke neraka, meskipun Yungsoo selalu berbuat baik, taat hukum, tak pernah di penjara, dan kebaikan-kebaikan lainnya. “Itu karena anda bunuh diri!” tegas petugas. Jelas Yungsoo kebingungan.
Gitak bertanya pada petugas tiket tentang siapa yang telah membunuhnya? Petugas tidak boleh membocorkannya. Gitak menyimpulkan kecelakaan yang menimpa dirinya disengaja. Petugas menegaskan bahwa dirinya tidak diperkenankan membocorkannya. Gitak kemudian tertawa. Dia merasa terdengar seperti Al Pachino di film Good Father.
Yungsoo yang merasa menerima ketidakadilan dengan dimasukkan ke penjara menemui kepala stasiun terakhir. Dia mau memprotesnya. Kepala stasiun menegaskan Yungsoo bunuh diri. Dia kemudian memberitahu jika Yungsoo memang merencanakan bunuh diri. Dia tahu dalam dua hari terakhir Yungsoo hanya tidur selama 2 jam saja dan makan 2 kali saja. Yang dimakan pun junk-food – mi instan, kimbab, burger, soda, obat diet, dan juga alk*hol dalam jumlah banyak.
Kepala stasiun juga menambahkan jika Yungsoo mengabaikan penyakitnya – gejala stroke, serangan jantung, sirosis hati, darah tinggi, kolesterol, wasir, dan 15 penyakit lainnya sudah mengincarnya, tapi Yungsoo seolah tidak mempedulikannya. Dia memutuskan Yungsoo ke neraka!
Yungsoo akhirnya mengakui salah kaprah. Dia hanya berpikir bekerja keras, tapi malah bikin hidupnya tidak sehat. Dia mengaku bersalah dan menangis tersedu-sedu. Air matanya terjatuh membasahi kata “neraka” di tiketnya. Segera kata itu berubah menjadi kata “surga”. Yungsoo membuka matanya kaget. Kepala stasiun menyuruh Yungsoo segera pergi, karena keretanya akan segera berangkat. Dia memberitahu kebenarannya: Yungsoo meninggal karena pendarahan otak. Yungsoo senang mendengar kabar gembira itu.
Yungsoo bertanya apa keluarganya tetap akan berpikir bahwa dirinya meninggal bunuh diri? Kepala stasiun meminta Yungsoo menyerahkan urusan duniawi pada manusia yang masih hidup. Yungsoo meminta penjelasan, tapi pintu ruangan Kepala Stasiun menutup begitu saja.
Yungsoo-Gitak masuk ke kereta yang sama. Mereka duduk berderetan, meski tidak berada di baris yang sama. Mereka berkenalan.
Setelah kereta melewati terowongan, suasana yang dingin dan muram tergantikan suasana musim semi yang cerita. Itu membuat mereka berdua teringat kenangan-kenangan bersama orang-orang yang telah ditinggalkan. Kenangan itu membuat mereka berdua sedih, hingga tak sadar mereka menitikkan air mata. Kereta tiba di ujung rel, tapi tidak berhenti dan justru naik ke langit.
Yungsoo tak sabar lagi. Dia meminta kereta dihentikan. Petugas gerbong menghampirinya. Dia bertanya apa Yungsoo mau membatalkan tiket ke surga? Yungsoo mengiyakan. Dia khawatir masa depan Hana. Di samping itu, masih banyak hal yang ingin dilakukannya, termasuk menghapus koleksi video p*rnonya. Petugas mengajaknya Yungsoo ke tempat lain untuk bicara. Gitak menahannya.
Gitak berdiri karena tidak bisa membiarkan ketidakadilan tersebut. Dia pun menghajar petugas gerbong dua kali, dan dua kali itulah dia sia-sia karena pukulannya tak mempan membuat petugas gerbong bergeming. Petugas gerbong minta dikirimkan bantuan petugas gerbong lainnya.
Tidak lama kemudian, petugas gerbong lainnya pun datang. Gitak mengajak Yungsoo kabur ke gerbong belakang. Mereka terus berlari dari kejaran para petugas gerbong hingga tiba di ekor kereta. Tidak ada pilihan lain bagi mereka selain meloncat ke bawah. Daripada tertangkap?
Saat terjun bebas dari atas. Mereka berdua berteriak: “Aku ingin kembali!”
Yungsoo mengambil HP-nya yang bergetar. Dia menerima video call dari petugas tiket. Dia kaget melihatnya, tapi lebih kaget mendengar suaranya yang berbeda – lebih berat dan lebih macho. Dia bercermin dan menemukan dirinya dalam sosok pria ganteng. Di sisi lain, Gitak juga menemukan dirinya dalam sosok seorang wanita.
Lanjut episode 2