Baca episode sebelumnya The K2 Episode 4
Woow… semakin seru aja perjalanan K2 ini. Apakah
yang akan terjadi selanjutnya? Nantikan synopsis episode selanjutnya ya…
Baca episode selanjutnya The K2 Episode 6
Episode 5
Malam itu, K2 melihat sebuah cahaya
dan bayangan dari atap kamar Anna. Dia mulai memanjat atap dan mencari tahu
siapa yang berada di atas atap itu. Dia mulai lega ketika kecurigaannya salah.
Bayangan yang dia lihat ternyata adalah banyangan Anna. Dan cahaya yang
memantul dari tempat itu adalah piring makan Anna. Anna di atas atap untuk
memberi makan anak kucing.
K2 melihat pemandangan yang jarang
sekali dia lihat. Dia melihat Anna tersenyum dengan hangat kepada anak kucing.
Namun, ketika anak kucing itu pergi bersama induknya, tiba-tiba Anna menangis.
Seolah dia iri dengan anak kucing yang mendapatkan kasih sayang dari induknya.
Anna yang mulai lelah, masuk ke
dalam kamar melewati jendela. Dengan perlahan dia memasuki kamar. Dia menarik
sebuah selimut pemanas yang dia gunakan untuk mengecoh para penjaga yang
mengamati dari CCTV. K2 mulai mengetahui jika Anna menggunakan selimut elektrik
untuk menggantikan dirinya di tempat tidur.
Keesokan harinya, Choi Yoi Jin
beserta suaminya akan menghadiri pemakaman bibinya. Di acara ini, Choi Yoi Jin
akan mendapat warisan dari bibinya. Tentu saja, hal ini menjadi polemik di
antara anggota keluarganya. K2 pun ditugaskan untuk mengawal Choi Yoi Jin
sebagai bentuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Benar saja di tempat pemakaman, Choi
Yoi dipojokkan oleh anggota keluarganya. Di sebuah ruangan bawah tanah, dengan
keadaan ruangan terkunci Choi Yoi Jin dipaksa untuk menjual saham yayasannya.
Suaminya pun tak membantu sama sekali. Alih-alih membantu istrinya, dia malah
ikut memojokkan Choi Yoi Jin.
Untung saja K2 sudah memberikan
sebuah pena kepada Choi Yoi Jin sebagai alarm jika sewaktu-waktu terjadi
hal-hal yang tak diinginkan. Saat itu, Choi Yoi Jin mendapat tekanan psikologis
dari anggota keluarganya. K2 yang mengetahui hal tersebut, mulai menyusul ke
dalam ruangan tersebut.
Dia menciptakan kobaran api di kamar
mandi, sehingga alarm kebakaran pun berbunyi. Pemadam otomatis dari ruangan
tersebut pun memancar, seolah ada kebakaran di ruangan tersebut. Semua orang
panik dan berusaha membuka pintu ruangan tersebut. K2 yang sudah menghabisi
semua penjaga yang ada di ruangan tersebut memasuki ruangan dengan leluasa.
Dengan membuka sebuah payung, dia
menghampiri Choi Yoi Jin. Dia melindungi tubuh Choi Yoi Jin dari air. Choi Yoi
Jin melihat K2 dengan perlahan. Dia merasa sangat tenang melihat pengawalnya
itu. Mereka pun meninggalkan ruangan. Choi Yoi Jin mulai menyadari jika K2
berbeda dengan pengawalnya yang lain. “Tidak ada yang bergerak tanpa aku yang
memerintahkannya sebelumnya,” katanya dalam hati.
Mereka tetap berjalan perlahan. Choi Yoi Jin
benar-benar terpukul hari itu. “Luruskan punggungmu, angkat dahimu. Musuhmu akan
melihat,” K2 berusaha menguatkan Choi Yoi Jin. Dia pun perlahan menegakkan
kepala dan tubuhnya. Dia membenarkan pernyataan K2 untuk tidak terlihat lemah
di hadapan musuhnya.
Ketika mereka keluar dari ruangan bawah tanah
tersebut, semua musuh Choi Yoi Jin yang semula memojokkannya, tak berani
melanjutkan cibiran mereka. Rapat direksi yang digunakan untuk mengancamnya pun
ternyata tak jadi diadakan. Hingga akhirnya Choi Yoi Jin pulang dengan harga
diri yang tidak jatuh. Meskipun di dalam hatinya dia sangat merasa sedih.
Di VIP C, seusai mandi Anna menuju dapur untuk
makan malam. Tiba-tiba senyum simpul terukir di wajahnya. Ternyata K2 telah
menyiapkan bahan beserta alat untuk membuat mie instan. Langkah Anna menjadi
riang. Dia mulai memasukkan mie ke dalam air mendidih. Tangan dan kakinya tak
berhenti berirama. Hal yang serupa pun terjadi pada K2 yang sedang mengawasinya
dari ruang pengawasan.
Tiba-tiba Anna menatap ke arah kamera CCTV yang
ada di atasnya. Seolah dia tahu jika dia sedang dilihat oleh K2. Dia pun
menutup CCTV tersebut dengan tisu, agar kesenangannya tidak terlihat oleh orang
lain. K2 mulai bingung, karena dia kehilangan momen langka tersebut. Untung
saja dia menemukan CCTV di sisi yang lain, sehingga dia dapat melihat ekspresi
Anna yang sedang gembira.
K2 tak berhenti menatap Anna dari kamera
pengintai. Senyuman pun terukir di wajahnya. Seakan dia dapat merasakan
kegembiraan yang Anna rasakan. Hingga di luar ruangan pun senyumnya tak kunjung
memudar. Dia terus saja tersenyum sembari melihat lampu kamar Anna dari luar.
Tidak lama kemudian K2 mendapat panggilan untuk
datang ke Nine Club, yakni markas besar JSS. Sesampainya di Nine Club ada suatu
keganjalan. Lift yang dia naiki berjalan tidak seperti seharusnya. Lift yang
seharusnya naik ke lantai 9 malah berjalan turun. Hingga pada akhirnya, lift
berhenti. Ketika pintu lift terbuka, mata K2 membulat. Dia melihat sebuah
lorong sempit yang tak berujung. Dia merasakan sesuatu yang aneh akan terjadi.
Baca episode selanjutnya The K2 Episode 6