Baca Episode sebelumnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 12
Episode 13
Kesehatan
Raja semakin memburuk. Dia hanya mampu
berbaring di tempat tidurnya. “Aku takkan hidup lebih lama lagi,” katanya lirih
kepada Ji Mong dan Panglima Park. Ji Mong mencoba menenangkan Raja. Namun,
keadaan Raja tidak juga membaik. Raja masih mencemaskan tahta Putra Mahkota.
Karena, Putra Mahkota yang sedang berada di luar istana, kemungkinan tidak akan
kembali tepat waktu.
Sementara itu, pangeran ke-3 dan
ke-8 telah menyiapkan rencana untuk kudeta kepada Raja. Mereka ingin merebut
tahta ketika Putra Mahkota belum tiba. Pengeran ke-4 yang menyadari kesehatan
Raja yang memburuk, ingin mengabari Putra Mahkota. Akan tetapi, dia dihentikan
oleh Putri Yeon Hwa. Semua orang di istana dilarang keluar dari Songak, agar Putra
Mahkota tidak mengetahui keadaan Raja.
Suatu pagi Hae Soo membuatkan teh
kesukaan Raja. Raja yang mencium teh buatan Hae Soo, teringat kepada Dayang Oh.
Dia memanggil Hae Soo untuk mendekat dan berpesan, “Bawalah Putra Mahkota ke
hadapanku sebelum terlambat.” Raja juga menambahkan, agar Hae Soo tidak
mengatakan tentang kesehatannya kepada siapa pun.
Mendapat pesan dari Raja Hae Soo
segera berlari keluar dan mencari Pangeran ke-4 untuk menemukan Putra Mahkota.
Akan tetapi, dia malah bertemu dengan Pangeran ke-8. Wook menanyakan keadaan
Raja. Dia juga menceritakan keinginannya untuk merebut tahta dan menjadi Raja.
Dia juga memberi tahu Hae Soo akan pemberontakan yang dia rencanakan dengan
Pangeran ke-3. Dia mencoba mempengaruhi Hae Soo agar dia mau memberi tahu
keadaan Raja sesungguhnya.
Akan tetapi, Hae Soo yang telah
berjanji kepada Raja berusaha menjaga amanat tersebut. Dia kemudian berlari
meninggalkan Wook dan mencari pangeran ke-4. Dia mencari ke kamar Pangeran
ke-4, tetapi dia tidak ada. Dia terus saja berlari dengan berhati-hati, agar
tidak terlihat oleh prajurit yang sedang mencarinya. Ketika dia bersembunyi di
belakang tiang, tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang.
“Raja telah meninggal,” dia berkata
dengan lirih setelah melihat pria yang baru saja menarik tangannya. Mata pria
tersebut, So tiba-tiba membulat. Dia terkejut dengan pernyataan Hae Soo. Mereka
pun bergegas mencari Putra Mahkota setelah mendengar permintaan Raja yang
dititipkan kepada Hae Soo. Karena tidak memungkinkan So, untuk pergi
meninggalkan Songak mereka pun mencari Baek Ha supaya menjemput Putra Mahkota
yang berada di luar istana.
Sementara itu, di kamar Raja, Ratu
Yo menyebut nama Raja berkali-kali. Agar dia dapat sadarkan diri. Namun Raja
malah menyebut nama Dayang Oh. Kemudian Raja menarik nafas panjang dan
menghembuskan nafas terakhir. Tidak lama kemudian, So yang telah mendengar
keadaan Raja, segera menemui Raja di kamarnya. Dia melihat dua orang Ratu yang
sedang berebut menutup tubuh Raja.
Dia memasuki kamar dengan dingin,
perlahan di mendekati tubuh Raja dan berbicara dengannya. Air matanya tak dapat
ditahan lagi. Dia segera bangkit dari kesedihan, perlahan dia menutup tubuh
Raja, dan dia menyuruh Ji Mong untuk menyiapkan pasukan. “Besok pagi, pangeran
ke-3 dan ke-8 akan memberontak. Raja ingin menyerahkan tahta kepada Putra
Mahkota. Kita harus mewujudkan keinginannya,” katanya sambil menangis.
Keesokan harinya, Pangeran ke-3 dan
ke-8 sudah siap menyerang istana lengkap dengan pasukan. Sedangkan pangeran
ke-4 dan panglima Park menunggu di dalam istana. Pangeran ke-3 dan ke-8 mulai
menyerang. Langkah mereka terhenti ketika melihat pangeran ke-4 dan panglima
Park menunggu di depan kediaman Raja.
Peperangan dimulai dengan
pertarungan antara pangeran ke-3 dan ke-4, mereka bertarung seolah telah
mempunyai dendam yang tersembunyi. Pertarungan semakin sengit ketika pangeran
ke-4 mulai menyerang. Tiba-tiba beberapa pemanah menyerang pasukan pangeran
ke-3 dari atap istana. Pasukan pangeran ke-3 pun terpojok.
Ternyata Baek Ha telah sampai dengan
Putra Mahkota. Mereka berhasil kembali ke istana dengan selamat. Melihat Putra
Mahkota telah kembali, So menurunkan pedangnya dan memberi hormat kepada Putra
Mahkota. Sedangkan Wook malah melakukan hal yang mengejutkan. Dia mengalungkan
pedangnya kea rah pangeran ke-3 seolah-olah dia melumpuhkan pangeran ke-3.
“Wook kau telah membuktikan
kesetiaanmu,” Putra Mahkota memuji Wook. Ji Mong yang melihat Putra Mahkota
telah tiba langsung mengumumkan kematian Raja. Putra Mahkota pun secara
otomatis mewarisi tahta kerajaaan. Semua orang pun memberi penghormatan kepada
Putra Mahkota.
Hae Soo yang merasa salah paham
terhadap Wook, meminta maaf kepada Wook. Dia merasa bersalah karena tidak
mempercayai Wook. Akan tetapi, Wook telah berubah. Kini Wook sangat haus akan
kekuasaan. Keinginannya untuk menjadi seorang Raja belumlah luntur. Dia tetap
bersikeras menjadi Raja, meski Hae Soo mengajaknya meninggalkan istana. “Sekarang perasaanku tak sama lagi
Yang Mulia, maafkan aku aku harus menjaga jarak darimu,” Hae Soo berjalan mudur
dan pergi menjauhi Wook.
Keesokan harinya, So dan Wook
beserta puluhan pasukan mengejar pangeran ke-3 yang sedang melarikan diri.
Pangeran ke-3 berlari dari kejaran mereka. Pelariannya terhenti di sebuah
tebing. Di sana dia melawan pasukan yang berusaha untuk menangkapnya. Wook yang
menyiapkan busur dan panah berusaha membidik pangeran ke-3. Namun So
melarangnya. Kemudian So maju menghadapi pangeran ke-3 seorang diri. Dia
berniat untuk membujuk saudaranya kembali ke istana.
Namun pangeran ke-5 menolak. Dia
tetap bersikeras untuk tidak menerima titah Raja yang menjadikan Putra Mahkota
sebagai Raja. pertarungan antara keduanya pun tak terhindarkan. Hingga akhirnya
pangeran ke-3 terpojok di pinggir jurang. Tak ada pilihan lagi selain menyerah.
Namun dia tetapmelawan, hingga akhirnya So menebas tubuhnya dengan pedang.
Pangeran ke-3 pun terjatuh ke jurang.
Baca episode selanjutnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 14