Episode 1
Dikisahkan seorang gadis berdarah
Korea yang mengalami trauma dikejar-kejar oleh polisi di Italia. Dia terus saja
berlari tanpa henti menghindari kejaran polisi. Hingga dia menabrak seorang
pria di stasiun kereta api bawah tanah. Si pria menyadari jika gadis tersebut
satu Negara dengannya. Melihat si gadis sangat ketakutan si pria akhirnya
membantu gadis tersebut melarikan diri.
Dia menghajar polisi yang mengejar
si gadis dan menyuruhnya untuk segera pergi. Namun, bantuan dari si pria sia-sia.
Ketika dia keluar dari subway, dia melihat si gadis sedang meronta-ronta
mencari bantuan dari dalam sebuah mobil dengan kawalan seorang polisi lagi.
Kali ini si pria memutuskan untuk mengacuhkannya. Karena dia tidak ingin
berurusan dengan pihak berwajib.
Beberapa bulan kemudian si pria
melanjutkan kehidupan normalnya di Korea. Dengan penampilan baru dia mulai
bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan. Dia bertugas untuk memperbaiki banner
di sebuah gedung bertingkat. Dari ketinggian gedung dia memperbaiki banner
seorang calon presiden Korea. Tanpa sengaja dia melihat seorang pria dewasa
sedang bermersaan di sebuah kamar dari luar gedung.
Pria tersebut menyadari bahwa
kegiatan pribadinya sedang dilihat orang, dia langsung berbalik badan. Ternyata
pria tersebut adalah sang kandidat presiden yang fotonya terpampang di banner.
Dia merasa malu dengan perselingkuhannya, sehingga dia berbalik badan.
Tidak lama kemudian, si pria banner
melihat segerombolan orang bertopeng menyerang gedung tersebut. Dari luar gedung
dia melihat seorang wanita tua yang terancam nyawanya. Wanita tersebut dipukul
oleh salah satu pria bertopeng hingga terjatuh.
Emosi si pria pembenah ba
nner itu
pun meluap. Dia menendang kaca gedung tersebut dan berusaha masuk menolong
wanita tersebut. Beberapa tendangan tidak membuahkan hasil. Hingga muncullah
sebuah ide untuk untuk memecah kaca tersebut dengan sebuah obeng. Dia
melemparkan obeng ke kaca gedung, kemudian menendangnya dengan sekuat tenaga.
Akhirnya dia dapat masuk ke dalam gedung.
Wanita tua yang hendak dia tolong kepalanya penuh dengan
darah. Dia berusaha membangunkan wanita tersebut, namun usahanya sia-sia. Dia
malah mendapat pukulan bertubi-tubi dari beberapa pria bertopeng. Mau tidak mau
dia harus melawan segerombolan pria bertopeng tersebut. Tanpa kesulitan dia
dapat melumpuhkan semua pria bertopeng tersebut.
Keributan pun berakhir ketika sebuah
ambulan dan beberapa pasukan penolong datang ke gedung tersebut. Si wanita tua
itu pun berhasil dievakuasi dan diselamatkan. Sedangkan pria pembenah banner
itu pun menghilang. Ternyata, dalang dari penyerangan tersebut tidak lain
adalah istri dari si calon persiden. Ia ingin memberi pelajaran kepada suaminya
yang sedang berselingkuh.
Pria pembenah banner itu pun terus
dicari keberadaannya, karena dia mengetahui skandal dari sang calon presiden.
Beberapa pasukan khusus pun menyerang
tempat tinggalnya. Dengan persenjataan lengkap, mereka menyerbu tempat
persembunyiannya. Namun tak membutuhkan waktu yang lama untuk melumpuhkan
pasukan khusus tersebut. Dia menghajar satu per satu orang yang berusaha
menangkapnya. Hingga pada akhirnya dia dapat melarikan diri.
Sedangkan penyelidikan pun
diteruskan hingga diperoleh informasi jika pembenah banner itu bukannlah orang
biasa. Dengan kemampuannya melumpuhkan segerombolan penjahat seorang diri dan
tekhnik penyerangan yang tidak biasa semakin menunjukkan jika dia bukanlah
orang biasa. Dia adalah mantan pasukan khusus yang sekarang menjadi buronan
Interpol.
Sementara itu, gadis yang dia tolong
di Italia tidak lain adalah anak sang calon presiden. Dia bernama Anna. Dia
dikirim ke Italia sebagai tawanan oleh ibun tirinya, agar ayahnya tetap
bertahan dengan ibu tirinya. Anna mengalami trauma setelah kematian ibunya.
Sedikit demi sedikit dia mulai mengingat jika ibunya meninggal bukan karena
bunuh diri melainkan karena pembunuhan.
Baca episode selanjutnya The K2 Episode 2