Baca episode sebelumnya The K2 Episode 1
Episode 2
Anna tetap berlari. Dia menyusuri
jalanan kota di Italia. Tanpa alas kaki dia tetap melarikan diri. Dia tak
menghiraukan keramaian kota kala itu. Dan langkahnya pun terhenti ketika suara
klakson dari sebuah mobil yang hendak menabraknya. Dia terkejut dan berhenti di
tengah jalan. Dia menatap ke arah mobil dan dia teringat kejadian di masa
kecilnya, masa kematian ibunya.
Sejak saat itu, Anna mulai menyadari
jika ibunya tidak mati bunuh diri melainkan dibunuh. Anna yang terus saja
berdiam diri di tengah jalan membuat orang-orang yang berada di dalam mobil
keluar untuk mengecek keadaannya. Mereka bertanya terhadap keadaan Anna. Dan
salah satu dari mereka adalah desainer ternama Italia. Dia sangat mengagumi
kecantikan dan segera mengabadikan kecantikannya dengan kamera ponselnya.
Tidak lama kemudian, kecantikan Anna
menjadi trending topik di media sosial. Sehingga ibu tiri Anna mengetahui hal
tersebut. Dia segera meminta asistennya untuk membawa Anna kembali ke Korea,
karena dia tidak ingin berita tersebut mengganggu pencalonan ayah Anna sebagai
presiden Korea.
Anna diterbangkan langsung dari
Italia. Dia terlelap sepanjang perjalanan, karena obat bius yang diberikan oleh
perawatnya. Namun terlihat sesekali air mata mengalir di pipinya. Sepertinya
dia mengalami mimpi buruk lagi.
Di lain tempat si pria banner yang
menjadi buronan, mengasingkan diri ke sebuah desa. Dia mengikuti pasangan
kakek-nenek yang kebetulan melintas di jalan yang dia lewati. Dia membantu si
kakek membersihkan kebunnya. Kedua orang tua itu sudah menganggap dia sebagai
anak mereka sendiri. Mereka memberikannya makanan dan pakaian.
Namun, ketenangannya terhenti ketika
seorang tamu tak dikenal menyerang rumah kakek-nenek itu. Dia mengikat kedua
orang tua itu dan menyiramnya dengan minyak tanak. Untung saja si pria banner
datang pada waktu yang tepat. Dia pun menghajar pria yang tak dikenal itu.
Pertarugan sengit pun tak terhindarkan.
Bersenjatakan sebuah pisau si pria
misterius itu pun terus menyerang, tusukan demi tusukan dia layangkan. Namun
dengan sigap si pria banner itu dapat menghindarinya. Dengan cekatan pula dia
menarik dan memutar tangan si pria misterius itu, hingga akhirnya dia bertekuk
lutut.
Si pria banner itu mendekati
musuhnya yang sudah tak berdaya. Dia menanyakan siapa yang telah mengirimnya.
Akan tetapi, tak ada jawaban serius dari pria tersebut. Hingga akhirnya dia
mengancam dengan sebuah palu di tangannya, dia bertanya untuk yang terakhir kalinya.
Dan akhirnya pun jawabn dia dapatkan.
Dengan sebuah motor si pria banner
mendatangi rumah ibu tiri Anna, Choi Yoi Jin. Dia sudah muak dengan pengejaran
yang dilakukan Choi Yoi Jin yang telah membahayakan orang-orang di sekitarnya.
Dia melewati semua penjaga yang ada di rumah tersebut. Hingga dia bertemu
dengan Choi Yoi Jin.
Perdebatan pun tak terhindarkan di
antara mereka. Si pria bannerpun dikepung oleh para penjaga Choi Yoi Jin.
Perlawanan yang dia lakukan pun sia-sia karena jumlah pengawal Choi Yoi Jin
yang banyak. Di dalam sebuah mobil pria banner dikurung. Dia mengambil sebuah
oli dan mengoleskannya ke tangannya yang sedang diborgol. Dia menarik borgol
tersebut hingga tangannya berdarah dan akhirnya dia dapat melepas borgol
tersebut.
Si pria banner yang berhasil
melepaskan borgolnya mulai beraksi. Dia mulai menghajar pengawal Choi Yoi Jin
yang berusaha menangkapnya. Tak butuh waktu lama dia melumpuhkan semua anak
buah Choi Yoi Jin. Dia mengambil sebuah pistol dari salah satu pengawal dan bergegas
mencari Choi Yoi Jin.
Dia memasuki rumah Choi Yoi Jin dan
mencari wanita tersebut. Dan akhirnya dia menemukan Choi Yoi Jin yang sedang
menuruni tangga rumahnya. Dia mengahmpiri wanita itu, kemudian menodongkan
pistol ke kepala Choi Yoi Jin. “Bunuh dia!,” terdengar suara gadis dari
belakangnya. Dia pun berbalik ke sumber suara. “Bunuh dia!,” Anna berteriak ke
arah pria tersebut. Pria itu tercengang ketika melihat Anna. Dia ingat jika
Anna adalah gadis yang dia tolong ketika di Italia saat itu.