Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 2 Part 1
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 2 Part 2
-- 4 bulan
selanjutnya --
Dokter menjelaskan, apa yang terjadi pada Jung Woo adalah \insting
manusia untuk menolah dan menghindari kenyataan ketimbang menerimanya. Tapi Jun
Hyuk heran, kenapa itu terus terjadi secara berulang?
Dokter menggunakan air mancur yang ada di ruangannya sebagai
contoh. Beberapa orang mencoba menerima kenyataan yang sulit dipercaya. Saat
seseorang mencapai batasnya, mereka akan lari dari kenyataan untuk melindungi
diri. Salah satunya dengan cara menghapus ingatan mereka sendiri.
"Tapi ini adalah kejahatan yang dia lakukan." Bantah Jun
Hyuk.
"Makanya dia semakin ingin melupakannya. Bagaimanapun, ada
satu hal yang mencemaskanku."
"Apa itu?"
Kehilangan ingatan secara berulang.. mungkin akan membuat Tuan
Park berada dalam kondisi yang semakin parah. Mohon pertimbangkan lagi.
Bayangkan dirimu terbangun di suatu pagi.. dan kau menjadi pembunuh yang sudah
membantai seluruh anggota keluargamu. Bulan-bulan berlalu dan kau malah diancam
hukuman mati. Bisa kau bayangkan bagaimana perasaanmu?"
Jun Hyun mengatakan sebentar lagi akan ada sidang kedua. Apa
menurut dokter, ada kemungkinan kondisi Jung Woo akan lebih baik saat itu?
"Jika dia menerima kenyataan, ada kemungkinan.. ingatannya
akan kembali. Kalau ada sesuatu yang bisa membuatnya menyadari kenyataan itu
mungkin akan membantu. Penjara adalah tempat yang benar-benar asing baginya."
Jawab Dokter. Jun Hyuk mengerti.
Dalam sebuah persidangan, Pengacara Seo Eun Hye (Kwon Yuri) akan
menghadirkan saksi lagi tapi hakim memanggilnya untuk mendekat ke mejanya. Pak
Hakim bertanya, kapan selesainya. Eun Hye mengatakan masih ada beberapa saksi
lagi.
Pak Hakim menyuruhnya untuk menghentikannya saja karena Eun Hye
sudah melakukan lebih dari cukup. Eun ye tak mengerti, apa maksudnya ia sudah
melakukan lebih dari cukup?
Pak Hakim tahu kalau semua hadirin adalah saksi Eun Hye. Eun Hye
juga sudah menanyai para saksi lebih dari 3 jam. Tapi Eun Hye masih tidak tahu
letak kesalahannya.
"Kau sudah membawa 16 saksi.. hanya untuk kasus pencurian
biasa. Selama pengalamanku menjad hakim, aku tidak pernah melihat sebegitu
banyak saksi yang diberi pertanyaan super panjang. Akhiri ini, sekarang!"
"Kita kan harus melakukannya dengan benar. Aku menolak untuk
mengakhini ini sekarang."
"Kubilang kita akan menyelesaikan ini. Ini adalah perintah
dan kebijakan hakim."
Usai persidangan, Eun Hye memprotes Pak Hakim di ruangannya. Ia
kesal pada Pak hakim karena hidup terdakwa tergantung pada persidangan tadi.
Pak hakim heran, apa Eun Hye melakukan semua persidangan dengan
cara ini?
"Bagaimana bisa Anda menghentikan saya saat saya sedang
melakukan yang terbaik untuk membela klien saya?"
Pak Hakim menjelaskan, dimana-mana, ada yang namanya batasan. Pak
Hakim membandingkan Eun Hye dengan jaksa yang hanya menggunakan dua saksi. Eun
Hye tidak suka jaksa dibawa-bawa.
"Saya tidak mau mengatakannya.. tapi kalian berdua alumni
dari kampus yang sama, kan?"
"Apa katamu?"
"Kalau tidak, kenapa Anda berpihak padanya?"
Pak Hakim membentak. Bukan itu masalahnya. Persidangan yang
harusnya 1 jam malah jadi 5 jam karena Eun Hye! Eun Hye balik membentak, mana
ada batas waktu begitu!
"Kalau semua pengacara sepertimu, bagaimana aku bisa
menyelesaikan persidangan dalam 1 hari? Aku bahkan tidak bisa menyelesaikan
semuanya walaupun aku begadang semalaman."
"Jadi Anda mau mengambil semua hak terdakwa untuk mendapatkan
pembelaan?"
Pak Hakim mengelaknya tapi Eun Hye menyela, ia yakin arti dari
kata yang Pak Hakim barusan menang itu.
Seseorang mengetuk pintu, meminta daftar evaluasi kinerja
pengacara publik pada Pak Hakim. Pak Hakim menyerakannya, tapi ia meminta
kembali daftar milik Eun Hye lalu merobeknya di depan Eun Hye.
"Aku akan meluluskan setelah mengisi ulang ini lagi."
Eun Hye syok melihatnya.
Eun Hye berdebat dengan petugas karena ia tidak bisa mengajukan
sidang ulang, ia menduga gara-gara Pak Hakim tadi.
"Bukan hanya Hakim Kim. Semua hakim berpendapat sama. Mereka
bilang Anda malah mengganggu persidangan, alih-alih membuat pembelaan. Anda
harusnya jangan berlebihan."
Eun Hye tidak terima, berlebihan apanya? Eun Hye merasa ini tidak
adil. Petugas gampang sekali mengatakannya karena ini bukan urusan petugas.
Disebelahnya ada pengacara Jung Woo yang marah-marah pada petugas,
ia tidak mau lagi membela Jung Woo. Ia menyerahkan surat pengunduran diri.
Petugas menahannya soalnya sidang kedua sudah di depan mata.
"Apanya yang mau ditahan? Apa maksudmu tahan dulu? Lihat ini.
Lihat! Aku akan memotong biaya.. tapi kasus penganiayaan tidak ada apa-apanya,
di bandingkan dengan yang dia hadapi sekarang. Terserahlah, pokoknya cari saja
orang lain. Aku menyerah."
Si petugas itu bingung karena tidak memiliki bayangan diapa
kira-kira pengacara publik yang mau. Eun Hye mengajukan diri untuk mengambil
kasus itu.
"Kalau aku mengambil kasus ini, pengangkatanku akan
dipertimbangkan lagi, kan?"
Petugas itu awalnya ragu tapi petugas yang tadi melayani Eun Hye
mengangguk. Akhirnya petugas mengijinkannya asalkan Eun Hye mendapatkan surat
persetujuan dulu dari terdakwanya.
Eun Hye yakin bisa mendapatkannya. Ia undur diri tapi balik lagi,
ia lupa menanyakan kasusnya tentang apa.
Eun He di rumahnya melihat kasus Jung Woo. Ia mendesah, kenapa
harus Jaksa Park Jung Woo dari sekian banyak orang?
#Kilas
balik...
Dulu Eun Hye pernah melawan Jung Woo dalam kasus penikaman.
Pelakunya adalah istri korban yang selama ini mengalami kekerasan dalam rumah
tangga yang dilakukan oleh korban.
"Dia sadar hidupnya ada dalam bahaya. Dengan instingnya.. dia
menikam suaminya untuk pertahanan diri. Jaksa. Bukankah itu namanya pertahanan
diri?"
Jung Woo membenarkannya. Itu pertahanan diri. Kalau Eun Hye bicara
kebenaran, ini memang pertahanan diri. Eun Hye tidak mengerti, apa maksudnya
Jung Woo menuduhnya memberikan informasi palsu?
Jung Woo menggunakan dua gelas sebagai perumpamaan. Gelas pertama
--> ada kejadian penganiayaan yang menyebabka korban dirawat selama 2 bulan.
Gelas kedua --> terdakwa merasa hidupya dalam bahaya karena penyerangan itu,
dan secara tergesa-gesa menikam sebanyak dua kali untuk bertahan.
Lalu Jung Woo mendekatkan kedua gelas itu. Sebelumnya, kasus itu
dianggap pertahanan diri, Eun Hye setuju.
Tapi kemudian Jung Woo menjauhkan kedua gelas. Tapi bagaimana
kalau melihat dua kejadian ini secara terpisah? Apa namanya masih
pertahanan diri?
Terdakwa menangis mendengarnya. Juga ada dua putri terdakwa yang
menunggunya di kursi penonton.
Jung Woo mengatakan. Penganiayaan terjadi di pagi hari, dan
istrinya menikam sang suami di malam hari. Ia memasukkan ini sebagai barang
bukti.
"Berdasarkan pasal 250 dari hukum pidana.. hukuman dari
kejahatan pembunuhan terhadap sang suami, aku menjatuhkan hukuman 5 tahun
penjara."
Usai persidangan, Eun Hye memanggil-manngil Jung Woo yang sedang
berjalan. Ia berkali-kali memanggil tapi Jung Woo tidak mengindahkannya.
Akhirnya Eun Hye terpaksa mendahului Jung Woo agar Jung Woo mau berhenti.
"Kau dengar aku memanggil. Kenapa kau mengabaikanku? Kau
benar-benar tidak punya sopan santun."
"Apa kau punya sesuatu lagi untuk dikatakan? Pengacara Publik
Seo."
"Kau harusnya menunjukkan belas kasihmu."
"Belas kasih? Aku sudah menunjukkan belas kasih."
"Apa maksudmu?"
Jung Woo menjelaskan, belas kasih yang ditunjukkan oleh seorang
jaksa adalah memberikan hukuman yang sesuai berdasarkan hukum yang berlaku. Eun
Hye menjelaskan kalau terdakwa mengulur waktu karena anaknya. Dan menjauhkan
dia dari anak-anaknya selama 5 tahun adalah kebenaran yang dilakukan hukum, ya
kan?
Jung Woo menasehati jika Eun Hye mau menang, seharusnya Eun Hye
tidak mempercayai terdakwanya. Eun Hye tahu kenapa selalu kalah? Itu karena Eun
Hye hanya mengambil kasus yang kau sudah tahu kalau Eun Hye akan kalah.
Setelah mengatakanya, Jung Woo pergi. Eun Hye tak terima, ia
meneriaki Jung Woo dengan bahasa informal, "YAA!"
Eun Hye cuma keceplosan. Jung Woo hanya menanggapinya dengan
desahan lalu melanjutkan jalannya. Eun Hye juga kelihatan tidak enak. Tapi
setelah Jung Woo kembali berjalan ia mengatakan sumpahnya,
"Aku akan menang di persidangan berikutnya. Lihat saja."
Kilas
balik selesai...
Eun Hye jadi
ragu, apa Jung Woo akan mengijinkannya menjadi pembela.
Eun Hye mengambil kamus, ia menyimpan sebuah foto disana. Fotonya
bersama Ayahnya.
Tiba-tiba bibi masuk mengajak makan. Eun Hye cepat-cepat
menyembunyikan foto itu. Untung saja bibinya tidak curiga.
Kilas
balik...
Eun Hye kecil mengunjungi ayahnya di penjara. Ayahnya menegaskan
bukan dia pelakunya. Eun Hye tahu hal itu, ia akan membuktikan ayahnya tidak
bersalah dan meminta ayahnya menunggu.
Kilas balik selesai...
"Kau akan membiarkanku mengambil alih kasusmu. Park Jeong
Woo-ssi." Ucap Eun Hye setelah menghapus airmatanya.
Jun Hyuk menemui Jung Woo di sel tahanan. Jung Woo terharu, ia
memohon pada Jun Hyuk agar ia bisa keluar, Ha Yeon pasti sudah menunggunya.
"Ada banyak hal yang harus kulakukan. Ayo pergi. Apa kau bawa
mobilmu?"
Jun Hyuk menahan Jung Woo. Jung Woo masih memaksa, ini semua cuma
bercanda dan mengajak Jun Hyuk segera pergi.
"Jeong Woo ~ yaa."
"Jun Hyuk. Katakan padaku semua ini tidak benar. Sekarang!
Katakan padaku ini semua tidak benar. Sekarang! Kumohon, katakan ini semua
salah. Jun Hyuk, katakan padaku ini semua bohong."
Jung Woo terduduk lemas, ia menangis pilu. Ia terus memohon pada
Jun Hyuk agar mengatakan kalau semua ini tidak benar.
Jun Hyik menunjukkan foto-foto kasus Jung Woo. Jung Woo bertanya
lagi, apa ia benar-benar melakukannya. Jun Hyuk membenarkan, sejauh ini memang
Jung Woo pelakunya.
"Aku tahu kau tidak akan membuat kesalahan. Apa aku
mencurigai Ji Soo berselingkuh?"
"Semuanya tidak jelas kecuali itu."
Jung Woo merasa itu tidak mungkin. Ji Soo tidak mungkin
berselingkuh. Jun Hyuk bertanya, apa benar Jung Woo tidak ingat.
"Tidak. Sama sekali tidak. Aku tidak ingat apa-apa. Hari itu
ulang tahun Ha Yeon."
Jun Hyuk menjelaskan kata dokter kalau Jung Woo ada kemungkinan
bisa mengembalikan ingatannya yang hilang.
Jung Woo tambah sedih, hilang? Apa ingatannya sudah rusak?
"Hei, Jun Hyuk. Kalau begitu kenapa aku masih hidup? Kalau
aku membunuh Ha Yeon dan Ji Soo dengan tanganku sendiri, kenapa aku masih
hidup?"
"Jeong Woo ~ yaa"
"Katakan! Kenapa aku masih hidup? Kenapa?"
Jung Woo terisak, ia tidak ingat apa-apa. Apapun. Ulang tahun Ha
Yeon masih terasa baru kemarin, tapi ia tidak bisa mengingat hal lain. Apa yang
terjadi pada Ha Yeon?
"Kau belum.. mengingat hal yang paling penting." tanya
Jun Hyuk.
Seseorang menggali di banyak temat untuk menemukan jenazah Ha
Yeon.
"Ha Yeon ~ aa Paman akan.. Paman akan.. menemukanmu."
Janji orang itu dan ia terus menggali.
Jun Hyuk memberikan catatan dari insiden yang menimpa Jung Woo
pada Jung Woo. Itu akan membantu Jung Woo mengingat semua. Ia berharap Jung Woo
menjaga diri baik-baik.
Jung Woo menerimanya dan petugas kembali membawanya kedalam sel.
Jun Hyuk menemui Kepala tahanan. Pak Kepala mengatakan tidak akan
mengirim Jung Woo ke ruang hukuman jika Jung Woo tidak bikin masalah.
"Kumohon, jaga dia dengan baik."
"Itu tidak sulit, sih. Kita ada di sini kan untuk saling
menolong."
Jung Woo kembali ke dalam sel bersama yang lain. Di dalam ada Lee
Sung Gyoo (Kim Min Suk) yang sedang melipat cucian. Sung Gyo menanyakan keadaan
Jung Woo.
Melihat Jung Woo seperti linglung, Sung Gyo Menduga Jung Woo telah
mengalami masa yang sulit. Sung Gyoo menyuruh Jung Woo melepas sepatunya. Ia
menunjukkan loker Jung Woo.
"Mereka semua sedang keluar untuk kerja. Aku adalah tahanan
yang sedang dalam masa persidangan."
Sung Gyoo lalu menunjuk baju Jung Woo, disana nomor tahanan serta
namanya berwarna merah. Sung Gyo menjelaskan kalau mereka hanya bercanda (yang
mewarnai dari putih menjadi mera). Sung Gyo memberikan baju yang lain. Jung Woo
diam saja, akhirnya Sung Gyo meletakkannya di lantai dan meminta Jung Woo
memakainya kapanpun Jung Woo mau.
Jung Woo membuka berkas kasusnya dengan harapan ingatannya bisa
kembali tapi baru halaman pertama ia sudah tidak sanggup.
Saat malam hari setelah pemeriksaan oleh petugas,Jung Woo membuka
kembali berkas kasusunya.
Pemeriksaan pagi. Satu sel disuruh berhitung. 1-Milyang,
2-Mongchi, 3-Wooruk, 4-tanpa nama. Keempatnya berhitung. Tiba giliran Jung Woo,
mereka semua terkejut karena Jung Woo mau ikut berhitung. Paling terakhir
adalah Seong Kyu.
Saat makan mereka membicarakan mengenai persidangan Seong Kyu.
Seong Kyu akan bertemu jaksa besok di luar. Semua berpesan agar Seong Kyu
memohon pada jaksa.
Obrolan berlanjut soal terdakwa yang diletakkan satu sel dengan
terpidana. Ada yang menyahut kalau tidak ada sel lain. Yang satunya membantah,
tapi tetap saja, disana kan penjara bukan penginapan. Keadaan negara
benar-benar memprihatinkan.
Miryang kelihatan berpikir, Mongchi tanya ada apa. Miryang hanya
tidak mengerti, penginapan itu apa. Mongchi kasihan, ia menyuruh Miryang datang
mengunjunginya lain kali nanti ia akan tunjukkan.
Seong Kyu selesai mencampur nasi dengan bumbu, ia memberikannya
untuk Jung Woo. Ia merasa Jung Woo suka dengan makanan itu. Miryang mengatakan
pada Jung Woo kalau Seong Kyu peduli padanya.
Seong Kyu menyuruh Jung Woo memakannya habis itu mereka akan
olahraga bersama.
Jung Woo dan seluruh tahanan yang ada di giring ke lapangan.
Disana kebanyakan mereka bermain bola. Tapi Jung Woo malah diam saja mengamati.
Seong Kyu mendekati Jung Woo. Ia menanyakan bagaimana perasaan
Jung Woo, diluar enak, kan?
"Kalau dilihat-lihat, di sini ada orang yang dulu kau
penjarakan, kan? Kau tahu kenapa mereka tidak balas dendam padamu sekarang?
Mereka takut kau akan bebas nanti. Makanya mereka tidak mau ambil resiko."
Ucap Seong Kyu.
"Dibebaskan?" Gumam Jung Woo.
Seong Kyu lalu memaksa Jung Woo untuk jalan-jalan, 10 menit saja
soalnya Jung Woo selama ini hanya diam di dalam sel sepanjang hari.
Kepala Penjara ternyata berhubungan dengan Min Ho. Ia melarang Min
Ho khawatir karena tidak akan ada masalah dengan persidangan keduanya. Min Ho
mengerti lalu menutup telfon. Ia tersenyum senang.
Eun Soo berlari kepelukan Min Ho. Ia memamerkan mainan yang
dibelikan ibunya. Min Ho menganggapinya dengan sangat ramah seperti cara Seon
Ho memperlakukan Eun Soo. Sementara Yeon Hee diam saja.
Saat perjalanan untuk menemui CEO Cha, Eun Soo bercengkrama dengan
Min Ho tapi Yeon Hee tetap saja diam.
Sebuah bis tahanan membawa terpidana untuk dipindahkan ke penjara
yang baru, penjara yang dihuni Jung Woo. Salah satu dari mereka adalah Cheol
Sik, tahanan pembunuhan. Ia kesal dipanggil pembunuh karena ia tidak pernah
melakukannya.
"Aku dengar Jaksa Park Jeong Woo ada di sini." Gumamnya,
mungkin ia berniat balas dendam pada Jung Woo.
Jun Hyuk meminta kembali catatan sidang pertama kasus Jung
Woo pada staf-nya. Si staf bertanya untuk apa. Jun Hyuk cuma mau memastikan
kalau ia tidak melewatkan apapun.
"Tasnya tidak ditemukan.. tapi itu kasus yang sudah jelas
sekali." Jawab staf.
"Aku melakukan ini hanya untuk memastikan."
Staf mengerti.
Jun Hyuk mempelajari berkas itu sampai larut. Lalu ia memutar CCTV
yang merekam seorang pria memindahkan koper dari ruman ke bagasi mobil. Tapi
wajahnya ditutup masker jadi tidak kelihatan di CCTV.
Jun Hyuk mendesah, Apa benar Jung Woo melakukannya? Ia melihat
lagi rekamannya. Disana pria itu memastikan tidak ada yang melihat baru masuk
ke dalam mobil.
Di dalam sel. Jung Woo juga memikirkan hal itu, lalu pria di dalam
mobil membuka maskernya. Dia adalah Jung Woo.
Jun Hyuk: Kenapa kau
lakukan itu? Jeong Woo ~
Baca episode selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 3 Part 1