Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 2 Part 1
Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 1 Part 2
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 2 Part 1
Cha Seon Ho sempat sadar beberapa waktu, Jeong Woo berlari
mendekati Cha Seon Ho mencoba membangunkannya dan mendengar Seon Ho memanggil
nama Min Ho sebelum ahirnya Seon Ho di nyatakan meninggal oleh tim medis. Jeong
Woo merasa janggal ketika mendengar nama Min Ho.
CEO Cha datang ke rumah sakit, semua jajaran direksi rumah sakit
menyambutnya. Salah seorang pegawai rumah sakit memberitahu jika CEO Cha
datang, Jeong Woo melihat Seon Ho (Min Ho) nampak cemas dan tangannya
bergemetar.
Dokter mengumumkan meninggalnya Min Ho, tanggal 17 September,
pukul 1 siang. Min Ho pun berdiri. Jung Woo meminta izin untuk memastikan
beberapa hal. Ada prosedur yang harus dijalankan.
Min Ho menatap Jung Woo tajam. Jung Woo mengatakan kalau mereka
harus melakukan otopsi untuk melihat apakah ini bunuh diri atau bukan.
"Apa maksudmu? Kau kan tahu dia meninggalkan catatan bunuh
diri."
"Kita tidak punya pilihan. Dia adalah tersangka kasus
pembunuhan."
"Apa kau tidak butuh persetujuan keluarga untuk
melakukannya?"
"Itu sama saja dengan membunuhnya dua kali. Aku tida bisa
membiarkannya."
Jung Woo tidak peduli, ia memanggil detektif asistennya untuk
mengisi dokumen otopsi. Detektif mengerti dan segera bergerak.
Sekretaris pribadi Seon Ho membaritahu Min Ho kalau CEO Cha sudah
tiba. Min Ho ketakutan, ia memunggungi semua orang untuk menyembunyikan wajah
takutnya. Tapi Jung Woo bisa melihat tangannya gemetar.
Min Ho menuju ruangan CEO Cha, ia menghela nafas dahulu sebelum
membuka pintu.
"Cha Min Ho.." Kata CEO Cha.
"Ayah. Kumohon.." Sela Min Ho.
"Apa benar.. dia sudah meninggal?" Lanjut Ketua Cha.
Min Ho tak menyangka ayahnya tidak mengenalinya. Ia pun
membenarkan pertanyaan ayahnya. CEO Cha mengerti malah menganggap ini adalah
hal yang bagus untuk Chamyung Group dan untuk Seon Ho.
"Anggap saja dia pergi dengan segala kesulitan yang dia
sebabkan. Kalian berdua adalah saudara dari darah yang sama.. tapi dia berbeda
denganmu. Anggap saja dia tidak pernah ada. Lupakan semuanya."
Min Ho mengerti. *sakiiittt*
CEO Cha mewanti-wanti. Min Ho harus mempersiapkan diri, semua mata
sedang tertuju pada mereka sekarang.
Min Ho undur diri, setelah di luar, ia merenungkan kata-kata
ayahnya tadi.
Min Ho berjalan di bangsal VIP, kebetulan ibunya (Madam Myung) ada
di sana. Madam Myung mengenali Min Ho sebagai Min Ho bukan Seon Ho dan ia yakin
akan hal itu, bahkan walaupun perawat menjelaskan kalau dia Seon Ho.
Madam Myung agak kesal karena Min Ho datangnya lama sekali,
padahal ia sangat merindukan Min Ho. Kenapa.. Min Ho tidak datang ke sini lebih
cepat?
Min Ho hanya diam saja. Perawat menjelaskan kalau penyakit Madam
Myung semakin hari semakin parah. Min Ho kemudian berbisi pada perawat agar
tidak mengatakan soal kematian Min Ho (Seon Ho).
Perawat lalu mengajak Madam Myung pergi. Madam Myung menggerutu,
kenapa Seon Ho tidak datang? dimana dia?
Min Ho berbalik, ternyata Jung Woo melihat hal itu. Jung Woo
mendekati Min Ho.
"Apa saja yang dia tahu? Apa itu.." Batin Min Ho.
Jung Woo mengatakan akan ada surat penahanan dalam waktu dekat.
"Seberapa jauh dia akan mencoba menyelidiki ini?" batin
Min Ho.
CEO Cha menatap foto keluarga di meja kerjanya. Ia sudah
kehilangan seorang anak. Ia tidak bisa kehilangan yang satunya juga.
Dokter melakukan otopsi pada jenazah Seon Ho. Ia memulai dari
analisa penyebab kematian, luka dalam akibat jatuh dari gedung. Jung Woo
memintanya untuk mengidentifikasi jasadnya lebih dulu.
Dokter merasa itu tidak perlu karena sudah terkonfirmasi
identitasnya, keluarga juga ada di sana. Tapi dokter tetap melakukannya setelah
melihat tatapan memaksa dari Jung Woo.
Dokter mulai mengambil sidik jari tapi semuanya rusak. Min Ho
teringat, pasti itu gara-gara tangan Seon Ho tergores saat berpegangan di
lantai balkon sebelum jatuh.
Dokter akan melakukan tes DNA saja dan beruntung mereka mempunyai
riwayat rekam medis Seon Ho. Jung Woo menolaknya karena kembar identik juga
punya DNA sama. Dokter membenarkan, Jadi apa yang akan dilakukan?
"Identifikasi dia dengan sidik jarinya."
"Sudah kubilang. Sidik jarinya sudah rusak."
"Kalau begitu kita bisa ambil sidik jarinya Tuan Cha Seon
Ho."
"Apa maksudmu?"
"Hasilnya akan ketahuan juga. Kalau Tuan Cha Seon Ho berhasil
diidentifikasi, maka jasad ini juga."
Min Ho kembali menatap Jung Woo. Ia menyanggupi permintaan Jung
Woo. Dokter mengatakan kalau hasilnya akan keluar besok.
Min Ho menatap kepergian Jung Woo sebelum masuk mobil sampai
mobilnya jalan. Mobil Seon Ho datang bersama sekretarisnya. Ia melampiaskan
kekesalannya dengan memukul pintu mobil. Kayaknya sekretarisnya curiga tapi
tidak mendalam. Min Ho menyuruh menjalankan mobil dan sekretarisnya menurut.
Jung Woo menemui kepala jaksa. Ia mendapat teguran karena Jung Woo
sudah melakukan otopsi semaunya. Kepala mengingatkan, ini adalah kejadian yang
buruk bagi Chamyung Group dan bagi kejaksaan.
"Kita sudah dapat catatan bunuh dirinya. Kenapa.."
Jung Soo menyela, ia mengungkit soal Kepala yang merusak kasus ini
dengan catatan bunuh diri palsu.
"Makanya aku suka ini. Apa kau mau berakhir seperti
aku?"
"Ya."
Kepala tersenyum tapi kemudian berubah serius. Apa yang sebenarnya
ingin Jung Woo lakukan? Mereka sudah bilang ini kasus bunuh diri. Apa Jung Woo
mau bilang kalau ada seseorang yang membunuhnya?
"Anda akan melihat.. kalau hasilnya keluar besok."
"Bagaimana kalau kau salah?"
"Percayalah padaku, Kepala Jaksa."
Kepala jaksa mengerti, ia meminta Jung Woo keluar.
Min Ho menyentuh papan nama kaknya, Presdir Cha Seon Ho. Ia kesal
mengingat kelakuan Jung Woo, akhirnya ia membanting papan nama itu hingga pecah
berkeping-keping.
Jung Woo menatap bagan mengenai "Tersangka pembunuhan di
Villa Chamyung, Cha Min Ho". Ia kemudian meninggalkan ruangannya,
"Besok kau akan berakhir." Batinnya.
Min Ho berdiri di atap gedung, ia menelfon seseorang.
Jung Woo berlari menuju ruang otopsi. Dokter memberikan hasil
sidik jari Min Ho yang ternyata cocok dengan milik Seon Ho, berarti yang
meninggal adalah Min Ho.
"Catatan bunuh dirinya juga ditulis olehnya." Lanjut
dokter.
Jung Woo masih belum bisa percaya, ia mendekati jenazah Seon Ho,
"Apa kau... benar Cha Min Ho?"
Dokter mengatakan penyebab kematiannya adalah beberapa keretakan
dan syok akibat tekanan darah rendah yang disebabkan oleh jatuhnya tubuh dari
ketinggian. Keretakan ada di bagian tengkorak.
Jung Woo keluar dari ruang otopsi, ia berpapasan dengan Min Ho
yang akan mengambil jenazah kakaknya untuk dimakamkan.
"Adikmu meninggal. Bagaimana bisa kau malah tertawa?"
Min Ho tidak menjawabnya, di balik punggung Jung Woo ia tersenyum
menang.
Min Ho mendekati kakaknya. Ia minta maaf tapi ia tidak punya cara
lain. Ia harap Seon Ho mengerti. Terakhir, ia berterimakasih pada kakaknya.
Dokter meminta Min Ho menandatangani berkas setelah itu Dokter
baru bisa mengirim jenazah ke rumah sakit. Oh ya.. dokter bertanya, apa
almarhum biasa menggunakan kaca mata, karena ia melihat ada bekas jejak kaca
mata di pelipisnya.
"Dia suka.. memakai kaca mata hitam (sun glass)." Jawab
Min Ho.
Dokter memandang foto Min Ho di internet dan tidak memakai kaca mata
tapi dokter menjawab kalau ia mengerti.
Min Ho keluar dan dokter sepertinya mencurigai sesuatu.
Jung Woo makan malam bersama tim-nya. Kepala Jaksa memuji kerja
bagusnya, ia menuangkan minuman untuk Jung Woo.
"Dan kau harusnya mendengarkan aku. Sampai kapan kau mau
melakukan penyelidikan sembarangan?"
Jung Woo hanya diam saja, lalu Kepala Jaksa mengajak semuanya
bersulang. Kepala Jaksa menyuruh Jung Woo mengakhiri kasus ini, ia butuh
laporan dari Jung Woo.
Dokter pulang dari pekerjaannya tapi saat di jalan ada truk besar
yang membuntutinya. Saat ia berhenti di lampu merah, si supir truk menelfon
seseorang mengenai apa yang harus dilakukannya.
"Ya, Pak." Jawab supir itu setelah mendapat instruksi.
Si supir lalu melajukan truk-nya dengan kecepatan tinggi, menabrak
mobil dokter. Hal itu menyebabkan mobil dokter ringsek dan ia kehilangan nyawa.
Setelah itu, supir truk melarikan diri dengan truk-nya.
Ternyata yang menyuruh si supir truk adalah Min Ho. Ia memuji
supir itu yang telah melakukan semuanya dengan baik.
Min Ho melakukan konferensi pers untuk permintaan maaf dari
Chamyung Group dan CEO Cha menontonnya dari TV.
"Saya benar-benar minta maaf.. karena sudah membuat kekacauan
ini. Pertama, kami akan mendonasikan semua aset milik Wakil Presdir Cha Min Ho.
Selanjutnya, kami akan bekerja sama dengan semua akttifitas penyelidikan.. yang
berkaitan dengan masa lalu Cha Min Ho. Juga, kami akan mengkompensasi.. semua
orang yang dirugikan akibat insiden ini." Kata Min Ho.
Min Ho memerintahkan sekretaris untuk membuat acara pemakaman yang
sederhana. Sekretaris mengerti. Dan saat pintu lift tertutup, Min Ho
menyeringai puas.
Detektif asisten Jung Woo mencopoti foto-foto di bagan, karena
kasusnya sudah berakhir. Staf wanita yang ada di sana mendekati Jung Woo yang
sedang membaca kembali laporannya.
Staf wanita itu mengatakan kalau Kepala jaksa ingin segera melihat
laporan akhir Jung Woo. Jung Woo memberikan laporan itu tapi mengambilnya
kembali.
Jung Woo mengamati amplop laporan. Ia teringat kalau Min Ho punya
sedikit keanehan dalam catatan rekam medisnya. Min Ho takut jarum dan segala
objek yang tajam. Tapi hanya Min Ho saja, sedangkan Seon Ho tidak.
"Aku harus menyerahkan ini kepada seseorang lebih dulu."
Ucap Jung Woo lalu keluar.
Pemakaman Seon Ho dihadiri orang-orang besar dan Min Ho yang
memimpin acaranya. Kata orang-orang harga saham Chamyung naik gara-gara Min Ho
si anak pembangkang meninggal.
Jung Woo datang melayat sekalian memberikan laporan akhir insiden
Min Ho. Sebenarnya tujuannya sih untuk menunjukkan sisi tajam amplop itu dan
Min Ho mulai gelisah, tapi ia bisa menguasai dirinya.
"Kau tidak bisa menyembunyikan dirimu yang sebenarnya. Cha
Min Ho." Batin Jung Woo.
Kilas balik...
Saat berolahraga Anggar bersama kakaknya. Kakaknya tidak sengaja
melukai matanya dengan pedang tajam dan mulai saat itu ia takut pada ketajaman.
Kilas balik selesai...
Min Ho menyadari kalau diamplop itu ada tajamnya tapii ia menahan
dan menerimanya. Ia juga berterimakasih.
Min Ho kemudian mencuci mukanya di toilet unuk menenangkan diri.
Jung Woo menunggu Min Ho di luar, tapi saat Min Ho keluar dan
melihatnya ia tidak berkata apa-apa malah pergi begitu saja.
Min Ho melihatnya dan mendesah.
Min Ho mengantar kakaknya sampai tempat dikremasi.
"Sekarang semuanya sudah berakhir, Hyeong... Selamat
tinggal."
Min Ho akan membawa abu kakaknya menuju tempat persemayaman. Ia
masih terbayang-bayang oleh Jung Woo. Bahkan ia sampai berhalusinasi kalau Jung
Woo ada di depannya padahal tidak.
Sekretaris menanyainya, pa dirinya baik-baik saja. Min Ho menjawab
iya lalu masuk dalam mobil.
Dalam perjalanan, Min Ho berpikir mengenai apa yang harus ia
perbuat untuk Jung Woo.
-- 4 bulan
kemudian --
Jung Woo duduk di sel tahanan, ia menangis karena tidak bisa
mengingatnya. Ia tidak bisa mengingat apa-apa.
Ingatan terakhirnya adalah saat merayakan ulangtahun putrinya
bersama sang istri dan kebahagiannya bersama mereka berdua.
Pengacara Jung Woo sedang menuju sel. Ia bicara di telfon,
menenangakn si penelfon kalau kasusnya akan dibereskan secepatnya. Kasusnya
sudah ditutup. Ia hanya hanya perlu tanda tangan saja untuk mengakhirinya.
Jung Woo dibawa petugas menemui pengacaranya tapi Jung Woo malah
tidak mengenali pengacara itu. Pengacara meminta petugas meninggalkan mereka
berdua.
Pengacara meminta Jung Woo duduk. Jung Woo menanyakan identitas
pengacara itu. Pengacara melarang Jung Woo pura-pura, jujur saja toh hanya ada
mereka berdua.
"Kau tahu ingatanmu hilang? Sekarang itu sudah tidak ada
gunanya lagi. Kalau memang begitu, kau harusnya sudah dikirim ke pusat
kesehatan mental. Kau kan lebih tahu soal itu."
Pengacara menyiapkan dokumen untuk Jung Woo tandatangani. Tapi
Jung Woo diam saja membuat pengacara kesal karena Jung Woo sudah janji akan
mengakui semuanya.
"Apa kau tidak ingat bahwa.. kau membunuh istri dan anakmu
lalu membuang jasadnya?"
Jung Woo terus mengulangi, jaksanya Jun Hyuk.
Jun Hyuk menemui dokter Jung Woo. dokter menjelaskan kalau ia
sudah memberikan ifo bahwa Jung Woo kehilangan ingatannya lagi pagi ini. Jun
Hyuk mengiyakan, ia sudah diberitahu soal itu.
"Ini adalah kali ke lima."
"Dan selalu sama setiap kali itu terjadi. Dia selalu bilang
dia baru saja mengadakan pesta ulang tahun anaknya semalam.. dan dia tidur di
rumahnya."
Dokter mengangguk, Jung Woo kehilangan ingatan saat tertidur,
seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Jun Hyuk berkata, Di hari keempat
setelah insiden terjadi, Jung Woo bangun dan tidak bisa mengingat empat hari
sebelumnya. Dan sampai 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan selalu begitu. Dan
sekarang ingatannya selama 4 bulan ke belakang sudah hilang.
"Seperti yang kuberitahu sebelumnya, hilang ingatan yang dia
alami, berbeda dengan hilang ingatan biasa. Fakta bahwa ingatannya selalu
kembali ke 4 bulan yang lalu itu sangat penting. Dia mengatakan.. sedang
mengadakan pesta ulang tahun anaknya dan dia tidur di rumah. tu adalah
masa-masa yang sangat diinginkan olehnya untuk kembali lagi. Setelah hari itu,
semua hari yang ia jalani dianggap seperti mimpi buruk seperti yang kau
tahu."
"Tapi ini bukan yang pertama atau kedua. Apa mungkin
seseorang kehilangan ingatannya secara berulang-ulang?"
"Bukan tidak mungkin, meskipun kasus seperti ini jarang
terjadi. Setelah mengalami kejadian yang membuatnya mengalami trauma yang tidak
sanggup ia hadapi, pertahanan dirinya lantas akan muncul."
Jun Hyuk mengangguk, ini membuat semua orang syok.
--
4 bulan sebelumnya --
Jun Hyuk heran melihat semua barang-barang di ruangan Jung Woo
disita. Seseorang menjelaskan kalau Jung Woo dalah tersangka kasus Wolhwa-dong.
Kepala jaksa mendapat banyak telfon karena kasus itu. Lalu Jun
Hyuk masuk ke ruangannya. Ia menyangkal kalau Jung Woo adalah tersangkanya.
Kepala Jaksa tidak menjawab, ia memerintahkan Jun Hyuk untuk turun
menghentikan wartawan dan bawa Jung Woo naik.
Jun Hyuk melindungi Jung Woo dari kerumunan wartawan dengan
bantuan beberapa personil keamanan.
Kasus Jung Woo langsung menjadi berita hangat. Kejaksaan pun
mengadakan rapat darurat.
Atasan kepala Jaksa menanyainya, apa yang harus mereka lakukan.
Kepala Jaksa mengatakan akan memberikan pengarahan setelah penyelidikan nanti.
"Apa menurutmu mereka akan percaya asas praduga tak bersalah?
Kalau kita mengeluarkan pendapat setelah investigasi kita akan dianggap
melindungi dan citra kita di mata publik akan jadi semakin buruk. Kau mengerti
maksudku, kan?"
Kepala Jaksa memaksa kalau mereka harus melakukan penyelidikan. Si
atasan tidak peduli, ia menyuruh Kepala Jaksa memberikan arahan segera. Ini Ini
adalah kasus yang tak pernah terjadi di tubuh Kejaksaan. Takdir kejaksaan
ditentukan oleh ini!
Usai rapat Kepala Jaksa menyuruh Jun Hyuk untuk menangani kasus
Jung Woo karena itu adalah satu-satunya cara agar Jung Woo bisa menerima
keadaan.
Setelah itu, Kepala Jaksa masuk ruang konferensi dan menjawab
semua oertanyaan para reporter. Kebanyakan dari mereka menanyakan kebenaran
kasus Jung WOo dan apa buktinya.
Setelah itu, Jun Hyuk menemui Jung Woo di ruang pemeriksaan. Ia
menanyakan apa yang sudah Jung Woo lakukan. Tapi Jung Woo malah berkata kalau
ia harus menemukan Ha Yeon, ia meminta bantuan Jun Hyuk juga.
"Kau yang harusnya mengatakan padaku, dimana dia?"
"Aku harus
menemukannya. Aku harus menemukannya. Putri kesayanganku Ha Yeon." Tangis
Jung Woo.
Baca episode selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 2 Part 2