Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 4 Part 2
Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 4 Part 1
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 4 Part 2
Min Ho mendatangi
ruang CCTV, ia masih penasaran dengan sosok pria yang telah meletakkan rekam
medis di meja kerjanya.
"tidak ada
CCTV disini, bukannya kau yang meminta untuk mematikannya? Apa perlu di
hidupkan kembali?", tanya salah satu pegawainya.
"tidak
perlu, jawab Min Ho".
Min Ho kembali
keruang kerjanya, lalu ia merobek hasil rekam medis itu dengan ekspresi sangat
marah. Sejenak ia berpikir kalau pelakunya adalah Jung Woo, tapi setelah
itu ia bergumam kalau tidak mungkin jika Jung woo melakukan itu. Kemudian ia
melihat beberapa foto dan mencari siapa kira-kira orang yang telah mengirim
rekam medis itu.
Detektif Ko Dong
Yoon (asisten Jung Woo) kembali ke kantor dengan membawa makanan
untukrekan-rekannya. Yeo Min Kyung meminta bantuan untuk mempelajari sebuah
laporan. Dong Yoon maklum, itulah yang terjadi saat pertama-tama. Ia lalu
memberi Min Kyung makanan yang ia beli.
Sementara
rekan-rekannya sibuk makan, Dong Yoon mengeluarkan berkas dari lacinya, ekam
medis milik Min Ho. Ia teringat nasehat Jung Woo dulu saat akan menangkap Min
Ho.
"Saat kau
menemukan sebuah tembok, kau harus mengeluarkan tenaga lebih banyak. Pasti akan
ada seseorang yang akhirnya menunjukkan kelemahannya."
Ia memastikan
akan melakukan hal itu.
Jung Woo di
selnya tidak bisa tidur, ia berpikir bagaimana bisa mengeluarkan Cheol Sik dari
sel agar bisa mengetahui tulisan itu. Ia teringat perkataan Tae Soo,
"Kau
membunuh mereka berdua. Jangan sampai kau lupakan itu. Juga, pastikan kau
mengingat.. di mana kau membuang Ha Yeon. Tidak peduli bagaimanapun
caranya."
Jung Woo sampai
tidak selera sarapan, berbeda dengan Cheol Sik yang minta tambah nasi. Ia
bertanya pada Jung Woo, apa sudah memutuskan.
"Aku akan
ada di sini sampai akhir minggu. Sepertinya memang harus begitu, ya kan?"
Ucap Cheol Sik pasrah.
"Kalau aku
mengeluarkanmu... penuhi janjimu, ya."
"Sepertinya
kau sudah punya jalan keluar."
Saat pengantaran
makan berikutnya, Jung Woo meminta bantuan pada petugas yang ternyata adalah
Woo Ruk. Woo Ruk kemudian menyampaikannya pada Tae Soo.
Tae Soo
mengeluakan Cheol Sik dari sel. Ia tidak menyangka kalau Jung Woo masih hebat
juga, masih bisa melakukan apa saja.
Sementara petugas
yang lain membawa Cheol Sik kembali ke sel gabungan, Tae Soo membuka sel
Jung Woo.
"Apa itu
benar? Kau ingat.. di mana Ha Yeon?"
"Ya. Aku
ingat.. di mana aku.. menguburkan Ha Yeon." Jawab Jung Woo dengan
mengepalkan tangannya mencoba kuat.
Tae Soo
menggiring Jung Woo kembali ke sel gabungan. Ia memperingatkan Jung Woo, jika
kali ono bohong lagi, ia tidak apa yang akan ia lakukan pada Jung Woo.
Jung Woo menatap
name-tag-nya lalu memeluknya. Ia minta maaf, benar-benar minta maaf.
Tae Soo ditegur
atasannya karena mengeluarkan tahanan dari sel hukuman sekehendak sendiri. Ia
curiga, apa karena Jung Woo adalah kakak iparnya?
"Dia bukan
iparku lagi."
"Jadi
apa?"
"Aku minta
maaf, Pak."
Beruntung ada
yang menyelamatkannya, sipir disampingnya membawanya pergi dengan alasan akan
memberinya pelajaran. Atasan mencium kalau mereka berdua pasti ada sesuatu.
Seong Gyu memberi
Jung Woo minuman kotak karena tidak ada tofu. Ia meminta agar Jung Woo berhenti
masuk sel hukuman lagi. Mong Chi memberitahu Jung Woo kalau minuman itu harus
dihabiskan dalam sekali teguk.
Bang Jang
menyinggung Mong Chi yang benar-benar peduli pada Jung Woo, ia sebal. Mong Chi
mengatakan mimpinya adalah memiliki anak seorang jaksa. Woo Ruk heran,
memangnya kalau Jung Woo jaksa kenapa kan Jung Woo ada bersama mereka karena
membunuh istri dan anaknya. Baik Jung Woo maupun Mong Chi memandang Woo Ruk
tajam.
"Kenapa? Kau
mau memukulku lagi?" Tantang Woo Ruk. Mobg Chi menegurnya untuk menjaga
bicara.
"Dia mungkin
bicara kasar, tapi sebelum kau kehilangan ingatanmu, dia menggosok punggung dan
memberimu obat saat kau sakit. Dia hanya merasa malu dan aneh.. karena kau terus-terusan
kehilangan ingatan." Jelas Mong Chi pada Jung Woo.
Mil Yang
membenarkan, begitu pula Seong Kyu, mengatakan kalau mereka semua punya hati
yang hangat kalau Jung Woo mengenalnya. Mereka malah menggunakan itu sebagai
candaan tapi itu berhasil membuat Jung Woo tersenyum tipis.
Woo Ruk mengubah
topik pembicaraan, kembali soal Mong Chi yang menginginkan putranya menjadi
seorang jaksa. Ia mengingatkan kalau Mong Chi punya catatan kriminal yang
terlalu banyak untuk ukuran seseorang yang ingin anaknya jadi jaksa.
"Apa kau
kira itu bisa menolongnya?" Lanjut Woo Ruk.
"Apa? Apa
itu akan berpengaruh?"
Ia lalu bertanya
pada Jung Woo, apa jika ia punya catatan kejahatan, anaknya tidak akan bisa
jadi jaksa? Bang Jang yang menjawab, bukan itu masalahnya tapi kalau otak
anaknya sama dengan Mong Chi, itu yang bahaya.
Mong Chi
menjelaskan kalau anaknya itu sangat pandai tapi tidak ada yang percaya. Jung
Woo mendadak keluar dari obrolan mereka, ia sibuk dengan lamunannya sendiri,
memikirkan ancaman Tae Soo jika kali ini ia bohong lagi.
Yeon Hee keluar
bersama teman-temannya. Salah satu temannya ada yang akan bercerai dan hanya
Yeon Hee yang tidak tahu. Yeon Hee pun minta maaf karena tidak tahu. Si teman
tidak apa-apa toh ia juga tidak mencintai suaminya, ia lebih kuatir pada orang
tuanya.
Teman yang satu
lagi mengatakan kalau mereka semua tidak ada yang menikah karena cinta, semua
urusan antar keluarga. Si teman yang baju putih menyindir Yeon Hee yang
setidaknya tidak menyesali apapun.
"Kau kan
memilih antara dua orang pria yang mirip. Kau berkencan dengan adiknya, lalu
menikahi kakaknya. Siapa yang pernah berpikir seperti itu?"
Si teman yang
akan bercerai menjelaskan bahwa Yeon Hee tidak punya pilihan lain, semua itu
demi menyelamatkan perusahaan ayahnya. Tapi menurut teman yang satu lagi, Yeon
Hee membuat keputusan yang benar, ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika
Yeon Hee berakhir menikahi Min Hoo.
"Yeon Hee
juga ikut bertanggung jawab. Kalau Min Ho menikah dengan Yeon Hee, semua tidak
akan berakhir begini." Tambah si baju putih.
Teman yang akan
bercerai melerai, kenapa mereka jadi memojokkan Yeon Hee, kan jarang Yeon Hee
ikut gabung dengan mereka. Si baju putih hanya hanya mengatakan apa yang ada di
pikirannya karena teringat hal itu saat melihat Yeon Hee.
"Siapa lagi
yang sanggup membuat pilihan antara dua orang?"
Yeon Hee
menangkap tangannya erat. Si baju putih minta dilepaskan karena ia hanya
bercanda tapi Yeon Hee memagangnya semakin erat.
"Apa kau..
tahu keputusan seperti apa.. yang sudah kubuat?"
Yeon Hee lalu
pergi dengan alasan sudah waktunya Eun Soo pulang. Saat di luar, ia mengingat
apa keputusan yang ia ambil waktu itu.
Yeon Hee datang
ke pemakaman suaminya (Seon Ho) membuat Min Ho was-was. Setelah berdiri di
altar cukup lama ia menyuruh Eun Soo untuk mengucapkan salam pada pamannya.
Sebelum kembali, Yeon Hee manatap Min Ho dengan mata berkaca-kaca.
Jung Woo menemui
Cheol Sik untuk menagih janjinya. Cheol Sik melihat tulisan disana "Bel
pintu". Jung Woo ragu. Cheol Sik menyuruhnya untuk mengecek sendiri saja.
"Oh, tidak.
Kau tidak bisa melihatnya karena aku sudah menghapusnya." Lanjut Cheol Sik
mengejek.
Jung Woo kesal,
ia langsung mencekik Cheol Sik. Cheol Sik bersumpah mengatakan yang sebenarnya
dan masih ada kata lain yang tertulis di sana, jadi tidak ada gunanya ia
bohong.
Jung Woo akhirnya
melepaskan Cheol Sik. Ia menanyakan tulisan apa yang lain itu. Cheol Sik
menjawab tidak akan seru kalau semua ia katakan sekaligus. Ia akan memberitahu
Jung Woo satu-satu saat ia butuh sesuatu.
Jung Woo mengatakan
"bel pintu" berulang-ulang, ia terus mencoba mengingat-ingat, apa
artinya itu.
Min Ho menatap
dirinya di cermin dengan seragam anggar dan pedang mengarah pada bayangannya.
Walaupun cuma bayangan tapi ia tidak sanggup menatapnya lama. Kenangan waktu ia
terluka muncul kembali.
# Kilas balik..
Setelah terluka,
Min Ho dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Saat perbannya
dibuka, Min Ho hanya bisa melihat dengan remang-remang. Dokter menjelaskan
kalau kornea Min Ho terluka jadi kemumungkinan tidak akan bisa melihat dengan
jelas.
"Maafkan
aku, Min Ho." Tangin Seon Ho.
CEO Cha datang
mengatakan kalau itu bukan masalah besar. Ia mengingatkan kalau Seon Ho akan
memimpin Chamyung, jadi tidak pantas menangis begitu, menyedihkan sekali.
Seon Ho pun
menghapus airmatanya. Min Ho terluka mendengarnya sampai ia menepis tangan
ibunya yang hendak menjelaskan maksud ayahnya. Ia mengatakan kalau ia baik-baik
saja.
#
Kilas balik selesai...
Min Ho menguatkan
diri untuk melawan rasa takutnya itu,
"Seon Ho,
yang Ayah sukai, sudah pergi sekarang. Karena... aku membunuhnya."
Ia pun mulai
berlatih Anggar dengan serius.
Saat akan tidur,
Jung Woo masih memikirkan apa maksud "bel pintu" yang ia tulis.
Pokoknya ia berusaha sangat keras.
Bibi Eun Hye
menanyakan soal kelanjutan pekerjaan Eun Hye, soal perjanjian tertulis itu apa
hasilnya. Eun Hye tidak ingin menjawabnya, meminta bibinya membiarkannya makan
dulu.
"Kau tidak
berhasil, kan? Apa kau bahkan berhasil melihat wajahnya?"
"Bibi. Dia
mengizinkan aku menemuinya."
"Apa
bagusnya bertemu dia? Lagian kau tidak berhasil mendapatkan tanda tangannya.
Kenapa dia mau menemuimu? Padahal bukan dia yang menginginkan penunjukanmu.
Masuk firma hukum saja sana. Carilah seorang pria yang baik dan
menikahlah."
"Apa yang
barusan Bibi katakan? Masuk firma hukum."
"Bukan,
sebelumnya."
"Bagaimana
aku bisa mengingat semuanya?"
Tiba-tiba saja
Eun Hye pergi meninggalkan sarapannya setelah memikirkan rekasi bibinya.
Eun Hye
mengajukan kunjungan untuk Jung Woo. Jung Woo diberitahu petugas kalau ada yang
mengunjunginya tapi ia tidak beranjak. Di ruang tunggu Eun Hye sudah putus asa
soalnya yang datang lebih belakang darinya sudah masuk semua, tapi tiba-tiba
gilirannya tiba.
Jung Woo bertanya
kapan Eun Hye akan berhenti menemuinya. Eun Hye datang untuk bertanya, tangan
mana yang Jung Woo gunakan. Jung Woo terkejut, Apa?
"Tangan mana
yang kau gunakan untuk menikam istrimu?"
"Apa kau
gila?"
"Kau tidak
ingat itu? Cobalah ingat-ingat lagi. Yoon Ji Soo ditikan dengan sebuah pisau
yang dipegang oleh seseorang yang kidal. Apa kau yang menikamnya? Apa kau benar
menikamnya?"
"Aku tidak
ingat."
Eun Hye terus
memaksa. Jung Woo kesal sampai menggebrak meja lalu berdiri, ia membenarkannya
dengan membentak, ia menikamnya. Data kasus dan keadaan TKP menjadi bukti kalau
ia memang menikamnya. Tidak ada satu buktikpun yang bisa menyangkalnya.
Terakhir ia menunjuk Eun Hye menggunakan tangan kirinya, "ada apa dengan
ini?
Eun Hye akhirnya
yakin kalau Jung WOo memang kehilangan ingatannya dan ia kembali duduk.
Jung Woo tak
menyangka kalau tujuan Eun Hye datang adalah untuk memastikan hal itu, ia pun
melarang Eun Hye datang lagi karena sudah yakin.
"Aku bilang
aku punya pertanyaan untukmu. Jawab aku. Kenapa kau selalu datang menemuiku..
setiap kali aku meminta? Kau tidak mau aku mengambil alih kasusmu. Tapi kenapa
kau selalu saja muncul setiap kali.. aku meminta bertemu denganmu, Park Jeong
Woo? Bukankah itu artinya kau berharap sesuatu? Kau berharap aku membawa
sesuatu yang tidak kau ketahui sebelumnya. Dan sekarang kau di sini lagi.
Kenapa kau ada di sini?"
"Hentikan."
"Kau tahu
pengacara macam apa aku ini. Aku bukan orang yang logis, tapi kau tahu tidak
ada orang lain yang bisa menolongmu sekarang kecuali aku. Makanya kau
menemuiku, karena kau sedikit berharap. Ya, kan?"
"Hentikan!"
"Kudengar
kau tidak jadi menyerah untuk banding. Kau akan berdiri di persidangan.. saat
kau tidak bisa mengingat apa-apa."
Jung Woo diam
saja karena kata-kata Eun Hye benar, Eun Hye mengatakan kalau ia akan menjadi
orang yang membantu Jung Woo di persidangan. Jung Woo masih diam saja menatap
Eun Hye dengan mata berkaca-kaca begitu pula Eun Hye.
Eun Hye lalu
menerjemahkan arti pandangan Jung Woo, "Tolong aku, Pengacara Publik Seo
Eun Hye."
Airmata keduanya
mengalir. Eun Hye senang, ia bertanya apa yang bisa ia lakukan untuk Jung Woo.
Jung Woo tersenyum sedikit, hanya sedikit dengan kepedean Eun Hye tapi Eun Hye
menyadarinya.
Eun Hye
mengulurkan tangan, mari lakukan bersama! Jung Woo masih belum yakin, tapi
akhirnya ia menyambut uluran tangan Eun Hye.
"Apa yang
kau inginkan dariku sekarang?"
"Kau bilang
kau akan mencoba membantuku."
"Memang
begitu."
"Lakukan
kalau begitu. Sampai jumpa minggu depan."
Jung Woo terus
memikirkan arti "bel pintu" itu sampai ia ketiduran. Dalam lelapnya
ia mengingat.
# Kilas balik...
Malam setelah
Ulang tahun Ha Yeon, Jung Woo tidur lebih awal karena besok ada meeteng pagi.
Ji Soo memanggilnya Bong Gu. Ia minta dibangunkan jam 6 pagi besok. Ji Soo
mengerti.
Jung Woo yang
terdiur mendengar suara bel pintu, dua kali.
Kilas balik
selesai...
Ia terbangun
karenanya, ia yakin satu hal, "Seseorang datang ke rumahku. Malam itu..
seseorang datang ke rumahku."
Joon Hyuk masuk
kantor. Asistennya mengatakan kalau Jung Woo meminta bertemu dengannya. Ia
menanyakan tujuan Joon Hyuk, apa akan kesana menemui Jung Woo.
"Tidak. Bawa
saja dia ke sini. Lakukan sesuai aturan."
Si asisten
mengerti.
Dalam perjalanan,
Jung Woo melihat keluarga kecil sedang bercengkrama di jalan. Ia menangis
mengingat keluarganya.
Sampai di gedung
kejaksaan, ia berhenti sebentar untuk menatapnya. Menatap tempat kerjanya
dahulu.
Joon Hyuk sudah
menunggunya di ruang interogasi. Joon Hyuk memintapetugas untuk membuka tali
dan borgolnya. Joon Hyuk bahkan memberinya alkohol.
"Kita dulu
sering minum bersama."
Setelah minum
seteguk, Jung Woo mengatakan telah mengingat sesuatu.
"Ada yang
datang ke rumahku malam itu."
"Apa?"
"Malam di
hari ulang tahun Ha Yeon.. seseorang datang ke rumahku. Aku yakin."
"Apa
maksudmu seseorang datang ke rumahmu? Itu tidak ada dalam data
investigasi."
"Seseorang
memang datang ke rumahku. Aku dengar suara belnya samar-samar."
Joon Hyuk
mengerti, ia akan mencaritahu soal itu.
Setelah Jung Woo
pergi, asisten bertanya, apa harus mereka lakukan investigasi lagi soal
siapa yang datang ke rumahnya malam itu?
"Tidak. Aku
yang akan memastikannya sendiri." Jawab Joon Hyuk.
Joon Hyuk
memikirkan pengakuan Jung Woo itu. Semantara itu Jung Woo sudah kembali ke
penjara.
#
Kilas balik...
Jung Woo tertidur
dan mendengar suara bel pintu. Saat itu, Ji Soo sedang membaca buku, ia heran,
siapa yang datang jam segitu (00:45). Ia menuju intercom dan mengenali siapa
yang datang.
Ji Soo pun
membuka pintu dan yang datang adalah Joon Hyuk.
#
Kilas balik selesai …..
Di ruangannya, Joon Hyuk
menatap tajam, ia mengangkat sebelah ujung bibirnya keatas. Di tengah malam
Jung Woo terbangun dari tidurnya, duduk termenung di dalam sel-nya. Sedangkan
temannya yang lain sudah tertidur pulas.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 5