Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 8
Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 9
Siang itu,
Saimdang menemui Lee Gyeom untuk menanyakan bantuannya kepada Hyung Ryong anak
ketiganya. Lee Gyeom yang sedikit terkejut dengan kedatangan Saimdang mulai
menjelaskan niatnya untuk membantu Hyung Ryong.
“Aku tidak
mempunyai niat lain. Aku hanya mendengar anakmu sangat cerdas dan harus
bersembunyi-sembunyi untuk mendapat ilmu,” jelasnya kepada Saimdang.
Mendengar
pernyataan Lee Gyeom, Saimdang merasa sedih karena harus berhutang budi kepada
lelaki yang pernah dia kecewakan. Dia pun hanya bisa menitikkan air mata
kemudian meninggalkan Lee Gyeom sendiri.
Sesampainya
di rumah, Saimdang mendapat inspirasi untuk memulai sebuah usaha. Berawal dari
kayu bakar yang dia gunakan untuk memasak sehari-hari, dia menemukan ide untuk
membuat kertas.
Ketika dia
melamun, anak bungsunya membuat ingatan tentang bahan utama dalam membuat
kertas. Dia pun segera menuju ladang tempat bayak ditemukan pohon mulberry
bahan utama membuat kertas.
Saimdang
merasakan harapan baru. Dia pun membuat rencana dengan memperkejakan seorang
pria yang mengaku menjadi pembuat kertas. Dengan bekerja sama Saimdang mencari
tempat dan mulai mengumpulkan kayu.
Hanya dengan
satu pekerja dan seorang pembantunya, dia membuat kertas dari lembar per
lembar. Setelah memakan waktu dan tenaga yang tak singkat, akhirnya produksi
kertasnya pun selesai.
Tak lama
kemudian, keempat anaknya menyusul Saimdang ke tengah hutan, tempat produksi
kertas. Mereka menunjukkan sebuah pemberian dari tetangga sebelah rumahnya.
Saimdang membuka hadiah itu dan dia mendapati manisan kesemek yang ditata
sangat rapi.
Selain
manisan itu, dia juga menemukan sepucuk surat yang penuh haru dalam pemberian
itu. Sebuah surat wujud kebahagiaan wanita tua yang kesepian di sebelah rumah.
Saimdang pun bergegas menemui wanita itu dengan anak-anaknya.
“Ayo beri
salam,” Saimdang memerintahkan anak-anaknya untuk menyapa wanita itu. Namun,
mereka menolak karena merasa asing dan sangat takut dengan wanita itu.
“Jaga sikap
kalian! Ayo beri salam kepada Ibu Ratu,” Saimdang mengulangi perintahnya dengan
sedikit memaksa. Mengetahui wanita di hadapannya adalah seorang Ratu,anak-anak
mereka pun langsung memberi salam.
Mereka
merasa sangat senang dapat melihat dan bertemu Ratu secara langsung. Mereka pun
mendekat dan meminta Sang Ratu untuk menceritakan pengalamannya, hingga sampai
ke tempat tersebut.
Seusai
mengunjungi Ratu, Saimdang memberi semangat kepadanya, untuk tetap bertahan
dalam pengasingan dan tetap berbuat baik, seperti bertetangga.
Beberapa
hari kemudian, di sekolah Jungbu tempat Hyun Ryong bersekolah menyelenggarakan
sebuah kontes melukis ibu dan anak. Hyun Ryon pun sangat senang, karena dapat
melihat ibunya melukis kembali
Akan tetapi,
kejadian yang tidak baik pun terjadi selama kontes. Hyung Ryong yang semula
bersemangat menjadi sedih ketika ibunya diolok-olok oleh teman sekelasnya. Dia
pun semakin ingin membuktikan bahwa ibunya sangat berbakat.
Dia segera
menjemput Saimdang yang lupa jika hari ini adalah hari dimana kontes digelar.
Hanya dengan memakai pakaian lusuh dia tiba di sekolah Hyun Ryong. Berbagai
cibiran pun dia dapatkan karena baju yang dia kenakan.
Lee Gyeom
yang mengamati dari kejauhan pun merasa kasihan kepada Saimdang. Dia pun
membeli beberapa celemek yang diberikan kepada peserta dengan tujuan menutupi
baju Saimdang yang lusuh.
Kontes pun
dimulai. Tema lomba pun mulai dibacakan. ‘Unpyongsa’ sengaja dipilih oleh istri
Min Chi Hyun untuk mengingatkan tragedi yang terjadi di kuil Unpyongsa 20 tahun
yang lalu.
Sontak saja,
tubuh Saimdang menggigil mendengar kata-kata tersebut. Keringat dingin terus
mengucur dan tubuhnya tak henti-hentinya gemetar. Tak satu pun goresan yang
sanggup dia lukiskan dalam kertas yang ada di depannya itu.
Hyung Ryong
sangat khawatir dengan keadaan ibunya saat itu. Begitu pula dengan Lee Gyeom
yang mengamati dari kejauhan. Saimdang yang tak tahan berada di tempat itu pun
memutuskan untuk meninggalkan kontes. Meski anaknya membujuk untuknya kembali,
namun trauma akan kejadian 20 tahun yang lalu lebih mendominasi pikirannya.
Sesuai
dengan rencana istri Min Chi Hyung akhirnya menjadi juaranya. Dia menikmati
kemenangan piciknya dengan senyuman sinis. Tak lama kemudian, Lee Gyeom
berkunjung ke rumahnya. Dia merasakan keganjalan dengan kontes siang tadi.
Dari
pertemuan itulah Lee Gyeom melihat bekas luka yang ada di tangan istri Min Chi
Hyung. Dia pun teringat dengan gadis miskin yang dia temui 20 tahun yang lalu.
Sementara
itu, Saimdang terus saja berpikir dan menerka-nerka siapa sebenarnya istri Min
Chi Hyung itu. Mengapa dia memilih tema Unpyeongsa dalam kontes itu. “Apakah
dia adalah putrid pemilik kedai?,” pikir Saimdang.
Apakah
yang dilakukan Saimdang dan Lee Gyeom setelah mengetahui jati diri istri Min
Chi Hyung? Apakah usaha yang dirintis Saimdang mampu bersaing dengan usaha yang
dimiliki wanita tersebut? Temukan jawabannya di synopsis episode berikutnya
ya….
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 10