Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 14 Part 2
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 15 Part 1
Cha Seon Ho
sempat sadar beberapa waktu, Jeong Woo berlari mendekati Cha Seon Ho mencoba
membangunkannya dan mendengar Seon Ho memanggil nama Min Ho sebelum ahirnya
Seon Ho di nyatakan meninggal oleh tim medis. Jeong Woo merasa janggal ketika
mendengar nama Min Ho.
CEO Cha datang ke
rumah sakit, semua jajaran direksi rumah sakit menyambutnya. Salah seorang
pegawai rumah sakit memberitahu jika CEO Cha datang, Jeong Woo melihat Seon Ho
(Min Ho) nampak cemas dan tangannya bergemetar.
Dokter
mengumumkan meninggalnya Min Ho, tanggal 17 September, pukul 1 siang. Min Ho
pun berdiri. Jung Woo meminta izin untuk memastikan beberapa hal. Ada prosedur
yang harus dijalankan.
Min Ho menatap
Jung Woo tajam. Jung Woo mengatakan kalau mereka harus melakukan otopsi untuk
melihat apakah ini bunuh diri atau bukan.
"Apa
maksudmu? Kau kan tahu dia meninggalkan catatan bunuh diri."
"Kita tidak
punya pilihan. Dia adalah tersangka kasus pembunuhan."
"Apa kau
tidak butuh persetujuan keluarga untuk melakukannya?"
"Itu sama
saja dengan membunuhnya dua kali. Aku tida bisa membiarkannya."
Jung Woo tidak
peduli, ia memanggil detektif asistennya untuk mengisi dokumen otopsi. Detektif
mengerti dan segera bergerak.
Sekretaris
pribadi Seon Ho membaritahu Min Ho kalau CEO Cha sudah tiba. Min Ho ketakutan,
ia memunggungi semua orang untuk menyembunyikan wajah takutnya. Tapi Jung Woo
bisa melihat tangannya gemetar.
Min Ho menuju
ruangan CEO Cha, ia menghela nafas dahulu sebelum membuka pintu.
"Cha Min
Ho.." Kata CEO Cha.
"Ayah.
Kumohon.." Sela Min Ho.
"Apa benar..
dia sudah meninggal?" Lanjut Ketua Cha.
Min Ho tak
menyangka ayahnya tidak mengenalinya. Ia pun membenarkan pertanyaan ayahnya.
CEO Cha mengerti malah menganggap ini adalah hal yang bagus untuk Chamyung
Group dan untuk Seon Ho.
"Anggap saja
dia pergi dengan segala kesulitan yang dia sebabkan. Kalian berdua adalah
saudara dari darah yang sama.. tapi dia berbeda denganmu. Anggap saja dia tidak
pernah ada. Lupakan semuanya."
Min Ho mengerti.
*sakiiittt*
CEO Cha
mewanti-wanti. Min Ho harus mempersiapkan diri, semua mata sedang tertuju pada
mereka sekarang.
Min Ho undur
diri, setelah di luar, ia merenungkan kata-kata ayahnya tadi.
Min Ho berjalan
di bangsal VIP, kebetulan ibunya (Madam Myung) ada di sana. Madam Myung
mengenali Min Ho sebagai Min Ho bukan Seon Ho dan ia yakin akan hal itu, bahkan
walaupun perawat menjelaskan kalau dia Seon Ho.
Madam Myung agak
kesal karena Min Ho datangnya lama sekali, padahal ia sangat merindukan Min Ho.
Kenapa.. Min Ho tidak datang ke sini lebih cepat?
Min Ho hanya diam
saja. Perawat menjelaskan kalau penyakit Madam Myung semakin hari semakin
parah. Min Ho kemudian berbisi pada perawat agar tidak mengatakan soal kematian
Min Ho (Seon Ho).
Perawat lalu
mengajak Madam Myung pergi. Madam Myung menggerutu, kenapa Seon Ho tidak
datang? dimana dia?
Min Ho berbalik,
ternyata Jung Woo melihat hal itu. Jung Woo mendekati Min Ho.
"Apa saja
yang dia tahu? Apa itu.." Batin Min Ho.
Jung Woo
mengatakan akan ada surat penahanan dalam waktu dekat.
"Seberapa
jauh dia akan mencoba menyelidiki ini?" batin Min Ho.
CEO Cha menatap
foto keluarga di meja kerjanya. Ia sudah kehilangan seorang anak. Ia tidak bisa
kehilangan yang satunya juga.
Dokter melakukan
otopsi pada jenazah Seon Ho. Ia memulai dari analisa penyebab kematian, luka
dalam akibat jatuh dari gedung. Jung Woo memintanya untuk mengidentifikasi
jasadnya lebih dulu.
Dokter merasa itu
tidak perlu karena sudah terkonfirmasi identitasnya, keluarga juga ada di sana.
Tapi dokter tetap melakukannya setelah melihat tatapan memaksa dari Jung Woo.
Dokter mulai
mengambil sidik jari tapi semuanya rusak. Min Ho teringat, pasti itu gara-gara
tangan Seon Ho tergores saat berpegangan di lantai balkon sebelum jatuh.
Dokter akan
melakukan tes DNA saja dan beruntung mereka mempunyai riwayat rekam medis Seon
Ho. Jung Woo menolaknya karena kembar identik juga punya DNA sama. Dokter
membenarkan, Jadi apa yang akan dilakukan?
"Identifikasi
dia dengan sidik jarinya."
"Sudah
kubilang. Sidik jarinya sudah rusak."
"Kalau
begitu kita bisa ambil sidik jarinya Tuan Cha Seon Ho."
"Apa
maksudmu?"
"Hasilnya
akan ketahuan juga. Kalau Tuan Cha Seon Ho berhasil diidentifikasi, maka jasad
ini juga."
Min Ho kembali
menatap Jung Woo. Ia menyanggupi permintaan Jung Woo. Dokter mengatakan kalau
hasilnya akan keluar besok.
Min Ho menatap
kepergian Jung Woo sebelum masuk mobil sampai mobilnya jalan. Mobil Seon Ho
datang bersama sekretarisnya. Ia melampiaskan kekesalannya dengan memukul pintu
mobil. Kayaknya sekretarisnya curiga tapi tidak mendalam. Min Ho menyuruh
menjalankan mobil dan sekretarisnya menurut.
Jung Woo menemui
kepala jaksa. Ia mendapat teguran karena Jung Woo sudah melakukan otopsi
semaunya. Kepala mengingatkan, ini adalah kejadian yang buruk bagi Chamyung
Group dan bagi kejaksaan.
"Kita sudah
dapat catatan bunuh dirinya. Kenapa.."
Jung Soo menyela,
ia mengungkit soal Kepala yang merusak kasus ini dengan catatan bunuh diri
palsu.
"Makanya aku
suka ini. Apa kau mau berakhir seperti aku?"
"Ya."
Kepala tersenyum
tapi kemudian berubah serius. Apa yang sebenarnya ingin Jung Woo lakukan?
Mereka sudah bilang ini kasus bunuh diri. Apa Jung Woo mau bilang kalau ada
seseorang yang membunuhnya?
"Anda akan
melihat.. kalau hasilnya keluar besok."
"Bagaimana
kalau kau salah?"
"Percayalah
padaku, Kepala Jaksa."
Kepala jaksa
mengerti, ia meminta Jung Woo keluar.
Min Ho menyentuh
papan nama kaknya, Presdir Cha Seon Ho. Ia kesal mengingat kelakuan Jung Woo,
akhirnya ia membanting papan nama itu hingga pecah berkeping-keping.
Jung Woo menatap
bagan mengenai "Tersangka pembunuhan di Villa Chamyung, Cha Min Ho".
Ia kemudian meninggalkan ruangannya,
"Besok kau
akan berakhir." Batinnya.
Min Ho berdiri di
atap gedung, ia menelfon seseorang.
Jung Woo berlari
menuju ruang otopsi. Dokter memberikan hasil sidik jari Min Ho yang ternyata
cocok dengan milik Seon Ho, berarti yang meninggal adalah Min Ho.
"Catatan
bunuh dirinya juga ditulis olehnya." Lanjut dokter.
Jung Woo masih
belum bisa percaya, ia mendekati jenazah Seon Ho, "Apa kau... benar Cha
Min Ho?"
Dokter mengatakan
penyebab kematiannya adalah beberapa keretakan dan syok akibat tekanan darah
rendah yang disebabkan oleh jatuhnya tubuh dari ketinggian. Keretakan ada di
bagian tengkorak.
Jung Woo keluar
dari ruang otopsi, ia berpapasan dengan Min Ho yang akan mengambil jenazah
kakaknya untuk dimakamkan.
"Adikmu
meninggal. Bagaimana bisa kau malah tertawa?"
Min Ho tidak
menjawabnya, di balik punggung Jung Woo ia tersenyum menang.
Min Ho mendekati
kakaknya. Ia minta maaf tapi ia tidak punya cara lain. Ia harap Seon Ho
mengerti. Terakhir, ia berterimakasih pada kakaknya.
Dokter meminta
Min Ho menandatangani berkas setelah itu Dokter baru bisa mengirim jenazah ke
rumah sakit. Oh ya.. dokter bertanya, apa almarhum biasa menggunakan kaca mata,
karena ia melihat ada bekas jejak kaca mata di pelipisnya.
"Dia suka..
memakai kaca mata hitam (sun glass)." Jawab Min Ho.
Dokter memandang
foto Min Ho di internet dan tidak memakai kaca mata tapi dokter menjawab kalau
ia mengerti.
Min Ho keluar dan
dokter sepertinya mencurigai sesuatu.
Jung Woo makan
malam bersama tim-nya. Kepala Jaksa memuji kerja bagusnya, ia menuangkan
minuman untuk Jung Woo.
"Dan kau
harusnya mendengarkan aku. Sampai kapan kau mau melakukan penyelidikan
sembarangan?"
Jung Woo hanya
diam saja, lalu Kepala Jaksa mengajak semuanya bersulang. Kepala Jaksa menyuruh
Jung Woo mengakhiri kasus ini, ia butuh laporan dari Jung Woo.
Dokter pulang
dari pekerjaannya tapi saat di jalan ada truk besar yang membuntutinya. Saat ia
berhenti di lampu merah, si supir truk menelfon seseorang mengenai apa yang harus
dilakukannya.
"Ya,
Pak." Jawab supir itu setelah mendapat instruksi.
SI supir lalu
melajukan truk-nya dengan kecepatan tinggi, menabrak mobil dokter. Hal itu
menyebabkan mobil dokter ringsek dan ia kehilangan nyawa. Setelah itu, supir
truk melarikan diri dengan truk-nya.
Ternyata yang
menyuruh si supir truk adalah Min Ho. Ia memuji supir itu yang telah melakukan
semuanya dengan baik.
Min Ho melakukan
konferensi pers untuk permintaan maaf dari Chamyung Group dan CEO Cha
menontonnya dari TV.
"Saya
benar-benar minta maaf.. karena sudah membuat kekacauan ini. Pertama, kami akan
mendonasikan semua aset milik Wakil Presdir Cha Min Ho. Selanjutnya, kami akan
bekerja sama dengan semua akttifitas penyelidikan.. yang berkaitan dengan masa
lalu Cha Min Ho. Juga, kami akan mengkompensasi.. semua orang yang dirugikan
akibat insiden ini." Kata Min Ho.
Min Ho
memerintahkan sekretaris untuk membuat acara pemakaman yang sederhana.
Sekretaris mengerti. Dan saat pintu lift tertutup, Min Ho menyeringai puas.
Detektif asisten
Jung Woo mencopoti foto-foto di bagan, karena kasusnya sudah berakhir. Staf
wanita yang ada di sana mendekati Jung Woo yang sedang membaca kembali
laporannya.
Staf wanita itu
mengatakan kalau Kepala jaksa ingin segera melihat laporan akhir Jung Woo. Jung
Woo memberikan laporan itu tapi mengambilnya kembali.
Jung Woo
mengamati amplop laporan. Ia teringat kalau Min Ho punya sedikit keanehan dalam
catatan rekam medisnya. Min Ho takut jarum dan segala objek yang tajam. Tapi
hanya Min Ho saja, sedangkan Seon Ho tidak.
"Aku harus
menyerahkan ini kepada seseorang lebih dulu." Ucap Jung Woo lalu keluar.
Pemakaman Seon Ho
dihadiri orang-orang besar dan Min Ho yang memimpin acaranya. Kata orang-orang
harga saham Chamyung naik gara-gara Min Ho si anak pembangkang meninggal.
Jung Woo datang
melayat sekalian memberikan laporan akhir insiden Min Ho. Sebenarnya tujuannya
sih untuk menunjukkan sisi tajam amplop itu dan Min Ho mulai gelisah, tapi ia
bisa menguasai dirinya.
"Kau tidak
bisa menyembunyikan dirimu yang sebenarnya. Cha Min Ho." Batin Jung Woo.
#
Kilas balik...
Saat berolahraga
Anggar bersama kakaknya. Kakaknya tidak sengaja melukai matanya dengan pedang
tajam dan mulai saat itu ia takut pada ketajaman.
#
Kilas balik selesai...
Min Ho menyadari
kalau diamplop itu ada tajamnya tapii ia menahan dan menerimanya. Ia juga
berterimakasih.
Min Ho kemudian
mencuci mukanya di toilet unuk menenangkan diri.
Jung Woo menunggu
Min Ho di luar, tapi saat Min Ho keluar dan melihatnya ia tidak berkata apa-apa
malah pergi begitu saja.
Min Ho melihatnya
dan mendesah.
Min Ho mengantar
kakaknya sampai tempat dikremasi.
"Sekarang
semuanya sudah berakhir, Hyeong... Selamat tinggal."
Min Ho akan
membawa abu kakaknya menuju tempat persemayaman. Ia masih terbayang-bayang oleh
Jung Woo. Bahkan ia sampai berhalusinasi kalau Jung Woo ada di depannya padahal
tidak.
Sekretaris
menanyainya, pa dirinya baik-baik saja. Min Ho menjawab iya lalu masuk dalam
mobil.
Dalam perjalanan,
Min Ho berpikir mengenai apa yang harus ia perbuat untuk Jung Woo.
-- 4 bulan
kemudian --
Jung Woo duduk di
sel tahanan, ia menangis karena tidak bisa mengingatnya. Ia tidak bisa
mengingat apa-apa.
Ingatan
terakhirnya adalah saat merayakan ulangtahun putrinya bersama sang istri dan
kebahagiannya bersama mereka berdua.
Pengacara Jung
Woo sedang menuju sel. Ia bicara di telfon, menenangakn si penelfon kalau
kasusnya akan dibereskan secepatnya. Kasusnya sudah ditutup. Ia hanya hanya
perlu tanda tangan saja untuk mengakhirinya.
Jung Woo dibawa
petugas menemui pengacaranya tapi Jung Woo malah tidak mengenali pengacara itu.
Pengacara meminta petugas meninggalkan mereka berdua.
Pengacara meminta
Jung Woo duduk. Jung Woo menanyakan identitas pengacara itu. Pengacara melarang
Jung Woo pura-pura, jujur saja toh hanya ada mereka berdua.
"Kau tahu
ingatanmu hilang? Sekarang itu sudah tidak ada gunanya lagi. Kalau memang
begitu, kau harusnya sudah dikirim ke pusat kesehatan mental. Kau kan lebih
tahu soal itu."
Pengacara
menyiapkan dokumen untuk Jung Woo tandatangani. Tapi Jung Woo diam saja membuat
pengacara kesal karena Jung Woo sudah janji akan mengakui semuanya.
"Apa kau
tidak ingat bahwa.. kau membunuh istri dan anakmu lalu membuang jasadnya?"
Jung Woo terus
mengulangi, jaksanya Jun Hyuk.
Jun Hyuk menemui
dokter Jung Woo. dokter menjelaskan kalau ia sudah memberikan ifo bahwa Jung
Woo kehilangan ingatannya lagi pagi ini. Jun Hyuk mengiyakan, ia sudah
diberitahu soal itu.
"Ini adalah
kali ke lima."
"Dan selalu
sama setiap kali itu terjadi. Dia selalu bilang dia baru saja mengadakan pesta
ulang tahun anaknya semalam.. dan dia tidur di rumahnya."
Dokter
mengangguk, Jung Woo kehilangan ingatan saat tertidur, seperti yang pernah
terjadi sebelumnya. Jun Hyuk berkata, Di hari keempat setelah insiden terjadi,
Jung Woo bangun dan tidak bisa mengingat empat hari sebelumnya. Dan sampai 1
bulan, 2 bulan, dan 3 bulan selalu begitu. Dan sekarang ingatannya selama 4
bulan ke belakang sudah hilang.
"Seperti
yang kuberitahu sebelumnya, hilang ingatan yang dia alami, berbeda dengan
hilang ingatan biasa. Fakta bahwa ingatannya selalu kembali ke 4 bulan yang
lalu itu sangat penting. Dia mengatakan.. sedang mengadakan pesta ulang tahun
anaknya dan dia tidur di rumah. tu adalah masa-masa yang sangat diinginkan
olehnya untuk kembali lagi. Setelah hari itu, semua hari yang ia jalani
dianggap seperti mimpi buruk seperti yang kau tahu."
"Tapi ini
bukan yang pertama atau kedua. Apa mungkin seseorang kehilangan ingatannya secara
berulang-ulang?"
"Bukan tidak
mungkin, meskipun kasus seperti ini jarang terjadi. Setelah mengalami kejadian
yang membuatnya mengalami trauma yang tidak sanggup ia hadapi, pertahanan
dirinya lantas akan muncul."
Jun Hyuk
mengangguk, ini membuat semua orang syok.
-- 4 bulan
sebelumnya –
Jun Hyuk heran
melihat semua barang-barang di ruangan Jung Woo disita. Seseorang menjelaskan
kalau Jung Woo dalah tersangka kasus Wolhwa-dong.
Kepala jaksa
mendapat banyak telfon karena kasus itu. Lalu Jun Hyuk masuk ke ruangannya. Ia
menyangkal kalau Jung Woo adalah tersangkanya.
Kepala Jaksa
tidak menjawab, ia memerintahkan Jun Hyuk untuk turun menghentikan wartawan dan
bawa Jung Woo naik.
Jun Hyuk
melindungi Jung Woo dari kerumunan wartawan dengan bantuan beberapa personil
keamanan.
Kasus Jung Woo
langsung menjadi berita hangat. Kejaksaan pun mengadakan rapat darurat.
Atasan kepala
Jaksa menanyainya, apa yang harus mereka lakukan. Kepala Jaksa mengatakan akan
memberikan pengarahan setelah penyelidikan nanti.
"Apa
menurutmu mereka akan percaya asas praduga tak bersalah? Kalau kita
mengeluarkan pendapat setelah investigasi kita akan dianggap melindungi dan
citra kita di mata publik akan jadi semakin buruk. Kau mengerti maksudku,
kan?"
Kepala Jaksa
memaksa kalau mereka harus melakukan penyelidikan. Si atasan tidak peduli, ia
menyuruh Kepala Jaksa memberikan arahan segera. Ini Ini adalah kasus yang tak
pernah terjadi di tubuh Kejaksaan. Takdir kejaksaan ditentukan oleh ini!
Usai rapat Kepala
Jaksa menyuruh Jun Hyuk untuk menangani kasus Jung Woo karena itu adalah
satu-satunya cara agar Jung Woo bisa menerima keadaan.
Setelah itu,
Kepala Jaksa masuk ruang konferensi dan menjawab semua oertanyaan para
reporter. Kebanyakan dari mereka menanyakan kebenaran kasus Jung WOo dan apa
buktinya.
Setelah itu, Jun
Hyuk menemui Jung Woo di ruang pemeriksaan. Ia menanyakan apa yang sudah Jung
Woo lakukan. Tapi Jung Woo malah berkata kalau ia harus menemukan Ha Yeon, ia
meminta bantuan Jun Hyuk juga.
"Kau yang
harusnya mengatakan padaku, dimana dia?"
"Aku harus
menemukannya. Aku harus menemukannya. Putri kesayanganku Ha Yeon." Tangis
Jung Woo.
CEO Cha melihat
bdrita di TV soal Jung woo bersama Ha Yeon.
Moongchi datang
penjara Woljeong untuk menyerahkan diri. Kemudian sipir membawanya masuk dalam
kamar tahanannya lagi. Teman-teman di dalam kamar tahanan kaget dengan
kedatangan Moongchi. Kemudian mereka memperlakukan bak seorang raja karna dia
sudah mendapatkan 1,3 jt dolar.
Cheol Sik sedang
asyik makan mie instan di dalam mobil di pinggir jalan.
Jung Woo duduk
sendiri di kamar tahanan. Dia mengingat semua masa sulit saat pertama
kali berada dalam penjara hingga menemukan Ha Yeon. Dia juga ingat pada Jii
Soo.
Kemudian
terdengar suara orang memanggil nama Jung Woo ternyata Jun Hyuk yang berdiri di
depan pintu itu.
"ku dengar
kau akan melakukan sidang ulang",ucap jun Hyuk.
"benar.. Aku
harus kembali pada Ha Yeon", jawab Jung Woo.
"berarti aku
harus melawanmu lagi.. ", ucap jun Hyuk. Jung langsung berdiri mendekati
Jun Hyuk setelah mendengar itu.
" apa
katamu? Hah? ", tanya Jung Woo dengan penuh tatapan.
Kepala Jaksa Choi
datang ke kantor peradilan untuk menyerahkan barang bukti pisau. Kemudian dia
menyerahkan pisau itu pada Eun Hye.
Sidang ulang Jung
woo dimulai, Eun Hye menyerahkan barang bukti pisau pada hakim.
Hakim menyuruh
anak buahnya segera melakukan analisa pada barang bukti tersebut. Kepala Jaksa
Choi turut mendampingi proses analisa barang bukti tersebut. Kepala jaksa
mengantar sendiri barang bukti tersebut ke Badan Forensik Nasional. Tapi di
perjalanan Seok muncul dengan mengendarai Truk besar berniat menghabisi Kepala
jaksa Choi untukt mengambil pisau itu. Tapi tiba-tiba sebuah Truk putih
menghalangi Seok sehingga Seok sulit mendekati mobil kepala jaksa. Ternyata
yang mengendarai truk putih itu adalah Seok. Hingga ahirnya kepala jaksa
berhasil sampai di BFN.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 15 Part 2