Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 14
Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 15
Kehidupan
masa lalu…
Setelah
beberapa hari berjalan melewati salju dan hutan, akhirnya Saimdang tiba di kuil
Unpyeonsa. Namun, kuil tersebut sudah menghilang. Hanya tinggal tumpukan batu
yang terlihat. Saimdang dan tukang kertas tua mengira-ngira kuil tersebut dan
menggali tanah yang ada di sekitar tempat tersebut.
Mereka
berusaha mencari lukisan budha yang menyimpan rahasia pembuatan kertas Goryeo. Setelah
melakukan penggalian yang cukup lama, akhirnya Saimdang menemukan sebuah peti kayu.
Dia pun bergegas membukanya dengan harapan akan menemukan lukisan tersebut.
Akan tetapi,
ketika dibuka peti tersebut dalam keadaan kosong. Sepertinya lukisan tersebut
telah dipindahkan. Mereka pun bergegas mencari ke tempat lain. Tiba-tiba
datanglah pasukan Hwiendang yang sengaja mengejar Saimdang saat itu.
Saimdang dan
tukang kertas tua itu pun langsung melarikan diri. Mereka berusaha sekuat
tenaga agar tak tertangkap oleh pasukan Hwiendang. Tiba-tiba seorang pria tua
dari balik gua menarik mereka untuk bersembunyi ke dalam gua.
Ternyata
pria tua itu adalah orang yang telah
menolong tukang kertas tua. Dia pun mendengar cerita Saimdang dan alasan mereka
ke Unpyeonsa. Tak disangka, pria tua itu menyimpan lukisan yang telah mereka
cari.
Dalam
lukisan tersebut terdapat sebuah sajak. Sepertinya sajak itu mengandung rahasia
pembuatan kertas Goryeo. Saimdang pun terus berpikir apa makna tersembunyi dari
sajak itu.
Keesokan
harinya, Saimdang memutuskan untuk kembali ke Hanyang. Namun, pembuat kertas
tua ingin memeriksa mata air yang terletak di sekitar kuil Unpyeonsa. Tiba-tiba
pasukan Hwiendang sudah mengepung mereka. Pembuat kertas tua itu langsung
meneriaki Saimdang untuk lari.
Dengan
seketika tubuh pria itu ditebas oleh pasukan Hwiendang yang juga telah membunuh
teman dari pria itu. Saimdang histeris dan berlari sekuat tenaga.
Teriakannya
terdengar ke seluruh penjuru hutan. Bahkan, Lee Gyeom yang sedang mencarinya
pun dapat mendengar teriakan Saimdang. Lee Gyeom segera mencari asal dari suara
tersebut.
Saimdang pun
berhenti berlari ketika berada di pinggir tebing. Dia tak tahu harus berlari
kemana lagi. Dia dikepung oleh pasukan Hwiendang. Untung saja Lee Gyeom datang
tepat waktu. Dia pun menghabisi semua pasukan Hwiedang dengan mudah.
Hwiendang yang
mulai terpojok mengambil pisau dan menawan Saimdang. Dia mengancam akan
membunuh Saimdang jika Lee Gyeom mendekat. Dia terlihat sangat kacau. Wanita
itu meluapkan semua emosinya yang sudah tersimpan selama 20 tahun.
Lee Gyeom
perlahan mendekat kepada Saimdang dan Hwiendang. Namun, Hwiendang terus saja
mundur dan sampai di tepi jurang. Hingga akhirnya mereka pun terjatuh.
Lee Gyeom
segera mengulurkan tangannya untuk menolong Saimdang yang masih berpegangan
kepada batang pohon. Tangan Saimdang yang lain berusaha meraih tangan
Hwiendang.
Awalnya
Hwiendang enggan untuk menerima uluran tangan Saimdang. Tapi batang yang dia
pegang mulai patah. Dia pun akhirnya mau menerima uluran tangan Saimdang.
Sedikit demi sedikit Lee Gyeom menarik tubuh kedua wanita itu. Dan akhirnya
mereka dapat terselamatkan.
Nafas
ketiganya benar-benar tidak karuan. Lee Gyeom mendekat kepada Saimdang dan
menanyakan keadaannya. Dia pun mengajak Saimdang untuk meninggalkan tempat
tersebut.
Saimdang
berbalik badan, “Kali ini aku sudah membayar hutangmu kepadamu,” katanya
singkat kepada Hwiendang. Mereka pun pergi meninggalkan Hwiendang sendiri di
tepi jurang.
Sementara
itu, di kehidupan masa kini perjuangan keras Ji Yoon untuk mengembalikan nama
baik dan pekerjaannya pun mulai menunjukkan perkembangan. Dia bersama
teman-temannya berhasil memisahkan lukisan Keukamsando dari lukisan Saimdang.
mereka dengan hati-hati menyusun potongan demi potongan dari lukisan hingga
tersusun lukisan Keukamsando yang utuh.
Namun, tak
lama kemudian Profesor Min menuju ke tempat persembunyiannya. Ji Yoon pun
menyamar menjadi pengunjung klub yang menjadi tempat persembunyiannya. Dia
bergabung dengan pengunjung yang lain dan berdansa bersama mereka.
Professor
Min mendekati Ji Yoon dan mengajaknya untuk berbicara empat mata. “Kau akan
tamat kali ini Profesor Min,” Ji Yoon membuka kacamatanya. Dia tak bisa
memaafkan sikap Professor Min selama ini dan berencana membawa lukisan
Keukamsando ke publik.
Apakah Saimdang dan Lee Gyeom dapat pulang
dengan selamat? Apakah Ji Yoon berhasil menyembunyikan Keukamsando dari
Profesor Min? Temukan jawabannya di synopsis episode berikutnya ya…
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 16