Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 22
Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 23
Malam itu,
saimdang nampak serius menyelesaikan lukisannya. Lee Gyeom mengamatinya dari
kejauhan dengan sebungkus bekal yang dia siapkan untuk Saimdang. Wanita itu pun
menyadari kedatangan Lee Gyeom. Mengetahui keberadaannya diketahui Saimdang,
Lee Gyeom pun melempar senyum sembari menunjukkan bekal yang dia bawakan.
Mereka
berdua nampak serasi ketika Lee Gyeom mengajak Saimdang makan bersama. Suasana
itu pun mengingatkan romansa sewaktu mereka muda. Namun, kehangatan itu
tidaklah bertahan lama.
Keesokan
harinya, Raja mulai merasakan kedengkian yang luar biasa. Dia berkeliling pasar
dengan menyamar sebagai rakyat jelata, dan menemukan fakta jika kepopulerannya
tersaingi oleh kebaikan Saimdang dan Lee
Gyeom.
Dia pun
merencanakan perbuatan yang sangat licik untuk menjebak mereka berdua. Raja
tiba-tiba menyuruh Lee Gyeom untuk membantu Saimdang menyelesaikan lukisannya.
Dia bahkan melemparkan pernyataan-pernyataan yang mengungkit masa lalu Lee
Gyeom dengan Saimdang.
Untung saja,
baik Lee Gyeom maupun Saimdang mampu mengontrol emosi mereka. Mereka tetap
tenang dan berusaha menyelesaikan lukisan Raja dengan sebaik-baiknya.
Keesokan
harinya, Raja menyiapkan sebuah acara di tengah kota untuk memamerkan
lukisannya kepada rakyat. Namun, ada niat tersembunyi dari rencana Raja
tersebut. Dia menyiapkan beberapa cendikia yang dibayar untuk memprovokasi
rakyat dan menyalahkan Saimdang.
Akan tetapi,
Lee Gyeom tidak kalah cerdik dari Raja. Dia bahkan sudah mengantisipasi rencana
Raja itu. Dia menyuruh seniman-seniman di Biikdang untuk turun ke tengah kota
dan memberi tanggapan positif terhadap lukisan Raja yang telah dipamerkan.
Benar saja,
provokasi yang dilontarkan para cendikia mampu diredam oleh pujian seniman
Biikdang dan para pekerja kertas Yangyo. Situasi yang diharapkan Raja bertolak
belakang dari kenyataan. Semua rakyat menyambut dnegan gembira lukisan yang
dibuat oleh Saimdang.
Tanggapan
yang positif itu pun membantu Saimdang dan Lee Gyeom untuk bebas dari istana
kala itu. Saimdang dapat kembali ke pabrik kertas Yangyoo dan bertemu dengan
keluarganya. Dia disambut dengan suka cita di tempat itu. Bahkan anak dari
Hwiendang pun datang untuk memberinya selamat.
Sementara
itu, Hwiendang yang berhasil mencuri sketsa kapal dari Kantor Seni Istana ragu untuk
menyerahkan sketsa itu kepada suaminya. Di tengah-tengah keraguannya, dia
mendapat kabar bahwa anaknya sednag bermain di tempat Saimdang dan sudah tidak
masuk sekolah selama beberapa hari.
Dengan
sangat emosi dia menemukan anaknya sedang bercanda dengan anak-anak Saimdang.
Dia segera menghampiri anaknya dan menarik tangan anak laki-laki itu. Dia
memarahi anaknya dengan keras. Tentu saja hal itu membuat anaknya semakin
sedih.
Mendapat
pemberontakan dari anak sulungnya Hwieandang merasa sangat sedih. Air matanya
tak terbendung lagi. Saimdang yang mengetahui hal itu pun mulai mendekatinya
dan memberinya sedikit nasehat.
Berbanding
terbalik dengan suasana yang ada di Yangyoo, suasana di istana malah memanas.
Terutama suasana di kamar Raja. Raja yang merasa kalah dari Saimdang dan Lee
Gyeom pun berencana untuk melenyapkan mereka berdua.
Dia
memanggil Min Chi Hyung untuk membantunya menghabisi Lee Gyeom dan Saimdang.
“Untuk memancing ular dari sarangnya, maka harus menggunakan tangan orang lain,” Raja memerintahkan ajudannya
untuk memanggil Min Chi Hyung.
Min Chi
Hyung sangat bersemangat mendapat perintah dari Raja. Dia bahkan tidak
menghiraukan peringatan dari Hwiendang. Min Chi Hyung bahkan mencuri sketsa
kapal dari Hwiendang dan memberikannya kepada perompak Jepang.
Setelah
mengirimkan surat ancaman kepada Lee Gyeom, Hwiendang mendengar kabar jika Min
Chi Hyung hanya memancing Lee Gyeom keluar dari sarangnya, dan berniat untuk
membunuh Saimdang.
Melihat
keadaan suaminya yang semakin kacau, Hwiendang memutuskan untuk membawa lari
kedua anaknya jauh-jauh dari Min Chi Hyung.
Lee Gyeom
yang mendapat kabar bahwa Saimdang dalam bahaya, segera mendatangi tempat
dimana Saimdang disandera. Dia berusaha mencari Saimdang di sebuah gubuk reyot
di tengah hutan sesuai dengan petunjuk dalam surat, namun tak dapat menemukan
wanita pujaannya itu.
Dia bahkan
dikepung oleh beberapa perompak Jepang dan juga Min Chi Hyung. “Kau benar-benar
gila. Jika kau berani menyentuh sedikit pun Saimdang, aku akan mengikutimu ke
neraka dan mencabik-cabikmu,” Lee Gyeom tak dapat menahan emosinya lagi.
Sementara
itu, Saimdang yang sudah snaagt pucat mendapati dirinya di sebuah gubuk tua
yang berbeda. Tiba-tiba dia melihat pintu gubuk tersebut terbuka perlahan.
Sosok wanita yang dia kenal pun muncul dari balik pintu. Wanita itu adalah
Hwiendang. Dia memasuki gubuk dengan tatapan mata tajam dan iba.
Apakah Lee Gyeom dapat menang dalam
pertarungannya melawan Min Chi Hyung beserta anak buahnya? Lalu bagaimana
dengan Saimdang? Apakah yang akan dilakukan oleh Hwiendang kepada Saimdang?
Temukan jawabannya dalam synopsis episode berikutnya ya…
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 24
