.

Sinopsis Saimdang Light's Diary Episode 25

Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 25

Drama Korea Saimdang Light's Diary


Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 24



Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 25


Di kehidupan masa kini, Ji Yoon belum dapat beraktifitas seperti biasanya. Dia masih kesulitan mengatasi krisis yang melanda keluarganya. Anaknya belum dapat menerima kematian ayahnya. Begitu pula dengan mertuanya yang menjauh dari Ji Yoon semenjak anaknya meninggal.

Sementara itu, RADE mulai merilis keanehan yang ditemukan pada Keukamsando yang dimiliki Prof. Min. Tentu saja hal ini menjadi angin segar untuk Ji Yoon dan teman-temannya. Kedua teman Ji Yoon, Han Sang Hyung dan Hye Jung menemui Ji Yoon yang berada di rumah ayah kandungnya.

Mereka ingin melihat keadaan Ji Yoon dan mengajak Ji Yoon untuk kembali ke Seoul dan melawan Prof. Min. Namun, Ji Yoon menolak untuk kembali ke Seoul, dia masih ingin memulihkan psikologi anaknya terlebih dahulu.

Teman-temannya pun memahami keadaan Ji Yoon dan memutuskan untuk memberinya waktu hingga siap untuk kembali bertarung. Beberapa hari Ji Yoon mencoba untuk memperbaiki psikologi anaknya, tetapi anaknya selalu menghindari Ji Yoon.

Begitu pula dengan mertuanya. Meski mertuanya jatuh pingsan, dia tetap menolak untuk kembali kepada Ji Yoon. Dia malah menyuruh Ji Yoon untuk menikah lagi dan meninggalkannya. “Aku tidak ingin menikah lagi. Aku yang lebih membutuhkan ibu daripada Eun Soo,” Ji Yoon berusaha membujuk mertuanya.

Hari-hari berat Ji Yoon lewati dengan sabar, hingga kekuatannya habis dan akhirnya dia menangis tersedu-sedu di depan anaknya sendiri. “Ibu sangat menyesal karena tidak pernah mengatakan cinta dan sayang kepada ayahmu. Ibu juga sakit, ibu merindukannya Eun Soo,” Ji Yoon tak dapat membendung kesedihannya lagi.

Eun Soo pun tak sanggup melihat ibunya menangis di hadapannya. Dia bangun dari tempat tidurnya dan memeluk ibunya dengan hangat. Eun Soo pun tak bisa membiarkan rasa besalah terus menggelayuti ibunya.

Jerih payah Ji Yoon untuk mengembalikan keharmonisan keluarganya mulai menampakkan hasil. Eun Soo kini tak murung lagi. Dia bahkan menikmati masa-masa bersama ibunya. Begitu pula dengan mertuanya. Wanita paruh baya itu akhirnya menyusul Ji Yoon di desa.

Akan tetapi, serangan Prof. Min belum juga berakhir. Pria culas itu malah memanipulasi thesis Ji Yoon dan Han Sang Hyung. Dia membuat seolah-olah thesist mereka merupakan hasil dari plagiatisme. Tidak hanya itu, Prof. Min juga mengambil pekerjaan dari Hye Jung.

Melihat ketidakadilan yang terus dia terima, mengingatkan Ji Yoon kepada sebuah kartu nama yang dia temukan di kampus. “Keberanian adalah doa dari rasa takut,” itulah kutipan yang tertulis dalam kartu nama itu. Entah mengapa Ji Yoon sangat yakin jika kartu nama itu sengaja ditinggalkan oleh RADE.

Dalam kartu tersebut, terdapat sebuah seniman kuno yang memakai pakaiann tradisional Korea “Hanbook”. Ji Yoon menghubung-hubungkan ingatannya, dan dia menemukan seorang pria dari era Joseon. Pria itu nampak seperti Lee Gyeom dalam buku harian Saimdang.

Namun, Ji Yoon segera menepis halusinasi itu dan kembali kepada kehidupan nyata. Dia mulai mengumpulkan nyali untuk kembali melawan Prof. Min. Dengan sedikit gugup Ji Yoon menemui Prof. Min dan kembali menantangnya.

Tentu saja hal ini membuat Prof. Min sedikit gentar. Dia takut Ji Yoonlah yang menghubungi RADE dan telah mengirimkan surat peringatan kepadanya. Dia juga meminta bantuan kepada direktur galeri Seon, namun dia tidak mendapatkan tanggapan yang berarti. Direktur Seon pun sudah mulai muak dengan ulah Prof. Min.

Sementara itu, RADE yang sudah terkenal dengan kiprahnya menemukan benda-benda seni mulai membalas email yang dikirimkan oleh Ji Yoon. Dia bahkan mengajak Ji Yoon untuk bertemu dan bicara empat mata.

Di sebuah restoran yang hampir tutup, Ji Yoon hendak bertemu dengan RADE. Namun, keadaan tempat itu mulai gelap dan nyaris tak ada seorang pun yang nampak seperti RADE. Tiba-tiba seorang pelayan yang bekerja di tempat itu menyapanya.

Ternyata pria itu adalah anggota dari RADE. RADE merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang seni. “RADE bukanlah milih perseorangan. Tepatnya RADE adalah sebuah organisasi,” jelas pria itu kepada Ji Yoon.

RADE sudah mengetahui kepalsuan dari Keukamsando sebelum Han Sang Hyung mengirim email. RADE sudah mulai menyelidiki Keukamsando sejak seminar Keukamsando. “Kami telah menginvetigasi Keukamsado sebelum Han Sang Hyung mengirim email. Tepatnya setelah kami melihat videomu,” tambahnya.

Ji Yoon pun sangat terkejut mengetahui kenyataan tersebut. Dia tidak menyangka akan ada yang meragukan kepalsuan dari Keukamsando. Dan dia juga merasa heran, masih ada orang yang peduli akan keaslian sebuah karya seni kuno.


Akankah Ji Yoon mampu bekerja sama dengan RADE dan mengungkap kebohongan Prof. Min? Dan siapakah pria yang seirng muncul dalam imajinasi Ji Yoon dan meninggalkan pesan untuk Ji Yoon? Temukan jawabannya dalam sinopsis episode berikutnya ya…