Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 5 Part 2
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 6 Part 1
Jin Wook
duduk di ruang kerjanya, ponselnya terus berdering. Ternyata Hye Ri yang
menelponnya, tapi Jin Wook sama sekali tidak menggubrisnya.
Sedang
sekretaris Jang masuk ke ruang Jin Wook dengan membawa makanan dari Yoo Mi.
Sekretaris Jang bertanya, mau diapakan makanan masakan Yoo Mi itu?
Sekretaris
Jang menelpon Yoo Mi yang sedang melamun di mejanya. Sekretaris memberitahu
jika Jin Wook dirawat di rumah sakit. Yoo Mi kaget dan langsung pergi ke rumah
sakit.
Yoo Mi
panik, apa yang terjadi sebenarnya? Jin Wook balik bertanya, kenapa Yoo Mi ada
disana? Sek. Jang menjelaskan kalau ia
yang menghubungi Yoo Mi. Sek. Jang jugalah yang menjelaskan pada Yoo Mi kalau
Jin Woo sakit gara-gara makanan Yoo Mi.
"Karena
makananku? Bukan makanannnya Joo Hye Ri?".
"Aku
makan 2 setengah sandwich, dan beliau 3 setengah. Saat itulah beliu tiba-tiba
merasa kesakitan jadi aku membawa beliau ke rumah sakit."
Sek. Jang
bahkan mau muntah saat menjelaskannya dan ia buru-buru keluar, sekalian mau
menemui dokter.
Jin Wook
lalu menyuruh Yoo Mi duduk kalau tidak mau pergi karena lehernya sakit
mendongak terus. Yoo Mi terkejut mendengar Jin Wook benar-benar memakan
makanannya, harusnya kan dibuang saja, kenapa ceroboh sekali sih?
"Tapi
kalau kubuang tanpa menyentuh makananmu nanti kau marah di depan
ruanganku."
Yoo Mi
mengingat dirinya dulu pernah marah-marah di depan ruangan Jin Wook karena Jin
Wook membuang makanannya, ia tidak menyangka Jin Wook melihat hal itu.
"Aku
melihatmu meraung seperti beruang dan cuping hidungmu melebar. Kurasa
kekuatanmu patut diperhitungkan, Lee Yoo Mi."
Jin Wook
menyinggung soal Yoo Mi yang menurutnya tidak ada kencan hingga bisa datang
menjenguknya. Yoo Mi menjelaskan kalau Hyun Tae bukan pacarnya, hanya teman,
sahabat terbaiknya. Mereka juga tidak tinggal serumah. Kafe Hyun Tae ada di
lantai pertama dan lantai 2 ia yang sewa.
"Sepertinya
Anda salah paham." Tutup Yoo Mi.
Jin Wook
diam-diam tersenyum mendengarkan penjelasan Yoo Mi itu.
Jin Wook
mempertanyakan sikap Hyun Tae kemarin, kalau bukan pacar kenapa begitu. Yoo Mi
merasa Hyun Tae cuma melindunginya karena Jin Wook membentaknya.
"Antara
pria dan wanita tidak ada yang namanya sahabat." Desak Jin Wook.
"Dia
bukan pria. Dia hanya Jung Hyun Tae."
"Kau
juga salah paham. Aku tak ada hubungan apa-apa dengan Joo Hye Ri. Dan kotak
perhiasan itu... tidak ada hubungannya dengan dia. Pemeran utama wanitanya
orang lain."
"Pemeran
wanita?"
"Mengenai
hal itu..." Jin Wook tiba-tiba tertidur.
Sek. Jang
kembali dengan membawa resep obat penenang untuk Jin Wook tapi melihat Jin Wook
tertidur ia tidak jadi masuk, ia malah tersenyum.
Yoo Mi
membenarkan selimut Jin Wook dan saat hendak memasukkan tangan Jin Wook kedalam
selimut, Jin Wook tiba-tiba menggenggam tangannya erat. Yoo Mi kembali cegukan
karenanya,
Sebelum
pulang, Yoo Mi membelai rambut Jin Wook lembut san berbisik, "Jangan sakit
lagi!"
Yoo Mi
membantu Bok Ja menangkat bahan-bahan makanan karena punggung Bok Ja sakit.
Setelahnya
Yoo Mi mengucapkan maaf karena kemarin belum menyelesaikan daftar menunya
soalnya Jin Wook mendadak memanggilnya.
"Selesaikan
hari ini." Suruh Bok Ja.
Bok Ja juga
minta maaf soal sikapnya kemarin. Karena punggungnya harusnya dioperasi tapi ia
tidak punya waktu, ia harap Yoo Mi mengerti.
"Tidak
apa."
"Tapi
hari ini kau ceriah sekali. Kemarin-kemarin kau terlihat seperti ingin mati.
Kau punya pacar?
"Maaf?"
Yoo Mi terkejut lalu cepat-cepat mengelaknya dengan salting membuat Bok Ja
semakin curiga.
Sek. Jang
membantu Jin Wook bersiap ke kantor. Sek. Jang membahas alasa Jin Wook masuk
rumah sakit, dulu karena kurang makan tapi sekarang kelebihan makan. Jin Wook
memasang wajah kesal, ia berpesan agar Sek. Jang jaga rahasia mengenai dirinya
yang masuk rumah sakit dari staf kantor, menyebalkan sekali kalau Ketua sampai
dengar.
"Saya
mengerti. Kurasa sudah lama Anda tidur begitu pulas. Dia mengawasi Anda hingga
larut malam sebelum akhirnya pulang. Maksudku si Ahli Gizi Lee."
Dalam
perjalanan, Jin Wook mengingat-ingat kejadian semalam. Yang ia ingat/rasa
adalah Yoo Mi menciumnya, ia menghubungkannya dengan penjelasan Sek. Jang kalau
Yoo Mi menungguninya sampai larut malam.
Di kantor
pun ia terus kepikiran, jadi artinya itu bukan mimpi?
Yoo Mi
datang menangtarkan sarapan, ia membuatkan ginseng dan bubur ayam supaya Jin
Wook cepat pulih. Jin Wook hanya meliriknya saja dan pura-pura cuek. Yoo Mi
memastikan keadaan Jin Wook dan setelah Jin Wook bilang tidak apa-apa ia
permisi.
"Jangan,
duduk di situ sebentar."
Yoo Mi pun
duduk di depan Jin Wook. Jin Wook menyuruhnya untuk tanggung jawab karena sudah
membuatnya sakit perut dan menyebabkan kerjaanku berantakan serta karena tidak
menjalankan tugas sebagai ahli gizinya. Jin Wook mengatakannya sambil berdiri
dibelakang Yoo Mi, back hug.
"Kau
harus tanggung jawab atas semua itu. Jangan lupakan soal kotak perhiasannya
juga. Kita selesaikan semuanya."
"Bagaimana
aku harus bertanggung jawab--"
"Makanlah
denganku."
"Kalau
aku makan dengan..." Yoo Mi menghentikan kalimatnya, lalu ia memandang Jin
Wook, "Anda bilang apa?"
Jin Wook akhirnya
melepaskan Yoo Mi dan duduk di meja, ia mengulangi lagi kalau Yoo Mi mau minta
maaf padanya maka harus makan dengannya. Yoo Mi menjawab itu tidak masuk akal.
Jin Wook mengartikan itu sebagai penolakan.
"Tidak,
bukan begitu... saya pikir saya salah dengar. Anda sungguh meminta saya makan
bersama Anda?" Tanya Yoo Mi.
"Sudah
kukatakan. Aku tak percaya masakanmu itu sebabnya... aku memintamu makan
bersamaku. Hanya 10 kali. Tidak kurang, tidak lebih. Anggap makananku setara 1
juta won. Dan tiap kali makan anggap kau bayar 100 ribu won. Aku memberimu
kesempatan. Terserah padamu. kau mau berhenti kerja... atau makan
bersamaku?"
Yoo Mi kesal
sampai ia kembali ke mejanya, apa-apaan coba Jin Wook itu. Apa kali ini dia mau
menyiksanya dengan makanan?
Tak jauh
dari Yoo Mi ada Je Ni. Ia menerima pesan dari Sek. Jang yang mengajaknya makan
malam jika tidak sibuk.
Jin Wook
masih belum yakin, apa semalam itu ia hanya bermimpi? Sepertinya ia melewatkan
sesuatu.
"Benar.
10 kali lebih dari cukup. Meskipun enak, kalau kau makan lebih dari 10
kali..." Gumam Jin Wook.
Saat itu,
Sek Jang menerima balasan Je Ni yang menyetujui ajakannya. Sek. Jang pun
berjingkrak senang dalam hati.
Jin Wook
memberinya perintah, jam 7 siapakan mobilnya dan cari restoran yang makanannya
enak. Sek. Jang panik, makanan enak? Jin Wook lalu menanyakan jadwalnya malam
ini. Sek. Jang melotot memotong kalau ia sudah memiliki rencana.
"Bukan
kau, aku. Aku tak memintamu makan denganku."
"Oh, Anda
harus ke salah satu tempat. Tidak begitu penting."
"Kalau
begitu, tunda besok."
"Baik."
"Dan...
Lebay."
"Apa
maksud Anda?"
"Jasmu,
Sek. Jang. Lebay."
"Pakaian
bagiku adalah harga diri dan ciri khasku. Jangan dicela." Tegas Sek. Jang
sambil menggebrak meja.
"Suka-suka
kaulah."
Yoo Mi
menyiapkan makanan untuk kantin sambil melamunkan ucapan Jin Wook tadi, ia
kesal.
"Sebentar.
Aku belum pernah terhina oleh seseorang yang memintaku makan bersama. Dia tahu
betul cara membuat orang merasa bersalah karena kata-katanya." Gerutunya
keras-keras.
Yoo Mi
bahkan tidak sadar telah memasukkan banyak daun bawang ke mangkuk sampau Eun Bi
menegurnya.
Jin Wook mengirimi
Yoo Mi pesan, "Malam ini jam 7, temui aku di depan perusahaan."
Yoo Mi
hendak mengatakan apa yang sudah dipikirkannya tapi Jin Wook menyela. Jin Wook
menanyakan apa yang Yoo Mi suka, Masakan Barat, Jepang, Korea atau China? ia
sudah reservasi semuanya, jadi Yoo Mi pilih saja mau makan apa.
"Tidak
bisa begini."
"Apa?
Apanya yang tak bisa? Yoo Mi-ssi, kau bilang akan bertanggung jawab, dan aku
memberimu kesempatan."
"Benar,
aku setuju untuk bertanggung jawab sebagai ahli gizi Anda."
"Terus?"
"Aku
yang milih kita mau makan di mana. Aku kan ahli gizi Anda. Maksudku, ini bukan
kencan. Ini bagian dari kerjaan."
"Hei,
aku tidak bilang ini kencan. Baik, Lee Yoo Mi Yeongyangsa-nim. Kau bisa pilih
makan di mana."
Yoo Mi
memberi arahan Jin Wook untuk belok kanan. Jin Wook pun memutar strir moblnya
tapi yang terjadi Yoo Mi malah terpental dan kepalanya mendarat dipangkuan Jin
Wook. Yoo Mi terkejut, apalagi tangannya tak sengaja menyentuh paha Jin Wook.
Setelah sadar ia pun cepat-cepat duduk dengan benar. Oh ya! Cegukannya kembali.
"Pahaku
mengejutkan banyak orang." Kata Jin Wook santai.
Yoo Mi kesal
dan memerahu Jin Wook untuk menyetir dengan benar sambil memeukulinya.
Mereka
sampai di restoran rekomendasi Yoo Mi tapi Jin Wook kelihatannya enggan masuk
karena restorannya kecil.
"Aku
yakin kau tahu, bagaimana pemilihnya aku. Aku benci tempat yang tidak bersih.
Dan sepertinya kita harus duduk di lantai. Aku juga tidak bisa begitu. Kakiku
panjang, tahu!"
Yoo Mi tidak
peduli, ia tetap berjalan masuk. Jin Wook pun tidak punya pilihan lain selain
mengikuti Yoo Mi masuk ke dalam.
Yoo Mi
menyuruh Jin WOok untuk memakai celemek senelum makan agar pakaian mahal Jin
Wook tidak kotor.
"Aku
tak butuh celemek. Tidak usah." Tolak Jin Wook.
"Semua
yang makan di sini pake. Jangan dibesar-besarkan. Baru pertama kali makan sup
ikan ya?"
"Baru
kali ini, dan kurasa akan jadi yang terakhir."
"Cobalah.
Saat merasa lemah sup ikan bagus untuk tubuh."
Yoo Mi
menunjukkan cara makannya, pertama tambahkan bubuk perilla sesuai selera. Yoo
Mi menambahkan dua sendok ful kedalam sup-nya tapi Jin Wook hanya seujung
sendok saja.
Yoo Mi
kelihatan sangat menikmati suapan pertamanya. Jin Wook penasaran lalu ikut
makan juga dan ternyata rasanya jauh dari yang ia bayangkan. Yoo Mi lalu
menyuruh Jin Wook memasukkan nasi dan acar lobaknya.
Jin Wook
mengikutinya tapi supnya malah muncrat ke kemejanya. Ia kesal tapi Yoo Mi
tambah kesal lagi karena Jin Wook ngeyel tadi, Yoo Mi pun refleks mengelap
kemeja Jin Wook.
"Lee
Yoo Mi-ssi, jangan lakukan ini. Tanpa seizinku, kenapa kau main sentuh
dadaku?" Jin Wook menjauh.
"Aku
tak berniat--"
"Waktu
itu di mobil kau juga begini. Kau ini tidak malu bersentuhan."
"Kapan
aku gitu?!"
Jin Wook
tidak peduli dan lanjut makan.
Selesai
makan, Yoo Mi meminta Jin Wook untuk mengulurkan tangannya. Jin Wook tersenyum
nakal, bener-benar agresif Yoo Mi itu.
Malas
berdebat, Yoo Mi mengambil tangan Jin Wook lalu meletakkan sesuatu di telapak
tangannya. Ternyata itu permen penyegar mulut.
Jin Wook pun
memakannya, lalu ia membahas soal bungkusan yang Yoo Mi bawa. Yoo Mi
menjelaskan kalau itu sup ikan. Jin Wook tenya lagi, untuk siapa? bukan Hyun
Tae, 'kan?
"Untuk
Ibuku. Ibu pelanggan di sini."
"Kau
tinggal dengan Ibumu?"
"Iya,
begitulah."
"Syukurlah."
"Maaf?"
"Tidak,
bukan apa-apa... Ayo."
Jin Wook
merasa Yoo Mi pasti dekat dengan ibunya. Yoo Mi membantah, mereka malah
bertengkar setiap hari, beberapa hari yang lalu juga. Giliran Yoo Mi yang
menanyakan soal ibu Jin Wook.
"Aku
tidak banyak ingat mengenai ibuku. Saat masih kecil orang tuaku berpisah."
"Oh,
maafkan saya."
"Ibuku...
tinggal di Gangwon-do. Ibuku suka sekali makan bubur abalon. Beliau juga suka
membuatnya."
"Lain
kali, kita makan bubur abalon ya?"
"Tidak
apa. Bubur abalon buatan Ibuku tak ada tandingannya."
Jin Wook
terpaksa menurunkan Yoo Mi di jalan padahal ia mau mengantar Yoo Mi sampai
rumah. Yoo Mi menjawab kalau ia harus mampir ke toko beli untuk Dong Goo... eh
maksudnya beli makanan untuk anjingnya.
"Ya
sudah." Lalu Jin Wook masuk kembali ke mobilnya.
Yoo Mi
menyesal, harusnya tadi ia tidak membicarakan soal ibunya pada Jin Wook.
Jin Wook
hendak berganti pakaian dan saat melihat noda di kemejanya ia jadi teringat
kejadian tadi dan kejadian yang ia ingat dirumah sakit.
"Apa
itu mimpi?" Batinnya tapi kemudian ia tidak mempermasalahkannya lagi karena
itu adalah mimpi yang indah.
Ibu makan
sup yang dibelikan Yoo Mi sambil nonton drama. Ibu mengomentari pemeran
utamanya yang katanya melakukan operasi pada seluruh bagian tubuhnya. Lalu ibu
membahas Yoo Mi yang tumben sampai membelikannya sup ikan dan snack untuk Dong
Goo.
"Makan
atau maki. Pilih salah satu saja."
"Wanita
itu jadi aktris gara-gara Ibu. Kalau saja Ibu tak menikah karena hamil dirimu.
Ibu pasti sudah main di "Bakalan Pecah 2". Begitulah dia bisa jadi
aktris!"
"Nah
itu dia. Kenapa Ibu hamil? Ibu harusnya main semua sikuel "Mau
Pecah"."
"Sisi
mananya dia yang lebih bagus dariku? Wajahku, tubuhku. Oke-an Ibu kemana-mana.
Dasar!"
Pagi-pagi,
ibu menyelinap keluar diam-diam saat Dong Goo dan Yoo Mi masih tidur. Ibu ke
kafe Hyun Tae untuk dandan.
Hyun Tea
datang setelah ibu selesai, bertanya mau
kemana ibu pagi-pagi dengan dandan cantik begitu. Ibu mau ke stasiun TV ketemu
teman lama dan kebetulan ada Hyun Tae, ibu pun meminta diantar kesana.
Hyun Tae
dengan senang hati mengantarnya. Ibu berpesan agar Hyun Tae jangan sampai
bilang Yoo Mi. Hyun Tae janji akan menjaga rahasia. Ibu berterimakasih lalu
masuk.
Hyun Tae mau
balik tapi tiba-tiba seseorang (Hye Ri) memberinya baju karena mengira ia dari
laundry. Hyun Tae akan menjelaskannya tapi Hye Ri tak memberinya kesempatan,
Hye Ri mengira Hyun tae minta bayaran, ia pun memberinya uang dan bergegas
kembali masuk.
"Hei,
bukan begitu." Panggil Hyun Tae lagi.
"Maaf,
lain kali saja kau boleh foto denganku. Aku ada syuting live, jadi harus
buru-buru masuk. Maaf ya. Terima kasih!" Jawab Hye Ri lalu kembali masuk.
Hyun Tae
bertanya-tanya, siapa gerangan wanita yang seenaknya tadi itu?
Yoo Mi
berduaan dengan Dong Goo di kafe Hyun Tae. Yoo Mi heran, kemana ibunya pergi
sabtu pagi-pagi begini. Hyun Tae tak berapa lama kemudian datang. Yoo Mi heran
lagi, apa Hyun Tae baru datang?
"Tadi
ketemu wanita aneh. Padahal baru ketemu. Dia menyuruhku dan membayarku."
"Apa?
Wanita ga kenal membayarmu? Terus?"
"Ya
kukerjakan. Dia bahkan bayar duluan. Aku bisa apa?"
Hyun Tae
lalu menawari untuk membuatkan roti panggang. Dong Goo menangguk, sedangkan Yoo
Mi belum menjawabnya karena ada telfon dari Jin Wook.
Jin Wook
mengajaknya makan bersama. Yoo Mi protes soalnya ini akhir pekan.
"Akhir
pekan kau tidak makan?"
"Ya
makan, tapi--"
"Alamatnya
ku sms, jadi sampai ketemu di sana."
Yoo Mi
menggerutu setelah telfon diputus, Jin Wook selalu saja berbuat semaunya. Hyun
Tae bertanya, kenapa? dia bilang apa?
"Bukan
apa-apa. Soal kerjaan." Jawab Yoo Mi.
Yoo Mi lalu
menitipkan Dong Goo pada Hyun Tae, ia janji perginya gak bakal lama-lama.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 6 Part 2