Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Criminal Minds Episode 6
Kang Ki
Hyung menaruh barang-barang yang digunakan untuk piknik ke bagasi mobil. Sesaat
ia melihat sekitar, ia tak menemukan Han Byul. Ia takut jika Han Byul diculik
lagi.
Tenyata
Han Byul ada di dalam. Kang Ki Hyung tenang, ia mendengar seseorang membidikkan
kamera padanya. Kang Ki Kyung mengejar sosoknya.
Kapten
Kang melakukan konsultasi. Ia mengalami gejala awal, halusinasi merasa kejadian
lampau terulang kembali dan jika tidak diatasi agak berbahaya, banyak masalah
yang akan muncul.
Kang Ki
Hyung keluar ruangan dengan limbung. Ia sebelumnya mengatakan ke dokter bahwa
masih ada hal yang perlu ia lakukan.
Baek San barusan
menerima panggilan. Ia duduk ke mejanya, membaca hasil laporan perkembangan
NCI. Tertulis tidak efisien, Pemeriksaan ini diatur oleh undang-undang
pelaksanaan kepolisian.
“Kasus
pertama apa yang menunjukkan kemampuan profiling jadi sorotan?” Tanya Hyun Joon
yang barusan mendekati meja Min Young.
“Kasus Mad
Bomber di Amerika.” Jawab Min Young. Nana mendekat, ada apa ini? Quiz time?
“Psikiater
James Brussel saat itu yang bertugas mem-profiling. Dia bahkan tahu kalau
pelakunya… akan mengenakan jas…, dan jasnya dikancing semua. dan jasnya
dikancing semua. Dia sangat rinci memprofilkannya. Dan ketika pelakunya
ditangkap, pelakunya mirip seperti hasil profil.” Lanjut Min Young
“Di sisi
lain, beberapa orang meyakini… kalau itu hanyalah salah satu sketsa polisi.
Ketika sedang menyelidiki kasus, kita tak bisa mendapatkan jawaban… hanya
dengan memecahkan sebuah algoritma. Baiklah. Satu pertanyaan lagi.” Hyun Joon
lanjut bertanya lagi.
“Siapa
pembunuh berantai… yang berkata dia bisa berhenti merokok tapi tidak bisa
berhenti membunuh?”
“Itu…Yoo
Young Chul?” Tebak Nana
“Jung Dang
Gyu. Dia tidak bisa menahan keinginannya untuk membunuh… dan akhirnya dia bunuh
diri di penjara. Dalam buku “Inferno” karya Dante…, sifat kejahatan manusia
dikategorikan menjadi tujuh tingkat. “Inferno” ditulis pada tahun 1310…, jadi
saat itulah istilah profiling… ” Lee Han datang menjelaskan panjang lebar.
“Ya, ya,
inilah bahan kuliah Doktor Lee yang dipelajari dari buku-buku. Pasti topik hari
ini, topik sastra, ya.”
Nana
senang dan merangkulnya. Akhirnya Han kembali!
Seorang
wanita belajar sampai mimisan, ia mengelap darahnya lalu keluar dari ruangan.
Di lantai tergeletak buku. Tertulis di dalamnya Rencana Harian untuk Lulus
Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil. Wanita itu mengikuti orang yang sepertinya
pemilik buku tersebut.
Di tangga
ia disetrum dan diseret orang itu.
Ibu
mencoba menghubungi puterinya, tak ada jawaban. Jadi ia mengira anaknya
kehabisan batu baterai ponselnya. Ia mengambil kiriman dan surat dari kotak pos
lalu kembali ke rumah untuk memasak.
“Tuan
Puteri kita sudah pulang?” Sapa ayah dari ketika memasuki rumah. Ia ke dapur,
istrinya mengatakan anak mereka belum pulang. Lalu ayah melihat kiriman kaset,
kedua orang tua tersebut berpikir hanya kaset biasa.
Ayah
mengajak ibu menonton kaset.
Terperangah
kaget karena isinya puteri mereka disiksa. Gadis itu terus meminta diampuni.
Kaset
tersebut sampai di NCI. Kang Timjangnim sedikit kacau melihat topeng anonim
pelaku, teringat Reaper dengan topengnya.
Min Young
mengatakan polisi yang menanganinya meminta bantuan NCI.
Pertemuan
Tim. Belum diketahui apakah korban masih hidup saat ini. Menurut polisi,
sekitar 3 sampai 5 hari lalu. Lee Han bertanya kenapa waktu kejadiannya tidak
bisa tepat?
Min Young
bilang ini karena korban yang diketahui bernama Jo berada di ruang belajar
selama 2-3 hari agar bisa fokus belajar.
Hyun Joon
pikir dengan waktu yang tidak jelas dan tidak ada pelaku yang diketahui, bisa
jadi insiden ini terjadi karena balas dendam atau uang.
Terdengar
suara musik kencang sekali di latar video, Nana membenarkan ada musik namun
bukan sengaja dimasukkan ke videonya. Cukup lama untuk memisahkan suaranya
dengan video.
Lee Han melihat ada yang aneh, di tangan
pelaku ada sesuatu. Nana memperbesar videonya. Terlihat seperti bola. MinYoung
berpendapat kalau pelaku bisa ditemukan dari orang-orang sekitarnya korban. Lee
Han mengutarakan kalau pelaku sadis biasanya orang yang tidak dikenal oleh
korban, karena akan lebih mudah bagi pelaku melaukan penyiksaan pada korban.
“Pembuatan
film kriminal laga merupakan… tanda dasar perbuatan sadis. Meskipun ada bahaya
mengekspos identitas mereka…, mereka tetap merekamnya dan mengirimkannya ke
orang lain. Itu berasal dari keinginan kuat. Mereka merasa senang menindas dan
menyaksikan korban menderita.” Hyun Joon menganalisis.
“Dengan
menunjukkan kekejaman mereka…, mereka membuat korban ketakutan…, dan itu
jugalah yang menunjukkan keinginan mereka agar diakui.” Sun Woo menambahkan.
“Yang
penting disini bukan alasannya…, tapi video ini dimaksudkan untuk dikirim ke
siapa.” Papar Kang Timjangnim.
Karena
sejak tahun 2015, ada tiga kasus pembunuhan… yang berlangsung di Seoul dan
Provinsi Gyeonggi. Ketiga kasus yang belum terpecahkan ini… memiliki kesamaan,
yaitu orang tua korbanlah yang pertama menemukan jasadnya.
Hyun Joon
heran, tapi mengapa ini mengirimkan
video korban ke keluarganya?. Sun Woo dan Min Young berpendapat ini karena
pelaku ingin membuat orang tuanya lebih menderita lagi.
Kang Ki
Hyung setuju “Betul. Pelaku telah berkembang pesat melalui tiga aksi
pembunuhannya.”
Korban
sebelumnya ditemukan jasadnya seminggu kemudian. Kang Timjangnim pikir kalau
dilihat dari profilnya waktu mereka tinggal 3 hari. Sayangnya pelaku kali ini
mengirimkan video, menandakan pelaku sudah tidak tertarik pada korban.
Jasad Jo
Eun Jung ditemukan, Tim NCI melihat kondisi korban. Ada luka-luka di leher,
dada, dan paha. Kuku jari tangan dan kakinya pun sudah copot. Dari memar ungu
di jasad korban…, penyiksaan korban pasti berlangsung selama beberapa hari.
Tempat pelaku meletakkan mayat korban
sangat berbeda dari sebelumnya. Padahal pada kasus sebelumnya jasad
ditemukan… di tempat di mana orang tua korban pasti menemukan korban lebih dulu…,
tapi kali ini, korban diletakkan di tempat yang takkan diketahui orang.
Hyun Joon
naik ke bukit, ia memperhatikan sekitar dan mulai berpikir lebih keras lagi.
“Jika
tujuan pelaku untuk menyembunyikan perbuatannya…, dia pasti takkan memilih
tempat seperti itu padahal… masih banyak tempat yang lebih baik untuk
menyembunyikannya. Kenapa dia mau menggotong tubuh yang berat jauh-jauh
kesini?”
Sun Woo
yakin pasti ada alasan mengapa pelaku mengubah polanya. Seperti perubahan
pikiran. Kang Timjangnim tidak sependapat, menurutnya ada hal yang terlewatkan
oleh tim kita. Kalau Pelaku tidak menargetkan sesuatu pasti takkan meletakkan
mayatnya di sini.
Hyun Joon
masih terus melakukan pencarian alasan pelaku melakukan ini. Hyun Joon ke hutan
lebih dalam lagi,
“Bagaimana
jika ada tempat pribadi yang tersembunyi yang tak diketahui pendaki?
Hyun Joon
menemukan sebuah liontin di makam anjing. Ia memanggil Kang Timjangnim dan yang
lain. Kang Ki Hyung mengeceknya. Tempat simbolis yang memaksimalkan rasa sakit
para korban dan orang tuanya. Menurut Lee Han pasti ada alasan kenapa pelaku.
Sun Woo
membertahu Kang Timjangnim bahwa alamat penerima CD tersebut adalah ibu korban.
Tempat ditemukannya korban tidak ada hubungannya dengan si ayah. Tiga kasus
serupa, memiliki kesamaan bahwa para ibu korban yang menemukan jasad puteri
mereka terlebih dahulu.
Kang
Timjangnim menyimpulkan, berarti bukan keluarga korban yang diserang. Hanya ibu
korban.
Lee Han
menonton video penyiksaan tersebut, Nana heran sekali. Stop! Han meminta video
dihentikan sebentar. Lee Han lihat kalau pelaku bertopeng sudah menengok ke
belakang 3 kali dan sadar kalau aksinya disaksikan oleh orang lain. Kameranya sempat
bergerak, Nana merasa itu karena tadi korban menubruk kameranya. Lee Han tidak
setuju, ia yakin ada yang menyaksikan penyiksaan tersebut.
Han
melaporkan temuannya ke Kang Timjangnim.
Min Young
membawakan hasil tes DNA, anehnya DNA yang pertama dan kedua tidak sama.
Menurut Kang Timjangnim ini karena pelakunya ada dua, yang satu menyiksa dan
lainnya merekam. Han menyebutkan kalau bahasa kerennya adalah folie a dex..
psikosis bersama. Artinya fenomena psikologis membagikan khayalan mental yang
sama. Intinya persahabatan mereka berasal dari sifat kejahatan mereka.
“Pelaku
yang dominan … memaksa pelaku yang lain yang relatif lemah untuk membunuh… dan
memanfaatkannya untuk mengancamnya. Begitulah cara orang yang dominan itu
menyadarkan… pelaku yang lain untuk melakukan pembunuhan.” Tambah Kang
Timjangnim.
Sun Woo
dan Hyun Joon menyaksikan rekaman CCTV di tempat belajarnya Jo. Salah satu
petugas yang mengenakan kaos bergaris enggan menonton videonya kembali. Ia
bersikeras korban tidak diculik di sini, korban hanya keluar menggunakan
tangga.
Hyun Joon
mengecek sorotan CCTV bersama petugas, Hyun Joon pikir jika seseorang bergerak
di tempat yang tak terjangkau CCTV, maka ada kemungkinan bisa bergerak tanpa
terlihat.
Sun Woo
mengamati pergerakan Hyun Joon dari ruangan. Sun Woo bisa melihat bahwa pelaku
memancing korban tanpa terlihat di rekaman CCTV. Sun Woo mencoba mencari tahu
alasan korban bisa mengikuti pelaku.
CCTV
ketika Jo keluar ruangan, memungut buku catatan seseorang. Sesaat ragu lalu
mengejar pelaku. Sun Woo lalu mengambil simulasi yang sama dengan korban, di
tangga Sun Woo bertemu dengan Hyun Joon.
Sun Woo
kira tadi Hyun Joon penjahat. “Sun Woo-ssi! Ini aku!” Baru Sun Woo melepaskannya.
Sun Woo
mengungkapkan kalau pelaku yang satunya memancing korban dan yang satunya
menangkapnya.
Sun Woo
mengutarakan bahwa pelaku memanfaatkan kebaikan Jo Eun Jung. “Hati yang baik
untuk membantu orang lain”.
Seorang
wanita pulang malam, ia menelepon ibunya. Ibunya menyesalkan anaknya tidak bisa
belajar karena harus bekerja padahal ini
masa-masa ujian. Ibu tanya apa sudah makan? Anaknya bilang akan beli ramen
saja, ia hanya minta direbuskan air hangat di rumah.
Di depan
wanita tersebut seorang pria menggunakan kruk tergopoh-gopoh, lalu ia
menjatuhkan barang bawaannya. Si wanita tadi iba dan menolongnya. Tak lama ia
lalu diestrum dan dibawa oleh mobil komplotannya.
Kejadian
dan cara menghilangnya sama, bisa dipastikan kalau pelakunya sama. Polisi mulai
melakukan penyelidikan terbuka, bisa jadi pelaku akan merasa bosan. Saat tidak
bisa mendapatkan apa-apa dari korban mereka akan menghabisinya. Karena
jadiannya baru ini kemungkinan korban masih hidup.
Menurut
Sun Woo setelah melakukan profilingnya, korban rata-rata berada di awal 20an,
diperkirakan penampilannya menarik. Berarti pelaku mungkin berusia 20 atau 30
an.
Hyun Joon
menambahkan, pelaku biasanya menculik di selang waktu antara pagi dan malam di
hari biasa. Pelaku menaruh jasadnya pagi atau subuh. Menimbang waktu kejahatan
dan pembuangan mayatnya, artinya pelaku tidak memiliki pekerjaan. Jika memang
benar tidak memiliki pekerjaan harusnya waktunya tak menentu.
Lee Han
memaparkan, kalau pelakunya sadis artinya pelaku pasti tidak bisa
bersosialisasi. Salah satu pelakunya pasti pemimpinnya dan mengendalikan
lainnya.
karena
melakukan penyiksaan pada korban, Sun Woo merasa kalau salah satu pelakunya ada
kemungkinan pernah disiksa oleh orang tuanya. Tekanan mental seperti itu
terkadang menyebabkan kerusakan pada bagian otak tertentu.
“Orang
sadis yang kasar dan dominan… mencoba melupakan perasaan tak berdaya… melalui
menggunakan kekerasan, menyulut kebakaran…, atau membunuh dengan brutal. Dan
akhirnya…, mereka terus melanjutkan aksi kejahatan mereka menggunakan
kekerasan.” Ungkap Kang Timjangnim.
“Yang
paling pentingnya, mereka menganggap… ikatan batin antara korban dan ibu korban merupakan faktor penting.” Hyun Joon.
“Mereka
tidak sembarangan memilih korban. Karena sebelum itu, pelaku pasti punya
informasi korban…, dan dari informasi itu…, pelaku juga tahu tentang pola
perilaku orang tua korban.” Kang Ki Hyung.
Min Young
datang menginterupsi, ia meminta maaf tapi ada rekaman yang harus ditonton.
“Maaf, ada
yang harus kalian tonton.”
“Jika
putriku, Kwon Yoo Jin, ada bersamamu…, tolong, jangan bunuh dia. Dia sangat
penting bagiku. Tolong biarkan Yoo Jin-ku… pulang dengan selamat.”
Kepolisian
menentukan penculikan Kwon Yoo Jin dua hari lalu… sebagai bagian dari Kasus
Penculikan Berantai Namcheon… dan Kasus Pembunuhan yang telah berlangsung
selama dua tahun terakhir.
Kang
Timjangnim menyuruh Min Young menghentikan media “Perintahkan awak media
menghentikan penyiaran kasus ini.”
Yoo Jin di
tempat penculikannya.
Di lain
tempat seorang pria yang menggunakan kursi roda mendengarkan berita sambil
memotong-motong daging.
Pria lain
keluar dari ruangan, si pria lumpuh memarahinya. Mau ke mana? Pikirmu mereka
tidak bisa menemukanmu?!. Pria berjaket kuning ngeloyor pergi.
Nana sudah
menghabiskan 3 cangkir kopi, Min Young menebak seniornya ini pasti begadang.
Nana agak sebal, sepertinya sudah ribuan kali melihat topeng mengerikan ini
sejak semalam. Sampai marasuk ke kepalanya, 22 jam menyaksikan ini. Min Young
memutar boneka-boneka anak kecilnya Nana, Nana melarangnya. Jangan!
Anak-anaknya ini tidak menyaksikan adegan kekerasan ya..
Tato
pelaku penyiksaaan terdeteksi. Tidak ada yang istimewa, hanya tato yang
digemari oleh kawula muda. Han pernah melihat tato serupa 4 tahun yang lalu,
milik aktor yang bunuh diri karena rekaman video pornonya tersebar. Selama 8
bulan, situs pornografi pun diselidiki semua. Han rasa pernah membaca laporan
kasusnya entah dimana.
Nana ingin
lihat berkasnya supaya bisa diselidiki. Han memperingatkan kalau halaman
berkasnya ada 67.321 halaman. Jadi agak sulit melacaknya. Nana membentaknya,
walaupun tim kita banyak mana bisa baca itu semua!
Han dan
Min Young membaca berkas. Han menyuruh Min Young pergi saja karena ia bisa
menyelesaikan ini sendiri. Min Young bilang ia harus berkontribusi juga, kalau
Han tidak tahan bersama Min Young maka abaikan saja.
Ibu Kwon
mendapatkan CD dari pelaku, ia hendak menontonnya.
Ibu Kwon
bertemu dengan Min Young. Karena sebelumnya Min Young meminta Nyonya Kim
melaporkannya kalau dapat kiriman apapun dari pelaku. Syukurlah Nyonya Kwon
tidak jadi menontonnya.
Ibu Kwon
bilang sebelumnya sebenarnya Yoo Jin hendak belajar di rumah temannya, tapi ia
menyuruh Yoo Jin jaga restoran saja karena Ny. Kwon sedang menjalani
pemeriksaan tiroidnya. Ny. Kwon merasa ini semua salahnya. Min Young
membesarkan hatinya, tidak Eomoni..
Ny. Kwon
mengungkapkan bahwa suaminya berpesan pada Yoo Jin untuk jangan percaya pada
siapapun karena dunia ini berbahaya. Tapi Nyonya Kwon meminta Yoo Jin untuk
jadi anak baik dan menolong sesama, inilah jadinya. Min Young meminta Ny. Kwon
kuat karena Yoo Jin pasti bisa ditemukan.
Nana dan Han menonton videonya lagi. Terlihat
mejanya sama dengan di kasus yang Han baca, S di pergelangan tangan pria itu
maksudnya S Culture. Situs S Culture merekam video sadis palsu di acara
internet yang diam-diam dioperasikan. Namun situs itu hilang empat tahun lalu
saat penyelidikan pornografi. Tak ada informasi pasti karena servernya luar
negeri.
Nana
terkejut sendiri, ia menyadari sesuatu. Ia lalu pergi, meminta Han menunggu
sebentar.
Nana
datang ke caffe internet. Mantan Rekannya memanggilnya Red House, dan rekannya
itu punya nama Wolf and Asia. Rekannya itu kebingungan kenapa di sini. Wolf and
Asia mengirimkan sesuatu, lalu Nana pamit pergi. Rekannya berkomentar, tidak
menyangka Red House mengkhianati mereka timnya dulu (rekan sesama hacker
mungkin).
Ditemukan
pengelola S Culture, namanya Kang Jae Deok usia 31 tahun. Pernah dipenjara atas
tindak pemerkosaan, penyerangan, dan distribusi pornografi. Sekarang bekerja di
Sung Un Trading, Perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan dagang.
Kang
Timjangnim dan Hyun Joon mendatangi lokasi. Diketahui Kang Jae Deok saat muda
pernah disiksa, ibunya kabur dari rumah, pernah menyiksa diri di penjara.
Kecenderungan sadisnya memuncak karena Kang Jae Deok pernah mengalami kekerasan
yang cukup lama.
~ *
Criminal Minds *~
Min Young,
Sun Woo dan Tim lainnya datang ke Sung Un trading. Terdengar suara teriakan,
Tim datang menyelamatkan gadis itu.
Gadis itu
dipukuli dan direkam online disaksikan
banyak orang di internet.
Hyun Joon
dan Kang Ki Hyung tidak diterima dengan baik. Pria lumpuh itu mengusir
keduanya. Terlihat Kang Jae Deok kabur, Hyun Joon masuk ke rumah dan
mengejarnya melalui jendela.
Kang Jae
Deok berdiri di pinggiran gedung, ia ketakutan. Tidak mau masuk penjara lagi.
Jae Deok mejatuhkan dirinya. Benar memang di pergelangan tangannya terdapat
tato S Culture.
Kang
Timjangnim diberitahu Hyun Joon perihal jatuhnya Jae Deok. Kang Ki Hyung lantas
memberitahu orang tuanya Jae Deok soal jatuhnya, si ayah tanya apakah Jae Deok
meninggal sekarang, Kang Timjangnim mengiyakan, lalu Tuan Kang tampak
mengekspresikan kematian anaknya. Kang Timjangnim mengamati air mukanya,
sepertinya kau bersedih.
Tuan Kang
dengan amarah membenarkan tentu saja ia sedih karena anaknya meninggal. Ia
menyuruh Kapten kang pergi sekarang juga karena toh Kang Jae Deok sudah mati.
Kang
Timjangnim ingin menemukan petunjuk karena ada korban yang harus diselamatkan.
Kamar
kotor tak termasuk kecenderungan sadis dimana ia mengendalikan seseorang. Tidak
ada cermin di kamar itu artinya Jae Deok menolak dirinya sendiri. Menunjukkan
hasrat mengendalikan seseorang… menandakan dia juga dikendalikan oleh
seseorang. Dialah orang pembantu yang merasa nyaman diatur-atur.
Kang
Timjangnim menemukan pemerah bibir (?), ia mencukilnya. Hyun Joon datang, ia
lihat yang dipegang Kang Timjangnim ini sepertinya ini mirip korban kedua,
kukunya Choi Eun Seo. Sepertinya pelaku sengaja menyimpannya untuk memperingati
kematiannya.
Kang
Timjangnim mulai menggeledah laci, di sana ia menemukan foto Kang Jae Deok
dengan teman-temannya.
Sun Woo
dan Min Young menanyai perihal Kang Jae Deok. Dulu mereka sempat bekerja sama
dan menanyakan videonya. Apa yang Sun Woo dan Min Young saksikan tadi hanyalah
adegan bohong-bohangan. Lagipula, siapapun yang merekam ini sungguhan, pasti
dia itu psikopat.
Sun Woo
menunjukkan foto yang Kang Timjangnim temukan ke pria di depannya, pria itu
tanya apa borgolnya dilepaskan kalau ia menjawab?. Lalu ia memberitahu Sun Woo.
Yeon Jeong
Sub seumuran Kang Jae Deok, dibesarkan di yayasan penitipan anak sejak usia 8
tahun.
Kang
Timjangnim dan Hyun Joon datang ke rumah Yeon Jeong Sub. Istrinya yang
membukakan pintu, tampak kebingungan NCI datang kemari.
Kang
Timjangnim menyadari istrinya Yeon Jeong Sub tampak menaikkan kerah atas
bajunya dengan gugup menutupi sesuatu, ia mempersilakan keduanya masuk ke
rumah. Ia mencoba menghubungi suaminya tapi nomornya tidak aktif.
Rumahnya
terkesan rapi, istrinya Yeon Jeong Sub berkata ini karena suaminya suka
kebersihan. Karena NCI ini terus bertanya-tanya soal Kang Jae Deok, ia ingin
penjelasan kenapa?. Kang timjangnim bilang karena Kang Jae Deok sudah
meninggal.
“Kau
kegerahan ya?” Tebak Kang Timjangnim. Istrinya Yeon Jeong Sub membantah tidak.
Padahal sepertinya ia berusaha menyembunyikan memar di tubuhnya. Hyun Joon
lihat ada banyak botol minuman, menduga Yeon Yeong Sub pasti suka minum.
Lagi-laginya istrinya membantah ialah yang suka minum-minum.
Kang
Timjangnim mengatakan maksudnya kesini untuk menyelidiki kenalannya Kang Jae
Deok, kalau ada apa-apa yang sang istri ingat bisa hubungi kami di nomor ini.
Ia menyerahkan kartu nama NCI.
Di luar,
Kang Timjangnim langsung menganalisa. Rumah yang rapi, cermin ada di mana-mana,
terlihat jejak orang sadis di sana. Seseorang mencoba mengendalikan semua
penjuru rumah. Istrinya Yeong Sub, Song Yoo Kyung menaikan bajunya dan
menurunkan lengannya untuk menutupi memar di tubuhnya akibat siksaan.
Hyun Joon
juga melihatnya tadi. Korban terlatih tidak berdaya, semacam sindrom Stockholm.
Gangguan kejiwaan yang dialami sandera yang pernah diculik, namun sandera
merasa sayang dan membela penculiknya.
Menurut
Kang Timjangnim akan sulit meminta bantuan kerja sama karena Song Yoo Kyung
akan merasa kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Hyun Joon akan bersembunyi
di sekitar sini menunggu Yeong Sub pulang.
Song Yoo
Kyung menyadari dirinya diawasi, ia kabur. Diperkirakan pasti menemui suaminya.
NCI
berusaha mencarinya. Namun yang terjadi, Song Yoo Kyung mendatangi NCI, ia
sukarela memberikan informasi.
Yoo Kyung
bilang dia gugup makanya pergi menemui suaminya. Ia mengatakan yang sebenarnya
soal polisi datang mencari suaminya. Kang Ki Hyung menyodorkan sapu tangan, ia
menebak pasti Yeong Sub menghajarnya tadi. Kalau ada yang Yoo Kyung sembunyikan
katakana saja.
Yoo Kyung
berkata sejujurnya ia tidak bisa minum, suaminya biasanya baik tapi kalau sudah
mabuk ia menjadi brutal. Tadi ia gugup sekali, tapi ia sangat mencintai Yeong
Sub.
Sun Woo
melihat cincin di tangan Yoo Kyung adalah hadiah ultah pemberian Yeong Sub
beberapa hari lalu. Sun Woo memberitahunya bahwa itu adalah cincin milik
korban. Yoo Kyung langsung melepasnya dan membuangnya, ngeri memikirkannya.
Yeon Yeong
Sub ditemukan di tempat biasanya berjudi. Yoo Kyung tadi menemuinya di dekat
sana tapi tiba-tiba dipukuli. Yoo Kyung histeris melihat suaminya digelandang
ke NCI. Nana mengajaknya minum teh, tak usah hiraukan Yeong Sub.
Yeong Sub
tidak gugup sama sekali. Karena ia adalah tipikal yang dominan. Mereka
mempersiapkan dan mempraktikkan setiap hal kecil…, kalau-kalau hal seperti ini
terjadi.
Awalnya ia
memang percaya diri, tapi ketika ia melihat foto-foto para korban air mukanya
langsung berubah panik. Kang Timjangnim melihat reaksi tersebut lalu meminta
lampu diredupkan dan AC dimatikan.
“Ini
artinya bentuk interogasi psikologis. Bisa juga disebut sebagai penyiksaan
psikologis. Lampu terang dan kegelapan total. Kelembaban dan suhu terus
berubah…, akan membuat tersangka gugup.”
Kata Lee Han
“Kita
harus membuat lingkungan yang berbeda sekali…” Kang Ki Hyung menambahkan.
Hyun Joon
tanya ke Timjangnim apa tidak masuk ke ruangan?. Hyun Joon akan masuk untuk
memprovokasi Yeong Sub.
Kang
Timjangnim ingin menemukan petunjuk karena ada korban yang harus diselamatkan.
Kamar
kotor tak termasuk kecenderungan sadis dimana ia mengendalikan seseorang. Tidak
ada cermin di kamar itu artinya Jae Deok menolak dirinya sendiri. Menunjukkan
hasrat mengendalikan seseorang… menandakan dia juga dikendalikan oleh
seseorang. Dialah orang pembantu yang merasa nyaman diatur-atur.
Kang
Timjangnim menemukan pemerah bibir (?), ia mencukilnya. Hyun Joon datang, ia
lihat yang dipegang Kang Timjangnim ini sepertinya ini mirip korban kedua,
kukunya Choi Eun Seo. Sepertinya pelaku sengaja menyimpannya untuk memperingati
kematiannya.
Kang
Timjangnim mulai menggeledah laci, di sana ia menemukan foto Kang Jae Deok
dengan teman-temannya.
Hyun Joon
mengomporinya. Tapi ekspresinya Yeong Sub justru meremehkan, hanya karena
ditemukan beberapa benda di mobilnya jadi Hyun Joon menuduhnya yang mencopoti
kuku korban?.
Hyun Joon
menuduh Yeong Sub yang menyuruh-nyuruh Kang Jae Deok dan bekerja sama dengannya
mengurusi paRa korban. Hyun Joon lalu menunjukkan foto ketika ia dan Jae Deok
bekerja di S Culture. Yeong Sub masih tidak terpengaruh dengan metode yang NCI
gunakan.
Kang
Timjangnim ingin menggunakan Yoo Kyung untuk membuat Yeong Sub buka suara. Ia
meminta Nana membujuk Yoo Kyung. Nana tidak enak, soalnya Yoo Kyung sedang
ketakutan sekarang.
Nana tidak
ada pilihan lain karena nyawa Yoo Jin jadi taruhannya sekarang. Nana mulai
pembicaraannya, dia menceritakan saat berusia 21 tahun ia menyukai seseorang,
suaranya dan ia melakukan tindakan illegal meretas uang orang karenanya. Ia
sadar menghancurkan banyak orang, pulang ke rumah dan rumah itu kosong sama
sekali.
Lalu Yoo
Jin buka mulut, saat itu suaminta menamparnya. Ia kecewa tapi suaminya adalah
satu-satunya orang yang ia andalkan selama ini. Nana meyakinkannya tidak akan
ada yang bisa menyakitinya, Yoo Jin membutuhkan bantuannya.
Kita bisa
menyelamatkan diri kita yang dulu, Nana memintanya kuat.
Yeong Sub
mulai goyah, Yoo Kyung ingin menyelamatkan Kwon Yoo Jin. Ia tidak percaya
suaminya pembunuh, sayang… bukan kau pelakunya kan?. Yeong Sub bilang 5 orang,
ia yakin para penyidik ini berusaha menjebak kita menjadi pembunuhnya. Ini
tidak ada hubungannya dengan Yoo Kyung, ia menyuruh Yoo Kyung keluar dari
ruangan ini, ia tidak akan mengatakan apapun.
Yoo Kyung
keluar ruangan dengan gontai, ia menangis. Nana dan Min Young mendekatinya, Yoo
Kyung panik sekali. Bagaimana ia bisa hidup sekarang?.
Yoo Kyung
minta ruang sendiri, ia akan cari udara segar untuk menenangkan diri.
Kang Timjangnim menilai kalau trauma Kang
Jae Dong Dan Yeong Sub tidak ada hubungannya dengan tindakan kriminal ini. Lalu
ia dan yang lain melihat Yeong Sub di rekaman saat Hyun Joon mengiterogasi
dengan saat Yoo Kyung yang bertanya.
Ada yang
aneh dengan Yoo Kyung, kalau ia benar takut mengapa berani menatap mata
suaminya?. Saat melihat foto korban ia juga tidak takut atau ngeri, terlalu
tenang malahan.
Saat tadi
Yoo Kyung bertanya ia tampak memastikan sesuatu dan Yeong Sub menatapnya
seperti menunggu perintah. Dia memperlihatkan perasaannya pada Yoon Jeong
Sub… dan memerintahkan Yoon Jeong Sub
mengakui kejahatannya.
Dan Yoo
Kyung menyuruh dia jangan melibatkan dirinya dalam kasus ini. Dan akhirnya Yoo
Kyung membuat Yeon Sub berjanji untuk tidak mengatakan siapapun tentangnya.
Suara dan
video sudah berhasil Nana pisahkan. Terdengar suara Yoo Kyung “Dasar gila kau,
pelacur seperti dia itu memang harus kita bunuh.”
Nana
terkejut bukan main mendengar itu.
Jadi
kesimpulannya Song Yoo Kyung memanfaatkan Kang Jae Deok dan Yeon Yeong Sub,
membuatnya seolah-oleh menjadi korbannya juga. Otak dari kasus ini adalah Song
Yoo Kyung. Pengawal yang membawa Yoo Kyung diberitahu dan ia sungguh terkejut.
Sebelum ia
sepenuhnya mencerna informasi, ia sudah diestrum oleh Yoo Kyung. Lalu Yoo Kyung
menggerai rambutnya, bersikap menjadi dirinya sendiri. Tidak kuyu dan terlihat
butuh perlindungan atau pun dikasihani.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Criminal Minds Episode 7