.

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 3 Part 1

Sinopsis Drama Yong Pal Episode 3 Part 1


Perawat Hwang dengan beberapa penjaga mendorong ranjang Yeo Jin sambil terus memanggilnya, terlihat Yeo Jin yang membuka matanya tapi masih terasa lemah. Tangannya sudah diperban walaupun masih ada darah, perawat Hwang langsung menyuruh semua penjaga untuk cepat membawanya.

Di ruang operasi, Tae Hyun dengan serius mengoperasia Young Sik, sampai akhirnya bisa mengeluarkan seperti daging dalam perutnya lalu mulai menjahitnya kembali. Perawat So mengaku sangat takjub dengan Tae Hyun, karena belum pernah melihat dokter yang punya keterampilan seperti itu.


Tae Hyun terdiam sejenak, seperti telingan sangat tajam lalu memerintahkan perawat So mematikan lampu operasi. Saat itu juga, Perawat Hwang sampai dan langsung meminta supaya penjaga menunggu dan ia mempersiapkan ruangan untuk operasi. 


Beberapa penjaga berdiri agar tak banyak orang yang melihat, Tae Hyun sedikit mengeser pintu dan tepat berada di depan wajah Yeo Jin yang sedang berbaring, perawat So sedikit mengintip.

Tangan Yeo Jin tiba-tiba perlahan menaruh pecahan kaca ke arah lehernya, Tae Hyun yang melihatnya mencoba untuk menarik pecahan kaca yang di pegang Yeo Jin, setelah berhasil  terlepas, Tae Hyun kembali menutup pintu dan Yeo Jin mengarahkan pandangannya. Perawat So yang melihatnya panik, takut ketahuan kalau mereka sedang melakukan operasi diam-diam.
Penjaga yang melihat sesuatu yang aneh mencoba mendekat, saat itu Dr Lee datang dengan baju operasinya lalu memerintahkan untuk memindahkan Yeo Jin kedalam ruang operasi. Tae Hyun seperti hanya bisa mendengar dan menghela nafas karena tak ketahuan. 


Setelah selesai operasi, ia kembali ke ruangan tempat tidur dokter lalu mencoba memejamkan matanya, tapi ingatannya kembali saat melihat  Yeo Jin yang sengaja menaruh pecahan kaca dilehernya dan Tae Hyun berusaha untuk mengambilnya. Saat itu, Yeo Jin dengan suara lemah meminta tolong.

Tae Hyun mencoba memejamkan matanya, tapi tetap saja pikirannya seperti tak karuan, akhirnya ia memilih untuk duduk diatas tempat tidurnya dan menyalakan lampu baca, sambil sesekali mengatur nafasnya. 



Pagi hari 
Dr Shin terlihat sangat marah karena mengetahui Tae Hyun dipindah tugaskan, Tae Yong menjelaskan ia juga baru tahu pagi hari. Dr Shin sempat mengumpat kesal lalu mengajak Tae Yong untuk ikut dengannya sekarang.


Di lantai 12 
Dr Lee memperkenalkan Tae Hyun pada semua perawat dilantai tersebut sebagai dokter baru yang bertugas. Tae Hyun pun menyapa semua perawat, lalu Dr Lee bertanya kemana Manager Cyn. Perawat menujuk kearah lorong, seorang wanita berjalan seperti model dan terlihat cantik dengan dress biru berjalan mendekat.

Lalu Dr Lee pun memperkenalkan kalau wanita itu bernama Cynthia. Tae Hyun yang polos memanggilnya “Nona Shin”, beberapa perawat menahan tawa mendengarnya akhirnya Cynthia mengeja namanya dengan bahasa inggris dengan nama panjang Cynthia Park. Tae Hyun pun akhirnya memanggilnya dengan panggilan Cynthia.

“Manajer Cyn yang menangani kita di lantai ini Dan ucapkan salam. Dia  adalah Dr. Kim Tae Hyun, pegawai tetap yang masuk tahun ke-3 dan Kita semua keluarga sekarang” ucap Dr Lee 

“Oh, ini Dr. Kim? Senang berjumpa denganmu. Aku sudah banyak mendengar... Ah...Tidak, aku sedikit tahu soal dirimu.” kata Cynthia lalu mengulurkan tangannya, Tae Hyun pun menyambutnya dengan membalas senyuman Cynthia.


Dr Shin datang berteriak memanggil Dr Lee, melihat Dr Shin datang Dr Lee bertanya alasannya datang ke lantai 12. Dr Shin terlihat sangat kesal dengan pertanyaan Dr Lee padanya, Tae Yong yang berdiri dibelakang Dr Shin masih sinis melirik Tae Hyun.

“Mengapa kau kesini? Pergi sekarang!” perintah Dr Shin pada Tae Hyun, tapi Tae Hyun hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.

“Apa katamu, Maaf? Kembali ketempatmu sekarang!” perintah Dr Shin kembali. Dr Lee langsung menegurnya karena sudah membuat keributan.

“Keributan? Keributan? Ketua Lee, sikap seperti apa ini? Memindahkan anak buahku  yang bekerja dengan baik begitu saja?”komentar Dr Shin tak terima.

Direktur datang bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Dr Shin ingin mengadu tapi Presdir langsung memberitahu kalau ia yang memutuskan untuk membuat perubahan tugas  bagi Dr. Kim Tae Hyun. Dr Shin kaget karena Presdir langsung yang melakukannya.

“Ya. Aku membuat keputusan agar bisa melayani  pasien di bagian VIP dengan lebih baik Jadi jangan membuat masalah seperti itu lagi, Ketua Shin.” tegas Direktur lalu berjalan pergi.

Tae Hyun ingin mengikuti Dr Lee dan Direktur pergi, tapi Dr Lee mengatakan ia tak dibutuhkan kali ini. Tae Hyun tetap ingin ikut tapi Cynthia menahannya dengan memberikan kode menggelengkan kepala supaya Tae Hyun yang memaksa ikut. Dr Shin masih mengeluh kalau selama ini sudah mengarahkan Tae Hyun sampai menjadi dokter yang baik tapi Dr Lee mengambilnya begitu saja.

“Hei, apa kau senang kalau kau ditempatkan di Lt.12 sekarang? Seharusnya aku tidak mencoba memelihara kambing hitam” sindir Dr Shin lalu pergi, Tae Hyun hanya bisa memberikan senyumannya.



Perawat So mengecek cairan infus milik Young Sik, sampai seorang dokter bernama Kim Young Ho dari Dinas Layanan Kesehatan datang mengatakan akan memindahkan Young Sik. Perawat So pun tersenyum merasa seharusnya memang mereka lebih cepat memindahkan pasien Young Shik.

 “Tapi aku lihat, pasiennya masih hidup? Ketika aku menerima catatan pasien, sepertinya  kesempatannya untuk hidup sangat tipis” ucap Dr Kim lalu memeriksa Young Sik

Perawat So terlihat menahan senyum bahagianya, karena dengan bantuan Tae Hyun maka Young Sik bisa bertahan hidup. Dr Kim yang meriksanya merasa aneh lalu mencoba menyakinkan apakah pasien itu benar bernama Kim Young Sik. Perawat So membenarkan dengan memberikan berkas pasien pada Dr Kim.


Pemandangan sungai dan jalan yang melintas terlihat dari kaca yang cukup lebar, Cynthia tersenyum menggoda melihat Tae Hyun yang duduk dibelakang meja, lalu memutar kursinya agar bisa melihat pemandangan dibelakangnya, lalu bertanya apa pendapata Tae Hyun, apakah ia menyukainya.

Tae Hyun tak tahu menurutnya meskipun ada pasien dibagian VIP tapi  ternyata pegawai tetap memiliki ruang kerja Dengan pemandangan keluar yang sangat bagus jadi ia patut bersyukur. Cynthia menyuruh Tae Hyun menikmatinya saja karena  nanti pemandangan itu tidak bisa di nikmati.

“Disini wali pasien memberikan tanda tangan  persetujuan untuk operasi, Untuk klien VIP kita tidak memperbolehkan  mereka menandatangani formulir persetujuan operasi tapi menyerahkan ke pegawai tetap yang  menggunakan sendal & berdiri di lorong, Dengan pulpen seharga 200 won. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi, jadi Rumah sakit tidak dapat bertanggung jawab bahkan jika pasien meninggal selama operasi” Jelas Cynthia sudah berdiri didepan Tae Hyun dengan mencondongkan tubuhnya.

Setelah itu membuka kotak pulpen diatas meja, Tae Hyun tersenyum melihat ada pulpen didalamnya. Cynthia menjelaskan  Kekuasaan kursi di kantor ini bukan dari pemandangan tapi dari pulpen yang ada didepannya, sambil duduk dengan gaya elegan.

 “Lagipula pemandangannya tidak menarik, Tapi Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu Orang macam apa dia?...Nona Young Ae?” ucap Tae Hyun penasaran

“Tentu saja, kau lebih tertarik dengan  ikan yang besar dari pada ikan goreng kecil? Seperti yang aku dengar, Kau pandai mengendus uang” ejek Cynthia dengan menegakan duduknya. Tae Hyun langsung tertunduk

“Kenapa? Apa aku membuatmu kesal? Kalau begitu, Maafkan aku.  Tapi aku tidak bermaksud jelek” goda Cynthia kembali menyandarkan duduknya.

“Kamar Tuan Putri? Jika kau bisa masuk, itu keuntungan besar dan Jika Tuan Putri suka denganmu, menjadi bawahan Ketua tidak akan jadi masalah, bahkan Menjadi direktur RS mungkin bisa terjadi Tapi lebih baik bagimu untuk tidak bermimpi seperti itu, Hanya direktur, Ketua Lee, dan perawat Hwang yang bisa masuk kesana” jelas Cynthia, Tae Hyun hanya diam tanpa berkomentar.
 

Di kantor polisi
Ketua polisi telihat marah membaca lapora berkas Detektif Lee karena sebelumnya memerintahkan untuk  menangkap Doo Chul tapi sekarang ia malah mencari Yong Pal (seorang dukun). Anak buahnya mengintip dari belakang dengan wajah ketakutan, Detektif Lee mencoba menjelaskan tapi ketuanya kembali berbicara.

“Kau kehilangan Doo Chul, tepat di depan matamu,  karena Yong Pal.” ucap Ketua memarahinya, Detektif Lee mencoba menjelaskan kalau itu tidak benar.

“Apanya yang tidak benar? Kau kesal karena itu, sehingga kau melakukan ini  untuk mengembalikan harga dirimu!” teriak ketua marah

“Hyungnim...jujur saja.. Karena si brengsek Yong Pal, kita banyak kehilangan penjahat..” ucap Detektif Lee mencoba menjelaskanya.

“Hei, apa cuma dia satu-satunya dukun di negara ini?Apa kau ingin aku memindahkanmu ke bagian  Keselamatan Umum Jadi kau bisa menangkap dukun itu kapanpun kau mau?” teriak Ketua sedikit mengancam. Detektif Lee hanya bisa membungkuk meminta maaf.

“Bersikap seperti anggota Tim penyelidikan kejahatan, Kenapa kau masih diam, Cepat Keluar! Pergi dan tangkap Doo Chul!” perintah ketua sambil berteriak lalu keluar ruangan

Anak buahnya langsung menghampiri Detektif Lee untuk tak perlu khawatir, Detektif Lee yang membuka bungkus permen langsung meluapkan amarah dengan membanting permen dan berjanji dalam hati akan menangkap si Brengsek Yong Pal.


Tae Hyun duduk diatas sambil menelp Man Shik bertanya apakah ia mendengar sesuatu tentang polisi, sepertinya Man Shik memberitahu sesuatu yang membuat Tae Hyun merasa lega. Lalu Tae Hyun meminta supaya tak menelpnya untuk sementara waktu sampai ia yang menelponnya dan akan menutup telpnya, tapi sepertinya Man Shik masih berbicara.
“Aku juga tidak tahu! Aku tidak bisa melakukan apa-apa sementara ini Jadi temukan saja dukun yang lain” kata Tae Hyun
“Yong Pal! Seperti yang kau ketahui Sulit untuk mengurangi pinjaman pribadi, tapi hanya butuh waktu satu detik untuk menambahnya, Apa yang kau lakukan? Ini sungguh membuatku frustasi!” keluh Man Shik yang baru saja mengambil uang pinjaman di sebuah club.
“Apa yang membuatmu frustasi, karena pendapatanmu  tiba-tiba turun? Yang seharusnya jadi gila itu, aku... Jadi Tunggu saja sebentar, Bahkan jika langit runtuh.. Hal yang baik pasti akan terjadi” ucap Tae Hyun sambil menatap langit lalu menutup telpnya.



Tae Yong datang lalu bertanya apakah Tae Hyun senang dipindahak ke Lantai 12 seperti yang diinginkannya. Tae Hhyun mengungkapkan dirinya senang. Tae Yong memberitahu kalau pasien Kim Young Shik sudah dipindahkan. Tae Hyun pura-pura tak tahu menahu lau mengungkapkan itu sangat bagus
“Lagipula,  sebagai dokter, keinginan kita untuk menyelamatkan para pasien, bukan uang. Aku tahu situasinya sulit Tapi jika kita meng-operasi mereka demi uang dan  menolak yang tidak memiliki uang maka kita bukanlah dokter” ucap Tae Yong sinis,


“Ah, Aku mengerti, Menjadi dokter berperikemanusiaan besar dan bermurah hati dengan keterampilan medismu,Tapi seorang dokter yang berpikiran sempit  seperti aku harus ada juga, Sehingga orang yang memiliki uang bisa menggunakan uang mereka Dan terutama sekali dokter hebat seperti dirimu!” komentar Tae Hyun,

“Oke....Apapun yang kau kerjakan nantinya, tolong  jadilah dokter yang sesungguhnya” pesan Tae Yong dengan senyuman sinisnya lalu pergi meningalkan atap. Tae Hyun hanya menghela nafas membiarkan orang-orang berpikiran buruk padanya dengan apa yang sudah dilakukannya. 


Direktur melihat Yeo Jin yang terbaring dengan tangan diperban dan infus yang menempel ditanganya, lalu bertanya pada perawat Hwang, apakah ia ingin kehilangan pekerjaannya. Perawat Hwang dengan tertunduk mengatakan tidak ingin lalu meminta maaf.

“Seberapa parah lukanya?”tanya direktur

“Mungkin karena dia terlalu lama di tempat tidur, Otot-ototnya sepertinya sudah sangat buruk. maka Dia tidak cukup kuat untuk memotongnya lebih dalam” jelas Dr Lee.

“Ketua Lee, jika ini terus terjadi..Itu tidak akan bagus” ucap Direktur

“Maafkan aku, Dia terus menghalangi obatnya untuk bereaksi.” ucap Dr Lee
Tiba-tiba direktur berteriak bertanya siapa saja yang tahu sampai perawat Hwang kaget, lalu Direktur mengejak kalau keadan seperti ini dianggap mudah maka mereka semua tidak akan memerlukna orang seperti Dr Lee lagi.

“Aku akan pastikan agar para penjaga untuk diam, Jika sampai terdengar oleh PresDir, kita semua..... Kau tahu sikapnya, kan?” ucap Direktur dengan mata memerah karena marah, Dr Lee hanya bisa tertunduk diam.


Di ruang kerja
Do Joon merasa  sudah banyak melakukan hal untuk mereka, jadi menurutnya sudah  waktunya bagi orang-orang itu untuk berhenti, padahal Ketika ayahnya masih hidup, para petinggi itu tunduk perintahnya. Sek-nya merasa Do Jon belum saatnya bereaksi dengan cara yang sensitif.

“Aku tidak perlu cara sensitif. Bagaimana jika mereka benar-benar minta pengadilan  untuk datang ke RS?” ucap Do Joon khawatir.

“Itu tidak akan terjadi. Jika mereka melakukannya dan menemukan kalau mental Nona Young Ae mengalami kelemahan, Harga saham dari perusahaan mereka akan hancur, Jadi mereka tidak bisa mengambil tindakan  dengan cepat” jelas Sek

“Lalu mengapa mereka terus memaksa untuk  bertemu dengan Yeo Jin?” tanya Do Joon heran

“Waktu pergantian staf sudah dekat, Jika saja mereka mengalami kerugian, mereka akan  menunjukkan kekuatannya,  Bukankah itu tujuan mereka?” ucap Sekertaris.

“Jika itu masalahnya, Aku bisa menganggapnya  permainan anak-anak, tapi ini mencurigakan,Apa mereka mengetahui sesuatu?” pikir Do Joon. Sek-nya merasa tidak seperti itu.

“Pokoknya, pertaruhkan nyawa kalian untuk keselamatan, Cerita komedi soal dua keluarga yang hidup dalam satu atap akan segera habis” ucap Do Joon,

“Ya, aku mengerti, Jangan terlalu khawatir. Aku yakin semua berjalan berdasarkan rencana anda, PresDir. Itu tidak akan lama” ungkap Sekertaris

Do Joon tiba-tiba meragukan seketarisnya itu lulusan Harvard atau Stanford dan sudah berkerja keras, lalu bertanya apakah sesulit itu melakukanya dan mengingatkan sudah beberapa tahun berlalu. Seketarisnya terlihat hanya bisa tertunduk ketakuatn.

“Sampai berapa lama aku harus mendatangi  ruangnya di RS Dan mendapatkan persetujuannya?” ucap Do Joon dengan nada tinggi.


“Haruskah aku menemuinya dan bicara dengannya soal itu? Haruskah aku mengatakan kepadanya untuk berhenti mengganggumu?” ucap seorang wanita yang tiba-tiba sudah berdiri didepan pintu.

Wanita itu adalah Lee Chae Young, Do Joon dengan sinis bertanya apa yang sedang dilakukan wanita itu. Chae Young berdiri didepan jendela mengatakan sedang dalam perjalanan kerumah sakit jadi sengaja langsung masuk untuk memberikan salam  sebelum  pergi

“Salam? Apa ada salam diantara kita? Apa kau akan mengajakku berdebat lagi? Jangan terlalu memaksa, Jika kau terus menghindar seperti itu Aku dengar telingamu bisa pindah ke belakang kepalamu” komentar Do Joon berjalan mendekati Chae Young.

“Ah... Benarkah? Sayang, kau sedang mengolok-olok aku?” ucap Chae Young memanggil suaminya dengan senyumanya

“Ya, itu hanya lelucon. Semoga harimu indah” ucap Do Joon

“Telinga dibelakang kepalaku? Sayang... Kau penuh humor!” kata Chae Young tertawa mengejek.
Do Joon tersenyum berterimakasih karena baru Chae Young satu-satunya orang yang memujinya memiliki rasa humor.

Chae Young mengatakan yang diucapkan itu benar adanya, Do Joon berusaha untuk setuju saja lalu meminta untuk pergi, Chae Young mengodanya akan berdandan yang cantik jadi akan kembali lagi nanti lalu berjalan keluar dengan pandangan sinis.


Do Joon kembali duduk dikursinya bertanya apakah Chae Young tadi mendengar pembicaraan mereka. Sektarisnya pikir Do Joon tak perlu mengkhawatirkan Chae Young, karena wanita itu tak punya kuasa dalam areanya.

“Apa ada cara agar aku tidak perlu melihat wajah si lemot itu? Aku yakin dia masuk ke sekolah karena rasa kasihan. Bagaimana bisa dia masuk ke sekolah elit?” keluh Do Joon sambil memegang bagian kepala belakangnya.

“Tolong tenanglah... Itu tidak akan lama” komentar Sek-nya

“Kau tidak akan pernah tahu, Awasi dia” perintah Do Joon, Sek. mengerti dan meminta Do Joon tak perlu khawatir.


Chae Young sampai didepan lobby dengan mobil sportnya lalu membunyikan klakson mobilnya, salah satu petugas datang menegur Chae Young untuk tidak parkir ditempat itu dan menyuruhnya ke tempat parkir. Chae Young tetap diam, si petugas berteriak menyuruh Chae Young untuk pergi membawa mobilnya.

Tiba-tiba pria berjas datang dengan tergopoh-gopoh, lalu membukakan pintu untuk Chae Young. Dengan wajah sombongnya, Chae Young turun dan melempar kunci mobilnya, lalu membuka kacamata hitamnya.

“Apa yang sedang kau lakukan? Mengapa lambat sekali?” teriak Chae Young sinis

“Maafkan aku. Dia pegawai baru..” ucap si pria berjas

Chae Young melihat ke petugas dan langsung menendang kakinya, setelah itu memerintahkan untuk memecatnya. Si petugas hanya bisa mengangkat kakinya yang sakit dan si pria terlihat sedikit mengomel.


Di lantai 12, terjadi kegaduhan perawat binggung karena mereka masih ada pasien nomor 23 dalam ruangan. Si perawat lain terlihat ikut panik, Si perawat menjelaskan pasien ingin bertemu dengan dokternya dan melihat hasilnya sebelum pergi jadi  menunda untuk keluar dan mereka tak tahu kalau istri Presdir akan datang tiba-tiba seperti sekarang.

Chae Young akhirnya datang melihat wajah perawat yang tertundu seperti berbuat salah, lalu menduga ada orang lain di ruangannya. Si perawat langsung meminta maaf, karena kehabisan kamar jadi tidak punya pilihan lain.

“Apa yang sudah aku katakan jika berbaring di tempat tidur  yang digunakan orang lain? Apa kau suka jika orang lain masuk kedalam kamarmu?” teriak Chae Young dengan menunjuk punggungnya, Si perawat hanya bisa meminta maaf.

“Nyonya, anda sudah datang!...  Maafkan aku , Nyonya. Tuan Daniel ingin mengecek hasil tesnya, Jadi kami menempatkan beliau di kamarmu  sementara ini Dan tentu saja, kami akan menyiapkan tempat tidur yang baru bagi anda” ucap Cynthia tiba-tiba datang.

“Siapa? Daniel? Aktor itu? Kalau begitu aku akan menunggu di ruang rapat” ucap Chae Young lalu pergi

“Sementara Tuan Daniel menunggu hasil tesnya. Mungkin aku bisa menyarankan untuk minum teh bersama anda di ruang rapat.” saran Cynthia, Chae Young yang mendengarnya tersenyum sumringah lalu mengatakan kalau tak akan bosan. Cynthia mengerti lalu memberikan kedipan matanya seperti kode.

“Dan kau tidak perlu mengganti tempat tidur di kamarku. ini sulit, bukan?” ucap Chae Young lalu berjalan sengaja memperlihatkan punggungnya yang mulus. Tiga orang perawat langsung mengacungkan jempol pada Cynthia dan menghela nafas lega.


Si pria yang mengantar Chae Young masuk, melapor pada Sek- Do Joon kalau Tidak ada yang dilakukan selain seperti biasanya dan masih sama. Sek Do Joon bertanya masih sama seperti apa.

“Sepertinya dia sudah jatuh hati dengan aktor yang bernama Daniel kali ini” ucap Si pria

“Aktor? Aku mengerti. biarkan saja kalau begitu” kata Sek Do Joon tertawa mengejek

***

Chae Young masuk ke dalam ruang sambil menatap luas pemandangan di depannya, lalu menelp seseorang.

“Aku yakin dia sedang merencanakan sesuatu, Dia bilang kalau dia akan segera menyelesaikan  drama Dua keluarga dalam satu atap” ucap Chae Young

“Benarkah? Kau tidak mendengar perinciannya?” kata seorang pria berkacamata dengan sengaja mengunakan speaker pada telpnya.

“Tidak. Maafkan aku. Aku akan mencari tahu” ucap Chae Young.

“Tidak. Apa yang kau katakan? Aku yang harus minta Maafkan sebagai ayahmu” kata si pria yang ternyata ayahnya.

Chae Young meminta supaya ayahnya tak perlu mengkhawatirannya tapi ayahnya yang harus berhati-hati, lalu bertanya apakah sedang bersam Presdir Ko dan Presdir Ko yang sedari tadi duduk pun menyapa Chae Young

“Kau akan melindungi ayahku, kan?” tanya Chae Young terlihat khawatir

“Ya, Chae Young. Aku berjanji padamu” ucap Presdir Ko menatap ayah Chae Young

Chae Young langsung mengucapkan terimakasih, lalu terdengar pintu terbuka, ia pun buru-buru-buru menutup ponselnya, dan terlihat pria berkacamata hitam. Chae Young dengan genitnya menyapa Daniel yang baru datang.


Di sebuah ruangan yang mewah
Predir Ko duduk sambil meminum teh membahas,  kalimat "Akhir cerita Dua keluarga dalam satu atap" menurutnya Do Joon itu sudah pasti merencanakan sesuatu. Direktur berkacamata mengusulkan mereka harus bertemu dengan nona Young Ae sebelum pertemuan pemegang saham berikutnya

“Dia hanya perlu menandatangai surat kuasa  untuk pengacaranya” ucap direktur yang ada disebelahnya.

“Seharusnya, paling tidak  kita menempatkan seseorang di lt.12” kata si direktur Berkacamata

“Putriku sedang mengusahakannya, jadi Tolong tunggu sebentar lagi”jelas Tuan Lee

“PresDir Lee. Jika itu terjadi, Anda akan memiliki saham terbanyak” komentar Presdir Ko

Tuan Lee merasa tak perlu melakukan hal itu, karena ia hanya bermaksud untuk melanjutkan keinginannya  sebagai PresDir dan Do Joon membuat keluarganya mereka mengangapnya sebagai mertua. Presdir Ko mengerti  dan sadar betapa telitinya penglihatan  mantan PresDir Lee. Si Direktur berkacamata masih bertanya-tanya alasan Young Ae itu masih ada dirumah sakit, semua terlihat tak memiliki jawaban.


Yeo Jin terlihat masih terbaring dalam ruangannya, cairan infus seperti jatuh dalam sebuah genangan air dan terlihat Yeo Jin yang duduk dalam sebuah ruangan kaca, sendirian. Pelayan Hwang datang dengan membawa trolly dan Yeo Jin mengangkat wajahnya seperti bisa mendengar Pelayan Hwang yang datang.

Pelayan Hwang memberitahu sudah saatnya makan siang, dengan bersenandung memasang serbet dan memotong daging steak, sambil berbicara pada Yeo Jin kalau hari ini menunya adalah Steak sapi karena hari ini adalah hari rabu lalu memakannya perlahan. Yeo Jin berusaha mendekat ke dinding tapi tak bisa keluar seperti sengaja di kunci.

“Hari ini hari ke 1165 aku berada di ruang kaca ini” gumam Yeo Jin sambil terlihat sedih tak bisa keluar, Pelayan Hwang menuangkan wine ke dalam gelasnya.

“Untuk tahun pertama..Aku berdoa, kalau aku akan mengabulkan keinginan orang yang bisa membangunkan aku Apapun keinginannya”  Yeo Jin mendongakan kepalanya seperti ingin segera keluar. Perawat Hwang masih terus bersenandung mengoleskan mentega pada roti, lalu memakannya dan mulai meminum wine.

“Untuk tahun berikutnya, Aku berdoa untuk bisa mengabulkan keinginan orang  yang bisa membiarkan aku mati Apapun keinginannya, Sehingga aku bisa mengakhiri rasa sakit ini” Yeo Jin duduk dengan air mata menangis di pinggir ranjang. Pelayan Hwang kembali memakan steak sapinya.

“dan setelah tiga tahun..Jika aku terbangun.. Aku sudah memutuskan untuk membunuh semua orang yang sudah mengurungku disini...dan  semua orang yang berada disekitar mereka” Pelayan Hwang terlihat tanpa ada rasa bersalah terus makan sambil mengelap mulutnya dengan serbet lalu tak sengaja tangannya menjatuhkan gelas wine.

“Dan seseorang asing dari luar, pertama yang aku lihat setelah tiga tahun.”Yeo Jin masih mengingat saat dari cela, seorang pria mencoba menarik pecahan kaca dari lehernya. “Aku jadi penasaran siapa dia itu”


Tae  Hyun sedang ada dikantin dan sempat menyapa dokter lainya, tapi terlihat dokter itu mengacuhkannya. Lalu ia tersenyum melihat dokter magang, duduk dekat mereka lalu bertanya apakah mereka sudah produktif sekarang. Dokter magang itu hanya tertunduk dia, Tae Hyun merasa dirinya dianggap tidak ada ditempat itu. Para Dokter magang memilih membawa nampannya untuk pergi.

“Aku dengar kalau kau bukan lagi pegawai tetap di departemen kami” komentar si dokter wanita dengan sinis, Tae Hyun kaget lalu bertanya siapa yang mengatakannya.

“Kami tidak memiliki kekuatan atau dukungan pula. Dengan kata lain, kita tidak memiliki nutrisi, Jangan khawatirkan kami” kata si dokter pria sinis lalu mengajak pergi meninggalkan Tae Hyun.

Tae Hyun hanya bisa tersenyum lalu sekeliling kantin seperti sedang membicarakan dirinya yang naik ke lantai 12 karena menyukai uang. Tae Hyun mencoba menyapa dokter lainnya dengan senyumannya.

Perawat So datang dan langsung duduk didepan Tae Hyun, lalu menegurnya untuk tak makan dengan cepat karena bisa terkena gangguan pencernaan. Tae Hyun merasa tak mungkin terkena ganguan apabila makan makanan yang mahal. Perawat So lalu memberitahu Kim Young Sik yang sudah di pindahkan. Tae Hyun mengangguk, kalau ia sudah tahu.

Perawat So merasa seharusnya Tae Hyun marah dengan kesalapahaman yang terjadi, Tae Hyun bertanya kesalahpahaman seperti apa, menurutnya semua orang yang ada diruangan itu pasti menyukai uang. Perawat So mencoba mengerti lalu mencoba tak membahasnya dengan mengajakanya makan dengan nyaman sekarang.

“Oh ya, pasien yang menjalani operasi di ruang operasi seberang kita semalam. Apa kau tahu siapa dia?” tanya Tae Hyun penasaran

“kenapa? Bukankah ada catatannya di daftar ruang operasi?” pikir Perawat So

“Harusnya, seperti itu Tapi itu tidak tercatat” ucap Tae Hyun sudah mencari tahu

“Benarkah? ini Aneh, pasti pasien dari Lantai 12. Ketua Lee yang melakukan operasinya” bisik perawat So

Tae Hyun seperti tak percaya Dr Lee yang mengoperasi pasien yang dilihatnya, perawat S merasa Tae Hyun tidak bisa melihat dari posisinya sekarang tapi ia yakin itu pasti Dr Lee. Tae Hyun pun mengerti dengan daerah terlarang yang suka didatangi Dr Lee.


Tae Hyun membereskan semua barang-barangnya dan tas ransel, lalu menlepaskan foto keluarganya dan menaruhnya didalam kotak. Ketika akan berjalan keluar, teman dokternya terlihat menghindar dan Tae Hyun langsung menariknya untuk pergi bersama.

Diatap, Tae Hyun pun akhirnya tahu kalau Tae Yong yang melakukannya. Temannya memberitahu Tae Hyun tidak termasuk didalam departemen bedah lagi. Tae Hyun tersenyum lalu bertanya alasan ia tidak diijinkan untuk masuk ke ruang operasi. Temanya juga tak tahu tapi alasan yang dikeluarkan adalah  untuk memberikan kesempatan kepada para junior.

“Tapi aku kira mereka tidak menyukai para pegawai tetap seperti kita yang berasal dari sekolah kedokteran lainnya.” jelas temanya.

“Bahkan ketua Shin, tapi Tae Yong...” pikir Tae Hyun duduk dipingir atap

“Aku yakin ketua Shin akan merindukanmu dari waktu ke waktu. Tapi untuk Tae yong, dengan kesempatan ini dan satu kata, dia sudah merusak pemandangan.” jelas temannya, Tae Hyun hanya menghebuskan nafasnya.

bersambung ke part 2