.

Sinopsis Drama The Village: Achiara's Secret Episode 6 Part 2

Sinopsis Drama The Village: Achiara's Secret Episode 6 Part 2

Sersan Han dan Wooje terlihat datang ke seorang nenek yang pernah dirawat oleh Hyejin untuk mendapatakan informasi tentang Hyejin. Sebelum menjawab pertanyaan polisi, nenek itu sempat mengingat ancaman dari Jisook. Jadi nenek itu hanya memberikan informasi sepenggal-sepenggal.  Nenek itu juga menjelaskan bahwa ia tidak suka membicarakan dan tidak tau menahu tentang Hyejin. Tapi Wooje mencoba terus membujuk nenek itu dengan cara yang halus. Wooje mengatakan pasti Hyejin sangat terampil saat merawat nenek bukan?. Nenek itu menjawab, bahwa perawatnya yang sekarang tak sebaik dari Hyejin. Polisi itu pun menaruh curiga, kenapa bisa seorang relawan seperti Hyejin lebih baik dari seorang perawat profesional yang sekarang? Tapi nenek itu lebih memilih menutup mulutnya dari pada menjelaskan kepada mereka.

Dari rumah nenek itu, Polisi itu singgah ke rumah makan mama Gayoung untuk makan siang sambil membicarakan hasil investigasinya tadi. Dari hasil pengamatan mereka, Sersan Han menarik kesimpulan bahwa Hyejin itu adalah cewek matre. Dia datang ke Achiara hanya untuk mencari laki-laki kaya yang kemudian dia ploroti. Sersan Han berhenti sejenak dari kesimpulannya, atau mungkin saja Hyejin mempunyai dendam pribadi. Tak lama kemudian mama Gayoung keluar sambil membawa makanan pesanan mereka, tak sengaja mama Gayoung mendengar pembicaraan mereka. Mama Gayoung kaget, kemudian tak sengaja menumpahkan makanan mereka.

Disekolah, Kihyun terlihat bingung. Kemudian ia menanyakan posisi staf di kantor yang sekarang diisi oleh Soyoon. Kan bisa saja posisi itu kosong selama enam bulan atau satu tahun. Seorang guru matematika menjawab pertanyaan Kihyun, bahwa tak ada orang yang melamar sebagai staf pengganti disini. Kihyun beranggapan hal itu adalah logis. Tapi guru matematika itu terlihat gugup ketika memberikan jawaban kepada Kihyun, walaupun sebenarnya Kihyun tidak menekankan sebuah jawaban atas pertanyaannya. Kemudian Guru itu keluar kemudian terlihat sedang menelpon seseorang yang tak lain adalah Joohe.

Sersan Han yang merasa mamanya Gayoung punya informasi datang ke warung makan lagi. Ia menanyakan sesuatu soal affair antara Hyejin dan Changkwon, yang dijawab mamanya Gayoung bahwa affair itu sudah sangat jelas. Disisi lain, Woojae berusaha melakukan pencarian di mesin telusur tentang Kim Hyejin. Begitu menemukan pencariannya terlalu luas, ia mempersempitnya di Achiara saja. Ia pun menemukan komentar-postingan yang menanyakan informasi adopsi yang dilakukan 30 tahun silam. Di bawah komentar-postingan itu terdapat jawaban-postingan dari si pengadopsi yang menyebutkan soal hidup dan mati. Dan terdapat jawaban nama Sojung (kakaknya Soyoon) dan nomor telpon. Empat digit terakhir dari nomor telpon itu adalah 0229 – itu memicu memori di benak Woojae. Itu adalah ulang tahun yang Soyoon tanyakan sebelumnya.

Woojae segera menghubungi Soyoon dan mendatangi apotek untuk bicara dengan Joohee. Sayangnya, Joohee memberikan jawaban bahwa dirinya tidak tahu-menahu tentang Hyejin. Ia juga tidak pernah membicarakan banyak soal Hyejin itu. Woojae lalu bertanya kenapa Hyejin datang Achiara? Joohee ingat Hyejin pernah menyebutkan sedang mencari seseorang, yang mungkin saja keluarganya. Woojae tahunya Joohee hanya memiliki seorang anggota keluarga di Achiara, yakni mamanya. Ketika Joohee mau menjelaskan, Soyoon datang ke apotek dan menunggu di sofa untuk menunggu giliran bicara dengan Joohee. Saat itu, Joohee mengatakan pada Woojae bahwa Hyejin ingin bertemu dengan adiknya yang akan datang ke Achiara. Soyoon kemudian bangun untuk menanyakan tentang Hyejin itu, tapi Joohee mengaku tidak tahu.

Di tempat lain, Soyoon bercerita pada Woojae bahwa dirinya merasa Hyejin adalah kakaknya. Woojae juga berpikiran sama. Ia lalu mengatakan tentang digit terakhir dari nomor telpon Hyejin adalah hari ultahnya, dan nama yang tertera di jawaban-postingan online adalah Han Sojung. Masalahnya, yang kita ketahui bersama, Hyejin punya seorang ibu yang tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Soyoon. Tapi, Woojae mengatakan kebetulan yang berlebihan, seringkali bukan kebetulan.

Kihyun menemui teman sekolah Sojung, yang mengaku ingat pernah berpapasan dengan Sojung di jalan setelah tidak bertemu sepuluh tahun lamanya. Sayangnya saat itu Sojung bukanlah Sojung, tapi teman sekolah itu yakin benar jika wanita yang berpapasan dengannya itu adalah Sojung, sambil menekankan kalau wanita itu berhenti ketika dirinya memanggil nama Sojung.

Benak Kihyun mulai bingung, terutama saat dirinya teringat kata-kata Jisook yang menyebutkan Hyejin tidak bisa melakukan apapun lagi karena sudah mati. Ia ingin mengambil HP, sampai tak sadar ada seorang pejalan kaki menyeberang di depannya. Untung, mobilnya otomatis, sehingga berhenti persis di dekat si pejalan kaki. Tiba-tiba otaknya memikirkan tentang papanya yang telah meyakinkannya bahwa dirinya bukanlah pembunuh.

Soyoon mencari ibu bayi gila di internet, yang telah menjadi pemberitaan berulang-ulang selama beberapa tahun. Ingat kalau wanita itu pernah bilang tampil di TV bersama-sama denganya, ia lalu mencari program yang dimaksud dan meminta file-nya. Kihyun menghubunginya dan mengajaknya bertemu di bar. Ketika datang, Soyoon menemukan Kihyun minum sendirian. Sambil merenung, Kihyun mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya ingin menjadi arsitek, dan mulai berpikir lagi untuk mengejar cita-cita yang terlupakan itu. Soyoon bertanya apa Kihyun menyesal telah kembali pulang ke Achiara? Kihyun menjawab dengan pepata bahwa “keluarga adalah sesuatu yang diharapkan bisa dibuang bila tidak ada orang yang melihatnya”.

Kihyun mengakui keluarganya kadang-kadang terlalu banyak ikut campur kehidupan pribadinya, sehingga Soyoon mengingatkannya bahwa dirinya tidak memiliki siapapun. Kihyun bertanya bagaimana perkembangan pencarian kakaknya? Soyoon mengatakan bahwa dirinya telah menemukan petunjuk baru. “Kenapa kau berusaha terlalu jauh, meskipun kau tahu kakakmu bukanlah kakak kandungmu?” tanya Kihyun lagi, yang dijawab oleh Sohyun bahwa rasanya adalah sebagaimana kakaknya mencari dirinya kemana-mana. Ia mengatakan akan menemukan kakaknya, dimanapun berada. “Jika aku harus menggambarkan perasaan itu – itu semacam perasaan yang lebih kuat dari hubungan darah,” lalu mengimbuhi, “Berbeda denganmu yang justru ingin membuang keluarga ketika tidak ada orang yang melihatnya.”


Kepada sersan Han, Woojae membagikan pemikirannya jika Hyejin adalah kakaknya Soyoon. Hal itu justru dicemooh sersan Han. Ia justru mengajak Woojae untuk menemukan petunjuk lain tentang kenapa Changkwon mengganti sopirnya persis dua minggu sebelum pemilihan, padahal itu menjadi titik paling sibuknya – yang kebetulan menjadi waktu Hyejin menghilang? Ia menekankan hubungan sang politikus dengan sopirnya sangatlah dekat, sehingga Woojae dengan polosnya berpikir keintiman yang dimaksud menyangkut hubungan sesama jenis. Sersan Han mendesah dan menyuruhnya melupakan hal itu.


Yoona datang ke pemakaman Hyejin, bertanya pada mamanya jika ada kata-kata terakhir yang ingin disampaikan. Jisook mengatakan agar Hyejin beristirahat dalam damai. Soyoon menerima dari panggilan dari toko bingkai foto yang memberitahukan bahwa order membingkaikan lukisan “Mama dan Bayi” buatan Hyejin sudah diterimanya.

Mamanya Hyejin naik mobil limosin ke pemakaman Hyejin di kota Achiara. Jisook yang melihatnya mendadak ketakutan saat mobil itu melintas dan menggenggam tangan Changkwon lebih erat. Sejumlah warga datang ke pemakaman Hyejin, termasuk Gunwoo dan Joohee yang pura-pura tidak saling mengenal.

Gayoung yang datang kemudian menemukan Gunwoo. Ia mengatakan pada Gunwoo bahwa dirinya khawatir ketika Gunwoo dilaporkan tidak masuk sekolah. Sayangnya, Gunwoo hanya menanggapi Gayoung dengan dingin dan mengatakan bahwa Gayoung tidak memiliki alasan untuk mengkhawatirkannya. “Seperti yang kau bilang sebelum tak ada yang terjadi hari itu. Jadi mari kita hentikan semuanya sekarang,” ucapnya sambil berlalu. Joohee menatap pembicaraan Gayoung dan Gunwoo itu dan sikap angkuh.

Kemudian, Yoona dan Bawoo menghampiri Joohee. Saat itu, Yoona langsung bertanya kenapa Joohee mengganti obat Bawoo dan menambahkan obat tidur pada resepnya, karena itu menyebabkan Bawoo bertingkah aneh belakangan ini. Joohee berdalih bahwa obat itu diresepkan justru karena tingkah Bawoo, sambil menambahkan papanya Bawoo sudah tahu soal itu. Meskipun begitu, kita melihat ia gelisah saat menjawabnya.

Woojae mendapatkan informasi tambahan dari temannya yang ditugaskan untuk melacak teman lama Han Sojung. Teman Woojae itu mengatakan ada seseorang yang melihatnya. Woojae memerintahkan temannya untuk memperluas tempat pencarian. Disisi lain, Agasshi datang ke tempat lokasi Hyejin bertemu dengan Kihyun untuk mencari petunjuk dan membandingkan dengan lokasi dengan latar belakang videonya. Hari itu, mendung menguasai Achiara. Tidak butuh waktu lama turun hujan disertai badai.

Orang yang menggarap bingkai foto lukisan “Mama dan Anak” Hyejin yang diorder Soyoon melepaskan lukisan dengan hati-hati, dan... ia menemukan amplop tersembunyi dibaliknya. Sementara itu, Jisook datang kepada dokter untuk melakukan prosedur terkait kehamilannya.

Di gereja, para warga Achiara satu per satu memberikan penghormatan terakhir dengan meletakkan bunga di atas peti mati. Setelah itu, Soyoon menerima email ber-attachment file video yang dimintanya. Baru mau membuka video, kilat dan guntur terdengar bertalu-talu di luar gereja. Tiba-tiba lampu gereja mati dan seluruh lilin yang menyala tertiup angin. Guntur menyambar begitu kuat hingga menggetarkan gereja dan menjatuhkan satu lukisan gereja.

Agasshi mengikuti jejak jalanan setapak dan menemukan sebuah gerbang besar bertuliskan: Daekwang Lumber. Itu pasti pabrik kayu yang disebutkan Kihyun. Di tempat lain, Jisook sadar setelah melakukan prosedur kehamilan dan menemukan Changkwon ada disisinya. Ia bahagia dan penuh harapan.

Di gereja, semua orang sudah tenang. Pastor menyalakan lilin kembali. Mamanya Hyejin histeris begitu mendongak ke arah dinding lukisan jatuh. Semua orang mendongak melihat ke arah yang sama dengan mamanya Hyejin. Di dinding, ditulis dengan darah terdapat kata-kata: “MAMA TOLONG AKU!”

Bersambung ke episode 7.