.

Sinopsis Elif Season 2 episode 184 part 2

Sinopsis Elif Season 2 episode 184 part 2

Erkut berhasil turun dan masuk ke gudang bahan makanan. Saat merasa situasi sudah aman, dia berdiri dan ingin keluar, tanpa sadar Erkut menjatuhkan pistol yang digunakan Arzu tadi saat menembak Zeynep. Saat Erkut berlari keluar pagar rumah Kenan, diluar sudah ada laki-laki yang bertemu Tugce sebelumnya berdiri dan melihat Erkut berlari ketakutan.

Selang beberapa lama, Aliye, Ipek dan Arzu tiba dirumah sakit dan langsung menghampiri Salim. Salim menangis memeluk Aliye. Aliye menyampaikan kesedihannya dan meminta Salim tenang. Ipek juga berusaha menenangkan Salim, sedangkan Melih berbisik ditelinga Aliye seakan sedang memperingatkan Aliye jika sampai ini adalah ulah Aliye. Arzu hanya diam saja takut jika Melih mencurigai dirinya.

Saat Erkut berlari untuk segera meninggalkan daerah rumah Kenan, datang mobil yang dibawa oleh laki-laki tadi. Dia berhenti dan menawarkan Erkut tumpangan. Awalnya Erkut menolak namun setelah laki-laki itu meyakinkan Erkut barulah Erkut naik ke mobilnya.

Setelah beberapa lama, dokter keluar dari ruangan dan menyampaikan kalau mereka sudah berusaha menolong namun keadaan Zeynep masih kritis dan belum sadarkan diri. Salim menangis histeris sedangkan Veysel yang sudah ada disitu berjalan mendekati Salim dan marah dengan histeris pada Salim seakan menyalahkan Salim atas apa yang menimpa anaknya. Melih menahan Veysel dan menjauhkannya dari Salim. Salim semakin hancur hatinya, dia semakin menangis sangat histeris. Aliye dan Ipek membawa Salim duduk dan berusaha menenangkan Salim. Ipek juga ikut menangis melihat kesedihan kakaknya itu.



Tak lama, Melek tiba dirumah sakit dan langsung menghampiri Salim. Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan Melek tentang bagaimana kondisi Zeynep. Tiba-tiba perawat keluar membawa Zeynep menggunakan tempat tidurnya. Mereka mengikuti Zeynep yang dibawa keruangan operasi. Setelah Zeynep masuk, Melek menangis dan sangat marah. Dia tau pasti ada yang membuat Zeynep seperti itu, dia berteriak marah lalu mengarah ke Arzu. Melek mendekati Arzu dan menarik tangannya, Melek menuduh Arzu lah yang melakukan ini semua pada Zeynep. Arzu hanya diam saja lalu Melek berjalan ke arah Aliye dan menanyakan hal yang sama pada Aliye. Melek berteriak pada Aliye namun Aliye hanya diam dan tidak berkata apa-apa.

Melek berteriak histeris dan akhirnya terduduk dilantai. Ipek mendekati Melek untuk menenangkannya lalu Ipek memeluk Melek yang masih menangis histeris. Didalam, proses operasi pada Zeynep masih berlangsung sedangkan Melih dan Salim dipanggil polisi untuk diminta keterangan atas kejadian penembakan terhadap Zeynep. Selang beberapa lama, Arzu meminta Aliye untuk berbicara berdua. Mereka berjalan sedikit menjauh dari semua orang dan berbicara dengan suara yang pelan. Sepertinya Arzu kembali mengancam Aliye dan membuat Aliye terlihat kesal terhadap Arzu.

Salim dan Melih kembali ke tempat semua berkumpul dan memanggil Arzu dan Aliye agar menghadap pada polisi untuk dimintai keterangan. Mereka pun segera ke ruangan polisi dan memberikan keterangannya. Arzu memulai aktingnya dengan menyebutkan alibi dimana dia saat terjadi penembakan. Saat dimintai keterangan, Aliye ingat saat Arzu menghilang beberapa saat sebelum terjadinya penembakan pada Zeynep. Namun Aliye menjawab kalau dia tidak melihat apa-apa. Setelah selesai, Aliye dan Arzu keluar, Aliye berjalan menuju tempat operasi Zeynep sedangkan Arzu mengatakan akan ke toilet terlebih dahulu.

Tak lama, Arzu berjalan menuju parkiran mobil dan bertemu dengan laki-laki yang mengantarkan Erkut sebelumnya. Mereka tampak terlibat perdebatan, laki-laki itu berbicara keras dan Arzu juga sangat keras. Laki-laki tadi bahkan sempat mengancam keras Arzu membuat Arzu terdiam sejenak.

Semua keluarga masih menunggu proses operasi Zeynep, tampak beberapa kali, perawat keluar masuk dengan wajah panik dan tergesa-gesa namun dia tidak berkomentar apa-apa. Melek semakin panik, Salim pun begitu. Veysel menangis menyesali apa yang dilakukannya selama ini pada Zeynep