.

Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 10 Part 1

Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 10 Part 1

Setelah Yeon Doo betengkar dengan Soo Ah, dan menyebabkan Yeol terluka. Yeol pun dibawa  ke rumah sakit dengan ambulans. Yeon Doo sangat cemas melihat luka di kepala Yeol. Semua teman2 dekat Yeol di klub Cheerleading pun cemas, termasuk guru Tae Bum. Guru Tae Bum serta Yeon Doo pergi bersama ambulans ke rumah sakit. Jae Young,”Spertinya Kim Yeol terluka berat. Apa yang kita lakukan ?”. Da Mi serta Hyo Sik sangat jengkel melihat kelakuan Soo Ah, yang menyebabkan Yeol terluka parah. Dong Jae pun melihat Soo Ah yang sangat ketakutan. Soo Ah melihat Yeol didepan pintu SMA Sevit. Guru Soo Yong pun bertemu dengan ibu Kepsek.


Ibu Kepsek melihat rekaman CCTV dimana Soo Ah mencuri file USB guru Soo Yong. Ibu Kepsek sangat kuatir dengan keadaaan Yeol. Guru Soo Yong,”Guru Yang berkata dia akan menghubungiku ketika  mereka selesai menjalani tes padanya”. Ibu Kepsek takut bila ayah Yeol malah menuntut proses hukum karena anaknya terluka. Ibu Kepsek tak menyangka murid rajin dan pintar  seperti Soo Ah melakukan tindakan tak bermoral seperti yang dilihatnya di CCTV. Namun Ibu Kepsek malah menyalahkan guru Soo Yong yang menjatuh USBnya dengan sembarangan. Ibu Soo Ah pun mendapat telepon bahwa Soo Ah adalah orang yang mencuri USB guru Soo Yong. Direkut Lee,”Apa sesuatu terjadi dengan Soo Ah ?”. Ibu Soo Ah,”Soo Ahku sepertinya mencuri salinan ujian tengah semester”.


Ibu Soo Ah juga sudah tahu bahwa anaknya mendorong murid lain dari tangga. Dan menyebabkan Yeol terluka. Ibu Soo Ah marah ke Direktur Lee karena tak bisa mendidik Soo Ah menjadi anak yang benar. Ayah Yeol pun bertemu dengan ibu Yeon Doo. Ayah Yeol,”Jadi… kau sudah memberitahukan anak perempuanmu ?”. Ibu Yeon Doo berencana untuk bertemu dengan anaknya, dan hendak memperkenalkan ayah Yeol. Ayah Yeol percaya anak2 mereka anak terkejut karena hal itu. Ibu Yeon Doo takut anaknya kaget mendengar ibunya akan menikah dengan teman sekelasnya disekolah dulu. Ayah Yeol membicarakan kelak Yeol serta Yeon Doo nantinya akan bersaudara, dan Yeol yang akan menjadi kakaknya. Tak lama ayah Yeol mendapat telepon dari guru Tae Bum yang menceritakan Yeol sudah mendapat kecelakaan. Mendengarnya, ayah Yeol menjadi sangat terkaget. Tae Bum serta Yeon Doo sudah di rumah sakit, dan Yeon Doo mengalami luka di tangannya.


Tae Bum,”Ayah Yeol akan disini segera”. Tae Bun menyuruh Yeon Doo menghubungi ibunya. Namun Yeon Doo tak ingin takut ibunya super terkejut karena mendengar anaknya yang terluka. Yeon Doo menangis karena Yeol belum saja sadarkan diri. Kemudian Guru Tae Bum hendak ke Sevit, dan menyuruh Yeon Doo untuk menjaga Yeol di rumah sakit. Memandang Yeol, Yeon Doo kembali menangis. Yeon Doo,”Mengapa kau melakukannya ? Mengapa kau terluka menggantikanku ?”. Di depan tubuh Yeol yang tak sadarkan diri, Yeon Doo mengaku begitu takut. Karena harus melihat Yeol yang mengalami luka permanen, atau bahkan tak melihat Yeol lagi. Yeon Doo meminta Yeol untuk segera sadarkan diri. Yeol pun bangun sambil tersenyum. Melihat Kim Yeol, Yeon Doo menjadi bahagia serta memangil namanya Yeol. Yeon Doo,”Apa kau baik saja ?”. Yeol,”Kang Yeon Doo.. apa kau baik2 saja ?”. Yeon Doo hendak memberitahukan ke guru Tae Bum bahwa Yeol sudah sadar. Namun Yeol memengang tangan Yeon Doo. Ha Joon pun datang di rumah sakit, dan mencari kamar Yeol.


Setelah memegang tangan Yeon Doo, Yeol bangkit dan memandang Yeon Doo. Yeol bangga melihat Yeol yang pandai meninggalkan pertanyaan yang tak bisa dijawab. Yeon Doo bertanya apa yang Yeon Doo lakukan setelah melihat si Yeol kembali. Tanpa basa basi, Yeol langsung mengecup bibir dari Yeol. Sepertinya kecupan dari Yeon Doo itu adalah tanda Yeon Doo sudah menerima cintanya Yeol, hahaha. Yeon Doo hendak lari, karena malu mengakui cintanya. Namun Yeol tak ingin berhenti, Yeol langsung memegang kembali tangan Yeon Doo, mendorong tubuh Yeon Doo mendekat padanya. Dan langsung meluncurkan bibirnya ke bibir Yeon Doo, sebagai lambang cinta. Yeon Doo menerima kecupan bibir dari Yeol itu. Tanpa sengaja, Ha Joon melihat kecupan bibir yang penuh kasih antara Yeon Doo serta Yeol. Luluh lantahlah hati Ha Joon ingin mendapatkan hati Yeon Doo.


Ha Joon pergi dari kamar Yeol, dan menangis. Ha Joon mengingat masa saat Yeol memburu Yeon Doo. Karena Yeon Doo berhasil membuat Yeol kembali ke Sevit. Ha Joon akhirnya tahu wanita yang disukai sobat karibnya adalah Yeon Doo. Dan Ha Joon juga sebenarnya mulai merasakan benih cinta ke Yeon Doo. Kemudian ayah Yeol serta ibu Yeon Doo datang ke rumah sakit. Namun ibu Yeon Doo tak ingin langsung bertemu dengan Yeol. Pasalnya takut membuat Yeol terkejut, di tengah kondisi Yeol yang kurang sehat. Ayah Yeol pun datang ke kamar Yeol, dan melihat Yeon Doo berduan bersama Yeol. Yeon Doo serta Yeol terkaget melihat datangnya sang ayah. Kemudian Yeon Doo memperkenalkan dirinya sebagai teman sekelas dari Yeol. Yeon Doo pun mengaku sudah pernah melihat ayah Yeol dengan dikawal dengan dua pengacarannya.


Ayah Yeol bahagia anaknya mendapat seorang teman yang baik. Kemudian Yeon Doo keluar dari kamar Yeol dengan penuh senyum bahagia, karena sudah jadian dengan si Yeol.  Tak jauh dari kamar Yeol, ibu Yeon Doo masih berada di RS. Ibu Yeon Doo menelpon ayah Yeol untuk mengetahui keadaanya si Yeol. Ayah Yeol,”Oh.. dia baik2 saja. Dia enggak terluka parah”. Ibu Yeon Doo berbohong sudah dalam perjalanan ke rumahnya. Yeon Doo terus berjalan bahagia karena mendapatkan cinta pertamanya. Yeon Doo mengingat ciuman pertamanya dengan si Yeol. Hal itu membuat Yeon Doo merasa malu, dan pastinya ceria. Tak lama Dong Jae menelpon untuk menanyakan kabar dari Yeon Doo. Yeon Doo mengaku tak sehat, Yeon Doo,”Yeah.. Saya merasa seperti akan meninggal dari meledaknya jantungku dari dada”. Aigoo, Yeon Doo sedang dimabuk asmara cinta pertama. Ayah Yeol menjaga Yeol di kamarnya, Ayah Yeol berusaha untuk perhatian dengan si anak, namun Yeol bersikap cuek.


Yeol tak biasa dengan sikap sang ayah yang penuh perhatian. Kemudian ayah Yeol teringat dengan perkataan ibu Yeon doo, dimana kalimat, ”Saya minta maaf. Terima kasih. Saya mengasihimu” – adalah kata2 yang dibutuhkan seorang anak untuk bertumbuh. Akhirnya ayah Yeol mengucapkan,”Terima kasih. Karena tak terluka parah”. Soo Ah sendiri sangat ketakutan dengan apa yang baru saja dilakukan. Soo Ah seperti orang yang stress dan berdiam diri di tempatnya biasa merokok. Soo Ah mengingat bagaimana dirinya mendorong Yeon Doo dan malah melukai Yeol. Hal itu membuat Soo Ah sangat takut. Tak lama Dong Jae datang, Dong Jae,”Apa kau..sedang bersembunyi sekarang ?”. Dong Jae meminta Soo Ah untuk meminta maaf ke Yeon Doo. Dong Jae,”Yeon Doo bukan orang yang mengunggah video itu. Minta maaf ke Kim Yeol juga”. Soo Ah kaget mendengar semuanya. Soo Ah mengaku semua kesalahannya yang telah melukai Yeol. Kemudian Soo Ah pergi.


Ibu Soo Ah mendapatkan informasi dari Direktur Lee bahwa keadaan Yeol sudah membaik. Direktur Lee hendak menyusun rencana agar Soo Ah tak mendapat banyak masalah dengan Yeol. Tak lama Soo Ah datang ke kantor ibunya. Ibu Soo Ah sudah mengetahui segalanya. Ibu Soo Ah tahu anaknya akan mendapat hukuman yang berat atas tindakannya. Ibu Soo Ah,”Pendapatku, enggak ada poin lagi bagimu untuk tinggal di SMA Sevit”. Ibu Soo Ah bersama Direktur Lee berniat untuk menyekolahkan Soo Ah ke luar negeri. Soo Ah,”Ibu, Saya melukai seseorang. Saya mendorong mereka dari tangga. Kemudian mereka dibawa oleh sebuah ambulans”. Soo Ah penuh tangis dan merasa sangat bersalah karena telah melakukan semuanya itu. Ibu Soo Ah bersikap tenang melihat anaknya. Ibu Soo Ah meminta anaknya tenang, karena telah mengurus semua masalah Soo Ah dengan Yeol.


Soo Ah mengakui melakukan hal itu, karena takut pencurian USB Soo Yoong terungkap ke semua orang di Sevit. Selain itu, Soo Ah mengakui kesalahannya telah meninggalkan Yeon Doo di perkemahan kemarin. Soo Ah semakin gelisah, dan menangis ketakutan. Ibu Soo Ah marah melihat anaknya yang seperti orang kebingungan. Ibu Soo Ah,”Sadarkanlah dirimu, Kwon Soo Ah. Hal2 seperti itu tidak ada”. Soo Ah berkata,”Hal2 seperti itu enggak ada ?”. Ibu Soo Ah menghadapkan mukanya ke Soo Ah. Ibu Soo Ah berjanji akan menutup semua kesalahan Soo Ah dengan rapi. Seakan2 tak ada yang terjadi.  Ibu Soo Ah,”Saya akan melindungi spesifikasimu enggak perduli apapun itu”. Ibu Soo Ah menyuruh anaknya untuk tak pernah mengkhwatirkan apa yang dilakukannya. Soo Ah harus fokus agar  bisa masuk ke Ivy League, itulah permintaan ibu Soo Ah. Ibu Soo Ah menyuruh sang anak untuk jangan pernah lagi memikirkan temannya, dan fokus pada dirinya, dan impian si ibu.


Ibu Soo Ah berjanji akan bisa membawa sang anak kedalam impiannya. Yang terpenting bagi ibu Soo Ah adalah sang anak bisa masuk kedalam Ivy League. Ibu Soo Ah meminta sang anak untuk tetap mempertahankan dirinya sebagai seorang murid dengan nilai sempurna “A”. Soo Ah memandang ibunya, dan menangis. Soo Ah menangis dengan tuntutan sang ibu. Melihat Soo Ah yang menangis, ibu Soo Ah menyuruh ,”Berhentilah bertingkah seperti orang yang menyedihkan. Apakah kamu ngerti apa yang saya katakan ?”. Soo Ah,”Kamu hanya menginginkanku mengikuti peta jalannya dengan baik ?”. Soo Ah bertanya,”Apakah ada akhir dari perjalanan ini ?”. Ibu Soo Ah,”Yah, tentu saja. Akhir dari perjalanan ini adalah masa depan yang kita inginkan”. Soo Ah menangis karena untuk menggapai impian ibunya itu sangatlah sulit baginya. Kemudian Soo Ah berdiri di depan rumah sakit Yeol menginap.


Namun karena takut, Soo Ah mengurungkan niatnya. Soo Ah hanya menelpon pihak rumah sakit untuk menanyakan keadaan dari Yeol. Soo Ah menangis mengetahui Yeol dalam keadaan yang baik2 saja. Soo Ah pun berterima kasih ke pihak rumah sakit atas pemberitahuannya itu. Soo Ah nampaknya sangat lega mendengar Yeol dalam keadaan yang baik2 saja. Di rumah sakit, Ha Joon sempat melihat Yeon Doo. Namun entah mengapa, Ha Joon malah menghindar dari Yeon Doo. Ha Joon pun masuk ke kamar Yeol. Yeol sempat marah karena Ha Joon sangat lambat menjeguknya. Yeol pun menceritakan keanehan yang dirasakannya. Yeol merasa aneh dengan tingkah sang ayah yang sangat memperhatikannya. Yeol juga bahagia bisa bersama dengan Yeon Doo. Mendengar nama Yeon Doo, Ha Joon hanya terdiam tak semangat. Kemudian Yeol mengungkit masa mereka di SD dulu. Yeol,”Jika salah satu dari kita menemukan gadis yang kita sungguh sukai. Kita harus saling memberitahuan satu sama lain pertama kali”. Yeol pun mengakui sudah memiliki seorang wanita yang disukainya.


Yeol hendak mengatakannya, namun Ha Joon berusaha mengalihkan pembicaraannya. Ha Joon menyuruh sobatnya Yeol untuk menjaga kesehatannya dulu. Kemudian Ha Joon kembali ke asrama Sevit. Yeon Doo menegur Ha Joon. Namun Ha Joon bersikap cuek. Melihat Yeon Doo, Ha Joon teringat kenangan buruk melihat Yeon Doo ciuman sama Yeol. Yeol,”Saya sibuk”. Ha Joon hendak langsung masuk kamarnya. Namun sempat menyinggung tangan Yeon Doo yang terluka, dan menyuruhnya untuk tinggal lebih lama di rumah sakit. Yeon Doo tertawa merasa Ha Joon sudah memperhatikannya. Kemudian Yeon Doo bertemu dengan Dong Jae yang sedang belajar. Dong Jae,”Semua orang disni sedang berbicara omong kosong tentang Kwon Soo Ah”. Dong Jae pun melihat Soo Ah takkan memiliki teman lagi di Sevit. Yeon Doo,”Saya dulunya adalah temannya. Tapi saya enggak tahu lagi”.


Yeon Doo menyuruh Dong Jae tak terlalu memikirkan Soo Ah dulu. Karena Yeol sudah terluka sekarang. Yeon Doo begitu takut melihat Yeol terluka. Yeon Doo merasa lelah memberikan kesempatan kedua buat Soo Ah lagi. Saat malam, Soo Ah datang kembali ke Sevit dan memandang gedung sekolah Sevit. Tak lama Soo Ah melihat pembicaraaan grup SMA Sevit di hpnya. Mereka semua membicarakan tentang diri Soo Ah yang hilang. Selain itu, kelakuan buruk dari Soo Ah yang mencuri soal ujian serta menjatuhkan Yeol dari tangga. Soo Ah berhalusinasi yang tidak2. Dimana semua murid Sevit menghakiminya. Soo Ah pun tertekan dan semakin merasa tertuduh. Di alam pikiran Soo Ah, dia membayangkan dirinya yang dituduh oleh semua murid Sevit, layaknya seorang monster. Soo Ah pun menangis melihat tuduhan murid Sevit di alam pikirannya. Kembali ke alam nyata Soo Ah. Soo Ah pun seperti kebingungan di depan gedung SMA Sevit.


Soo Ah menyusuri jalan Seol seperti tanpa tujuan, dengan penuh rasa bersalah serta penghakiman. Soo Ah pun melihat kaca, dan mengasihani dirinya. Soo Ah mengingat kejahatannya di Sevit. Bagaimana dia berbuat jahat kepada Ha Joon. Selain itu kejahatannya saat membuat Dong Jae terluka di lapangan basket. Kejahatannya meninggalkan Yeon Doo di supermarket, dan membuat Yeol sebagai pelaku pencurian USB guru Soo Yong. Soo Ah menangis atas semua kejahatan yang dilakukannya. Kemudian Soo Ah mendatangi persemayaman abu teman SMPnya, yang meninggal karena bunuh diri. Soo Ah memandang foto almarhum temannya itu. Soo Ah menangis memandang foto almarhum So Yong. Soo Ah,”Apakah kamu sungguh bahagia sekarang ?”.


Yeon Doo tidur di kamarnya lagi tak enak tidur. Yeon Doo memandang kursi serta tempat tidur Soo Ah yang kosong. Guru Tae Bum pun tetap gelisah dan memikirkan Soo Ah. Guru Tae Bum hendak menelon hp Soo Ah, sayangnya tak aktif. Tak lama guru Tae Bum melihat Yeon Doo mengendap2 pergi keluar asrama Sevit. Guru Tae Bum pun mengijinkan Yeon Doo dengan mengirimkannya SMS. Yeon Doo ternyata membawakan makan siang yang enak buat Yeol di rumah sakit. Yeol kaget Yeon Doo bisa membawakan semua makanan enak itu ke rumah sakit. Yeol tersenyum dan menfoto Yeon Doo lewat kamera hpnya. Yeon Doo sempat malu difoto oleh Yeol. Yeol pun berbaring dan memandang foto yang didapatkannya dari Yeon Doo. Yeol,”Inilah cara, Saya bisa memandangmu kapanpun saya inginkan”. Tak lama Soo Ah datang ke rumah sakit. Soo Ah memandang dari kejauhan dan melihat semua anak2 klub Cheerleading menjeguk Yeol. Mereka semua tertawa, bersanda gurau melihat Yeol yang sudah sehat. Melihat kebersamaan teman2 di Cheerleading, Soo Ah pun merasa kesepian. Soo Ah menaruh sebuah surat di depan pintu kamar Yeol di rumah sakit. Kemudian Soo Ah pergi. Tanpa sengaja Soo Ah bertemu dengan Dong Jae, yang hendak pergi ke kamar Yeol.


Soo Ah heran melihat dirinya yang selalu bertemu secara tidak sengaja dengan Dong Jae. Dong Jae,”Apa kamu datang untuk melihat Yeol, juga ?”. Soo Ah,”Iya. Saya datang untuk meminta maaf ke Yeol dan Kang Yeon Doo, seperti yang kau katakan”. Soo Ah mengaku ingin meminta maaf ke Yeon sebelum dirinya pergi. Kemudian Dong Jae pun hendak pergi menjenguk Yeol. Namun Soo Ah berusaha menghentikannya, “Ha Dong Jae, Apa kamu punya waktu luang hari ini. Kumohon?”. Akhirnya Dong Jae serta Soo Ah pun  pergi bersama. Soo Ah melepaskan tekanan dalam dirinya dengan bermain di game zone bersama Dong Jae. Dong Jae serta Soo Ah menikmati beragam permainan disana. Soo Ah nampaknya bahagia saat bermain beragam game di game zone itu. Soo Ah,”Ini sangat menyenangkan”. Dong Jae takut Soo Ah tak kembali ke Sevit untuk belajar. Karena nanti ibu Soo Ah akan marah. Soo Ah menangapi,”Enggak, Saya punya perasaaan dia takkan marah padaku lagi. Apa yang akan kita lakukan berikutnya ?”.


Dong Jae pun mengajak Soo Ah bersepeda bersama berkeliling. Dengan sepeda itu, Soo Ah merasa bahagia berteriak seakan2 bebannya telah lepas. Sehabis bersepeda keduanya beristirahat, Dong Jae pun memberikan ice cream buat Soo Ah. Soo Ah menikmati ice cream yang diberikan Dong Jae. Soo Ah,”Saya selalu ingin makan ice cream di tempat seperti ini”. Dong Jae,”Ini pertama kali buatmu ?”. Soo Ah menyesal tak pernah melakukan hal menyenangkan seperti yang dilakukannya sekarang. Dong Jae,”Kamu sibuk belajar”. Soo Ah,”Beberapa waktu yang lalu, Yeon Doo memintaku untuk datang kesini bersamanya’. Dong Jae,”kau bisa memulai itu sekarang”. Kemudian Soo Ah pun meminta maaf karena sudah membuat Dong Jae terluka saat bermain basket beberapa waktu lalu.

 Lanjut ke part 2