.

Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 9 Part 1

 Sinopsis Drama Korea Sassy Go Go (cheer up) Episode 9 Part 1

Ha Joon dan Yeon Doo akhirnya bertemu dengan Yeon Doo. Karena ketakutan, Yeon Doo pun memeluk Ha Joon. Ha Joon pun melepaskan pelukan Yeon Doo, lalu mengambil sepedanya. Yeon Doo mengaku menangis memeluk Ha Joon karena jalanan yang terlalu berkerikil, menyebabkannya takut, hingga mau copot rasanya. Ha joon tersenyum mendengar alasan Yeon Doo itu. Yeon Doo pun mengucapkan rasa terima kasih karena Ha Joon telah menemukannya.


Setelah itu, Ha Joon pun membonceng Yeon Doo kembali ke kamp perkemahan. Yeol sangat marah ke Soo Ah, dia bertanya dimana Yeon Doo sekarang. Soo Ah berpura2 tak tahu dengan apa yang dilakukannya kepada Yeon Doo. Yeol,”Mana Kang Yeon Doo ? Kau pergi bersamanya”. Yeol tahu Soo Ah meninggalkan Yeon Doo di supermarket secara sengaja. Soo Ah masih berpura2 lagi, Soo Ah,”Saya kira dia menyuruhku tetap pergi. Itu sebabnya saya meninggalkannya”. Yeol tak percaya, Yeol menghempaskan tubuh Soo Ah, dan ingin tahu apa yang sebenarnya Soo Ah sudah lakukan buat Yeon Doo. Namun Soo Ah berkilah Yeon Doo mendapat celaka bukan karena salahnya. Yeol tahu Soo Ah mengira Yeon Doo adalah orang yang mengirimkan video CCTV ke Soo Ah. Karena perkiraan Soo Ah itu, Yeol tahu Soo Ah hendak mencelakakan Yeon Doo. Yeol,”Kamu sungguh salah tentang itu”. Yeol berjanji jika ada saja rambut dari Yeon Doo yang terluka, maka Yeol berjanji akan membunuh Soo Ah.


Tak lama guru Tae Bum datang dan sudah melaporkan hilangnya Yeon Doo. Melihat guru Tae Bum datang, Yeol pun pergi bersama gurunya untuk mencari Yeon Doo kembali. Ha Joon sendiri bersama Yeon Doo di sepeda. Ha Joo tersenyum bahagia karena membonceng Yeon Doo. Karena jalan pegunungann yang terlalu kasar, keduanya terjatuh. Melihat luka Yeon Doo, Ha Joon langsung membalut lukanya. Karena terali sepeda yang rusak, Ha Joon pun membiarkan Yeon Doo yang kakinya terluka naik ke atas sepeda. Dan Ha Joon sendiri mendorong sepeda itu. Yeon Doo berkata ke Ha Joon,”Hey, Kamu enggak lelah ? saya sungguh berat kan ?”. Ha Joon,”Yeah..”. Ha Joon ingin tahu mengapa Yeon Doo bisa tertinggal sendiri di jalanan perkemahan. Ada banyak hal yang ingin Yeon Doo ungkapkan, namun Yeon Doo belum bisa mengatakannya. Tae Bum serta Yeol mencari Yeon Doo dijalanan dengan naik mobil.


Yeol,”Hzzz… dimana sih dia ?”, Yeol cemas mencari Yeon Doo. Tae Bum meminta Yeol untuk tetap tenang, Tae Bum yakin penduduk sekitar mungkin akan segera menemukan Yeon Doo. Tae Bum heran Yeol marah2 ke Soo Ah. Tae Bum bertanya apakah Soo Ah adalah dalang dari apa yang terjadi dengan Yeon Doo. Yeol,”Enggak, Saya akan beritahukan pada Anda nanti”. Dong Jae, Hyo Sik, anak Baek Ho, serta Real King semuanya mencari Yeon Doo di dekat perkemahan. Namun Yeon Doo tetap tak ada. Tak lama pelatih Jung Ah datang. Dia marah ke guru Soo Yong karena tak menjaga murid2 klub Cheerleading dengan baik. Guru Soo Yong takut bila Kepsek mengetahui hal ini. Maka ibu Kepsek takkan membiarkannya. Guru Soo Yong berharap Yeon Doo baik2 saja. Tak lama semua anak2 Cheerleading berkumpul dan memberitahukan bahwa mereka tak menemukan Yeon Doo di semua wilayah perkemahan. Guru Soo Yong hendak melaporkan hilangnya Yeon Doo ke pihak kepolisian setempat. Namun guru Soo Yong tersadar bahwa Soo Ah juga sudah hilang.


Soo Ah sendiri ketakutan di perkemahan. Soo Ah teringat perkataan Yeol tentang video CCTV. Bahwa Soo Ah mengira Yeon Doo adalah orang yang mengirim CCTV itu. Soo Ah juga takut dengan ancaman Yeol, yang akan membunuhnya jika sesuatu yang buruk menimpa Yeon Doo. Untunglah, Yeol tiba2 saja melihat Yeon Doo bersama Ha Joon, Yeol,”Guru disana!”. Yeol menanyakan kabar Yeon Doo. Yeol sedikit marah untuk memperlihatkan betapa kuatirnya dia atas apa yang menimpa Yeon Doo. Namun Yeon Doo mengaku dirinya baik2 saja. Melihat luka Yeon Doo di kakinya, Yeol semakin kuatir. Ha Joon menyakinkan guru Tae Bum, luka Yeon Doo di kakinya tidaklah parah. Tak lama, Yeon Doo, Ha Joon, Yeol, serta Tae Bum datang kembali ke perkemahan. Melihat Yeon Doo datang, semua teman klub Cheerleading menjadi sangat kuatir dengan apa yang menimpa Yeon Doo.


Pelatih Jung Ah bertanya, ”Apa yang terjadi ?”. Yeon Doo memberitahukan akan mengatakan apa yang terjadi padanya nanti. Soo Ah sendiri tetap dalam kecemasan di perkemahan. Tak lama Yeol datang ke tempat Soo Ah, dan memberitahukan bahwa Yeon Doo sudah kembali. Yeol tahu Soo Ah cemas karena takut Yeon Doo mengatakan kebenaran kepada semua orang. Bahwa Soo Ah sengaja meninggalkan Yeon Doo di supermarket. Namun Soo Ah masih juga membela dirinya, dengan kepura2-an. Soo Ah berkilah semuanya hanyalah kesalahan komunikasi. Yeol,”Sejak Kang Yeon Doo kembali, mengapa kamu enggak memberitahukan semua orang disekitar api unggun ?”. Yeol menyuruh Soo Ah untuk berkata jujur tentang apa yang dilakukannya kepada Yeon Doo, serta apa yang terjadi dengan USB guru Soo Yong. Soo Ah mengelek semua kesalahannya. Namun Yeol tak ingin mendengarkan omong kosong Soo Ah itu. Yeol ingin Soo Ah segera jujur mengatakan apa yang dilakukannya.


Kemudian Yeol menceritakan penyelidikan yang dilakukannya bersama Ha Joon. Dari video yang diberikan Yeon Doo, Yeol menyelidiki hilangnya USB guru Soo Yong hingga mencari rekaman CCTV Sevit. Dari rekaman CCTV  di ruang masuk yang didapat Yeol, dengan jelas Yeol melihat Soo Ah lah yang mengambil USB milik guru Soo Yong. Yeol pun mengkopi file CCTV itu, yang merekam tindak kejahatan Soo Ah itu. Yeol meminta pihak yang memiliki CCTV itu tak memberitahukan dirinyalah yang mengambil rekaman CCTV itu. Yeol adalah orang yang menaruh rekaman CCTV itu di loker Soo Ah, dan menempelkan ke Soo Ah. Catatan itu diambil oleh Yeol dari Kang Yeon Doo. Kemudian Yeon Doo datang ke Soo Ah. Yeon Doo marah karena Soo Ah malah meninggalkannya sendiri. Yeon Doo jengkel dengan kelakuan Soo Ah yang tak pernah berubah. Dulunya Yeon Doo hanya membiarkan Soo Ah saja.


Sebaliknya Soo Ah jengkel dengan gaya bicara Yeon Doo yang membentaknya. Yeon Doo,”Apakah kamu tahu bahkan mengapa Kim Yeol dan Saya marah ?”. Namun Soo Ah malah merasa tak penting mengetahui Yeon Doo serta Yeol marah padanya. Yeon Doo tahu bahwa Soo Ah melakukan semua itu, karena takut semua kejahatannya diungkapkan oleh Yeon Doo. Yeon Doo heran melihat Soo Ah yang tak pernah menyesali kejahatan yang diperbuatnya. Soo Ah bertanya apa yang akan dilakukan oleh Yeon Doo sekarang. Yeon Doo,”Tontonlah dan lihatlah mulai malam ini”. Mendengarnya Soo Ah tersenyum sinis. Soo Ah menyuruh Yeon Doo untuk segera melakukan rencananya. Namun Yeon Doo mengingatkan Soo Ah bahwa dia tak bisa kabur atas semua tindakan yang dilakukannya. Yeon Doo menyakinkan semua murid Sevit, guru, serta Ibu Soo Ah sendiri akan tahu semua kemunafikan yang dilakukan oleh Soo Ah. Soo Ah tak takut, Soo Ah,”Lakukanlah apa yang kau ingini”. Soo Ah menyakini dirinya takkan pernah menderita hanya karena semua orang menyukai Yeon Doo. Kemudian Soo Ah pun pergi.


Yeol bertanya apakah Yeon Doo baik2 saja. Yeol melihat ungkapan Yeon Doo tadi bukan seperti sosok Yeon Doo yang sebenarnya. Yeon Doo berusaha untuk membiarkan semua kejahatan Soo Ah itu berlalu. Namun Yeon Doo tak sanggup. Sekarang Yeon Doo tak ingin membiarkan Soo Ah bebas melakukan semua kejahatannya. Yeol mendukung Yeon Doo untuk melakukan apa yang diinginkannya. Yeol meminta Yeon Doo menghadapi Kwon Soo Ah dengan caranya sendiri. Dan Yeol sendiri akan menghadapi Soo Ah dengan caranya. Yeol hanya meminta Yeon Doo tak menekan dirinya untuk melakukan hal2—dimana  Yeon Doo merasa tak nyaman melakukannya. Kemudian seluruh anak2 Cheerleading berkumpul di api unggun. Ditemani tiga guru mereka. Guru Tae Bum menyanyikan lagu dengan iringan gitar akustik. Salah satu lagu yang dinyanyikan guru Tae Bum agak tak enak didengar di telinga anak2 Cheerleading. Sehingga guru Tae Bum menggantikan dengan lagu yang lebih easy listening.


Mendengar lagu easy listening itu, anak Cheerleading pun bernyanyi bersama. Soo Ah sendiri kecemasan takut untuk bergabung kea pi unggun. Yeon Doo serta Yeol menunggu Soo Ah datang. Tak lama Soo Ah datang dan berniat untuk bergabung di api unggun. Anak2 Cheerleading tetap bernyanyi dengan iringan lagu dari guru Tae Bum. Soo Ah bergabung dengan api unggung dengan penuh kecemasan. Dong Jae sejenak menatap Soo Ah yang terlihat ketakutan. Setelah menyanyikan lagu, Hyo Sik berdiri dan menari. Tingkah Hyo Sik itu diikuti oleh anak2 Real King lainnya. Tak lama Hyo Sik mengajak anak2 Baek Ho, dan mereka pun bernyanyi dan menari bersama. Dong Jae serta Yeon Doo bahagia melihat kebersamaan teman mereka. Tae Pyung pun mengajak temannya untuk dance ala Cheerleading yang biasa mereka pelajari di klub Cheerleading.


Mereka pun menari dengan gaya yang lucu. Guru Soo Yong kuatir membiarkan anak2 Cheerleading bertingkah seperti itu. Namun guru Tae Bum ingin membiarkan tingkah2 lucu anak2 Cheerleading itu. Tae Bum,”Biarkan saja mereka. Itu nantinya akan menjadi ingatan mereka yang sangat berharga”. Sebagai anak2 SMA mereka harus memiliki kenangan yang berharga dengan teman mereka. Pelatih Jung Ah pun setuju akan hal itu. Yeol mengajak temannya untuk menjalani permainan “Ungkapan Kebenaran” di depan api unggun. Da Mi serta Tae Pyung bersemangat untuk melakukan permainan itu. Mereka meminta ketiga guru untuk diijinkan melakukan permainan itu. Kemudian guru Soo Yong berdiri, Soo Yong,”Saya enggak bersalah. Saya enggak malu dengan apapun yang saya lakukan”. Guru So Yong bersiap untuk menumpahkan semua yang pernah dilakukannya dalam hidup. Guru Soo Yong pun ingin main .


Guru Soo Yong mengajak Hyo Sik untuk memulai permainnya. Namun Da Mi menyela, Da Mi mengungkapkan semua temannya ingin main. Tapi mereka tak nyaman melakukan permainannya bila ada guru yang ikut. Guru Tae Bum mengerti apa yang diungkapkan oleh Da Mi. Sehingga guru Tae Bum berusaha untuk membawa guru Soo Yong ke perkemahan. Guru Soo Yong  tak ingin ke perkemahan. Pasalnya dia sangat senang bermain “ungkapan kebenaran” bersama anak muridnya. Namun guru Tae Bum memaksa guru Soo Yong pergi ke perkamahan. Karena permainan itu hanya cocok untuk anak2 murid mereka,. Maklumlah ketiganya sudah orang dewasa. Tae Bum, Jung Ah, serta Soo Yong pun membiarkan anak2 Cheerleading untuk memulai permainannya.


Tae Bum, Jung Ah, serta Soo Yong pun berada di perkemahan. Guru Soo Yong,”Ayo bermain pemainan “Kebenaran” ini atau apalah”. Namun Jung Ah melerai. Untuk malam itu, pelatih Jung Ah merasa sekaleng bir sangat cocok, Pelatih Jung Ah,”Pada waktu seperti ini, sekaleng bir adalah hal yang sangat cocok agar kebenaran terungkap”. Namun guru Soo Yong tak ingin minum alkohol, karena mereka harus mengawasi para murid. Sebagai gantinya, guru Tae Bum memberikan tiga kaleng minuman ringan. Mereka pun tos bersama, dan meminum minuman dalam kaleng. Jung Ah mengungkapkan dirinya yang tak seperti seorang guru. Namun Tae Bum memuji pelatih Jung Ah yang memiliki keahliaan sendiri. Guru Tae Bum pun mengungkapkan dirinya yang hanyalah seorang guru matematika berstatus kontrak. Yang bisa digantikan kapanpun. Guru Tae Bum pun berkata jujur dirinya yang takut dipecat. Guru Soo Yong merasa sebaliknya, Guru Soo Yong,”Apa kamu pikir kamu yang pegawai tetap mendapatkan lebih baik ?”. Guru So Yong jengkel dengan statusnya sebagai guru tetap. Karena hal itu membuatnya harus berhati2 atas semua kondisi yang terjadi di Sevit.  Selain itu, guru Soo Yong mengeluh dirinya yang harus mengatur dirinya demi orang lain.


Pelatih Jung Ah merelai pengakuan guru Soo Yong itu, pasalnya guru Soo Yong tak tahu rasanya sebagai guru kontrak. Guru Tae Bum pun mengungkapkan ketakutannya yang tak tahu kapan dirinya dipecat. Selain itu, guru Tae Bum mengungkapkan kecemburuannya. Cemburu melihat guru tetap seperti guru Soo Yong, yang mendapatkan kontrak hingga tiga tahun. Soo Yong merelai perkataan Tae Bum itu. Guru Soo Yong pun mengungkapkan dirinya yang harus dilemparkan oleh ibu Kepsek dengan tong sampah setiap kali melakukan kesalahan. Ini karena status Soo Yong sebagai guru tetap Sevit. Guru Soo Yong jujur mengakui sangat membenci ibu Kepsek. Selain itu, guru Soo Yong benci dengan cara ibu kepsek bicara yang sering menggunakan kata2 kasar. Guru Soo Yong pun mengungkapkan dirinya yang selalu diperintah oleh ibu Kepsek, dan justru membuat harga diri guru Soo Yong jatuh.


Soo Yong,”Seperti itulah kehidupanku”. Soo Yong mengungkapkan hal itu sambil menangis, dan Jung Ah serta Tae Bum turut prihatin. Di api unggun permainan “Ungkapan Kejujuran” pun  dimulai. Hyo Sik memulai permainan dengan bertanya ke Ha Joon. Hyo Sik,”Siapa cinta pertamamu Ha Joon ?”. Semua anak2 Cheerleading berteriak. Ha Joon terdiam malu. Ha Joon,”No koment”. Karena jawaban itu, Ha Joon dihukum. Da Mi melukis gambar “Love” ke muka Ha Joo. Yeon Doo tersenyum melihat muka Ha Joon yang dilukis. Yeol sempat melihat tingkah  Yeon Doo itu. Kemudian Ha Joon bertanya ke Dong Jae. Ha Joon,”Apa cita2mu ?”. Dong Jae,”Mengatasi phobiaku akan sentuhan fisik”. Da Mi ingin tahu mengapa Dong Jae mengalami hal itu. Kemudian Dong Jae menjelaskan mengapa dirinya bisa mengalami phobia. Itu karena Dong Jae  kecil menyentuh Yeon Doo kecil, dan mendorongnya dari atas tangga bermain. Karena Yeon Doo terjatuh dari ketinggian, malah membuat Yeon Doo tak sadarkan diri selama tiga hari.


Hal itu membuat Dong Jae sangat ketakutan. Dong Jae,”Lebih dari itu, Saya takut bila saya akan melukai seseorang dengan buruk jika mereka menghasutku”. Karena ketakutan itu, Dong Jae menjadi phobia bila menyentuh orang lain. Hyo Sik menyakinkan Dong Jae bisa mengatasi phobianya itu, karena takkan ada orang lain lain yang terluka karena Dong Jae. Dong Jae mengaku sudah berusaha keras untuk menghilangkan ketakutannya itu, dengan berpikiran seperti yang diungkapkan Hyo Sik. Namun itu masih tetap tak berhasil. Soo Ah hendak pergi, namun Yeol langsung bertanya,”Soo Ah mengapa kamu membuang Kang Yeon Doo ?”. Yeol bertanya dua kali,”Kenapa kau meninggalkan sendiri kang Yeon Doo hari ini ?”. Da Mi tak menyangka Soo Ah melakukan hal itu. Soo Ah mengaku dirinya tak bersalah. Entah sifat Yeon Doo yang baik atau bodoh.


Yeon Doo malah membela Soo Ah. Yeon Doo mengaku ada kesalahan komunikasi antara dirinya dengan Soo Ah. Yeon Doo,”Dia pikir saya memberitahukannya padanya untuk terus saja pergi”. Kemudian Soo Ah dan Yeol berjalan bersama. Yeol bertanya apakah Yeon Doo merasakan lebih baik sekarang. Yeon Doo berterima kasih atas bantuan Yeol. Awalnya, Yeon Doo berada dalam kebimbangan apakah dirinya akan baik2 saja—bila mengungkapkan segala kejahatan Soo Ah di api unggun. Di benak Yeon Doo, dia memikirkan apa yang sudah Dong Jae, Ha Joon, serta Yeol lakukan padanya. Yeon Doo tahu apa yang Soo Ah lakukan adalah salah. Namun Yeon Doo tak ingin mempermalukan Soo Ah didepan semua orang di acara api unggung tadi. Yeon Doo yakini itulah caranya dalam melawan Soo Ah. Dimana Yeon Doo tak ingin menggunakan kejahatan dibalas dengan kejahatan.


Melihat Yeon Doo, Yeol merasa seperi lelaki yang buruk. Yeon Doo tahu semua yang dilakukan Yeol untuk melindunginya, dan memberi kesempatan buat Soo Ah. Yeol menanggapi,”Apa yang kulakukan sekarang buat Kwon Soo Ah mungkin adalah kesempatan terakhirnya”. Kemudian Soo Ah bertemu dengan Yeol. Yeol meminta keputusan oleh Soo Ah sekarang. Soo Ah mengira Yeol akan mengungkapkan segala kejahatannya di api unggun. Yeol mengungkit Yeon Doo yang berhati baik dan berusaha melindungi Soo Ah. Meskipun begitu, Yeol mengingatkan Soo Ah. Meskipun Yeon Doo melindungi Soo Ah. Yeol tetap akan melanjutkan rencananya untuk mengungkapkan kejahatan Soo Ah itu. Tiba2 saja Soo Ah menangis dan mengaku sangat takut. Soo Ah mengungkapkan bila dia mendapat peringkat kedua kali ini – maka Soo Ah akan benar2 mati di tangan ibunya. Soo Ah mengakui apa yang dilakukannya semuanya salah.


Soo Ah.”Saya enggak tahu lagi apa yang harus dilakukan, Berikan aku sedikit waktu”. Soo Ah berjanji akan mengungkapkan sendiri kesalahan yang dilakukannya. Soo Ah ingin mengatakan semuanya pada sang ibu tentang semua kejahatan yang dilakukannya. Dan setelah itu, ke pihak sekolah Sevit. Yeol menyuruh Soo Ah untuk meminta maaf juga atas apa yang dilakukannya kepada Yeon Doo. Soo Ah ingin melakukan hal itu. Soo Ah,”Jadi berikan padaku sedikit waktu”. Yeol,”Baiklah. Saya akan berikan padamu tiga hari”. Saat kembali ke Sevit, Yeol meminta Soo Ah untuk menangani semua kejahatannya itu. Kemudian Yeol pergi, dan Soo Ah penuh tangis ketakutan kejahatannya terungkap. Namun muka Soo Ah sempat terlihat berbalut dendam. Yeol menghirup udara malam di perkemahan, dan mengenang saat Ha Joon bersama Yeon Doo. Kala Ha Joon memegang Yeon Doo yang naik sepeda dan keduanya tersenyum. Sebaliknya Ha Joon mengingat saat dirinya berhasil menemukan Yeon Doo, dan Yeon Doo memeluknya.


Mengingat Yeon Doo memeluknya, Ha Joon tersenyum. Karena tak bisa tidur, Yeon Doo keluar dari perkemahannya. Ha Joon, Yeol, dan Yeon Doo keluar dari kemah mereka. Yeon Doo tertawa melihat Yeol yang duduk sendirian di luar perkemahan. Yeon Doo menyapa Yeol, dan duduk disampingnya. Yeon Doo,”Kenapa kau tak bisa tidur ?”. Yeol besar hati. Yeol mengatakan Yeon Doo tak bisa tidur karena ingin melihatnya. Yeon Doo merasa dadanya sesak karena harus kembali lagi ke Sevit esok harinya. Yeol ingin banyak melakukan hal2 menyenangkan bersama Yeon Doo sebelum kembali ke Sevit. Yeol hendak mencari waktu agar bisa menghabiskan waktu bersama Yeon Doo. Namun sayang Yeon Doo malah menghilang. Yeol terkejut mengetahui Yeol menghilang.


Saat melihat Yeon Doo ditemukan, Yeol merasa semuanya itu karena salahnya. Yeol pun meminta maaf ke Yeon Doo. Yeol meminta maaf karena Yeon Doo harus menerima kemarahan yang semestinya ditujukan pada Yeol. Yeol,”Saya minta maaf”. Yeon Doo tak enakan mendengar kata Yeol itu. Yeon Doo,”Enggak apa2 kok. Kamu mengkhawatirkaanku”. Yeol mengakui dirinya ingin menjadi orang pertama yang menemukan Yeon Doo saat Yeon Doo menghilang. Yeol,”Dan kemudian, secepatnya saya menemukanmu. Saya ingin memberikanmu pelukan”. Yeol tak ingin lagi menyembunyikan kekuatirannya lagi dengan apa yang menimpa Yeon Doo. Yeol merasa lelah menyembunyikan perhatianya selama ini ke Yeon Doo. Yeol berharap Yeon Doo mengerti apa yang dikatakannya, dan secara gamblang Yeol mengaku dirinya menyukai Kang Yeon Doo.

Lanjut ke part 2