Baca Episode sebelumnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 2
Huuuu… serem ya episode ini. Kira-kira apa ya
yang akan dilakukan pangeran ke-4 terhadap ratu? Dan apakah setelah pengorbanan
yang telah dia lakukan dia akan diterima oleh ibunya? Temukan jawabannya di synopsis berikutnya ya..
Baca episode selanjutnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 4
Episode 3
Di tengah-tengah pengejaran para
penjahat yang berusaha membunuh Putra Mahkota. Terjadi perdebatan antara
pangeran ke-4 dan pangeran ke-8. Pengeran ke-8 yang kehilangan jejak para
penjahat menyalahkan Hae Soo yang tidak sengaja berada di tempat tersebut. Dia
mengancam akan membunuh Hae Soo. Namun, pangeran ke-8 melarangnya. Dia bahkan
besedia menaruhkan hidupnya demi menyelamatkan Hae Soo.
Pangeran ke-4 pun mendengarkan saran
pangeran ke-8 dia melepaskan Hae Soo, namun dengan syarat dia harus mengatakan
apa saja yang telah dia lihat di tempat tersebut. Hae Soo pun menceritakan dan
menunjukkan beberapa orang telah dibunuh secara tragis di tempat itu. Hae Soo
juga mengungkapkan jika pemimpin mereka adalah orang yang memakai jaket berbulu
dan bertopeng.
Dari informasi yang diberikan Hae
Soo, pangeran menyimpulkan jika dalang dari kejadian tersebut berasal dari kaum
bangsawan. Dia bersama Ji Mong dan Putra Mahkota terus menyelidiki dalang dari
teror yang ditujukan kepada Putra Mahkota. Mereka mengotopsi mayat dari
penjahat yang berhasil ditangkap. Dari hasil otopsi yang dilakukan, ditemukan
fakta jika para penjahat yang terbunuh tak mempunyai lidah.
“Aku dengar ada biksu yang
menggunakan hukuman ini,” Ji Mong menganalisis. Dari analisis yang diungkapkan
Ji Mong, para penjahat kemungkinan berasal dari kuil. Dan satu-satunya anggota
istana yang bisa bertemu biarawan dan mempunyai wewenang lebih adalah pangeran
ke-3.
Pangeran ke-4 pun segera mencari
pangeran ke-3 untuk mendapat kejelasan. Namun, pangeran ke-3 bersikras tidak
melakukannya. Mereka saling menatap tajam, pangeran ke-4 menemukan rahasia dari
mata pangeran ke-3. “Aku bertanya padamu, apakah ibu ada di balik semua ini?,”
kata pangeran ke-4 dengan nada tinggi. Pangeran ke-3 pun tidak menjawab
kebenaran tersebut. Pangeran ke-4 yang masih syok mengetahui kebenaran tersebut
hanya tersecengan dan membiarkan pangeran ke-8 pergi.
Sementara itu, Hae Soo menemukan
beberapa obat herbal di sebuah gundang. Dia teringat kesibukannya di kehidupan
saat ini. tanpa disadari pangeran ke-8 menghampirinya. Dia sangat senang
melihat Hae Soo yang asyik dengan obat-obatan herbal di sana. Beberapa waktu
kemudian, seorang pria membawakan beberapa obat untuk Nona Hae.
Pria itu menyerahkan obat pesanan
dari pangeran ke-8. Dia juga menyerahkan obat yang dipesankan untuk Hae Soo.
Pangeran ke-8 yang melihat Hae Soo kesulitan mengoleskan salep ke lehernya
berusaha membantu. Dia mengoleskan salep ke luka yang ada di leher Hae Soo. Senyum
simpul terukir di wajah kedua orang itu. Wah…
sepertinya bunga-bunga cinta mulai bermekaran nih…
Sementara itu, Putra Mahkota yang
mulai menemukan bukti-bukti tempat penerornya bergegas menuju kuil. Pangeran
ke-4 yang lebih dahulu mengetahui keberadaan penjahat tersebut itu pun sudah
berada di kuil itu. Dia memasuki markas penjahat tersebut seorang diri.
Bersenjatakan sebuah pedang, dia mulai membunuh setiap orang yang
menghadangnya.
Semua orang yang berada di tempat
itu, berhasil dia habisi. Hingga seorang biarawan keluar dari dalam kuil.
Dialah orang yang bertanggung jawab terhadap tempat tersebut. Dia juga
merupakan pengawas dari tempat tersebut. Dan dia adalah satu-satunya orang yang
lidahnya tidak terpotong.
Pangeran ke-4 ingin menghilangkan
semua bukti-bukti yang dapat membahayakan ibunya. Dia ingin menghabisi biarawan
yang dapat menjadi saksi atas penyerangan tersebut. Perkelahian di antara dua
pria tersebut tak dapat terhindarkan. Mereka saling memukul. Hingga akhirnya,
pedang pangeran ke-4 mengenai perut biawaran itu.
Biarawan tersebut mulai melemah. Dia
hanya bertahan dengan tongkat di tangannya. Pangeran ke-4 mengakhiri pertarungannya
dengan menghunuskan pedangnya ke perut biarawan. “Kau telah hidup dari ratu.
Karena itu, matilah untuk ratu,” kata-kata pangeran ke-4 mengakhiri hidup
biarawan.
Pangeran ke-4 membakar kuil dan
menghilangkan semua bukti-bukti. Dengan tubuh bersimpah darah dia berjalan
terseok-seok menginggalkan kuil. Dia bergegas agar Putra Mahkota tidak
menemukannya di tempat tersebut. Putra Mahkota yang sampai di kuil tersebut
menemukan kuil dalam keadaan terbakar. Semua bukti dan saksi telah terbakar dan
harapan untuk menemukan dalang penyerangan tersebut telah lenyap.
Sedangkan di istana, Ratu Yoo yang
sedang terlelap melihat sesosok pria mendekati kamarnya. Pria tersebut semakin
mendekat dengan pedang bersimpah darah. Mata Ratu Yoo terbelalak ketakutan.
Tubuhnya gemetar melihat anaknya, yakni pangeran ke-4 berlumuran darah.
Baca episode selanjutnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 4