.

Sinopsis Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 5

Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 5

Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 7


Baca Episode sebelumnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 4

Episode 5
            Pangeran ke-4 yang telah diterima di istana dan memulai hari-hari barunya dengan image baru. Banyak hal yang harus dia pelajari dan dia sesuaikan. Sementara itu, Hae Soo sudah mulai nyaman dengan kehidupan di kerajaan Goryeo. Dia mulai menemukan kesibukan dan hobbi yang membuat dia betah di istana.

            Kali ini dia membuat sebuah sabun garam untuk ratu Hwangbo, ibu pangeran ke-8. Di sebuah gasibu, dia sangat asyik mencetak sabun. Sedangkan tidak jauh dari tempat tersebut pangeran ke-8 mengamatinya diam-diam. Sesekali dia tersenyum melihat Hae Soo yang menemukan kesukaannya.

            Nona Hae, istri pangeran ke-8 menghampirinya perlahan. Dia melihat raca cinta di mata pangeran Wook. Dia mulai menyadari jika suaminya menemukan cinta yang baru. Dia berdehem untuk menyadarkan suaminya.

            Di suatu malam, dia meminta Hae Soo untuk menggiling tinta di ruang baca. Namun, ketika Hae Soo ke ruangan itu dia hanya menemukan pangeran Wook sedang menulis surat. Ternyata ini adalah rencana Nona Hae, untuk menyatukan mereka berdua.

            Hae Soo merasa sangat kaku dengan pangeran Wook. Dia berusaha pergi tapi pangeran Wook memintanya untuk tetap menggiling tinta untuknya. Mereka saling bercakap-cakap, hingga pangeran Wook memberikan sebuah puisi untuknya. “Aku akan memberikanmu puisi,” mendapat puisi dari pangeran Wook, Hae Soo sangat gembira. Dia membawa pulang puisi tersebut. Namun, dia tidak dapat membacanya karena ditulis bukan menggunakan huruf korea.

            Keesokan harinya, dia berdiri di taman dan tetap berusaha membaca puisi dari Wook. Hingga pangeran ke-13 melihatnya. Dia menggoda Hae Soo dengan membacakan bait pertama dari puisi tersebut. Tidak lama kemudian Nona Hae menghampirinya dan melanjutnya puisi itu. Setelah mengetahui isi dari puisi itu, Hae Soo meninggalkan pangeran ke-13 dan Nona Hae. Pangeran ke-13 sangat terkejut, ketika mengetahui bahwa puisi itu adalah pemberian pangeran Wook.

            “Kau merubah kalimatnya di frasa terakhir agar menunjukkan hal itu. Apakah Hyungnim sudah gila?,” kata pangeran ke-13 bernada tinggi kepada Nona Hae. Nona Hae sudah menyadari jika pernikahannya dengan pangeran Wook adalah kontrak politik. Pangeran Wook tidak benar-benar mencintai Nona Hae.

            Pagi itu, Hae Soo berkesempatan untuk menginjakkan kakinya ke istana untuk pertama kali. Dia bersama pangeran Wook dan Nona Hae berkunjung untuk menemui  Ratu. Dia telah menyiapkan garam mandi untuk baginda ratu. Di kesempatan itu pula untuk pertama kalinya dia melihat raja.

            Nona Hae mempunyai tujuan khusus menemui ratu Hwangbo. Dia menyadari jika kondisi kesehatannya terus saja menurun. Oleh karena itu, dia berencana mencarikan istri untuk suaminya. “Terimalah Hae Soo sebagai istri suamiku. Kau tahu hidupku tidak panjang lagi,”pinta Nona Hae kepada ratu Hwangbo penuh harap.

            Sementara itu, Hae Soo yang sedang berjalan-jalan dengan pangeran Wook berkeliling istana bertemu dengan ahli perbintangan istana, Ji Mong. Hae Soo menyadari jika Ji Mong sangat mirip dengan lelaki yang dia jumpai di masa kini. Akan tetapi, Ji Mong bersikap dingin seolah tidak mengenal Hae Soo. Dia pun menyerah untuk kembali ke kehidupan masa kini.

            Sepulang dari istana, Hae Soo sibuk membalas puisi dari pangeran Wook. Dia berusaha menyalin puisi yang telah ia temukan sebelumnya, namun selalu gagal. Hingga dia memutuskan untuk menggambar sebuah ekspresi bahagia untuk pangeran Wook.

            Keesokan harinya, dia menyerahkan gambar tersebut kepada pangeran Wook, sayangnya kali ini pangeran Wook tak sendiri. Dia bersama pangeran yang lain. Pangeran ke-13 yang mengetahui perasaan pangeran Wook segera mengejar Hae Soo yang telah meninggalkan tempat tersebut. Dia memarahi Hae Soo karena telah berada di tengah-tengah pangeran Wook dan Nona Hae. “Teganya kau begitu kepada kakak Myung? Kau tau perasaannya kepada Wook Hyungnim,” pangeran ke-13 memarahi Hae Soo.

            Pangeran Wook mendengar semua perkataan pangeran ke-13, dia merasa kasihan kepada Hae Soo karena perasaannya. Dia mengajak Hae Soo pergi ke sebuah taman untuk membicarakan hal tersebut. Mereka berdua saling meminta maaf karena saling menyukai.

            Setibanya di rumah, Hae Soo melihat Nona Hae sedang batuk berdarah. Dia berusaha mencari bantuan tapi Nona Hae melarangnya. Dia malah meminta Hae Soo untuk meriasnya agar tampak cantik. Hae Soo memoles wajah cantik Nona Hae Soo. Air matanya tak terbendung ketika melihat wanita yang paling baik itu, terlihat sangat pucat.

            Dia berlari mencari pangeran Wook dan memintanya untuk menemani Nona Hae. Pangeran Wook dan Nona Hae saling begandengan menapaki jalanan bersalju. Mereka mengingat masa muda mereka saat mereka pertama bertemu. Tak lama kemudian, tubuh Nona Hae terjatuh, tubuhnya tak kuat lagi menahan dinginnya udara kala itu. Melihat istrinya kelelahan pengeran Wook menggendongnya.

            Pangeran Wook sangat ingin mengungkapkan perasaannya kepada Nona Hae. Namun, Nona Hae melarangnya. “Kau tidak perlu memberitahuku, aku bisa mencintaimu lebih lagi, maka itu sudah cukup,” tangan Nona Hae terjatuh. Tubuhnya melemas dan matanya terpejam. Nona Hae meninggal di gendongan suaminya. Pangeran Wook tak kuasa menahan tangis, matanya terbelalak seolah tak percaya melihat istrinya menginggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

            Hae Soo yang menyadari hal tersebut tak dapat membendung air matanya. Dia menangis tersedu-sedu. Namun, pangeran Wook melaranganya. “Ssst… jangan bangunkan dia,” kata pengeran Wook dengan tetap menggendong istrinya. Dia tetap berjalan ke depan dengan Nona Hae di punggungnya. Suasana duka semakin terasa ketika salju turun menghujani mereka bertiga.

Baca episode selanjutnya Moon Lovers - Scarlet Heart Ryeo Episode 6