Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 1
Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 7 Part 2
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 1
HARI TERJADINYA
INSIDEN PEMBUNUHAN DI WOLHADONG, PUKUL 09.00 PAGI --
Detektif keluar
dari rumah Jung Woo setelah memeriksanya. Saat itu Seong Kyu masuk ke rumahnya.
Detektif menanyai Seong Kyu, apa Seong Kyu mendengar sesuatu?
"Ada suara
orang bertengkar dini hari tadi. Sepertinya, ya aku mendengar sesautu. Tapi aku
masih setengah tidur. Aku sudah memberitahukan semua yang kutahu pada Petugas
ini."
Detektif
mengerti, tapi ia merasa aneh, Ada kejadian pembunuhan di rumah tetangga Seong
Kyu tapi kelihatannya Seong Kyu tenang-tenang saja. Seong Kyu menjelaskan ia
baru saja pindah ke sana beberapa waktu lalu jadi ia tidak begitu kenal
keluarga Jung Woo.
Petugas
mengatakan pada detektif kalau atasan memanggil untuk segera kembali ke kantor
jadi mereka pergi dan Seong Kyu pun masuk ke dalam.
Dari dalam, Seong
Kyu melihat Detektif masuk ke dalam mobil. Seong Kyu membanting kresek
belanjanya dan duduk lega.
Ha Yeon keluar
dari kamar dan bertanya siapa Seong Kyu serta dimana ayah dan ibunya. Seong Kyu
akan menjelaskan tapi Ha Yeon berkata lagi. Ha Yeon harus berangkat sekolah.
Hari ini mereka akan belajar membaca buku dongeng.
Karena terdengar
suara mobil polisi, Seong Kyu membawa Ha Yeon kembali masuk ke dalam kamar. Ia
menjelaskan kalau ayah Ha Yeon sedang pergi menangkap orang jahat, jadi untuk
sementara Aah Ha Yeon tidak akan pulang.
"Dia
memintaku untuk menjagamu." Lanjut Seong Kyu.
Ha Yeon
menanyakan diamana ibunya. Seong Kyu mengatakan kalau ibu Ha Yeon sedang agak
sakit. Ha Yeon membantah, ibunya tidak sakit kok.
pesan masuk di
ponsel Seong Kyu, memintanya untuk menelfon. Seong Kyu menelfon orang yang
mengiriminya sms setelah Ha Yeon setuju untuk bicara dengan ayahnya.
"Ayah. Ayah.
Ayah, kau di sana?" Tanya Ha Yeon.
Jung Woo pun
menjawab dan berjanji akan segera menjemput Ha Yeon jadi ia meminta Ha Yeon
menunggu. Ha Yeon merindukan ayahnya dan meminta ayahnya cepat datang.
"Ibu juga
akan ikut, kan?" tanya Ha Yeon.
"Ya. Tapi
Ibu sedang agak sakit. Jadi Ha Yeon harus bersikap berani dan tunggu kami,
ya." Jawab Jung Woo.
"Ayah, apa
kau menangis?"
"Tidak. Ha
Yeon. Sayangku Ha Yeon, jangan menangis."
"Ayah,
cepatlah ke sini."
"Ayah akan
segera ke sana, Ha Yeon."
Jung Woo masih
ingin bicara dengan Ha Yeon tapi Seong Kyu sudah merebut ponselnya dari Ha
Yeon. Seong Kyu bersikap manis pada Ha Yeon jadi ha Yeon tidak takut dan Ha
Yeon mempercayai kata-kata Seong Kyu setelah berbicara dengan Jung Woo.
Seong Kyu lalu
keluar dan bicara di telfon. Ia menyuruh Jung Woo mengaku jika mau Ha Yeon
tetap hidup.
# Flashback
Seong Kyu masuk
ke rumah Jung Woo dan membawa Ha Yeon serta tas Ha Yeon.
-- MASA KINI --
Jung Woo ada di
ruang perawatan dengan kedua tangan diborgol pada ranjang. Jung Woo bermimpi
dan itu membuatnya gelisah. Ia bermimpi soal kejadian malam itu.
Malam itu
seseorang menyuruh Jung Woo bangun. Jung Woo bangun dan memanggi Ji Soo tapi tidak
ada tanggapan. Jung Woo keluar kamar dan menadapati Ji Soo terbaring di lantai
dengan bersimbah darah.
Jung Woo
memanggil-manggil Ji Soo sambil mengangkatnya. Ji Soo tersadar, Jung Woo akan
memanggil ambulan tapi Ji Soo menahannya.
"Ha Yeon...
hilang."
Jung Woo menatap
kamar Ha Yeon yang kosong. Ia memanggil-manggil Ha Yeon, saat itu Ji Soo
menghembuskan nafas terakhir. Jung Woo memanggil-manggil Ji Soo frustasi tapi
Ji Soo tidak bangun juga.
Seseorang
memanggil Jung Woo. Orang itu berpakaian serba hitam dengan membawa pisau. Jung
Woo menatap orang itu tapi hanya sampai dadanya saja.
Tubuh Jung Woo
bergetar hebat di ranjang. Ia berteriak histeris. Jung Woo terbangun, ia belum
sadar ada di mana. Saat ia teringat Seong Kyu yang menjenguknya. Ia kembali
histeris memanggil Ha Yeon sambil berusaha berdiri tapi usahanya sia-sia.
Dokter masuk,
kalau ia menjadi Jung Woo ia tidak akan melakukannya. Jung Woo pasti tahu kan
dia tetap tidak akan bisa keluar kalaupun Jung Woo mencoba melepaskan itu. Jung
Woo masih memanggil=manggil Ha Yeon sampai akhirnya ia kembali berbaring lemas.
"Kalau kau
terus melakukan ini, aku tidak akan bisa menolongmu." Ujar Dokter.
"Sudah
berapa lama ini?"
"Sekitar dua
jam."
"Ha
Yeon."
"Aku
khawatir kau akan kehilangan ingatanmu lagi. Kau tidak pernah pingsan
sebelumnya."
Dokter meminta
Jung Woo memberitahunya jika Jung Woo mengingat sesuatu. Jung Woo hanya diam
saja tapi ia menunduk tanda telah mengingat sesuatu. Dokter mengerti, Jung Woo
bisa menceritakannya jika sudah siap dan ada seseorang disana yang lebih bisa
membantu Jung Woo yang sudah menunggunya bangun.
Dokter membuka
pintu dan Eun Hye masuk. Dokter pun membiarkan mereka berdua bicara. Eun Hye
mengkhawatirkan keadaan Jung Woo. Jung Woo mengatakan kalau Seong Kyu datang.
"Dia di sini
dengan Ha Yeon." Lanjut Jung Woo.
Jung Woo
menanyakan perkembangannya, apa Eun Hye berhasil menemukan Seong Kyu dan
adiknya. Eun Hye mengatakan kalau adik Seong Kyu sudah meninggal tahun lalu.
Jung Woo terkejut, Jadi siapa 'adik' yang dia ceritakan selama ini?
"Ternyata
dia... Itu adalah Ha Yeon. Yang dia maksud memang Ha Yeon." Kesimpulan
Jung Woo dan itu membuatnya lega.
Eun Hye juga
menceritakan soal rumah Seong Kyu yang bersebrangan dengan rumah Jung Woo. Jung
Woo panik,
"Kalau
begitu Seong Kyu.. Tidak, tidak. Tidak mungkin Seong Kyu."
Jung Woo
mengatakan malam itu ada seseorang yang datang ke rumah. Tapi ia tidak ingat
siapa yang datang.
"Park Jung
Woo-Ssi. Maaf harus mengungkit soal ini. Kita hanya punya beberapa hari untuk
mengajukan banding terakhir. Mari kita ajukan banding. Ingatanmu sudah mulai
kembali sekarang. Kita akan mencari jalan keluar."
Jung Woo tidak
mau, Itu tidak akan berhasil. Ia yang melakukannya, Memang dirinya. Ia lah yang
harus dihukum. Untuk menyelamatkan Ha Yeon, ia harus menjadi pelakunya. Ia
sudah memalsukan semua bukti. Ini adalah kejahatan yang sempurna.
Eun Hye mendesah
mendengar pengakuan Jung Woo.
Min Ho menelfon
kepala sipir untuk menegur karena membiarkan Jung Woo bertemu dengan orang yang
menjenguk. Min Ho melirik sekretarisnya sebelum melanjutkan bicara,
"Apa dia
pingsan setelah bertemu dengan Lee Seong Kyu?"
"Saya sudah
memberitahu mereka soal ini, tapi ternyata seseorang membuat ke salahan."
Min Ho bertanya,
apa Kepala Sipir merekam pembicaraan mereka. Kepala Sipir tidak melakukannya
karena alat perekamnya rusak beberapa waktu lalu.
"Masukkan
dia ke ruang hukuman dan jangan keluarkan dia sampai mati. Kau dengar
itu?"
"Aku mau
saja melakukan itu, tapi ada sedikit masalah."
"Masalah
apa?"
"Petugas
kesehatan yang baru sedikit susah kuatasi. Dia mengancam akan melaporkan
perlakuan tak adil atas Tahanan 3866 pada Departemen Hukum. Saya harus menjaga
posisi Saya ampai Anda memindahkan Saya ke Seoul."
Min Ho tidak bisa
menjawab lagi. Ia mengumpat pelan dan sekretarisnya sedikit melirik ke
belakang. Min Ho mengatakan pada sekretaris kalau ia sedang banyak sekali
masalah yang harus ia urus.
Kepala Sipir
berbohong ternyata, karena ia sebenarnya merekam percakapan Seong Kyu dan Jung
Woo.
"Apa barusan
dia bilang "Ha Yeon"?" Gumamnya.
Jennifer membaca
berita soal Seon Ho di internet. Lalu ia melihat Min Ho berjalan menuju lift.
Jenifer mendekat
dan memanggil Min Ho (dengan Cha Min Ho). Min Ho kesal, apa lagi ini. Ia
kemudian teringat wanita itu juga pernah satu lift dengannya dan memandangnya
dengan tatapan tidak biasa.
"Dia kenal
dengan Hyeong. Siapa dia?" Batin Min Ho.
"Aku.. Cha
Seon Ho. Ada urusan apa, ya?" Tanya Min Ho.
Sekretarisnya
mendekat, mengatakan kalau CEO Cha memiliki perintah penting untuk Min Ho. Min
Ho mengerti, ia permisi pada Jennifer.
"Aku akan
menunggumu di lobi. Ada sesuatu yang ingin kukatakan." Ujar Jennifer pada
Min Ho yang sudah masuk lift.
Saat Lift sudah
naik, Min Ho bertanya pada sekretaris, apa ayahnya memintanya untuk bertemu?
"Tidak.
Kelihatannya Anda sangat tidak tenang." Jawab Sekretaris.
"Begitu, ya.
Terima kasih." Jawab Min Ho.
Sesampainya di
ruangan. Min Ho langsung menuju ruang rahasia untuk mencari siapa gerangan
Jennifer itu Tapi ia tidak menemukan apa-apa mengenai wanita itu.
"Apa yang
harus kulakukan?" Min Ho panik.
Min Ho keluar
ruangannya. Sekretaris menanyainya, apa ia sudah mau pulang, kalau iya ia akan
menyiapkan mobil. Min Ho meminta sekretarisnya untuk menemaninya saja ke tempat
parkir. Sekretaris pun mengerti.
Min Ho akan
menggunakan lift dan sudah ada ayahnya disana. Min Ho menunduk hormat baru
masuk ke dalam. CEO Cha bertanya, apa Min Ho sudah mau pulang. Min Ho
mengiyakan dan CEO Cha mengajaknya pulang bersama.
Saat berjalan
menuju lobi. CEO Cha berpesan agar Min Ho mengurus perusahaan dengan baik
selama iaberada dalam perjalanan bisnis. Min Ho mengerti, ia akan melakukannya
dengan baik.
Min Ho menutupi
mukanya dengan tangan dan kelihatan waspada. CEO Cha menyadari hal itu dan
bertanya ada apa. Min Ho menurunkan tangannya dan menjawab tidak ada apa-apa.
Min Ho melihat
sekeliling lobi tapi tidak menemukan wanita itu, ia pun lega.
Min Ho sampai
rumah dan ia disambut oleh Eun Soo yang berlari ke arahnya. Eun Soo menunjukkan
mainan barunya. Min Ho bertanya, apa ibu yang membelikannya.
"Tidak, Bibi
yang membelikannya."
"Bibi?"
Min Ho sampai
rumah dan ia disambut oleh Eun Soo yang berlari ke arahnya. Eun Soo menunjukkan
mainan barunya. Min Ho bertanya, apa ibu yang membelikannya.
"Tidak, Bibi
yang membelikannya."
"Bibi?"
Jennifer lah yang
dimaksud Eun Soo. Ia menyapa Min Ho (sebagai Seon Ho). Yeon Hee bertanya, sudah
6 tahun ya?
"Ya.
Terakhir kali, aku melihatmu di pesta pernikahanmu."
Min Ho membalas
salam Jennifer senormal mungkin.
Min Ho
mencari-cari wajah Jennifer di album sekolah Seon Ho tapi hasilnya nihil.
Melihat reaksi Jennifer tadi, Min Ho yakin Jennifer tidak melihat Seon He
terakhir kali 6 tahun yang lalu.
Yeon Hee masuk,
mengatakan wanita tadi adalah Jennifer Lee, teman satu kampusnya. Yeon Hee juga
mengatakan kalau Seon Ho dan Jennifer bersama.
"Apa? Hyeong
punya wanita? Kau tahu tentang dia? Kau harusnya memberitahuku." Rekasi
kaget Min Ho.
"Dia pasti
ke sini karena belakangan merasa tidak bisa menghubungi Seon Ho."
Min Ho tidak tahu
harus bagaimana karena ia sama sekali tidak tahu tentang Jennifer. Yeon Hee
mengingatkan bahwa Jennifer sangat mencintai Seon Ho jadi tidak akan mudah.
"Semoga kau
beruntung." Tutup Yeon Hee.
Min Ho mengambil
tangan Yeon Hee, ia meminta Yeon Hee menolongnya.
Saat makan malam
bersama, Min Ho minta maaf pada Jennifer karena barusan tidak mengenali
Jennifer. Setelah kehilangan adiknya, banyak masalah yang harus ia hadapi. Ia
bahkan mendapatkan perawatan beberapa waktu lalu.
Yeon Hee
membenarkan, kematian Min Ho (Seon Ho) menyisakan trauma bagi Min Ho. Eun Soo
khawatir, apa ayahnya sakit. Min Ho membantah, ia baik-baik saja.
"Aku punya
masalah dengan ingatanku. Aku sering kehilangan ingatanku tapi aku terus
melakukan terapi. Sekarang kondisiku sudah jauh lebih baik. Aku minta maaf
sekali lagi karena tadi sempat tidak mengenalimu."
Jennifer
mengerti, tapi kelihatannya ia masih belum percaya sepenuhnya.
Setelah makan
malam mereka minum bersama. Jeniifer berkata kalau Yeon Hee sering
membangga-banggakan Seo Ho membuat semua teman-teman iri termasuk dirinya.
"Apakah kau
tidak mau menikah?" Tanya Yeon Hee.
"Belakangan,
entah kenapa aku malah ingin hidup sendirian saja. Sangat merepotkan kalau
harus tinggal dengan seseorang."
"Kau hanya
mau berkencan saja rupanya."
"Apa
kedengarannya seperti itu? Seon Ho, kau harus memperkenalkanku pada salah satu
temanmu."
Min Ho berlagak
nyambung dengan sandiwara Jennifer, ia akan mencoba mencarikan pasangan yang
cocok dengan Jennifer.
Eun Soo terbangun
karena mau pipis. Yeon Hee lalu meninggalkan mereka untuk mengurus Eun Soo.
Jennifer
memastikan, apa Min Ho sama sekali tidak ingat?
"Benar. Aku
memang kehilangan ingatanku. Aku tidak mengenali sebagian besar teman lamaku.
Aku baru tahu belakangan. Dokter bilang itu mungkin disebabkan karena trauma
akibat kematian adikku.. dan untuk sementara aku mungkin tidak bisa mengingat
banyak hal. Aku kehilangan lumayan banyak ingatanku."
"Begitu, ya.
Maaf harus mengungkit soal itu. Tidak masalah, kok."
Walaupun berkata
begitu, Jennifer tetap masih belum percaya 100% dengan Min Ho.
Yeon Hee dan Min
Ho mengantar Jennifer ke depan. Mereka berdua meminta Jennifer hati-hati di
jalan. Jennifer sudah melangkah tapi ia berbalik lagi,
"Omong-omong,
apa kau masih.. tidak mengingat teman lamamu yang paling dekat itu?"
"Tidak. Aku
sudah ingat sekarang." Jawab Min Ho.
"Begitu, ya.
Aku permisi dulu."
Min Ho tidak tahu
kalau Seon Ho berselingkuh. Yeon Hee merasa menyedihkan karena harus
berpura-pura tidak tahu kalau suaminya berselingkuh dengan temannya.
"Dia tidak
akan menghapus kecurigaannya
begitu saja. Dia
lumayan keras." Peringatan Yeon Hee.
Jung Woo kembali
ke dalam sel. Mil Yang yang pertama menanyakan keadaannya dan berkata bahwa
mereka semua mengkahwatirkannya. Woo Ruk berkata kalau Jung Woo benar-benar
sangat dinamis. Walaupun kau sudah dikirim ke ruang hukuman atau ke kantor
medis, tetap saja kembali ke sana.
"Koneksi
macam apa yang kau miliki?"
Mong Chi langsung
bangun saat mendengar Jung Woo baru saja dari kantor medis. Ia khawatir,
jangan-jangan Jung Woo dan Dokter ada apa-apa. Bang Jang mengetok kepala Mong
Chi, seharusnya tahu keadaan sebelum membicarakan omong kosong.
"Mungkin
saja. Tahanan 3866, katakan padaku kalau itu tidak benar. Aku jatuh cinta pada
dokter itu pada pandangan pertama. Kau tahu maksudku." Ujar Mong Chi.
"Jangan
bermimpi dan kembali saja ke dunia nyatamu. Dia adalah milikku. Kau terlalu
jelek untuknya." Tegur Woo Ruk.
Dan seperti biasa
mereka berakhir dengan saling berdebat, kali ini soal wajah masing-masing. Bang
Jang menegur barulah mereka berhenti.
Jung Woo
berpikir, siapakira-kira pria yang datang ke rumahnya itu.
Jennifer pergi ke
Agensi Detektif swasta. Tapi Sebelumnya Min Ho sudah memerintah Seok untuk
membuntuti Jennifer.
Seong Kyu
menginap di sebuah penginapan namanya Myungseong. Ia teringat masa lalunya.
Seok memberinya
segepok uang. Menyuruhnya untuk menyelesaikan segalanya dengan benar dan jangan
cemas soal biaya rumah sakit adiknya, semuanya akan teratasi.
"Kau akan
menemukan sebuah koper di tempat yang dijanjikan. Masukkan anaknya ke dalam
koper. Dan semuanya akan selesai."
Seok memberinya
segepok uang. Menyuruhnya untuk menyelesaikan segalanya dengan benar dan jangan
cemas soal biaya rumah sakit adiknya, semuanya akan teratasi.
"Kau akan
menemukan sebuah koper di tempat yang dijanjikan. Masukkan anaknya ke dalam
koper. Dan semuanya akan selesai."
Seong Kyu membawa
Ha Yeon ke tempat yang disebut. Ha Yeon bertanya, apa yang mereka lakukan di
sana.
"Apa?"
"Apa Paman
yakin Ayah ada di sini? Ayahku sangat benci naik gunung. Aku sudah lelah."
Ha Yeon lalu
memegang jari kelingking Seong Kyu. Ia mulai menyanyi lagu "anak
kucing" kesukaannya. Mungkin karena itu Seong Kyu tidak tega dengan Ha
Yeon.
Saat ini Ha Yeon
sedang tertidur di sampingnya. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan? Apa
ia menyerahkan diri saja?
Mong Chi
menggunakan toilet sangat lama sedang Woo Ruk sudah tidak tahan. Mong Chi
menyuruhnya menahan karena sebentar lagi ia selesai.
Mong Chi keluar,
Bang Jang heran karena Mong Chi memakaikoyo di toilet padahal hanya ada pria di
dalam sel.
"Ini hanya
masalah etika." Jawab Mong Chi.
"Tapi kau
mandi telanjang dengan kami semua."
"Kalau mandi
kan memang harus telanjang."
Mil Yang bertanya,
apa memakai koyo bisa menyembuhkan sakit perut. Mong Chi mengiyakan dan
menawari Mil Yang untuk mencobanya. Bang Jang mencurigai Mong Chi.
"Kau selalu
mencurigai banyak hal. Tahanan 3866 lah yang mencurigakan. Aku benar-benar
tidak mengerti apa yang sedang dia pikirkan. Dia tidak pernah menjawab."
Lalu Mong Chi
mengajak mereka semua keluar untuk berolah raga.
Bibi masuk ke
kamar Eun Hye yang ternyata masih tertidur di mejanya. Bibi membereskan kamar
Eun Hye. Ia melihat bagan kasus Jung Woo dan mnyadari kalau itu belum selesai
atau memang sepertinya tidak akan berakhir
"Tunggu
sebentar lagi. Park Jung Woo-Ssi." Kata Eun Hye dalam tidurnya.
Jung Woo kembali
merenung saat semua tahanan bermain bola sepak. Ia mengingat kejadian malam
itu.
"Aku harus
menjadi pelaku kriminal." Ujarnya.
Jung Woo
memanglah orang yang membawa koper itu. Setelahnya ia kembali ke rumah dan
menangisi Ji Soo. Ia kesal pada dirinya sendiri atas apa yang menimpa
keluarganya.
Karena harus
menyelamatkan Ha Yeon, Jung Woo pun memalsukan barang bukti. Ia melumuri pisau
dengan darah Ji Soo dan memegangnya, Ia membersihkan jejak sepatu di rumahnya,
Ia juga membakar foto-foto Ji Soo.
"Kalau kau
mau menyelamatkan Ha Yeon, kau yang harus ditangkap sebagai pelakunya."
Kata si pelaku.
Jung Woo
mengamati penjagaan di penjara. Ia harus keluar dari sana.
Kilas balik...
Jung Woo
mengatakan rencananya pada Eun Hye dan Eun Hye bilang itu terlalu berbahaya.
Jung Woo tidak peduli, ia percaya Ha Yeon masih hidup.
"Benar. Mari
kita ajukan banding. Akan butuh waktu berbulan-bulan. Tidak ada jaminan aku
bisa menang. Semua bukti sudah jelas. Aku bahkan sudah mengakui semuanya. Aku
sudah divonis mati. Siapa lagi yang akan percaya padaku? Apa kau bahkan percaya
padaku, Penngacara Seo?"
"Aku
percaya. Kau juga percaya padaku, kan? Makanya kau menceritakan semua ini
padaku. Kita harus mengajukan banding, tidak peduli bagaimanapun caranya. Kita
butuh sedikit waktu untuk melakukannya."
#
Flasback selesai...
Jung Woo membatin kalau
ia tidak punya banyak waktu. Ia berdiri agar lebih jelas untuk memperhatikan
penjagaan.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 2