Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 2
Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 1
Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 8 Part 2
Deputi Jaksa
mendatangi Jun Hyuk yang masih belum selesai dengan pencariannya. Jun Hyuk
mengatakan kalau ini tentang anaknya Jung Woo. Ia harus menemukannya sebelum
pergi.
"Kau sedang
ada di bawah penilaian."Ujar Deputi Jaksa.
"Apa?"
"Kau
dinominasikan untuk Penghargaan Jaksa. Tapi kasus ini masih belum selesai juga?
Kau sebentar lagi juga akan berangkat ke luar negeri. Ini benar-benar membuat
frustasi."
Jung Woo
memeriksa jendela sel. Mil Yang terbangun, bertanya apa Jung Woo mau keluar.
Jung Woo membantahnya, ia hanya sedang tidak bisa tidur. Jung Woo lalu kembali
ke tempatnya dan mengucapkan selamat malam.
Mil Yang
mengatakan kalau Jung Woo sudah mencoba kabur sebelumnya sebelum kau kehilangan
ingatan. Jung Woo tidak mengingatnya.
Mil Yang berkata
lagi, ada seorang ahli melarikan diri di sana. Dia sangat suka merokok. Mong
Chi tiba-tiba bangun, "Seorang ahli melarikan diri? Kenapa kau tidak
pernah bilang padaku?"
Mil Yang
memperhatikan Mong Chi yang ternyata sedang tidur, ia pun mendorong Mong Chi
kembali berbaring dan kemudian ia berbaring juga.
"Apakah
aku.. pernah mencoba melarikan diri?" Gumam Jung Woo.
Jung Woo mencari
orang yang dimaksud Mil Yang, ia adalah tahanan 2460. Jung Woo mendekat tapi
orang itu langsung berkata akan sulit bagi Jung Woo untuk melarikan diri. Jung
Woo kaget.
"Jangan
kaget. Kau bukan satu-satunya orang yang datang menemuiku. Tempat ini terlalu
kecil. Maksudku penjara ini. Dan juga terlalu tua. Tempat ini terlalu kecil.
Dan tidak ada tempat yang bebas dari CCTV."
Jung Woo
menanyakan terusannya. Tahanan 2460 mengatakan, bukan Kamera CCTV yang paling
susah untuk ditipu. Tahanan 2460 menepuk paha Jung Woo dan Jung Woo memberinya
sebatang rokok.
"Mata
manusia. Mereka bisa membaca emosi. Tempat ini punya mata semacam itu (menunjuk
menara penjaga). Tidak seperti kamera CCTV, kita tidak tahu ke mana mereka
melihat. Susah sekali menipu mereka. Kita juga masih punya menara pengawas di
penjara Woljeong ini. Kita benar-benar tidak beruntung. Kau mau tahu bagaimana
caranya kau bisa keluar dari sini?"
Tahanan 2460
kembali meminta rokok dan Jung Woo memberikannya. Tapi kemudian Tahanan 2460
mengatakan tidak ada cara keluar dari sana. Jung Woo kesal, apa?
"Dengan
instingmu, kau harusnya tahu itu. Kalau aku tahu ada jalan keluar, kenapa aku
masih di sini?"
"Apa kau
bercanda? Kau adalah rajanya melarikan diri."
"Dulu iya.
Sudah lama sekali. Tapi.. Aku pikir.. mungkin saja ada jalan keluar untukmu
dari di sini."
Tahanan 2460
meminta rokok lagi tapi Jung Woo tidak mau tertipu, ia meminta Tahanan 2460
untuk mengatakannya terlebih dahulu. Tahanan 2460 tersenyum, apa Jung Woo
selalu ditipu orang sepanjang hidup?
Jung Woo pun
memberikan rokok terakhir. Tahanan 2460 menjawab kalau Jung Woo lah yang tahu
caranya. Jung Woo tidak mengerti apa yang Tahanan 2460 bicarakan.
"Coba kau
pikirkan. Apakah 3 dikali 8 hasilnya 18? Bukan, hasilnya adalah 24." Jawab
Tahanan 2460 sambil menepuk nomor tahanan Jung Woo, lalu pergi.
Cheol Shik
mendekat, menanyakan apa yang sedang Jung Woo rencanakan. Jung Woo hanya diam
saja.
"Hei.
Ayolah, kita kan ada di posisi yang sama. Astaga. Kau mau begini, ya? Kau kira
aku tidak bisa menukar selku kalau tidak dengan bantuanmu? Hei, Park Jeong Woo.
Jeong Woo."
Jeong Woo tidak
menanggapi, malah pergi. Cheol Sik yakin pasti ada sesuatu yang sedang terjadi.
Ia kemudian membisiki Kepala Keamanan.
Jennifer mendapat
berkas mengenai Min Ho dari Detektif yang ia sewa. Setelah ia pergi Detektif
itu dibayar oleh Kim Seok. Jadi yang diterima Jennifer adalah informasi palsu.
Jannifer membuka
berkas mengenai Seon Ho dan memang benar telah menghalami hilang ingatan. Ada
catatan medisnya tapi Jennifer masih belum percaya penuh.
Jennifer kembali
ke dalam hotel dan disana sudah ada Min Ho yang menunggunya. Min Ho minta maaf,
sekarang ia sudah mengingat siapa teman terdekatnya itu. Min Ho memeluk
Jennifer dan menciumnya.
Min Ho menyuruh
Jennifer bersiap untuk pergi, ia akan menunggu di bawah. Min Ho membawa
Jennifer ke vila biasa SeonHo membawanya berkat informasi dari Seok. Tapi tetap
saja Jennifer tidak bisa percaya 100%.
Jung Woo
memikirkan omongan Tahanan 2460 kalau dirinya sendiri yang tahu caranya keluar.
Ia belum tahu apa artinya itu sampai ia melihat dokumen "Banding
SIngkat" yang dipelajarinya.
Jennifer teringat
kalau Seon Ho membunyai luka di dadanya. Ia membuka sedikit jubah Min Ho dan
menemukan luka itu. Jennifer akan menyentuhnya tapi Min Ho terbangun dan
memegang tangannya.
"Kau sudah
bangun." Ucap Min Ho.
"Apa kau
tidur nyenyak, Seon Ho? Aku tunggu di luar."
"Baiklah."
Min Ho mengingat
bagaimana ia bisa tahu bekas luka itu. Saat Seon Ho diotopsi, ia memotret tubuh
Seon Ho. Dan ia tidak menyangka kalau Jennifer masih meragukannya.
Min Ho menyusul
Jennifer, mereka membahas mengenai salju yang turun sepanjang malam. Jennifer
menawari Min Ho wine dan Min Ho setuju.
Jennifer menuang
eine putih untuk Min Ho ktanya itu adalah kesukaan Seon Ho. Min Ho pun
meminumnya dengan nikmat. Jennifer memeluknya dari belakang agar ekspresinya
tidak kelihatan. Jennifer lalu minta waktu sebentar.
Jennifer
menghubungi Yeon Hee karena ia yakin Yeon Hee pasti tahu soal Min Ho yang
menyamar sebagai Seon Ho. Min Ho melihat Jennifer dan Jennifer meletakkan
ponselnya ke maja dalam keadaan sudah terhubung.
Min Ho ingin
minum segelas lagi dan Jennifer menuangkannya. Jennifer mencoba bersikap biasa
tapi ia tidak bisa menyembunyikan ketakutannya hingga tangannya gemetar.
Min Ho
mendekatinya, "Tapi... Hyeong-ku tidak suka wine putih. Kau tahu itu,
kan?"
Jennifer berbalik
dan Min Ho langsung memukul kepalanya dengan sesuatu yang keras. Jennifer
berteriak dan seketika ia roboh di lantai.
Seok bergegas
menuju vila Min Ho sementara Min Ho berjalan tanpa alas kaki di hamparan salju
sambil membawa benda yang ia gunakan untuk memukul Jennifer.
Eun Hye menemui
Jung Woo. Ia tidak habis pikir, katanya Jung Woo sudah menemukan jalan keluar,
tapi kenapa Jung Woo menyerah untuk banding? Jung Woo tahu apa artinya itu,
kan? Vonis Jung Woo akan ditetapkan. Jung Woo akan dibawa ke tempat eksekusi.
"Aku akan
keluar dari sini." Ujar Jung Woo.
"Kau
harusnya mengajukan banding."
"Aku akan
dipindahkan dari sini."
"Apa?
Dipindahkan ke penjara lain?"
"Kalau
vonisku sudah final, aku akan dipindahkan ke rutan yang ada ruang eksekusinya.
Setelah aku sampai di sana, aku yakin aku akan menemukan cara keluar dari
penjara."
"Maksudmu
kau mau melarikan diri? Apa kau sudah kehilangan akalmu?"
Jung Woo tidak
punya pilihan, hanya itu satu-satunya cara.
Tae Soo kembali
ke kantor. Atasannya memberinya seragam dengan nomor tahanan 3866 (Nomor
tahanan Jung Woo). Seragam itu berwarna biru dan name tag-nya berwarna merah.
"Dia sudah
menyerah naik banding. Hukuman akhirnya akan difinalkan." Kata atasannya.
Tae Soo
memberikan sendiri seragam itu pada Jung Woo, ia bertanya, apa tujuan Jung Woo
sebenarnya? Setelah membuat kerusuhan, sekarang Jung Woo menyerah naik banding?
"Tae
Soo-ya"
"Apa kau..
mengakui kesalahanmu sekarang? Ji Soo Noona pasti akan senang."
"Aku minta
maaf, Tae Soo."
"Mulai
sekarang.. panggil aku petugas Yoon. Tahanan 3866."
Jung Woo kembali
ke sel dengan seragam biru. Semua kaget karena name tag-Jung Woo berwarna
merah. Bang Jang memukul kepala Woo Ruk karena ia kira Woo Ruk iseng lagi
mewarnai itu. Woo Ruk membela diri, ia tidak melakukan itu, kok!
"Kau tidak
maju untuk melakukan banding?" Tanya Mil Yang.
"Tidak."
Jawab Jung Woo yakin.
Seok datang saat
Min Ho minum sendirian. Ia mengkhawatirkan tuannya. Min Ho menunjukkan ponsel
Jennifer, ia berkata kalau Yeon Hee mendengar semuanya.
"Pergilah,
Pak. Biar Saya yang urus semua di sini."
Min Ho lalu
menghubungi sekretarisnya untuk menjemput ke Vila.
Sekretaris
sampai. Min Hi berjalan menuju mobil dengan sedikit sempoyongan. Ia meminta
sekretaris untuk menemukan Yeon Hee karena ia tidak bisa menghubunginya.
Yeon Hee minum
sendirian, Min Ho menghubunginya tapi ia hiraukan. Yeon Hee menangis karena mengenatuhi
bagaimana nasib temannya. Ia ketakutan.
Min Ho menyusul
ke tempat itu tapi Yeon hee sudah tidak ada di sana.
Yeon Hee menyetir
sambil menangis. Min Ho mengejarnya dan menyuruh Sekretaris untuk menyetir
lebih cepat.
Yeon Hee tidak
melihat ada orang menyebrang dan ia menabraknya. Orang itu terpental setelah
membentur mobilnya. Ia ketakutan. Lalu mobil Min Ho tidak lama kemudian sampai.
Min Ho turun dan
membuka pintu mobil Yeon Hee. Yeon Hee histeris, "Katakan padaku aku salah
dengar. Kumohon! Kau harus bilang padaku kalau apa yang kudengar itu
salah."
"Kau benar.
Kau salah dengar."
"Benar. Aku
pasti salah dengar. Aku pasti salah dengar. Aku... menabrak pejalan kaki."
Min Ho menyuruh
Yeon Hee keluar dan masuk mobilnya karena Eun Soo sudah menunggu di rumah.Ia
menggantikan menyetir mobil Yeon Hee untuk melarikan diri.
Kepala Jaksa
menemui Jun Hyuk karena mendengar soal Jung Woo yang batal naik banding. Kepala
Jaksa menanyakan,apa itu artinya Jun Hyuk juga berhenti mencari Ha Yeon.
"Aku minta
maaf." Jawab Jun Hyuk.
"Kau minta
maaf? Seandainya Jeong Woo jadi jaksamu, dia tidak akan mengakhiri semuanya
dengan cara ini. Kau tahu itu, kan? Tidak akan pernah!"
Kepala Jaksa
keluar bersamaan dengan Deputi Jaksa yang masuk.
"Astaga.
Jaksa Kang. Dengan nominasi Penghargaan Jaksa dan kepindahanmu ke kantor PBB
dan semua urusan ini.. kau memang melakukan semuanya dengan penuh
semangat." Puji Deputi Jaksa.
Deputi Jaksa
memerintah Jun Hyuk untuk menangani kasus Min Ho sebelum berangkat ke Amerika.
Pasti Jun Hyuk tahu maksudnya, kan?
Min Ho menunggu
di ruang pemeriksaan untuk kasus tabrak lari menggantikan Yeon Hee. Ia
bertanya-tanya, apa yang dikatakan Seong Kyu sampai membuat Jung Woo pingsan.
Seok menelfon, mengatakan kalau Jung Woo sudah menyerah untuk naik banding.
"Apa? Dia
menyerah?" Min Ho terkejut.
"Ada apa
sebenarnya?" Gumam Min Ho.
Jun Hyuk masuk ke
ruang interogasi, ia akan memulai interogasinya. Min Ho setuju.
Setelah kembali
ke ruangannya, Deputi Jaksa datang dan langsung menamparnya karena memenjarakan
Min Ho.
"Dia yang
memintanya."
"Apa?"
"Presdir Cha
memintaku untuk memasukkan dia ke penjara."
"Apa kau
serius?"
"Ya."
"Di mana dia
sekarang?"
Min Ho diantar
menuju penjara Jung Woo, ia memiliki rencana kenapa memilih penjara itu.
"Park Jung
Woo sudah menyerah dengan sidang bandingnya. Bisakah aku bunuh dia saja
sekarang? Karena sekarang sidangnya kasusnya sudah berakhir. Ssiapa yang akan
peduli dia hidup atau mati?"
Jung Woo
memandang ke kendela. Semuanya heran karena Jung Woo jadi sangat pendiam
akhir-akhir ini.
"Dia mungkin
saja akan dipindahkan minggu depan. Benar. Dia pasti kecewa." Ujar Bang
Jang.
"Kenapa juga
aku harus kecewa? Tunggu. Berapa lama dia akan.. tinggal di penjara?"
Tanya Woo Ruk.
"Mungkin
skitar 30 ampai 40 tahun atau bahkan sampai 50 tahun." Jawab Bang Jang.
Jung Woo bicara
dalam hati, "Ha Yeon, tunggu Ayah. Ayah akan datang dan menjemputmu."
Ada sekilas
cahaya terang yanga menyinari Jung Woo. Ia menutup matanya sebentar lalu
membukanya lebar-lebar kemudian menatap tajam.
Kepala Sipir
menjamu Min Ho dengan banyak makanan. Ia menyuruh Min Ho makan selagi menunggu.
Penjaga
memberitahu kalau di sel Jung Woo dkk akan ada tahanan baru. Semunaya sangat
girang bahkan menyanyi segala.
Cheol Sik bersiap
untuk pindah sel. Ia sekarang tidak mau lagi mematuhi Banjang disana, bahkan ia
berani mengancamnya.
Cheol SIk sudah
siap keluar tapi Penjaga mendapat komando. Ia tiba-tiba menutup kembali sel
Cheol Sik, Cheol Sik tidak jadi dipindahkan. Karena tadi Cheol Sik berani
mengancam Bang Jang ia sekarang menjadi bahan siksaan.
Di dalam sel,
teman-teman Jung Woo masih bernyanyi gembira menyambut tahanan baru. Jung Woo
duduk diam, ia kembali mengingat kejadiam malam itu. Ia mendengar suara langkah
kaki yang sama dengan yang didengarnya saat ini. Samar-samar oa bisa melihat
siapa orang itu. Orang itu adalah Min Ho.
Dan tahanan baru
yang akan masuk ke sel mereka adalah Min Ho. Jung Woo yang sudah mengingat Min
Ho memandangnya tajam. Lalu keduanya sama-sama tersenyum simpul.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Defendant Episode 9 Part 1