Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 10
Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 11
Siang itu,
suasana pasar sangat riuh. Beberapa pria dengan pakaian serba hitam dan raut
wajah tak bersahabat mempora-porandakan kertas yang diabawa Saimdang. Mereka
bahkan melempar tubuh Saimdang hingga dia terjatuh.
Untung saja
Lee Gyeom datang tepat waktu. Dia menolong Saimdang yang terjatuh dan berusaha
menghentikan segerombolan pria itu. Dia menghajar mereka dengan tangguh. Namun,
Lee Gyeom tak sebanding dnegan banyaknya orang itu.
Dia pun
mulai terpojok. Dia mengeluarkan sebuah kipas istimewa yang dia dapatkan dari kerajaan. Kipas tersebut
menunjukkan bahwa dia adalah anggota keluarga kerajaan.
Melihat
kipas yang Lee Gyeom keluarkan tentu saja membuat sekolompok orang itu
ketakutan dan enggan untuk menyerang. Mereka pun memutuskan untuk mundur dan
meninggalkan Lee Gyeom.
Sementara
itu, Saimdang sudah dibawa pergi oleh suaminya yang tak sengaja melintas di
pasar itu. Saimdang terus saja memandangi Lee Gyeom dengan penuh kecemasan
sembari meninggalkan tempat itu.
Lee Gyoem
pun tak urung melepaskan pandangannya kepada Saimdang. Dia juga merasakan
kecemasan yang dirasakan Saimdang. Seusai keributan yang terjadi, dia mendapati
Min Chi Hyun yang sedang mengamati keributan itu dari kejauhan. Lee Gyeom pun
hanya memberi senyuman sinis kepadanya.
Dia membawa
sisa-sisa kertas Saimdang yang berceceran di tanah ke Biikdang. Dia melukis di
atas kertas tersebut dan membagikan kertas-kertas itu kepada orang yang ada di
Biikdang untuk media karya seni mereka.
Mereka
melukis dan membuat puisi di atas kertas-kertas itu kemudian memajangnya di
seluruh sudut Biikdang. Tempat itu pun terlihat sangat indah dengan warna-warni
yang diciptakan dari kertas-kertas Saimdang.
Keesokan
harinya, Saimdang menemui para tunawisma yang membantunya membuat kertas. Dia
merasa sangat bersalah karena tidak dapat membayar mereka seperti yang telah
dia janjikan. Dia meminta maaf kepada mereka, namun mereka tak mau memafkan.
Para
tunawisma itu, bahkan hendak menghabisi Saimdang di tempat. Saimdang tidak
beranjak sedikit pun dari langkahnya. Ketika para tunawisma itu hendak
menyakiti Saimdang, tiba-tiba beberapa orang datang ke tempat itu dan
mencari-mencari Saimdang. Mereka hendak membeli kertas yang diproduksi oleh
Saimdang.
Ternyata mereka
adalah orang yang dekat Lee Gyeom. Mereka mengetahui kertas produksi Saimdang
dari Lee Gyeom. Mereka membeli semua kertas-kertas yang dijual oleh Saimdang.
Saimdang pun terselamatkan dan dapat membayar gaji para tunawisma.
Dia juga
menyiapkan beberapa persembahan untuk korban Unpyeongsan. Hari itu adalah tepat
20 tahun tragedi yang terjadi di Unpyeonsan. Di sebuah tebing, dengan
pemandangan yang sangat indah Saimdang memulai ritualnya.
Dia dibantu
salah seorang pria yang tak lain adalah pemimpin dari para tunawisma yang
bekerja pada Saimdang. Dia mulai menanyakan alasan ritual yang dilakukan oleh
Saimdang. Saimdang pun mulai menceritakan kejadian yang terjadi di Unpyeonsan
dan alasan memperkerjakan mereka.
Tanpa
disadari dari balik batuan yang besar seorang pria tua mendengar cerita
Saimdang. Tubuhnya langsung menggigil dan air matanya mengalir seolah pria itu
mengingat hal yang buruk.
Pria itu pun
mendekati Saimdang yang masih memberi penghormatan dalam ritualnya. “Kejadian
di Unpyeongsan bukanlah kesalahan Nyonya. Kaum bangsawan yang berada di sanalah
yang salah. Mereka ingin mengetahui rahasia pembuatan kertas Goryeo dan
membunuh semua pembuat kertas di kuil Unpyeonsan,” jelas pria itu dengan penuh
haru.
Air mata
Saimdang pun mulai mengalir perlahan. Selama 20 tahun dia hidup dengan penuh
rasa sesal. Akhirnya kini dia tahu bahwa bukan karena puisinyalah tragedi itu
terjadi.
Setelah
ritual yang dijalankan oleh Saimdang, dia pun menuruni gunung bersama pria tua
itu. Tapa sepengetahuannya, beberapa petugas kerajaan telah menangkap tunawisma
yang ada di lokakarya tempat pembuatan kertas. Mereka dipaksa ikut ke kantor
polisi, karena predikat mereka sebagai tuna wisma.
Saimdang pun
tidak tinggal diam, dia menghadang para petugas, dan berusaha menyelamatkan
pekerjanya. Namun, sayang sekali para petugas yang sudah di bawah pengaruh Min
Chi Hyun tak mendengarkan alasan Saimdang. Tuna wisma itu pun akhirnya ditahan
di kantor polisi.
Keesokan
harinya, Saimdang membawa beberapa surat rumah sebagai jaminan untuk
membebaskan para tuna wisma. Petugas yang awalnya menolak pun akhirnya tidak
menemukan alasan yang tepat untuk tetap menahan tuna wisma.
Akhirnya
Saimdang dapat membebaskan para tuna wisma dengan syarat membayar denda dan
melunasi tunggakan pajak para tuna wisma sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Mereka pun
mulai mencari ide, untuk menghasilkan uang yang lebih banyak lagi. Seorang pria
tua yang menemui Saimdang sebelumnya memberikan rahasia pembuatan kertas
Goryeo. Dia ingin Saimdang dan teman-temannya membuat kertas dengan kualitas
tinggi seperti kertas Goryeo yang sangat mahal dan terkenal.
Sementara
itu, Lee Gyeom menemui beberapa masalah di kerajaan. Sikapnya yang idealis
mendapat beberapa pertentangan dari mentri-mentri yang korup. Sahabat baiknya,
guru besar di sekolah Junbuk pun menjadi salah satu korban dan akan dicopot
jabatannya.
Lee Gyeom
yang mengetahui hal tersebut pun tidak tinggal diam. Dia mendatangi guru besar
dan meminta penjelasan, mengapa Raja tidak mengelak pencopotan jabatannya. Pria
itu pun menjelaskan alasan Raja yang terhubung dengan tragedi di Unpyeongsan.
Lee Gyeom
pun menyadari peristiwa yang terjadi di Unpyeongsan. Dia segera memacu kudanya
menuju desa tempat Saimdang muda tinggal. Larut malam dia mendobrak rumah ibu
Saimdang dan berusaha meminta jawaban tentang kejadian di Unpyeongsan.
Namun ibu
Saimdang menolak untuk menemuinya. Dia bahkan berlutut dan berniat untuk tidak
pergi meninggalkan tempat tersebut sebelum dia bertemu dengan ibu Saimdang.
Akankah ibu Saimdang mau menemui Lee Gyeom dan
menceritakan kejadian di Unpyeonsan? Dan bagaimana dengan Saimdang, mampukah
dia membuat kertas Goryeo dan mengubah nasibnya? Temukan jawabannya di synopsis
episode berikutnya ya…
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Saimdang Light's Diary Episode 12